Home / Romansa / Perjanjian Terlarang / Menginginkan Dirinya

Share

Menginginkan Dirinya

Author: Susi_miu
last update Last Updated: 2025-03-19 12:59:21

Secara tentatif Moreau beranjak bangun. Tidak ingin gerakan yang dilakukan dengan sadar malah membuat Abihirt terbangun. Dia mengedarkan pandangan ke pelbagai arah, kemudian merenggut bantal sofa untuk diposisikan di bagian pinggir. Mengerti jika tidur diliputi keadaan duduk akan membuat pria itu tidak nyaman ketika terbangun. Semoga saja tidak akan terlalu sulit saat Moreau mencoba memindahkan tubuh ayah sambungnya.

Perlahan, dia melanjutkan tindakan tertunda sarat respons hati – hati. Ya, terlampau penuh antisipasi, meski nyaris saja membuat Abihirt terdampar langsung ke permukaan sofa.

Moreau mengembuskan napas pelan—untungnya tidak. Butuh usaha keras sekadar memindahkan kedua kaki pria itu ke atas. Dia bersyukur bahwa tadi—mereka duduk agak di tengah, sehingga tidak terlalu sulit menyelesaikan sisanya.

Sekarang hanya perlu selimut tebal untuk membalut tubuh jangkung ayah sambungnya. Moreau melirik sesaat pada ujung kaki yang kelebihan itu, lalu berjalan ke arah k
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Fafaah
semoga abi tdm benar2 lelap tertidur
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Perjanjian Terlarang   Tuan Putri

    “Bukankah tadi aku sudah memintamu pergi?” Keterkejutan langsung menyerbu Moreau kali ketika dia menginjakkan kaki melewati ruang tamu, tetapi ternyata ... Abihirt di sana. Sedang menjulang tinggi diliputi mata kelabu yang menatap lurus ke depan—tadi, seolah sebuah pemikiran menyeret ayah sambungnya menerawang terlalu jauh. Masih dengan kemeja pria itu semalam. Mereka jelas tidak menyediakan pakaian ganti. Moreau apalagi—tidak pernah terpikir bahwa akan ada saat – saat di mana menginap di sini adalah hal yang Abihirt putuskan secara matang. Dia menghela napas sesaat, kemudian memutuskan untuk mengambil langkah lebih dekat. Melonggokkan wajah ke ambang pintu, tanpa peduli bahwa harus melewati tubuh ayah sambungnya—yang tidak sedikitpun merasa terpengaruh. “Di mana Juan? Dia tadi mengatakan sudah menungguku di depan rumah.” Kening Moreau berkerut dalam memperhatikan hanya ada satu mobil di sana. Sungguh, dia tidak merasa telah keliru membaca pesan dari pria it

    Last Updated : 2025-03-20
  • Perjanjian Terlarang   Pernyataan Juan

    “Aku tidak menyangka kalau kau benar – benar licik, Amiga. Kupikir, keinginanmu untuk tinggal sendirian supaya kau bisa menghindari permasalahan apa pun yang melibatkanmu dan Mr. Lincoln. Tapi ternyata, kalian mendapat ide lebih bagus agar bisa tidur semalaman di rumah baru itu.” Sudah Moreau duga. Juan hanya menunggu saat – saat paling tepat untuk meledakkan apa pun yang tertahan di puncak kepala pria itu. Tidak ada waktu mengatakan banyak hal ketika dituntut melakukan latihan dengan serius. Sebagai ganti, sekarang ... setelah mereka melakukan persiapan pulang, Moreau merasa seperti dicecoki pelbagai hal. Cukup kewalahan menanggapi kesimpulan Juan, karena pada awalnya tidak seperti yang dibayangkan. Juan tidak pernah tahu. “Jaga bicaramu. Aku dan Abi tidak melakukan apa pun.” Demikian yang dia katakan. Juan harus mengerti untuk tidak lepas kendali. Mereka sedang berada di ruang terbuka dan risiko apa pun dapat menjadi bagian tak terduga. “Jika memang

    Last Updated : 2025-03-22
  • Perjanjian Terlarang   Dia Lagi

    “Sepertinya akan ada yang terlalu betah menghabiskan waktu di tempatmu.” Moreau melirik Juan setengah enggan, usai pria itu menambahkan komentar tepat setelah mereka sampai di halaman depan rumahnya. Siapa yang akan menyangka jika ternyata mobil Abihirt sudah berada di sana, persis terakhir kali terparkir sepanjang malam—yang dikemudikan karena memang dibutuhkan. Apa lagi yang ingin pria itu lakukan? Benak Moreau bertanya – tanya tak mengerti. Keberadaan Abihirt meninggalkan segerombol ketakutan yang nyaris tak dapat dijabarkan. Dia tak ingin kegigihan pria itu, malah menjadi bumerang besar. Bagaimana jika di waktu bersamaan Barbara juga memutuskan untuk datang dan mendapati mobil sang suami sebagai informasi murni untuk menangkap basah mereka? Itu tidak bisa dibiarkan terus terjadi. Moreau mengerjap, lalu membuka pintu mobil dengan cepat. “Terima kasih atas tumpanganmu, Juan. Sekarang kau pulanglah. Hubungi aku kalau sudah sampai.” Sambil menginjakkan kaki di

    Last Updated : 2025-03-22
  • Perjanjian Terlarang   Koki

    “Masakanmu enak. Tapi kau tidak bisa terus – terusan menjadi koki di sini, karena ibuku akan mencarimu. Kami baru saja bertemu tadi, kau bahkan tidak pernah menyibukkan dirimu di dapur untuknya” ucapnya, itulah yang tak bisa dilupakan dalam kurun waktu tertentu. Abihirt tidak harus mengabaikan situasi yang mutlak teratur di antara mereka, walau sepertinya ungkapan apa pun tidak memberi pengaruh signifikan. “Sudah ada Caroline, mengapa aku harus menyibukkan diri di dapur?” Abihirt malah menanyakan sesuatu yang nyaris menyeret Moreau pada kebingungan. Dia menelan ludah kasar dan mendesak sedikit gambaran di kepala untuk diutarakan, “Aku tahu. Tapi, rasanya pasti sangat berbeda antara mencicipi masakan suami sendiri dan Caroline.” Tidak ada yang salah. Moreau tidak merasa itu tuntutan untuk menyindir Abihirt. Sebelah alis pria itu—yang tumbuh dengan tebal dan rapi, segera terangkat sebagai reaksi paling pertama. “Jadi, kau ingin aku memasak untuk ibumu dan berhenti

    Last Updated : 2025-03-23
  • Perjanjian Terlarang   Memperkirakan

    “Kau sangat manis.” Suara serak dan dalam Abihirt bahkan terdengar parau. Ujung jemari pria tersebut menyapu lembut di bibir bawahnya. Ada sedikit tekanan, yang mengunci iris biru terang Moreau untuk tidak meninggalkan perhatian dari mata kelabu itu—ketika memerangkap hingga dia nyaris tenggelam terlalu dalam. Moreau hanya tersadar saat Abihirt kembali mendekatkan wajah. Kali ini ciuman mereka terasa singkat. Pria itu cenderung mengincar bagian tubuhnya yang lain. Gigitan kecil membuat dia melenguh tertahan. Abihirt dapat dipastikan akan meninggalkan bekas kemerahan. Tidak seatap bersama Barbara jelas menjadi alasan utama mengapa Moreau tidak berusaha mengajukan protes. Malah, memulai sentuhan untuk merasakan tekstur lembut dari rambut hitam ayah sambungnya. Tiba – tiba bunyi oven menyeret mereka kembali ke permukaan. Abihirt segera berhenti mencumbu ceruk lehernya, seolah baru saja menyadari satu hal. Moreau hampir terkikik saat pria itu berjalan setengah

    Last Updated : 2025-03-23
  • Perjanjian Terlarang   Memastikan

    Kebutuhan mengklaim tubuhnya sebagai bagian dari properti bukan lagi sesuatu yang baru. Moreau menelan ludah kasar. Belum sepenuhnya siap, tetapi pria itu telah menyingkirkan pakaian yang dia kenakan saat latihan, berikut dengan bra—untuk terlempar secara asal di bawah lantai dapur. “Abi,” Moreau melenguh tanpa sadar ketika Abihirt menyambar payudaranya dengan rakus, seolah pria itu butuh asupan serius diliputi lidah yang meliuk—memainkan puting yang keras menantang. “Abi, hentikan. Aku tidak mau kau kelepasan. Jangan lupa, aku masih marah kepadamu.” "Begitu?" Suara Abihirt terdengar bergumam. Moreau mendesis, berusaha mengingatkan situasi di antara mereka. Dia sudah bertekad untuk menghentikan semua ini, walau luapan gairah tak terduga yang Abihirt tawarkan, tak bohong—menjelaskan bahwa dia juga menginginkan pria itu. "Kau harus berhenti," dia tetap menambahkan. “Aku tidak bisa. Semalam kau membuatku harus menunggu dengan sabar.” Apa maksudnya itu

    Last Updated : 2025-03-24
  • Perjanjian Terlarang   Tidak Takut?

    “Akan kuusahakan.” Demikian ungkapan Abihirt. Artinya, tidak ada jaminan terhadap risiko mendatang. Pria itu ... suatu waktu bahkan bisa lepas kendali. Bisa melewati ruang ekspektasi—yang sedang benar – benar Moreau khawatirkan. Suster pernah mengatakan agar mereka lebih hati – hati. Dengan ketidaktahuan Abihirt, apa yang bisa Moreau katakan? Sapuan ringan dari ujung jemari ayah sambungnya, seakan mencoba menenangkan dia dari luapan tak terduga. Perlu digaris bawahi kalau – kalau ... Abihirt telah mengambil point penting dari kesalahan pria itu beberapa waktu lalu. Haruskah, dia bisa mencoba memberi ayah sambungnya kesempatan? “Aku ingin kau berjanji, Abi,” ucap Moreau lambat. Tak ingin tahu apa pun yang tersisa. Bahkan, berusaha terlihat tidak terpengaruh saat Abihirt akhirnya menggeram samar. “Ya, aku janji,” pria itu berkata dengan nada putus asa. Senyum Moreau begitu samar ketika Abihirt menyingkirkan beberapa helai rambutnya, kemudian ciuman lembut men

    Last Updated : 2025-03-24
  • Perjanjian Terlarang   Sedikit Curiga

    “Ini ... buah mangga yang kau mau.” Moreau tersenyum antusias menyambut keberadaan Abihirt di depan pintu rumahnya. Selama satu minggu terakhir, mereka sepakat lebih sering bertemu di tengah malam—Abihirt selalu diam – diam meninggalkan Barbara, lalu saat fajar mendatang, pria itu akan berpamitan untuk kembali di ranjang ibunya—bersikap baik – baik saja, seolah tidak ada apa pun terjadi di antara mereka—demikian sedikit yang Moreau simpulkan. Paling tidak, dia tahu semua masih dalam pengaturan yang diinginkan. Tentu, dengan tidak melupakan kebutuhan tidur bersama. Beberapa hari belakangan Moreau lebih sering membutuhkan dekapan hangat ayah sambungnya dan terkadang, akan mencuri kesempatan meletakkan tangan pria itu di permukaan perut yang masih terlihat rata. Abihirt sedang terlelap saat – saat tersebut, karena bagaimanapun ... masih belum ada keberanian untuk mengutarakan segala sesuatu mengenai kehamilan ini. Walau, bagian paling Moreau sukai adalah pada saat di

    Last Updated : 2025-03-25

Latest chapter

  • Perjanjian Terlarang   Membocorkan Kebenaran

    “Yakin catatan-mu sudah lengkap?”Moreau segera menoleh ke arah satu titik di sana ketika Juan bicara nyaris menyerupai gugumaman kecil. Perhatian pria itu terpaku serius pada secarik kertas berisi daftar barang belanjaan. Kali ini, dia sedang tidak diliputi minat melakukan perjalanan. Enggan bertemu banyak orang. Sehingga meminta bantuan Juan dan kebetulan pria itu tidak keberatan melakukan apa pun yang diinginkannya.Sesuatu segera menyelinap di benak Moreau saat iris biru terangnya mendapati Juan akan segera melangkah ke luar dapur. Dia langsung menghentikan kegiatan memotong apel.“Jangan lupa, belikan juga susu untuk wanita hamil.”Moreau sedikit terkekeh saat Juan segera menoleh tajam, kemudian berakhir dengan memutar mata malas.“Jadi, apakah masih ada yang tertinggal?” pria itu bertanya lagi. Sesaat, Moreau mengedarkan pandangan ke sekitar dapur. Tidak ada petunjuk yang bisa dia temukan. Sepertinya semua sudah lengkap.“Ya. Sekarang kau bisa perg

  • Perjanjian Terlarang   Sedikit Jujur

    “Sudah ada Juan. Kami bisa saling melindungi. Kau tidak perlu khawatir. Sekarang pergilah. Bukankah kau akan sibuk dengan urusan perceraian-mu?”“Pengacara-ku akan mengurus semuanya.”“Tidak, Abi. Kau tidak bisa di sini,” bantah Moreau tegas. Hanya akan berakhir dengan perkara besar, jika pria itu tidak berusaha memahami kondisi di sekitar. Abihirt sudah menyaksikan sendiri bagaimana begitu banyak mata yang bertentangan terhadap hubungan mereka. Hubungan terlarang ... secara terang – terangan dijadikan sebuah tontonan oleh satu orang. Pria itu bisa menilai sendiri bagaimana hasilnya.“Pergilah, Abi. Aku dan Juan akan baik – baik saja di sini.”Lagi. Moreau tak bisa menunggu lebih lama sekadar menyaksikan sikap Abihirt yang tampak begitu enggan. Ego terus melarangnnya mempersilakan pria itu di sini. Tetap terasa jauh lebih adil jika Abihirt memang melangkahkan kaki pergi.“Mengertilah ....”Kali ini, Moreau bisa mendengar sendiri betapa suaranya begitu ge

  • Perjanjian Terlarang   Balasan

    “Kau lagi!”Suara Juan menggantung di ujung tenggorokan. Pria itu dalam sekejap tersulut amarah. Semua tampak begitu jelas ketika Juan melebarkan langkah ke arah Abihirt diliputi gestur ingin melayangkan pukulan mentah.Bugh!Sebaliknya pria itu mendapat hujaman luar biasa keras dari kepalan tangan Abihirt. Sial. Juan berdarah dalam sekejap.“Astaga, Abi! Apa yang kau lakukan?”Moreau segera bersimpuh. Ingin melihat langsung bagaimana kondisi Juan setelah pria itu terjerembab jatuh ke atas lantai. Dia meringis ketika Juan mengaduh kesakitan. Makhluk yang malang. Moreau menipiskan bibir, merasakan sangat ingin melimpahkan semua kesalahan kepada Abihirt. Dia mendelik pria itu tajam, lalu berkata, “Kau tidak seharusnya memukul Juan sampai seperti ini, Abi!”“Aku tidak bermaksud. Hanya kelepasan.”Abihirt seperti memutar kembali kalimat yang dia katakan mengenai situasi Juan kemarin. Persetan dengan pria itu. Moreau tidak mengatakan apa pun lagi, selain

  • Perjanjian Terlarang   Mengingatkan

    “Di sini sudah tidak aman, Moreau. Kau bisa tinggal di kediamanku selama yang kau mau.” Suara serak dan dalam pria itu terdengar persis setelah melewati ambang pintu kamar mandi. Sebelah alis Moreau terangkat tinggi sebagai respons pertama, kemudian bertanya, “Tinggal di kediamanmu? Bagaimana dengan ibuku?” “Aku menceraikannya.” “Menceraikannya? Bukankah kalian sepakat menghancurkan karier-ku?” “Aku tidak tahu kalau dia akan menyebarkan bukti perselingkuhan yang diambil dari kamarmu. Tapi satu hal harus kau tahu. Program itu khusus kubuat untuk mendiang ibuku. Aku bahkan belum tiba di sana sekadar mengetahui apakah acara yang kubuat berjalan dengan baik atau tidak. Ibumu melakukan sabotase, supaya aku tidak hadir tepat waktu dan dia bisa menyebarkan kebohongan. Kau tak seharusnya percaya apa yang dikatakan ibumu. Wanita licik itu berusaha merusak hubungan kita.” Hubungan kita .... Moreau menggarisbawahi pernyataan terakhir ayah sambungnya. Tidak a

  • Perjanjian Terlarang   Mereka Berdua

    Tersisa mereka berdua. Moreau menelan ludah kasar menyadari bagaimana Abihirt seperti memperhatikan wajahnya begitu lamat. Tidak ada peringatan, pria itu segera melangkahkan kaki menuju kamar, bahkan menjatuhkan tubuh Moreau sangat hati – hati untuk duduk di pinggir ranjang. Sekarang, Abihirt bersimpuh diliputi kebutuhan menerawang ke penjuru kamar. Moreau mengernyit. Sedikit heran menyadari ayah sambungnya seperti mendapat sesuatu, kemudian pria itu berjalan ke arah nakas—mengambil sebuah benda asing; bukan kepunyaan Moreau, apalagi Juan. “Kamera kecil.” Suara serak dan dalam Abihirt seperti bergumam. Itu jelas membuat Moreau berpikir lamat. Samuel mendesak supaya dia menuntun pria tersebut menuju kamar. Apakah mungkin? “Kurasa, dia ingin mengirimkan bukti rekaman kepada ibumu.” Sepertinya, metode analisis Abihirt bekerja lebih cepat. Moreau mengakui itu terdengar masuk akal. Hanya merasa tak yakin mengapa ibunya melakukan hal demikian. “Boneka

  • Perjanjian Terlarang   Hajaran Keras

    “Kau sangat suka saat Abi menyentuhmu. Mengapa di sini kau malah menolakku, Pelacur Kecil?” Ambisi di balik suara Samuel tak bohong. Moreau bisa mendeteksi bagaimana pria itu seperti memiliki rencana lain ketika gagal melakukan apa pun, mengingat dia masih sangat melakukan penyangkalan penuh. Sorot mata di sana seakan sedang mencari situasi terbaik. Napas menggebu – gebu dan dorongan tak terduga merupakan bagian perhatian Moreau yang tak bisa dia lepaskan terhadap pria itu. Samuel mulai terlihat kalap usai satu tendangan kasar darinya membuat pria tersebut mundur beberapa langkah. “Pelacur kecil sialan!” Tidak ada petunjuk ketika akhirnya Samuel mengambil tindakan untuk meletakkan cengekraman di batang leher Moreau. Pria itu benar – benar melakukan suatu prospek mencekik yang luar biasa mencecoki jalan napas di rongga dada. Moreau berusaha memukuli lengan pria itu. Dia mulai tersedak. Mungkin akan segera kehilangan kesadaran jika Samuel masih dengan k

  • Perjanjian Terlarang   Ulah Samuel

    Barbara tidak bisa terus – terusan berada di sini. Bagaimanapun, dia harus bisa mencari cara melarikan diri. Ada keuntungan memberi tahu Samuel untuk melakukan apa pun yang pria itu mau kepada Moreau. Sekarang, Abihirt mungkin tidak akan memiliki waktu lebih banyak; tidak akan sampai di sana tepat sebelum Samuel menjalankan aksi kejam. Suaminya akan menyaksikan sendiri bagaimana pelacur kecil pria itu tidak selamat. Lihat saja .... *** “Lepaskan tanganmu. Aku tidak mengizinkanmu berbuat hal buruk di sini!” ucap Moreau memberontak hebat. Nyaris tidak memikirkan keberadaan pisau dapur, yang dia tahu bisa menjadi bahaya mengancam. Samuel bisa saja mengambil keputusan lebih menyakitkan ketika keinginan pria itu tidak tercapai. Samuel melakukan seks lebih sering bersama Barbara. Apakah pria itu tidak puas? Moreau mungkin tidak begitu tahu tentang hubungan keduanya. Dia hanya .... Menyadari keberadaan Samuel jelas bukan kebetulan semata. Apakah Barbara dalan

  • Perjanjian Terlarang   Hampir Balas Dendam

    Mendadak, sisa napas di kerongkongan Barbara menyempit. Dia meringis kesakitan, sementara urat – urat tangan Abihirt mencuak sangat mengerikan, seolah pria itu sudah tidak peduli apa pun, selain kebutuhan mencekiknya dengan kuat. “Kau bisa katakan semua yang kau inginkan di neraka.” Tiba – tiba segerombolan udara menyergap nyaris menyerbuk rongga dada Barbara. Dia terbatuk keras, tetapi belum sepenuhnya memahami situasi di sekitar ... tangan kasar Abihirt, yang menjambak di rambutnya segera mengambil andil. Abihirt seperti memiliki rencana lain; tidak peduli bagaimana pria itu menyeret langkah mereka ke ruang lainnya, sementara Barbara harus menahan rasa sakit dan mati – matian menyeimbangkan porsi perjalanan menuju tempat—mungkin lebih mengerikan. Suara Barbara menyerupai cicit ketika dia diseret jatuh terjerembab, hingga berhenti persis di depan dinding dengan sebuah figura besar sedang tergantung di sana. Pelbagai pemikiran di benak Barbara menyiratkan ba

  • Perjanjian Terlarang   Ulah Samuel

    “Aku akan masuk. Kau janji tidak akan lama?” tanya Moreau. Terlalu lama berdiam diri di dalam mobil bukan prospek bagus. Mereka memang tiba sesaat setelah Juan mengajukan pertanyaan. “Aku janji tidak akan lama. Hanya mengambil beberapa pakaian dan keperluanku saja.” Benar. Moreau meminta Juan untuk menginap lagi. Menemaninya sampai merasa lebih baik dan bisa melakukan segala aktifitas sendiri. Mobil yang Barbara katakan sudah siap dari proses perbaikan ... memang sudah di kirim ke rumah ini. Hanya saja, dia sudah terbiasa bersama Juan yang selalu menyetir. “Kalau begitu hati – hati di jalan. Jangan ngebut, kau mengerti?” “Ya, Amiga. Tidak perlu khawatir.” Moreau tersenyum tipis, kemudian memutuskan untuk membuka sabuk pengaman. Dia melambaikan tangan setelah menginjakkan kaki di halaman depan rumah. Menunggu sampai mobil Juan hilang dari tikungan, baru melanjutkan langkah membuka pintu yang tampak sedikit ... aneh. Kening Moreau mengernyit, mengingat betul bahwa pintu rumah

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status