Share

Gelang

Author: Susi_miu
last update Last Updated: 2024-10-03 12:49:10

“Kau tidur sangat nyenyak.”

Kali pertama ayah sambungnya memberi komentar. Moreau dapat merasakan wajah yang hampir memanas. Bertanya – tanya apakah Abihirt sejak tadi memandanginya saat masih tertidur? Itu seharusnya tidak terjadi. Dia menyakinkan sebuah kenyataan ... malu. Tindakan Abihirt bukan sesuatu yang termasuk ke daftar pantas, mungkin tidak akan dibiarkan terulang.

“Mengapa kau ada di sini?”

Dengan petunjuk yang akan hilang, Moreau mengambil keputusan penuh tekad mengajukan pertanyaan. Dia menunggu. Berikut, hal mendatang justru Abihirt menyerahkan sesuatu yang diambil dari saku jas ke hadapannya. Sebuah kartu yang tidak pernah asing setelah malam terlarang itu. Kartu yang pernah diserahkan kepadanya begitu terburu - buru. Namun, Moreau menolak untuk menerima.

“Apa ini?” Dia bertanya sambil setengah bangun diliputi sebelah lengan yang menekuk di atas ranjang.

“Untuk berjaga – jaga jika kau masih tak ingin pulang.”
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Perjanjian Terlarang   Berpisah

    “Aku harus pergi. Emma akan datang menemui sebentar lagi.” Tidak ada yang sanggup Moreau raih. Dia tak bisa menendang kebisuan, apa lagi hanya terpaku menatap bahu ayah sambungnya telah menjauh. Abihirt nyata – nyata sedang terburu dari cara membuka pintu kamar, yang kemudian dirapatkan kembali. Hanya perlu waktu seperkian detik, maka secara bergilir ... seorang wanita paruh baya masuk menyerahkan senyum ramah, dan membuat Moreau menyimpulkan pertanyaan di benaknya. “Selamat pagi, Nona. Saya Emma. Tuan Abi ingin Anda menikmati sarapan di sini.” Tidak salah lagi. Moreau sedikit gugup menatap wanita paruh baya di hadapannya, tetapi dia tak menolak saat Emma datang mendekat sambil membawa sarapan pagi di atas nampan, lengkap diliputi tindakan hati – hati saat menyerahkan sepiring roti panggang dengan tomat dan serrano ham. Sebuah hindangan yang tampaknya lezat. Moreau hampir lupa bagaimana cara mengalihkan pandangan. Dia mengerjap, lalu mema

    Last Updated : 2024-10-03
  • Perjanjian Terlarang   Perencanaan

    Jadwal latihan terduga sedikit berbeda dari semestinya, karena secara mendadak Anitta mengatakan mereka akan pergi melakukan pengukuran pakaian. Moreau dan Juan butuh balutan yang pas di tubuh, maupun mengenai sesuatu yang relavan terhadap konsep yang mereka bawa ke turnamen. Awalnya pelatih mereka meminta pendapat, bahkan menawarkan Barbara sebagai pilihan paling pertama dari daftar beberapa designer, yang jelas – jelas sulit Moreau terima. Dia tahu ibunya. Andai pertengkaran seperti kemarin kembali terjadi di kemudian hari, maka dapat dipastikan selalu muncul ancaman dari mulut wanita itu. Moreau tidak ingin ditempatkan pada risiko riskan, dan pada akhirnya menyerahkan Mrs. Smift sebagai pengajuan alternatif. Cukup lega ternyata Anitta tak menolak. Sebelumnya, semua kesepakatan harus dibicarakan kepada pihak manajemen. Tidak sebegitu rumit kali ini, karena izin segera dikantongi untuk berada di sini. Moreau yang kali antusias disambut Mrs. Smift. Kemarin dia b

    Last Updated : 2024-10-04
  • Perjanjian Terlarang   Chat Menantang

    Benaknya cukup penasaran bagaimana jika dia membuat pernyataan menantang; atau yang tak benar – benar akan dilakukan? Akankah menemukan Abihirt mengutarakan reaksi spesifik. Barangkali yang paling dasar adalah sedikit merasa terancam seperti saat – saat pria itu tak pernah menunjukkan secara terang – terangan? [Bagaimana jika kukatakan kepada ibuku kalau aku bersamamu untuk beberapa waktu dan tidur di kamar-mu semalaman?] Pesan itu tidak dapat diundur ketika secara ajaib Abihirt telah membacanya. Terlalu singkat, andai mereka berusaha tidak terlihat mencolok. Namun, ini sudah dilakukan supaya profil tetap terjaga aman. [Itu akan menjadi urusanmu.] Tampaknya Moreau yang mulai merasa tertantang dari serangkaian kalimat singkat Abihirt. Dia nyaris menambahkan balasan ... seketika tersadar oles beberapa pasang mata menatap ke arahnya. Wajah Mrs. Smift paling signifikan, menyimpan rasa ingin tahu yang membludak terhadap apa yang Moreau lakukan dengan ponselnya. B

    Last Updated : 2024-10-04
  • Perjanjian Terlarang   Seperti Ketahuan

    Demi Tuhan: seperti ada sesuatu yang Moreau lupakan. Dia tak yakin mengenai apa yang dilalui semalam: nyaris tak menatap dirinya terlalu lama di depan cermin, selain hanya menyisir rambut dan melangkah pergi ketika mobil Juan menunggu di halaman depan gedung mentereng ayah sambungnya. Abihirt terduga meninggalkan banyak bekas kemerahan. Namun, ajakan Anitta juga terlalu tiba – tiba. Moreau tidak bisa mengendalikan yang tersisa, kecuali dia mengajukan perhatian yang gugup supaya tidak melakukan apa pun. Mrs. Smift terus menatap ke arahnya dengan ekspresi wajah menunggu yang panjang, hingga bicara diliputi decakan samar. “Aku tidak akan mendapat ukuran yang pas jika kau masih mengenakan pakaian ini.” Moreau langsung menunduk mengamati kain di tubuhnya. Pakaian panjang ini beserta kerah leher yang tinggi merupakan pemberian Abihirt. Dia tidak tahu dari mana pria itu mendapat inisiatif memberikan pakaian serba tertutup. Tidak cukup ketat,

    Last Updated : 2024-10-04
  • Perjanjian Terlarang   Niat Terselubung

    “Ibumu tahu kau punya pacar?” tanya wanita itu setelah menemukan angka, kemudian mencatatnya di atas lembaran kosong. “Tidak.” Barbara akan cukup sanksi mengenai apa pun yang Moreau ambil sebagai keputusan hidup. Dia lebih senang melakukan segala sesuatu di belakang ibunya. Bukan karena Abihirt adalah pria terlarang dari sudut pandang mana pun, tetapi itulah yang selalu Moreau hadapi. Dia bahkan tak berniat memperkenalkan Froy, terutama saat Barbara akan tahu hubungan seperti apa antara Abihirt dan mantan kekasihnya. “Wanita berang – berang itu pasti akan marah kalau tahu kau berpacaran. Tadinya kupikir hubunganmu dan Juan, yang sebatas sahabat adalah peluang untukku menjodohkanmu dengan putraku. Tapi ternyata kau sudah punya pria lain.” Moreau tidak mengerti ke mana arah pembicaraan Mrs. Smift. Mereka membutuhkan dimensi bra dan harus melakukan pengukuran di bawah payudara. Itu sedang dikerjakan ketika Moreau mencari jawaban yang tepat.

    Last Updated : 2024-10-04
  • Perjanjian Terlarang   Jangan Bercanda

    “Aku pikir kau sudah lupa arah jalan pulang.” Moreau baru menginjakan kaki di ruang tamu, tetapi dia harus mendapati ibunya di sana, sedang menunggu seolah waktu yang wanita itu miliki hanya didedikasikan untuk satu hal. “Ke mana saja kau tadi malam?” Kali ini pertanyaan langsung dibiarkan ngambang di sekitar udara. Moreau tidak tahu apakah perlu memastikan kapan saat – saat yang tepat mengatakan jawaban. Barangkali dia tidak akan pernah mendapat kesempatan jika mengabaikan segala hal di sini. “Ke mana saja, yang penting menjadi tempat untukku tidur dengan nyaman.” Keberanian di balik suara Moreau sepertinya mengatur reaksi Barbara dengan telak. Wanita itu segera bangun dan melipat tangan di depan dada. “Kau tinggal mengatakan secara spesifik ke mana kau semalam. Aku tahu kau tidak pergi ke kediaman Juan, bukan berarti harus membiarkanku berpikir terlalu jauh,” ucap wanita itu. Ekspresi wajah masam yang kentara terungkap sangat jelas, semacam per

    Last Updated : 2024-10-05
  • Perjanjian Terlarang   Menolak

    Moreau bisa menebak yang sebenarnya. Sebuah korelasi antara Samuel dan Barbara. Rasa penasaran mendadak muncul; dia setengah memikirkan siapa yang paling penting untuk disalahkan. Ibunya jelas – jelas memiliki hubungan terselubung dengan Samuel. Apakah pria itu juga orang yang sama dilihatnya di ponsel Abihirt? Masuk akal jika pemikiran tersebut nyatanya menghadapi pendekatan nyaris tak berjarak. Moreau menggeleng samar ... begitulah yang harus dia katakan. “Aku tidak tahu apa yang kau pikirkan, Mom. Tapi kau tidak becanda, kan?” Sudut bibir Barbara berkedut tipis, tepatnya hampir berdecih, tetapi masih sedikit menahan diri. “Tidak. Aku tak sedang becanda. Jika kau setuju, aku akan mengatur jadwal pertemuan kalian.” “Kau tak perlu repot – repot mengatur jadwal kami. Aku tak akan pernah setuju,” bantah Moreau tegas. Ini yang ingin Barbaca bicarakan, dan tidak baginya. Andai Moreau tahu akan ada permintaan lagi, alih – alih wanita

    Last Updated : 2024-10-05
  • Perjanjian Terlarang   Pengetahuan Baru

    Suara pintu kamar terbuka mengingatkan Moreau bahwa dia sedang tidak sendirian dengan pikiran yang berkecamuk. Tubuhnya segera bergeser waspada setelah diliputi posisi menelungkup dan memeluk bantal sembari memainkan ponsel tanpa minat. Mengungkit – ungkit bukan suatu tindakan yang Moreau masukkan ke dalam daftar kebiasaan, tetapi Barbara telah membiarkannya melakukan tersebut. Ntah hal apa lagi yang wanita itu lakukan, sehingga secara mengejutkan Abihirt muncul; berhenti sekian jengkal jarak sekadar memandanginya di atas ranjang. Terserah jika pria itu akan terjebak di sana. Moreau tak berniat mengatakan sesuatu. Belakangan dia cukup mengenal ayah sambungnya untuk mengetahui kebutuhan pria itu akan cukup signifikan. Abihirt tidak mungkin datang tanpa tujuan. “Ibumu memintamu ke dapur untuk makan malam.” Sesuatu yang lain mengambil alih. Ini hampir tidak pernah menjadi bagian dari sepetak sikap ibunya. Gagasan Barbara mengenai makan malam usai segala sesuatu yang selalu membuat m

    Last Updated : 2024-10-06

Latest chapter

  • Perjanjian Terlarang   Lagi ....

    “Kau bisa lanjutkan apa yang ingin kau katakan, Mom,” ucap Moreau setelah tubuh Juan hilang dari pandangan. Dalam sekejap Barbara berdecih sinis, kemudian wanita itu berkata, “Aku takut kau tidak bersedia memanggilku dengan sebutan ‘mom’ lagi setelah mengetahui kebenaran ini.” “Kebenaran apa?” Moreau penasaran. Ironinya, kepuasan di mata Barbara meninggalkan rasa sakit yang dia tidak mengerti bagaimana itu terjadi. “Kau bukan putri kandungku. Aku tidak pernah mau mengandung dan juga tidak bisa mengandung. Abi mungkin sudah bicara denganmu kalau aku tidak hamil anaknya, bukan? Ya, itu benar. Pekerjaanku dulu mengharuskanku melakukan beberapa prosedur dan akibatnya ... menyebabkan masalah serius pada rahimku.” “Pekerjaan apa?” tanya Moreau tak percaya. Hampir tidak bisa memilah satu per satu informasi. Rasanya seperti duduk di kursi terapis. Cukup syok mengetahui kebenaran yang Barbara sembunyikan selama ini. “Sekarang aku yakin kau sudah mengerti. Menja

  • Perjanjian Terlarang   Fakta Demi Fakta

    “Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan. Mengapa Abi harus membalaskan dendam? Apa motivasinya?” Moreau nyaris kehilangan kendali terhadap kebutuhan mempertahankan kestabilan suara. Tidak ingin Barbara menyadari rasa takut yang menyelinap seperti suatu aliran deras. Kali ini, dia menatap ibunya dengan tatapan menyelidik. “Dulu sekali, aku pernah menjalin hubungan bersama seorang pengusaha kaya. Jika kau memikirkan sesuatu yang buruk. Kau benar. Aku mantan simpanan ayahnya. Sama seperti dirimu selama ini. Hanya dijadikan seorang simpanan. Kau pikir Abi benar – benar serius denganmu? Jangan berharap banyak, Moreau. Kau tidak lebih dari seorang mainan.” “Biar kutebak, apa dia sering membawamu ke ruangan mengerikan itu? Melepas cambukan keras di tubuhmu?” Tulang punggung Moreau seperti mendapat kejutan listrik. Ketegangan itu tidak bisa dijelaskan. Bagaimana Barbara bisa menebak dengan tepat? Sekarang apa yang bisa dia katakan? Pada kenyataannya, itu memang benar. Mun

  • Perjanjian Terlarang   Membocorkan Kebenaran

    “Yakin catatan-mu sudah lengkap?”Moreau segera menoleh ke arah satu titik di sana ketika Juan bicara nyaris menyerupai gugumaman kecil. Perhatian pria itu terpaku serius pada secarik kertas berisi daftar barang belanjaan. Kali ini, dia sedang tidak diliputi minat melakukan perjalanan. Enggan bertemu banyak orang. Sehingga meminta bantuan Juan dan kebetulan pria itu tidak keberatan melakukan apa pun yang diinginkannya.Sesuatu segera menyelinap di benak Moreau saat iris biru terangnya mendapati Juan akan segera melangkah ke luar dapur. Dia langsung menghentikan kegiatan memotong apel.“Jangan lupa, belikan juga susu untuk wanita hamil.”Moreau sedikit terkekeh saat Juan segera menoleh tajam, kemudian berakhir dengan memutar mata malas.“Jadi, apakah masih ada yang tertinggal?” pria itu bertanya lagi. Sesaat, Moreau mengedarkan pandangan ke sekitar dapur. Tidak ada petunjuk yang bisa dia temukan. Sepertinya semua sudah lengkap.“Ya. Sekarang kau bisa perg

  • Perjanjian Terlarang   Sedikit Jujur

    “Sudah ada Juan. Kami bisa saling melindungi. Kau tidak perlu khawatir. Sekarang pergilah. Bukankah kau akan sibuk dengan urusan perceraian-mu?”“Pengacara-ku akan mengurus semuanya.”“Tidak, Abi. Kau tidak bisa di sini,” bantah Moreau tegas. Hanya akan berakhir dengan perkara besar, jika pria itu tidak berusaha memahami kondisi di sekitar. Abihirt sudah menyaksikan sendiri bagaimana begitu banyak mata yang bertentangan terhadap hubungan mereka. Hubungan terlarang ... secara terang – terangan dijadikan sebuah tontonan oleh satu orang. Pria itu bisa menilai sendiri bagaimana hasilnya.“Pergilah, Abi. Aku dan Juan akan baik – baik saja di sini.”Lagi. Moreau tak bisa menunggu lebih lama sekadar menyaksikan sikap Abihirt yang tampak begitu enggan. Ego terus melarangnnya mempersilakan pria itu di sini. Tetap terasa jauh lebih adil jika Abihirt memang melangkahkan kaki pergi.“Mengertilah ....”Kali ini, Moreau bisa mendengar sendiri betapa suaranya begitu ge

  • Perjanjian Terlarang   Balasan

    “Kau lagi!”Suara Juan menggantung di ujung tenggorokan. Pria itu dalam sekejap tersulut amarah. Semua tampak begitu jelas ketika Juan melebarkan langkah ke arah Abihirt diliputi gestur ingin melayangkan pukulan mentah.Bugh!Sebaliknya pria itu mendapat hujaman luar biasa keras dari kepalan tangan Abihirt. Sial. Juan berdarah dalam sekejap.“Astaga, Abi! Apa yang kau lakukan?”Moreau segera bersimpuh. Ingin melihat langsung bagaimana kondisi Juan setelah pria itu terjerembab jatuh ke atas lantai. Dia meringis ketika Juan mengaduh kesakitan. Makhluk yang malang. Moreau menipiskan bibir, merasakan sangat ingin melimpahkan semua kesalahan kepada Abihirt. Dia mendelik pria itu tajam, lalu berkata, “Kau tidak seharusnya memukul Juan sampai seperti ini, Abi!”“Aku tidak bermaksud. Hanya kelepasan.”Abihirt seperti memutar kembali kalimat yang dia katakan mengenai situasi Juan kemarin. Persetan dengan pria itu. Moreau tidak mengatakan apa pun lagi, selain

  • Perjanjian Terlarang   Mengingatkan

    “Di sini sudah tidak aman, Moreau. Kau bisa tinggal di kediamanku selama yang kau mau.” Suara serak dan dalam pria itu terdengar persis setelah melewati ambang pintu kamar mandi. Sebelah alis Moreau terangkat tinggi sebagai respons pertama, kemudian bertanya, “Tinggal di kediamanmu? Bagaimana dengan ibuku?” “Aku menceraikannya.” “Menceraikannya? Bukankah kalian sepakat menghancurkan karier-ku?” “Aku tidak tahu kalau dia akan menyebarkan bukti perselingkuhan yang diambil dari kamarmu. Tapi satu hal harus kau tahu. Program itu khusus kubuat untuk mendiang ibuku. Aku bahkan belum tiba di sana sekadar mengetahui apakah acara yang kubuat berjalan dengan baik atau tidak. Ibumu melakukan sabotase, supaya aku tidak hadir tepat waktu dan dia bisa menyebarkan kebohongan. Kau tak seharusnya percaya apa yang dikatakan ibumu. Wanita licik itu berusaha merusak hubungan kita.” Hubungan kita .... Moreau menggarisbawahi pernyataan terakhir ayah sambungnya. Tidak a

  • Perjanjian Terlarang   Mereka Berdua

    Tersisa mereka berdua. Moreau menelan ludah kasar menyadari bagaimana Abihirt seperti memperhatikan wajahnya begitu lamat. Tidak ada peringatan, pria itu segera melangkahkan kaki menuju kamar, bahkan menjatuhkan tubuh Moreau sangat hati – hati untuk duduk di pinggir ranjang. Sekarang, Abihirt bersimpuh diliputi kebutuhan menerawang ke penjuru kamar. Moreau mengernyit. Sedikit heran menyadari ayah sambungnya seperti mendapat sesuatu, kemudian pria itu berjalan ke arah nakas—mengambil sebuah benda asing; bukan kepunyaan Moreau, apalagi Juan. “Kamera kecil.” Suara serak dan dalam Abihirt seperti bergumam. Itu jelas membuat Moreau berpikir lamat. Samuel mendesak supaya dia menuntun pria tersebut menuju kamar. Apakah mungkin? “Kurasa, dia ingin mengirimkan bukti rekaman kepada ibumu.” Sepertinya, metode analisis Abihirt bekerja lebih cepat. Moreau mengakui itu terdengar masuk akal. Hanya merasa tak yakin mengapa ibunya melakukan hal demikian. “Boneka

  • Perjanjian Terlarang   Hajaran Keras

    “Kau sangat suka saat Abi menyentuhmu. Mengapa di sini kau malah menolakku, Pelacur Kecil?” Ambisi di balik suara Samuel tak bohong. Moreau bisa mendeteksi bagaimana pria itu seperti memiliki rencana lain ketika gagal melakukan apa pun, mengingat dia masih sangat melakukan penyangkalan penuh. Sorot mata di sana seakan sedang mencari situasi terbaik. Napas menggebu – gebu dan dorongan tak terduga merupakan bagian perhatian Moreau yang tak bisa dia lepaskan terhadap pria itu. Samuel mulai terlihat kalap usai satu tendangan kasar darinya membuat pria tersebut mundur beberapa langkah. “Pelacur kecil sialan!” Tidak ada petunjuk ketika akhirnya Samuel mengambil tindakan untuk meletakkan cengekraman di batang leher Moreau. Pria itu benar – benar melakukan suatu prospek mencekik yang luar biasa mencecoki jalan napas di rongga dada. Moreau berusaha memukuli lengan pria itu. Dia mulai tersedak. Mungkin akan segera kehilangan kesadaran jika Samuel masih dengan k

  • Perjanjian Terlarang   Ulah Samuel

    Barbara tidak bisa terus – terusan berada di sini. Bagaimanapun, dia harus bisa mencari cara melarikan diri. Ada keuntungan memberi tahu Samuel untuk melakukan apa pun yang pria itu mau kepada Moreau. Sekarang, Abihirt mungkin tidak akan memiliki waktu lebih banyak; tidak akan sampai di sana tepat sebelum Samuel menjalankan aksi kejam. Suaminya akan menyaksikan sendiri bagaimana pelacur kecil pria itu tidak selamat. Lihat saja .... *** “Lepaskan tanganmu. Aku tidak mengizinkanmu berbuat hal buruk di sini!” ucap Moreau memberontak hebat. Nyaris tidak memikirkan keberadaan pisau dapur, yang dia tahu bisa menjadi bahaya mengancam. Samuel bisa saja mengambil keputusan lebih menyakitkan ketika keinginan pria itu tidak tercapai. Samuel melakukan seks lebih sering bersama Barbara. Apakah pria itu tidak puas? Moreau mungkin tidak begitu tahu tentang hubungan keduanya. Dia hanya .... Menyadari keberadaan Samuel jelas bukan kebetulan semata. Apakah Barbara dalan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status