Share

Kesal

Author: Susi_miu
last update Last Updated: 2025-05-29 13:59:41

Akhirnya, dengan sisa kewarasan mulai terangkat kembali. Moreau segera menatap wajah Caroline kemudian berkata, “Kau benar. Abi ada di kota ini. Kami bertemu di bar. Dia membuat kekacauan di tempat kerjaku, hanya agar aku memaafkan kesalahannya lima tahun lalu.”

Moreau bisa mendengar sendiri betapa dia ketakutan. Hampir tak berdaya, tetapi tidak ada pilihan. Sulit menenangkan ketegangan di tubuhnya.

“Apa yang dia lakukan memangnya?”

Kali ini suara Caroline penuh pertimbangkan ketika mengajukan pertanyaan. Itu mendesak Moreau supaya bercerita. Dia mengusap wajah kasar. Masih berharap ini hanya sebuah mimpi buruk.

“Abi memukul seorang pelanggan. Memancing kemarahannya, lalu diam begitu saja ketika dia dihajar habis – habisan. Seperti memang sengaja untuk menarik perhatianku. Aku berharap tidak peduli kepadanya lagi, tapi aku tak bisa.”

Sekarang, Moreau sedikit gemetar setelah meneruskan hal yang dirasa cukup menyakitkan.

“Yang sangat membuatku takut. Dia
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Perjanjian Terlarang   Bingung

    Ada keengganan dari cara anak – anak menatap ke arahnya, tetapi mereka segera setuju. Moreau menunggu beberapa saat sampai dia benar – benar melihat tubuh si kembar menghilang dari balik pintu. Prospek yang membuatnya dengan cepat pula menoleh diliputi kilatan marah. Mungkin Abihirt menyadari beberapa hal yang seharusnya mereka bicarakan. Tenggorokan pria itu tampak bergerak; antara ragu dan gugup, diikuti posisi punggung yang bersandar lebih tegak di sandaran ranjang.“Jika kau ingin menyalahkanku terhadap apa yang terjadi semalam. Tidak apa – apa. Aku akan bersiap dan pergi dari sini.”Suara serak dan dalam itu bahkan menambahkan dengan cepat. Moreau nyaris terpaku saat di hadapannya Abihirt tampak bersiap untuk mencodongkan tubuh sekadar mengambil pakaian yang berserak semalam.Tidak. Dia mencegah dengan menahan lengan pria itu, menunggu sampai mantan suami Barbara menatap bingung, meski tidak coba mengajukan pertanyaan.&nb

  • Perjanjian Terlarang   Anak-Anak Penasaran

    Siraman cahaya dari arah kamar menarik kesadaran Moreau supaya mengerjap. Masih cukup lelah, tetapi sudah saatnya untuk terbangun. Dia mengernyit ketika merasakan keberadaan seseorang di bawah tubuhnya. Perlahan, mulai memaksakan diri sekadar memahami situasi di sekitar dan kemudian terkejut mendapati Abihirt masih tertidur lelap di sana.Pemberontakan dalam diri Moreau ingin berteriak sekeras – kerasnya. Namun, hal yang dia lakukan hanya tersentak. Sedikit bingung bagaimana mereka berada di bawah selimut yang sama, tanpa sehelai pakaian.Apa yang terjadi?Moreau berusaha mengingat kembali peristiwa semalam. Rasanya terlalu malu ketika ingatan tentang dia yang membujuk Abihirt supaya mereka melakukan ‘sesuatu’ ... berdua, menyambar dengan deras.Dalam sekejap Moreau bisa merasakan bagaimana wajahnya telah memanas. Ada desakan untuk melampiaskan rasa kesal, tetapi siapa yang perlu disalahkan?Mereka tidak bisa mengendalikan situasi dengan ba

  • Perjanjian Terlarang   Biarkan Seperti Ini

    Ini sudah terjadi. Apa lagi yang bisa Moreau katakan? Tidak mungkin menyingkirkan Abihirt, saat dampak dari tegukan vodka masih meninggalkan bekas kebakaran dan baranya. Dia memang menginginkan ini. Membiarkan Abihirt memberi dorongan seksual untuk saling mendambakan—lebih serius; dan sekarang ... mula – mula satu tangan pria itu berpindah—melakukan sapuan ringan dari celah payudara; melewati tulang rusuk, hingga tertahan di antara kedua kakinya.Moreau menelan ludah kasar saat Abihirt mengangkat wajah, seperti sengaja, seolah ingin melihat langsung bagaimana dia akan bereaksi. Ketika menyadari masih tidak ada protes terucap, secara tentatif pula satu jari pria itu mencelup masuk ke dalam tubuhnya.Moreau menggigit bibir tanpa sadar, tetapi mungkin hal tersebut memberi Abihirt dampak tak terduga. Pria itu menggeram samar dan segera menyambar bibirnya dengan brutal.Tidak pernah membiarkan seorang pun menyentuhnya. Selalu bermain sendiri. Sampai akhir

  • Perjanjian Terlarang   Diberikan Izin

    “Kau perlu beristirahat sampai merasa lebih baik.”Situasi di sekitar Moreau hampir membuatnya kewalahan. Mereka tidak melakukan banyak hal, selain Abihirt yang menempati janji; tidak akan melakukan sesuatu di luar kendali tanpa izin. Pria itu bahkan menjatuhkan tubuhnya begitu hati – hati di permukaan ranjang.Ada keabsahan di mana Moreau menyadari mantan suami Barbara akan mengambil tindakan untuk meninggalkan kamar. Abihirt sedang menghindarinya karena tahu beberapa hal tidak diinginkan mungkin akan terjadi.“Aku membutuhkanmu, Abi.”Moreau mengambil tindakan dengan cepat. Naluri murni telah mengambil alih. Dia menarik lengan pria itu supaya kembali bersimpuh di hadapannya. Mereka terlalu dekat. Satu prospek di mana Moreau bisa melakukan segala sesuatu dengan mudah; menangkup rahang Abihirt, lalu menyerahkan ciuman—rasanya terlalu singkat ketika Abihirt memutuskan untuk mengambil jarak. Pria itu bahkan menahan kedua ta

  • Perjanjian Terlarang   Dampaknya

    “Tidak.” Sedikit dengan usaha menolak, meski semua berakhir sia – sia. Moreau nyaris tersedak. Masih memikirkan beberapa hal. Dia ingin pergi, tetapi Menesis mengambil tindakan lebih dulu. “Baiklah, aku akan meninggalkan kalian berdua di sini,” ucap wanita itu. Sebuah pernyataan yang nyaris terdengar begitu samar di benak Moreau. Untuk beberapa saat mendatang dia mulai merasakan sensasi tidak nyaman. Vodka itu .... Mereka memasukkan sesuatu. Moreau tidak bisa membiarkan ini terus terjadi atau hal buruk akan mengendalikan suasana yang dia sendiri tak bisa menyelesaikannya. Terhadap momen seperti ini, ada usaha di mana Moreau berusaha menghindari pria yang terus mendekat ke arahnya. Wajah mereka nyaris terlalu dekat dan dia dengan keputusan penuh tekad memberi pelajaran berharga; mengambil botol vodka, lalu membenturkannya di kepala siapa pun itu—dia tidak benar – benar mengenali situasi di sekitar. Suara erangan keras dan bagaimana pria di ha

  • Perjanjian Terlarang   Ulah Menesis Lagi

    “No. Daddy tidak boleh pulang. Kenapa Daddy tidak tinggal di sini saja bersama kita? Kami belum puas main bersama Daddy.”Itu adalah sisa ingatan di benak Moreau mengenai permintaan anak – anak kepada Abihirt. Dia pikir, mantan suami Barbara akan benar – benar kembali ke Spanyol saat meminta izin Lore dan Arias supaya mengizinkannya pergi.Ternyata tidak.Semua pemandangan di klub tempat dia bekerja sudah menjelaskan semua. Pria itu di sini. Memesan bir sambil sesekali menjatuhkan perhatian ke arahnya. Suatu tindakan yang jelas membuat Moreau terkadang merasa tidak nyaman. Hanya belum memiliki kesempatan mengajukan protes.Satu hal lain yang perlu dia garis bawahi. Abihirt tidak seharusnya minum – minum seperti saat ini. Moreau berharap pria itu mau memperhatikan kesehatan sendiri, daripada berbuat ulah.Prospek yang tidak dia mengerti adalah ... Abihirt terlihat bahagia bersama anak – anak, tetapi pada akhirnya pria itu m

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status