Share

Insomnia

Author: Susi_miu
last update Last Updated: 2024-10-10 12:23:02

Tidak bisa tidur ....

Momen tak diinginkan seperti inilah yang akhirnya membawa Moreau untuk merenung skeptis di dapur. Pelbagai macam pemikiran di puncak kepala menginginkan supaya dia terus terbujuk dalam situasi paling hening.

Memperkirakan sedang sendirian, walau itu tak benar – benar dapat disimpulkan.

Ada kepulan asap ... samar sekali berhamburan ke sekitar udara. Meninggalkan kesan tertentu, sehingga yang Moreau tahu; dia perlu menunggu, mengaduk lelehan cokelat panas lebih lama agar rasanya tidak membakar, seperti saat – saat Barbara merampas hak kepemilikan tunggal.

Rasanya tidak ada yang jauh luar biasa menarik perhatian Moreau selain memikirkan selebar mana ketertarikan Barbara terhadap sesuatu, kepunyaan orang lain, untuk dikategorikan ke dalam kebutuhan berbagi. Dia tak akan menyangkal bahwa telah mempelajari ironi dari sikap ibunya. Barbara melampaui batas jika menganggap segala hal dapat berperan serta, seolah tidak ada yang subtansial sehin
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Perjanjian Terlarang   Pertanyaan

    Kedua alis Moreau bertaut, masih menghadapi situasi yang sama. Pertanyaan muncul secara absolut di benaknya mengenai kebutuhan Abihirt untuk merancap. Dia berusaha menyangkal, tetapi menyadari hal itu akan datang pada akhirnya. Apa pun yang terjadi di antara mereka selalu dimulai dari seks. Moreau langsung menahan napas setelah mendeteksi bagaimana Abihirt dengan tentatif mengatur wajah tepat begitu dekat. Dia pikir pria itu akan melakukan tindakan kurang ajar. Tidak. Tidak sesederha itu membayangkan seseorang coba menggapai suatu tujuan, yang bergantung pada hasil akhir. Justru Moreau mengakui tuduhan dari benaknya ternyata cukup serius. Harus ada sesuatu untuk disesali dan dia sedang berusaha tidak terpengaruh oleh kenyataan demikian. Perlu sedikit menjaga jarak, tepatnya saat suara serak dan dalam Abihirt ternyata akan membisikan sebuah pertanyaan tak terduga. “Mengapa kau biarkan boneka panda yang kuberikan tempo hari lalu ada di tan

    Last Updated : 2024-10-10
  • Perjanjian Terlarang   Kebutuhan Bersama

    “Aku belum mengantuk.” Sambil mengendalikan tekad dalam dirinya, Moreau segera mengetatkan genggaman tangan pada boneka panda—mengambil benda tersebut, kemudian melakukan kontak mata bersama Abihirt. Bukankah dia selalu tak memiliki perjalanan serius untuk mengambil keputusan? Bahkan Moreau selalu kebingungan menentukan jawaban, antara menolak menjadi pilihan terakhir atau terus berada di titik paling pinggir, hingga dia jatuh tergelincir dari jurang yang diciptakan sendiri, seperti tiba – tiba ayah sambungnya mengajukan pertanyaan sekadar memastikan. “Belum mengantuk?” “Ya, mungkin insomnia.” Moreau yakin dia tak salah menyerahkan jawaban, tetapi jeda beberapa saat antara mereka terasa melewati teriakan keras. Dia berjuang mencari petunjuk ketika Abihirt seperti sedang memikirkan sesuatu, berikut dengan tindakan mengejutkan tambahan. Moreau tidak menduga ternyata pria itu akan mengangkat tubuhnya, lagi, dan secara naluriah dia mengetatkan pelukan seb

    Last Updated : 2024-10-10
  • Perjanjian Terlarang   Kenikmatan

    Moreau terkesiap merasakan sapuan ringan di permukaan kulit dadanya. Dia menelan ludah kasar mendapati mata kelabu itu menjatuhkan perhatian serius pada belahan cantik yang terbentuk alami. Masih tersirat samar – samar bekas kemerahan dari hari sebelumnya. Moreau tidak berusaha memahami apakah Abihirt punya kebiasaan menciptakan sebuah karya seni dan menambahkan gairah untuk melengkapi, tetapi dia kembali merasa tegang menyadari ujung jari pria itu telah bergerak sekadar memisahkan pengait bra, lalu menyingkirkan satu – satunya penutup bagian atas secara perlahan. "Abi.” Moreau berusaha keras mengingatkan supaya mereka tidak melampaui batas, saat ini, di sini, meski yang sebenarnya terjadi hanya ... dia tak berdaya, tunduk, terdorong; membiarkan pria itu menindih tubuhnya sementara mulut Abihirt mulai menjejali beberapa bagian di permukaan leher. Lambat sekali semacam kebutuhan mencari ledakan dahsyat hingga wajah pria itu terangkat, menatap Moreau diliputi bibir yang mengkilap

    Last Updated : 2024-10-10
  • Perjanjian Terlarang   Pengakuan

    Lagi – lagi, di bawah sentuhan Abihirt, mata Moreau menatap pria itu lekat tertegun, membakar, dengan napas menggebu berat ketika pria itu menekan punggungnya ke kasur. sementara Abihirt kembali menggeram, hujaman kasar yang tersisa segera mengakhiri pernyatuan mereka. Pria itu mengeluarkan kejantanannya, mengurut persis di depan perut rata Moreau sambil mendesis, lalu menumpahkan cairan hangat di sana. Sesuai keinginan. Moreau tidak tahu harus memulai pembicaraan dari mana saat sesuatu di dalam pusat tubuhnya seperti masih berdenyut setelah puncak kenikmatan hebat. Yang dia tahu hanya ... Abihirt seperti kebingungan mencari sesuatu. “Tidak ada tisu kering di sini?” Pria itu akhirnya mengajukan pertanyaan saat tak menemukan sedikitpun petunjuk. Hal yang membuat Moreau harus menyerahkan jawaban. “Di lemari pakaianku.” Dia menipiskan bibir. “Tisu baru.” Dan menambahkan seraya mengamati setiap detil pergerakan dari ayah sambungnya. Abihirt

    Last Updated : 2024-10-11
  • Perjanjian Terlarang   Pagi Hari

    Terbangun bersama seseorang yang sama di sampingnya adalah satu bagian paling mustahil. Moreau tahu bagaimana dia tidak akan mendapatkan pemandangan seperti itu di pagi hari. Abihirt mungkin meninggalkan kamar terlalu dini supaya tidak menimbulkan kecurigaan, atau barangkali pria itu memiliki urusan penting lain, lebih pantas diutamakan alih – alih hanya menunggunya terbangun, lalu mereka akan bersikap bahwa hubungan terlarang ini merupakan sesuatu yang perlu diwajarkan. Tidak. Moreau mendengkus sambil mengusap wajah kasar, sebentar saja ... kemudian sebelah lengannya perlahan meraba permukaan ranjang. Sebuah gerakan naluriah, tetapi menuntun agar dia menemukan sesuatu berbulu lembut, meraihnya, dan terpaku untuk beberapa saat. Boneka panda. Moreau tidak dapat membayangkan bagaimana reaksi Barbara nanti setelah mengetahui sesuatu yang telah wanita itu ambil, ternyata kembali ke tempat seharusnya. Paling tidak, mereka akan melibatkan perdebatan; seng

    Last Updated : 2024-10-11
  • Perjanjian Terlarang   Sebaiknya Seperti itu

    Ketertarikan di benak Barbara terungkap makin jelas saat sebelah alis wanita itu terangkat tinggi. Moreau mengerti betapa dia telah menyiarkan berita yang mengejutkan. Ibunya tidak akan pernah mengira, dan mungkin semacam sebuah tamparan hingga mengajukan rasa ingin tahu yang besar diikuti kemampuan bersuara lambat. “Apa maksudmu?” Moreau tidak pernah menyimpan maksud lain. Itu hanya separuh kebenaran. Dia tidak akan mengatakan yang tersisa, meski harus melanjutkan sebagian—dan terngambang di udara. “Abi yang mengembalikan boneka panda ini kepadaku.” Perhatian Moreau lurus – lurus menyusuri pelbagai perubahan wajah ibunya. Dari ledakan penasaran, lalu berakhir sebagai sebuah tuntutan besar. “Kenapa dia harus melakukannya?” Itu langsung dipertanyakan secara serius, tetapi Moreau juga tidak mengajukan sebuah lelucon konyol. Dia ingin ibunya segera menyadari dan berhenti mengambil alih sesuatu yang bukan milik wanita tersebut. “Karena Abi tah

    Last Updated : 2024-10-11
  • Perjanjian Terlarang   Pertemuan Lain ....

    Pria itu luar biasa berada di tengah ledakan antusias untuk merayu-nya. Sesekali Moreau akan menepis apa pun yang coba Juan sajikan begitu dekat. Pria itu tidak kehabisan akal meski pergulangan terasa percuma. Moreau selalu berhasil melarikan diri dari suatu tindakan memaksa—bukan semacam pelarian nyata; hanya terkadang memberi Juan cubitan ringan supaya pria itu diam, kemudian kembali duduk bersandar di kursi restoran. Moreau bahkan tidak ingat kapan reaksi murni Juan telah membawa pria itu menjulang di hadapannya. “Cobalah sedikit. Aku tahu kau tidak akan tahan.” Lagi. Moreau menipiskan bibir, hampir tanpa sadar tidak dapat menahan diri. Rasanya dia ingin mencubit kulit tangan Juan lagi, sekuat mungkin, agar pria itu berhenti, membebaskannya dari tuntutan tidak menyenangkan. “Tidak, Juan! Aku sudah berulang kali bilang kepadamu ... aku sedang diet. Jangan coba – coba menggodaku.” Keinginan untuk menjaga porsi makan dipengaruhi oleh pern

    Last Updated : 2024-10-12
  • Perjanjian Terlarang   Yang Tak Diinginkan

    Tetapi ini tidak akan mengejutkan. Froy punya kebiasaan mendatangi restoran yang sama. Moreau hanya tak sanggup meraih kapan terakhir mereka sempat berkencan di tempat serupa, di sini, lalu bagaimana pria itu berujung memutuskan hubungan yang dia pikir akan bertahan sampai beberapa waktu. Ternyata tidak. “Aku harap Tuhan tidak memberiku petunjuk untuk mendatangi tempat ini, tapi aku malah duduk bersamamu di sini. Bersikaplah seolah kau tidak melihat apa pun, Juan!” Suara Moreau nyaris seperti berbisik. Dia mengerti Froy sedang mencari meja tersisa setelah tidak melakukan reservasi lebih dulu, meski datang bersama wanita hamil. Moreau juga tidak akan terkejut. Itu sering kali dia alami. Biasanya mereka akan menemukan meja di pojokan. Dia sangat mendambakan Froy mendapat tempat yang dibayangkan, lebih bagus lagi ... andai pria tak melihatnya. “Apa itu Moreau?” Tiba – tiba suara Lewi di kejauhan menambahkan aliran listrik

    Last Updated : 2024-10-12

Latest chapter

  • Perjanjian Terlarang   Lagi ....

    “Kau bisa lanjutkan apa yang ingin kau katakan, Mom,” ucap Moreau setelah tubuh Juan hilang dari pandangan. Dalam sekejap Barbara berdecih sinis, kemudian wanita itu berkata, “Aku takut kau tidak bersedia memanggilku dengan sebutan ‘mom’ lagi setelah mengetahui kebenaran ini.” “Kebenaran apa?” Moreau penasaran. Ironinya, kepuasan di mata Barbara meninggalkan rasa sakit yang dia tidak mengerti bagaimana itu terjadi. “Kau bukan putri kandungku. Aku tidak pernah mau mengandung dan juga tidak bisa mengandung. Abi mungkin sudah bicara denganmu kalau aku tidak hamil anaknya, bukan? Ya, itu benar. Pekerjaanku dulu mengharuskanku melakukan beberapa prosedur dan akibatnya ... menyebabkan masalah serius pada rahimku.” “Pekerjaan apa?” tanya Moreau tak percaya. Hampir tidak bisa memilah satu per satu informasi. Rasanya seperti duduk di kursi terapis. Cukup syok mengetahui kebenaran yang Barbara sembunyikan selama ini. “Sekarang aku yakin kau sudah mengerti. Menja

  • Perjanjian Terlarang   Fakta Demi Fakta

    “Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan. Mengapa Abi harus membalaskan dendam? Apa motivasinya?” Moreau nyaris kehilangan kendali terhadap kebutuhan mempertahankan kestabilan suara. Tidak ingin Barbara menyadari rasa takut yang menyelinap seperti suatu aliran deras. Kali ini, dia menatap ibunya dengan tatapan menyelidik. “Dulu sekali, aku pernah menjalin hubungan bersama seorang pengusaha kaya. Jika kau memikirkan sesuatu yang buruk. Kau benar. Aku mantan simpanan ayahnya. Sama seperti dirimu selama ini. Hanya dijadikan seorang simpanan. Kau pikir Abi benar – benar serius denganmu? Jangan berharap banyak, Moreau. Kau tidak lebih dari seorang mainan.” “Biar kutebak, apa dia sering membawamu ke ruangan mengerikan itu? Melepas cambukan keras di tubuhmu?” Tulang punggung Moreau seperti mendapat kejutan listrik. Ketegangan itu tidak bisa dijelaskan. Bagaimana Barbara bisa menebak dengan tepat? Sekarang apa yang bisa dia katakan? Pada kenyataannya, itu memang benar. Mun

  • Perjanjian Terlarang   Membocorkan Kebenaran

    “Yakin catatan-mu sudah lengkap?”Moreau segera menoleh ke arah satu titik di sana ketika Juan bicara nyaris menyerupai gugumaman kecil. Perhatian pria itu terpaku serius pada secarik kertas berisi daftar barang belanjaan. Kali ini, dia sedang tidak diliputi minat melakukan perjalanan. Enggan bertemu banyak orang. Sehingga meminta bantuan Juan dan kebetulan pria itu tidak keberatan melakukan apa pun yang diinginkannya.Sesuatu segera menyelinap di benak Moreau saat iris biru terangnya mendapati Juan akan segera melangkah ke luar dapur. Dia langsung menghentikan kegiatan memotong apel.“Jangan lupa, belikan juga susu untuk wanita hamil.”Moreau sedikit terkekeh saat Juan segera menoleh tajam, kemudian berakhir dengan memutar mata malas.“Jadi, apakah masih ada yang tertinggal?” pria itu bertanya lagi. Sesaat, Moreau mengedarkan pandangan ke sekitar dapur. Tidak ada petunjuk yang bisa dia temukan. Sepertinya semua sudah lengkap.“Ya. Sekarang kau bisa perg

  • Perjanjian Terlarang   Sedikit Jujur

    “Sudah ada Juan. Kami bisa saling melindungi. Kau tidak perlu khawatir. Sekarang pergilah. Bukankah kau akan sibuk dengan urusan perceraian-mu?”“Pengacara-ku akan mengurus semuanya.”“Tidak, Abi. Kau tidak bisa di sini,” bantah Moreau tegas. Hanya akan berakhir dengan perkara besar, jika pria itu tidak berusaha memahami kondisi di sekitar. Abihirt sudah menyaksikan sendiri bagaimana begitu banyak mata yang bertentangan terhadap hubungan mereka. Hubungan terlarang ... secara terang – terangan dijadikan sebuah tontonan oleh satu orang. Pria itu bisa menilai sendiri bagaimana hasilnya.“Pergilah, Abi. Aku dan Juan akan baik – baik saja di sini.”Lagi. Moreau tak bisa menunggu lebih lama sekadar menyaksikan sikap Abihirt yang tampak begitu enggan. Ego terus melarangnnya mempersilakan pria itu di sini. Tetap terasa jauh lebih adil jika Abihirt memang melangkahkan kaki pergi.“Mengertilah ....”Kali ini, Moreau bisa mendengar sendiri betapa suaranya begitu ge

  • Perjanjian Terlarang   Balasan

    “Kau lagi!”Suara Juan menggantung di ujung tenggorokan. Pria itu dalam sekejap tersulut amarah. Semua tampak begitu jelas ketika Juan melebarkan langkah ke arah Abihirt diliputi gestur ingin melayangkan pukulan mentah.Bugh!Sebaliknya pria itu mendapat hujaman luar biasa keras dari kepalan tangan Abihirt. Sial. Juan berdarah dalam sekejap.“Astaga, Abi! Apa yang kau lakukan?”Moreau segera bersimpuh. Ingin melihat langsung bagaimana kondisi Juan setelah pria itu terjerembab jatuh ke atas lantai. Dia meringis ketika Juan mengaduh kesakitan. Makhluk yang malang. Moreau menipiskan bibir, merasakan sangat ingin melimpahkan semua kesalahan kepada Abihirt. Dia mendelik pria itu tajam, lalu berkata, “Kau tidak seharusnya memukul Juan sampai seperti ini, Abi!”“Aku tidak bermaksud. Hanya kelepasan.”Abihirt seperti memutar kembali kalimat yang dia katakan mengenai situasi Juan kemarin. Persetan dengan pria itu. Moreau tidak mengatakan apa pun lagi, selain

  • Perjanjian Terlarang   Mengingatkan

    “Di sini sudah tidak aman, Moreau. Kau bisa tinggal di kediamanku selama yang kau mau.” Suara serak dan dalam pria itu terdengar persis setelah melewati ambang pintu kamar mandi. Sebelah alis Moreau terangkat tinggi sebagai respons pertama, kemudian bertanya, “Tinggal di kediamanmu? Bagaimana dengan ibuku?” “Aku menceraikannya.” “Menceraikannya? Bukankah kalian sepakat menghancurkan karier-ku?” “Aku tidak tahu kalau dia akan menyebarkan bukti perselingkuhan yang diambil dari kamarmu. Tapi satu hal harus kau tahu. Program itu khusus kubuat untuk mendiang ibuku. Aku bahkan belum tiba di sana sekadar mengetahui apakah acara yang kubuat berjalan dengan baik atau tidak. Ibumu melakukan sabotase, supaya aku tidak hadir tepat waktu dan dia bisa menyebarkan kebohongan. Kau tak seharusnya percaya apa yang dikatakan ibumu. Wanita licik itu berusaha merusak hubungan kita.” Hubungan kita .... Moreau menggarisbawahi pernyataan terakhir ayah sambungnya. Tidak a

  • Perjanjian Terlarang   Mereka Berdua

    Tersisa mereka berdua. Moreau menelan ludah kasar menyadari bagaimana Abihirt seperti memperhatikan wajahnya begitu lamat. Tidak ada peringatan, pria itu segera melangkahkan kaki menuju kamar, bahkan menjatuhkan tubuh Moreau sangat hati – hati untuk duduk di pinggir ranjang. Sekarang, Abihirt bersimpuh diliputi kebutuhan menerawang ke penjuru kamar. Moreau mengernyit. Sedikit heran menyadari ayah sambungnya seperti mendapat sesuatu, kemudian pria itu berjalan ke arah nakas—mengambil sebuah benda asing; bukan kepunyaan Moreau, apalagi Juan. “Kamera kecil.” Suara serak dan dalam Abihirt seperti bergumam. Itu jelas membuat Moreau berpikir lamat. Samuel mendesak supaya dia menuntun pria tersebut menuju kamar. Apakah mungkin? “Kurasa, dia ingin mengirimkan bukti rekaman kepada ibumu.” Sepertinya, metode analisis Abihirt bekerja lebih cepat. Moreau mengakui itu terdengar masuk akal. Hanya merasa tak yakin mengapa ibunya melakukan hal demikian. “Boneka

  • Perjanjian Terlarang   Hajaran Keras

    “Kau sangat suka saat Abi menyentuhmu. Mengapa di sini kau malah menolakku, Pelacur Kecil?” Ambisi di balik suara Samuel tak bohong. Moreau bisa mendeteksi bagaimana pria itu seperti memiliki rencana lain ketika gagal melakukan apa pun, mengingat dia masih sangat melakukan penyangkalan penuh. Sorot mata di sana seakan sedang mencari situasi terbaik. Napas menggebu – gebu dan dorongan tak terduga merupakan bagian perhatian Moreau yang tak bisa dia lepaskan terhadap pria itu. Samuel mulai terlihat kalap usai satu tendangan kasar darinya membuat pria tersebut mundur beberapa langkah. “Pelacur kecil sialan!” Tidak ada petunjuk ketika akhirnya Samuel mengambil tindakan untuk meletakkan cengekraman di batang leher Moreau. Pria itu benar – benar melakukan suatu prospek mencekik yang luar biasa mencecoki jalan napas di rongga dada. Moreau berusaha memukuli lengan pria itu. Dia mulai tersedak. Mungkin akan segera kehilangan kesadaran jika Samuel masih dengan k

  • Perjanjian Terlarang   Ulah Samuel

    Barbara tidak bisa terus – terusan berada di sini. Bagaimanapun, dia harus bisa mencari cara melarikan diri. Ada keuntungan memberi tahu Samuel untuk melakukan apa pun yang pria itu mau kepada Moreau. Sekarang, Abihirt mungkin tidak akan memiliki waktu lebih banyak; tidak akan sampai di sana tepat sebelum Samuel menjalankan aksi kejam. Suaminya akan menyaksikan sendiri bagaimana pelacur kecil pria itu tidak selamat. Lihat saja .... *** “Lepaskan tanganmu. Aku tidak mengizinkanmu berbuat hal buruk di sini!” ucap Moreau memberontak hebat. Nyaris tidak memikirkan keberadaan pisau dapur, yang dia tahu bisa menjadi bahaya mengancam. Samuel bisa saja mengambil keputusan lebih menyakitkan ketika keinginan pria itu tidak tercapai. Samuel melakukan seks lebih sering bersama Barbara. Apakah pria itu tidak puas? Moreau mungkin tidak begitu tahu tentang hubungan keduanya. Dia hanya .... Menyadari keberadaan Samuel jelas bukan kebetulan semata. Apakah Barbara dalan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status