Share

Misterius

Penulis: Susi_miu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-04 12:53:08

“Aku memang kesal kepadamu. Seseorang tadi bicara serius, tapi kau bersikap seolah keberadaanku tidak penting!”

Moreau melepas suara satu tingkat lebih tinggi demi memastikan ayah sambungnya diam. Itu sedang terjadi, seolah Abihirt perlu memikirkan serangkaian respons di sana, di mana pria tersebut akan mengambil saat – saat tertentu untuk memulai. Sudah seharusnya begitu. Sialnya, Moreau tidak bisa menebak lebih cepat jika ternyata Abihirt akan menyingkirkan sisa jarak di antara mereka.

Tidak ada satu pun kata terucap. Seperti terlalu tiba – tiba setelah pria itu mendekat tubuhnya erat. Moreau agak tersentak. Merasa tegang, tetapi akhirnya berusaha menenangkan kejutan tak terduga yang dia alami.

Sentuhan Abihirt terlalu hangat. Dia tak memungkiri. Membiarkan dekapan pria itu lebih erat—yang sebenarnya bukan apa – apa, karena mereka tak memiliki hubungan intens sekadar menghadapi pertengkaran hebat, lalu berbaikan dengan cara persis seperti ini.

Sesekali Moreau
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Perjanjian Terlarang   Keberadaan Mereka

    Sebuah mobil cukup familiar terparkir di halaman depan rumah. Moreau mengedarkan pandangan ke pelbagai arah, mengira mungkin dia telah melewatkan beberapa hal setelah satu hari yang panjang. Barangkali memang tak harus merasa ganjil ketika sekelebat bayangan wajah Gloriya muncul di benaknya. Urusan tentang kekacauan Froy belum selesai. Dia mengerti itu, dan tak seharusnya pula dikejutkan oleh informasi tambahan; tentang Barbara yang meninggalkan pekerjaan kantor lebih awal dengan kendaraan wanita tersebut sudah tersisihkan di garasi. Mungkin beberapa hal telah dibicarakan di dalam sana. Moreau coba – coba menduga bahwa Barbara masih berusaha meyakinkan kapasitasnya terhadap kebutuhan membujuk Abihirt supaya pria itu berubah pikiran. Kekhawatiran Gloriya sudah tidak dapat ditampung lebih lama. Moreau mengerti tentang beberapa hal yang benar – benar buruk. Dia tidak ragu berjalan menuju ruang tamu. Setidaknya bukan untuk terlibat secara penuh. Hanya sekadar ingin tahu, sud

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Perjanjian Terlarang   Mengapa?

    Kali pertama mendapati situasi di sekitar ... pria itu tidak mengatakan apa – apa sebagai sebuah tanggapan. Hanya sekelebat ekspresi skeptis, seolah bisa menebak dan terlihat cukup keberatan terhadap keputusan Gloriya untuk mendatangi tempat ini. Kemudian, ketika akan melangkah ... satu – satunya hal yang dapat Moreau tafsirkan adalah arah keinginan Abihirt yang cukup kontradiktif. Pria itu dapat dipastikan tidak memiliki minat sekadar menyingkirkan sisa jarak di antara mereka. Bukan pula menaiki undakan tangga—lalu berjalan ke arah kamar. Dapur. Ya. Di sana. Persis baru saja melewati beberapa pasang mata, seakan – akan pria itu tidak melihat apa pun. Bahkan kepada Barbara yang tampaknya sudah cukup antusias—sekarang sedang mengungkapkan betapa dia keberatan. “Abi, berhentilah sebentar. Kita bicarakan masalahmu dan Froy hingga tuntas. Tidakkah kau lihat calon istri dari keponakanmu.” Suara Barbara lepas bebas ke udara, tetapi tak cukup menggaet ta

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Perjanjian Terlarang   Pernyataannya yang Salah

    “Aku rasa kau sudah tahu alasanku memenjarakannya.” Sebuah pernyataan membuat Lewi sedikit menahan napas. Reaksi wanita itu tak pernah luput dari pandangan Moreau. Dia yakin akan memperlihatkan desakan serupa kalau – kalau dirinya ada di sana. Butuh beberapa saat ... setidaknya bagi Lewi memikirkan jawaban. Satu bagian yang hampir terjadi ketika tiba – tiba Gloriya memotong pembicaraan. “Kami datang kemari bukan untuk membicarakan apa alasan kau memenjarakan Froy. Lewi sudah tahu dan dia tetap mencintai putraku. Mereka juga akan segera memiliki anak. Tidakkah kau memikirkan sedikit tentang nasib cucu—ku.” “Diamlah. Itu cucumu, tidak ada urusannya denganku.” Hanya dalam sekejap, dan kemudian Gloriya harus menutup bibir dengan rapat. Wanita itu terlihat mulai mendapat pengaruh oleh pernyataan Abihirt yang terucap dingin. “Jangan kau pikir membawanya di tempat ini bisa membujuk-ku supaya berubah pikiran. Aku tetap tak peduli.” Pria itu melanjutkan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Perjanjian Terlarang   Menyelinap

    Sudah terlalu larut untuk memahami situasi di sekitar ruangan, tetapi reaksi murni yang Moreau tunjukkan hampir hanya berupa respons terkejut, kemudian tetap diam saat suara pintu menutup dan derap langkah seseorang terdengar sayup – sayup mengintai di seluruh kamarnya. Tidak tahu apa yang harus benar – benar dilakukan. Ada pelbagai banyak gambaran ganjil tak terungkap dan tidak seharusnya bermunculan sebagai sesuatu yang mengintai. Moreau tak ingin bersikap percaya diri mengatakan Abihirt; dengan ntah tujuan seperti apa tiba – tiba datang mencarinya. Urusan mereka; tentang kebutuhan pria itu mengundang federasi figure skating sekadar melakukan kesepakatan kontrak sudah cukup jelas. Dia dan Juan akan tetap tampil. Anitta telah mempersiapkan segala hal yang akan disebut latihan rutin. Atau barangkali ada satu bagian tertinggal, sehingga ayah sambungnya membutuhkan percakapan lebih serius. Derak ranjang hampir terdengar cukup lantang di udara. Moreau segera menahan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Perjanjian Terlarang   Pernyataan Menyakitkan

    “Tidakkah kau sadar sudah mengganggu tidurku, Abi?” Tidak ada pilihan. Moreau sudah berjuang keras supaya dia tetap mengatakan sesuatu dengan tenang. Sedikit berhasil ... mungkin. Berharap selalu seperti itu dengan prospek yang berakhir lebih baik. Abihirt perlu mengatakan beberapa hal, tidak apa – apa jika ingin terlalu singkat. Setidaknya pria itu dapat menyerahkan petunjuk. Celakalah. Alih – alih bicara, pria itu justru menggerakkan wajah—mencari letak posisi lebih nyaman, dan mengingatkan Moreau betapa mereka pernah menghadapi saat – saat seperti ini. Saat di mana Abihirt mendapati Samuel ada di kantor ibunya. Pria itu marah, cemburu, lalu mencari bahan pelampiasan. Bagaimanapun, dia selalu menjadi jalan pintas. “Abi ....” Moreau bergumam nyaris menyerupai lirih. Sambil menatap lurus langit – langit kamar, berusaha menahan sesuatu yang mendadak cukup menyakitkan. Tidak tahu .... Mungkin perasaannya yang tidak tepat. “Menyingkirlah sedikit, Abi.”

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07
  • Perjanjian Terlarang   Usai

    Perbedaan kentara antara kedatangan ibunya—ketika Gloriya menjenguk dan seseorang dengan motivasi tak terbaca cukup memberi Froy ketegangan yang pekat, sehingga dia mengambil tindakan paling ragu sekadar duduk berhadapan—hampir menunduk saat mata kelabu itu menatap terlalu tajam ke arahnya. “Kenapa menjenguk-ku, Paman?” Akhirnya, Froy tak akan bisa menahan diri lebih lama. Kali pertama Abihirt menginjakkan kaki di tempat ini rasanya hampir seperti sesuatu yang mustahil. Dia masih menunggu jawaban singkat, mengerti bahwa paman-nya punya sedikit kebiasaan tidak mengatakan apa – apa; cenderung mengobservasi situasi di sekitar sebelum memulai; lalu akan mendominasi keadaan. Sudah terlalu lama, mendesak ketegangan di bahu Froy menjadi sesuatu yang bertingkat – tingkat. Kedua kakinya telah bergetar di bawah meja dan seluruh tangan dingin menjelma seperti sebuah lapisan es membekukan. Dia mengerjap berulang kali sekadar menetralisir reaksi seperti ini. Mungkin bersikap menje

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07
  • Perjanjian Terlarang   Berita Ketenangan

    “Jadi Abi sudah mencabut laporannya dan sekarang Froy sudah dibebaskan?” Moreau mengangkat sebelah alis tinggi secara alamiah saat mendengar percakapan ibunya bersama seseorang di balik telepon. Sudah dapat dipastikan Gloriya adalah pelaku utama, yang menjabarkan bagaimana perasaan lega mengambil peran di antara mereka. Sedikit mengejutkan, tetapi lebih adil tidak berusaha mempermasalahkannya terlalu panjang. Mungkin ada sesuatu yang memberi Abihirt dampak dan Moreau masih menyakini segala sesuatu—mereka lewati semalam, merupakan salah satu alasan. Seseorang mengaku butuh ketenangan, demikianlah yang ayah sambungnya lakukan. Pantas dia tidak menemukan pria itu di mana pun ketika terbangun tadi pagi, meski sempat berpikir bahwa hal tersebut merupakan kebutuhan rutin—selalu terbayar oleh pola serupa, sehingga tak membutuhkan gambaran rinci untuk dijelaskan. “Aku rasa Abi langsung ke kantornya setelah menemui Froy. Dia tidak mengatakan apa pun kepadaku. Tidak ada yang ta

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08
  • Perjanjian Terlarang   Acara

    “Moreau, cepatlah! Juan sudah menunggu-mu di depan.” Suara teriakan ibunya menggelegar sampai ke dalam kamar. Moreau segera menoleh ke arah pintu sebentar. Yakin Barbara ada di lantai dasar dan berusaha tetap mendesaknya supaya lebih cepat. Ya, paling tidak, dia berdandan sendiri untuk datang ke acara pernikahan Froy. Tidak berlebihan, hanya sedikit menebalkan make-up dari biasanya. Lagi pula, sudah akan selesai. Sekadar perlu menambahan lipstik sebagai bagian akhir dan Moreau sedang hati – hati melakukannya. Dia menatap cermin sambil merapikan sentuhan di bibir menggunakan ujung jari. Lip liner yang menyatu dengan warna nude memberi kesan lebih tebal dan Moreau sedikit menyukainya. Dia tersenyum tipis. Sengaja mengambil langkah mundur untuk memastikan kembali seluruh penampilan yang memantul sempurna di sana. Slip dress mode spegetti dari kain satin ringan dengan sentuhan sutra menyatu sempurna di tubuhnya setelah disesuaikan oleh tali – tali yang mengikat di belakan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10

Bab terbaru

  • Perjanjian Terlarang   Lagi ....

    “Kau bisa lanjutkan apa yang ingin kau katakan, Mom,” ucap Moreau setelah tubuh Juan hilang dari pandangan. Dalam sekejap Barbara berdecih sinis, kemudian wanita itu berkata, “Aku takut kau tidak bersedia memanggilku dengan sebutan ‘mom’ lagi setelah mengetahui kebenaran ini.” “Kebenaran apa?” Moreau penasaran. Ironinya, kepuasan di mata Barbara meninggalkan rasa sakit yang dia tidak mengerti bagaimana itu terjadi. “Kau bukan putri kandungku. Aku tidak pernah mau mengandung dan juga tidak bisa mengandung. Abi mungkin sudah bicara denganmu kalau aku tidak hamil anaknya, bukan? Ya, itu benar. Pekerjaanku dulu mengharuskanku melakukan beberapa prosedur dan akibatnya ... menyebabkan masalah serius pada rahimku.” “Pekerjaan apa?” tanya Moreau tak percaya. Hampir tidak bisa memilah satu per satu informasi. Rasanya seperti duduk di kursi terapis. Cukup syok mengetahui kebenaran yang Barbara sembunyikan selama ini. “Sekarang aku yakin kau sudah mengerti. Menja

  • Perjanjian Terlarang   Fakta Demi Fakta

    “Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan. Mengapa Abi harus membalaskan dendam? Apa motivasinya?” Moreau nyaris kehilangan kendali terhadap kebutuhan mempertahankan kestabilan suara. Tidak ingin Barbara menyadari rasa takut yang menyelinap seperti suatu aliran deras. Kali ini, dia menatap ibunya dengan tatapan menyelidik. “Dulu sekali, aku pernah menjalin hubungan bersama seorang pengusaha kaya. Jika kau memikirkan sesuatu yang buruk. Kau benar. Aku mantan simpanan ayahnya. Sama seperti dirimu selama ini. Hanya dijadikan seorang simpanan. Kau pikir Abi benar – benar serius denganmu? Jangan berharap banyak, Moreau. Kau tidak lebih dari seorang mainan.” “Biar kutebak, apa dia sering membawamu ke ruangan mengerikan itu? Melepas cambukan keras di tubuhmu?” Tulang punggung Moreau seperti mendapat kejutan listrik. Ketegangan itu tidak bisa dijelaskan. Bagaimana Barbara bisa menebak dengan tepat? Sekarang apa yang bisa dia katakan? Pada kenyataannya, itu memang benar. Mun

  • Perjanjian Terlarang   Membocorkan Kebenaran

    “Yakin catatan-mu sudah lengkap?”Moreau segera menoleh ke arah satu titik di sana ketika Juan bicara nyaris menyerupai gugumaman kecil. Perhatian pria itu terpaku serius pada secarik kertas berisi daftar barang belanjaan. Kali ini, dia sedang tidak diliputi minat melakukan perjalanan. Enggan bertemu banyak orang. Sehingga meminta bantuan Juan dan kebetulan pria itu tidak keberatan melakukan apa pun yang diinginkannya.Sesuatu segera menyelinap di benak Moreau saat iris biru terangnya mendapati Juan akan segera melangkah ke luar dapur. Dia langsung menghentikan kegiatan memotong apel.“Jangan lupa, belikan juga susu untuk wanita hamil.”Moreau sedikit terkekeh saat Juan segera menoleh tajam, kemudian berakhir dengan memutar mata malas.“Jadi, apakah masih ada yang tertinggal?” pria itu bertanya lagi. Sesaat, Moreau mengedarkan pandangan ke sekitar dapur. Tidak ada petunjuk yang bisa dia temukan. Sepertinya semua sudah lengkap.“Ya. Sekarang kau bisa perg

  • Perjanjian Terlarang   Sedikit Jujur

    “Sudah ada Juan. Kami bisa saling melindungi. Kau tidak perlu khawatir. Sekarang pergilah. Bukankah kau akan sibuk dengan urusan perceraian-mu?”“Pengacara-ku akan mengurus semuanya.”“Tidak, Abi. Kau tidak bisa di sini,” bantah Moreau tegas. Hanya akan berakhir dengan perkara besar, jika pria itu tidak berusaha memahami kondisi di sekitar. Abihirt sudah menyaksikan sendiri bagaimana begitu banyak mata yang bertentangan terhadap hubungan mereka. Hubungan terlarang ... secara terang – terangan dijadikan sebuah tontonan oleh satu orang. Pria itu bisa menilai sendiri bagaimana hasilnya.“Pergilah, Abi. Aku dan Juan akan baik – baik saja di sini.”Lagi. Moreau tak bisa menunggu lebih lama sekadar menyaksikan sikap Abihirt yang tampak begitu enggan. Ego terus melarangnnya mempersilakan pria itu di sini. Tetap terasa jauh lebih adil jika Abihirt memang melangkahkan kaki pergi.“Mengertilah ....”Kali ini, Moreau bisa mendengar sendiri betapa suaranya begitu ge

  • Perjanjian Terlarang   Balasan

    “Kau lagi!”Suara Juan menggantung di ujung tenggorokan. Pria itu dalam sekejap tersulut amarah. Semua tampak begitu jelas ketika Juan melebarkan langkah ke arah Abihirt diliputi gestur ingin melayangkan pukulan mentah.Bugh!Sebaliknya pria itu mendapat hujaman luar biasa keras dari kepalan tangan Abihirt. Sial. Juan berdarah dalam sekejap.“Astaga, Abi! Apa yang kau lakukan?”Moreau segera bersimpuh. Ingin melihat langsung bagaimana kondisi Juan setelah pria itu terjerembab jatuh ke atas lantai. Dia meringis ketika Juan mengaduh kesakitan. Makhluk yang malang. Moreau menipiskan bibir, merasakan sangat ingin melimpahkan semua kesalahan kepada Abihirt. Dia mendelik pria itu tajam, lalu berkata, “Kau tidak seharusnya memukul Juan sampai seperti ini, Abi!”“Aku tidak bermaksud. Hanya kelepasan.”Abihirt seperti memutar kembali kalimat yang dia katakan mengenai situasi Juan kemarin. Persetan dengan pria itu. Moreau tidak mengatakan apa pun lagi, selain

  • Perjanjian Terlarang   Mengingatkan

    “Di sini sudah tidak aman, Moreau. Kau bisa tinggal di kediamanku selama yang kau mau.” Suara serak dan dalam pria itu terdengar persis setelah melewati ambang pintu kamar mandi. Sebelah alis Moreau terangkat tinggi sebagai respons pertama, kemudian bertanya, “Tinggal di kediamanmu? Bagaimana dengan ibuku?” “Aku menceraikannya.” “Menceraikannya? Bukankah kalian sepakat menghancurkan karier-ku?” “Aku tidak tahu kalau dia akan menyebarkan bukti perselingkuhan yang diambil dari kamarmu. Tapi satu hal harus kau tahu. Program itu khusus kubuat untuk mendiang ibuku. Aku bahkan belum tiba di sana sekadar mengetahui apakah acara yang kubuat berjalan dengan baik atau tidak. Ibumu melakukan sabotase, supaya aku tidak hadir tepat waktu dan dia bisa menyebarkan kebohongan. Kau tak seharusnya percaya apa yang dikatakan ibumu. Wanita licik itu berusaha merusak hubungan kita.” Hubungan kita .... Moreau menggarisbawahi pernyataan terakhir ayah sambungnya. Tidak a

  • Perjanjian Terlarang   Mereka Berdua

    Tersisa mereka berdua. Moreau menelan ludah kasar menyadari bagaimana Abihirt seperti memperhatikan wajahnya begitu lamat. Tidak ada peringatan, pria itu segera melangkahkan kaki menuju kamar, bahkan menjatuhkan tubuh Moreau sangat hati – hati untuk duduk di pinggir ranjang. Sekarang, Abihirt bersimpuh diliputi kebutuhan menerawang ke penjuru kamar. Moreau mengernyit. Sedikit heran menyadari ayah sambungnya seperti mendapat sesuatu, kemudian pria itu berjalan ke arah nakas—mengambil sebuah benda asing; bukan kepunyaan Moreau, apalagi Juan. “Kamera kecil.” Suara serak dan dalam Abihirt seperti bergumam. Itu jelas membuat Moreau berpikir lamat. Samuel mendesak supaya dia menuntun pria tersebut menuju kamar. Apakah mungkin? “Kurasa, dia ingin mengirimkan bukti rekaman kepada ibumu.” Sepertinya, metode analisis Abihirt bekerja lebih cepat. Moreau mengakui itu terdengar masuk akal. Hanya merasa tak yakin mengapa ibunya melakukan hal demikian. “Boneka

  • Perjanjian Terlarang   Hajaran Keras

    “Kau sangat suka saat Abi menyentuhmu. Mengapa di sini kau malah menolakku, Pelacur Kecil?” Ambisi di balik suara Samuel tak bohong. Moreau bisa mendeteksi bagaimana pria itu seperti memiliki rencana lain ketika gagal melakukan apa pun, mengingat dia masih sangat melakukan penyangkalan penuh. Sorot mata di sana seakan sedang mencari situasi terbaik. Napas menggebu – gebu dan dorongan tak terduga merupakan bagian perhatian Moreau yang tak bisa dia lepaskan terhadap pria itu. Samuel mulai terlihat kalap usai satu tendangan kasar darinya membuat pria tersebut mundur beberapa langkah. “Pelacur kecil sialan!” Tidak ada petunjuk ketika akhirnya Samuel mengambil tindakan untuk meletakkan cengekraman di batang leher Moreau. Pria itu benar – benar melakukan suatu prospek mencekik yang luar biasa mencecoki jalan napas di rongga dada. Moreau berusaha memukuli lengan pria itu. Dia mulai tersedak. Mungkin akan segera kehilangan kesadaran jika Samuel masih dengan k

  • Perjanjian Terlarang   Ulah Samuel

    Barbara tidak bisa terus – terusan berada di sini. Bagaimanapun, dia harus bisa mencari cara melarikan diri. Ada keuntungan memberi tahu Samuel untuk melakukan apa pun yang pria itu mau kepada Moreau. Sekarang, Abihirt mungkin tidak akan memiliki waktu lebih banyak; tidak akan sampai di sana tepat sebelum Samuel menjalankan aksi kejam. Suaminya akan menyaksikan sendiri bagaimana pelacur kecil pria itu tidak selamat. Lihat saja .... *** “Lepaskan tanganmu. Aku tidak mengizinkanmu berbuat hal buruk di sini!” ucap Moreau memberontak hebat. Nyaris tidak memikirkan keberadaan pisau dapur, yang dia tahu bisa menjadi bahaya mengancam. Samuel bisa saja mengambil keputusan lebih menyakitkan ketika keinginan pria itu tidak tercapai. Samuel melakukan seks lebih sering bersama Barbara. Apakah pria itu tidak puas? Moreau mungkin tidak begitu tahu tentang hubungan keduanya. Dia hanya .... Menyadari keberadaan Samuel jelas bukan kebetulan semata. Apakah Barbara dalan

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status