Share

Menguping

Author: Susi_miu
last update Last Updated: 2024-11-02 12:59:24

“Kau tidak seharusnya berbuat ulah di hadapan paman-mu. Jangan lupa kalau kita sangat membutuhkannya. Mau kau memberi makan apa calon istrimu nanti, jika sampai Abi tidak mau lagi peduli terhadap apa pun yang kau lakukan?”

Masih cukup pagi, tetapi Moreau yakin sedang tak salah mengenali suara seseorang yang nyaris menyerupai peringatan; bisikan; dan hal – hal relevan.

Dia hanya berniat pergi ke dapur, sempat menemukan ayah sambungnya masih tidur di ruang tamu, tetapi berpikir bahwa Barbara akan segera keluar kamar. Seharusnya memang tidak memiliki urusan apa pun bersama pria itu untuk saat ini. Bahkan pembicaraan sepasang ibu dan anak di dapur, yang melibatkan Abihirt juga tak ingin ditambahkan ke dalam daftar kepentingan.

Hanya saja ada sebuah anggapan tentang mendengar suatu berita secara utuh. Percakapan Gloriya dan Froy tentu akan tetap dilanjutkan, dan di sinilah Moreau memilih diam, mengobservasi apa yang mungkin bisa dia terima dengan baik.

“Percuma saj
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Perjanjian Terlarang   Kebersamaan

    “Aku tidak melihatmu memakai satu pun.”Jawaban Abihirt nyaris membuat Moreau menelan ludah kasar. Dia mengerjap singkat, kemudian berkata, “Perhiasanku masih ada. Aku hanya tidak ingin memakainya.” Sambil menengadah. Ingin melihat langsung bagaimana reaksi Abihirt ketika pria itu mungkin diseret kembali pada peristiwa di masa lalu. Saat pernikahan Froy; dan pada peristiwa di mana Barbara mengambil kembali gelang yang wanita itu ambil lagi darinya.Sebuah tatapan yang teduh. Hanya itu.Moreau tidak bisa menebak lebih banyak. Sedikit yakin bahwa Abihirt tidak nyaman membicarakan hal dulu ... sudah pernah terjadi.“Tidak apa – apa. Aku hanya ingin memberikan hadiah untukmu. Kau cantik ....”Senyum Abihirt melengkapi sisanya. Moreau gugup. Dia mungkin akan terbawa arus tak terduga. Terpaku nyaris tak bisa melakukan apa pun. Kemudian, ciuman singkat mendarat di keniangnya. Benar – benar sangat mengejutkan. Bahkan m

  • Perjanjian Terlarang   Gelang Couple

    “Anak – anak akan mencarimu jika kau tidak menemui mereka.” Itu yang Moreau katakan. Sungguh, hanya ingin mengalihkan perhatian Abihirt, tetapi tidak pernah menduga bahwa pria tersebut akan membuat mereka saling berhadapan. Satu sentuhan lainnya. Moreau melirik keberadaan tangan mantan suami Barbara di bahunya. Semua terasa sangat dekat—bagamana Abihirt mungkin membuat suasana di antara mereka menjadi kacau. “Anak – anak tidak akan datang. Tidak akan menggangguku bersama ibu mereka.” Pernyataan Abihirt dalam sekejap menyeret pelbagai pemikiran Moreau untuk mengambil kesimpulan secara serius. Anak – anak sudah diberi tahu agar tidak melakukan apa pun? Pria itu mengajari mereka hal – hal yang seharusnya tidak diperlukan? Abihirt memang sialan! Moreau sudah menyiapkan diri sekadar meluapkan segala bentuk kemarahan yang bersarang luar biasa hebat. Dia menarik napas dalam – dalam. Nyaris mengatakan setiap ungkapan—terkumpul di ujung tenggorokan, tetapi tiba – tib

  • Perjanjian Terlarang   Setelah Kembali

    Lore dan Arias luar biasa kegirangan. Moreau bisa melihat bagaimana mereka bahkan bergerak antusias di gendongan Abihirt. Pria itu terlalu sanggup membawa anak – anak masuk. Sementara satu orang lainnya. Di belakang mereka. Moreau nyaris tidak mengenali siapa di sana, kemudian mengingat struktur wajah Gabriel yang sedikit memiliki ciri khas. Abihirt membawa serta tangan kanannya untuk berada di sini. Apakah mungkin pria itu akan menghabiskan waktu cukup lama di Italia? Begitu banyak pertanyaan menggantung di benak Moreau. Termasuk saat dia mendeteksi bagaimana Gabriel mendorong dua koper besar mengikuti ke mana bos pria itu memutuskan untuk berhenti. Abihirt menurunkan anak – anak ke atas sofa. Bicara sebentar kepada Gabriel dan kemungkinan ... pria yang baru saja mengangguk samar akan segera meninggalkan rumahnya. Moreau menelan ludah kasar menyadari bagaimana dugaannya ternyata benar. Hanya tersisa mereka berempat di sini. Sebagian rasa canggung menguasai atmosfe

  • Perjanjian Terlarang   Sudah Sangat Merindukan

    “Mommy, apa Daddy tidak ingin menemui kami lagi? Daddy tidak ingin bermain dengan kami lagi? Mengapa Daddy tidak pernah datang?” Moreau selalu mendengar pertanyaan yang sama selama beberapa hari terakhir. Nyaris tidak bisa memikirkan alasan pasti untuk memberi tahu anak – anak. Mereka terlalu murni untuk memahami jika Abihirt mungkin punya pegangan kuat, mengapa pria itu seperti hilang di telan bumi. Sungguh, tidak ada kabar dan dampaknya cukup fatal. Pernah sekali ... anak - anak merindukan ayah mereka hingga jatuh demam. Sulit menangani bocah kembar yang sakit di waktu bersamaan, tetapi Moreau selalu ingin mereka sehat. Hanya tidak bisa mengatakan banyak hal, tetapi begitu sadar bahwa kata – kata terakhirnya di rumah sakit memberi pengaruh besar. Abihirt jelas tidak kembali setelah itu. Tidak ada informasi. Karena sedikitpun, tidak ada komunikasi singkat yang dapat mereka gunakan. Cukup dengan menunggu. Sudah seminggu. Tidak tahu kapan anak – anak bisa l

  • Perjanjian Terlarang   Akhiri Sebentar Saja

    “Kita akan lihat apa yang akan mommy lakukan dengan robot ini.” Moreau melotot begitu pria itu kembali suara. Dia melirik Abihirt dan robot di sana—yang bergerak perlahan ke arahnya secara bergantian. Senyum nakal di sana menyiratkan banyak hal, membuat Moreau secara naluriah mengambil langkah mundur ke belakang. Tidak mau berurusan mengenai apa pun yang sedang pria itu lakukan. “Singkirkan benda itu dariku, Abi!” Moreau masih dilipti tatapan tajamnya, tetapi mendapati Abihirt seakan sedang menikmati hiburan baru. Ini jelas robot mainan mahal; beberapa fitur ditambahkan seperti yang pria itu inginkan. Sial. Abihirt mengatur supaya lengan robot terangkat dan mengontrol jari – jemari yang menyerupai manusia, bergerak hingga menarik ujung kardingan yang menjuntai di tubuhnya. “Mommy ketakutan, Daddy. Jangan lakukan ini lagi.” Moreau menipiskan bibir tanpa sadar. Arias jauh lebih pintar dari ayahnya. Bocah kecil itu mengerti bahwa dia tidak menginginkan si

  • Perjanjian Terlarang   Begitu Mudah

    Setidaknya sekarang Abihirt mencondongkan tubuh ke arah brankar dengan sebelah tangan menekuk di permukaan yang terasa empuk. Boneka panda masih di dalam pelukan pria itu. Di sanalah, mereka tahu perhatian Lore nyaris tidak teralihkan; antara takjub, juga seakan tak percaya. “Kau mau boneka ini?” tanya Abihirt, seolah pria itu ingin melihat reaksi Lore yang lainnya. Gadis kecil mereka segera mengangguk antusias. Bahkan merentangkan kedua tangan, yang sama sekali tidak sebanding dengan ukuran boneka panda. Entah apa tujuan Abihirt memberikan hadiah sebesar itu. Yang Moreau amati, mantan suami Barbara tidak berusaha menambahkan komentar saat Lore kesulitan menyatukan tangan ketika memeluk boneka ... usai diserahkan lebih dekat. “Boneka ini besar sekali, Daddy. Ini lebih besar dari tubuhku dan Arias. Mungkin juga lebih besar dari Mommy.” Bukan sebuah pemandangan abadi saat menyaksikan bagaimana Abihirt tersenyum di hadapan anak – anak, dan secara tidak langsung

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status