Share

Susul

Penulis: Susi_miu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-20 12:18:20

“Sendirian saja, Cantik?”

“Holly shit!”

Seorang pria baru saja akan meletakkan bokong di samping kursi kosong. Namun, tiba – tiba mengumpat saat Moreau menoleh dengan serius. Apakah terdapat sesuatu krisis, dan pria itu tak mencoba mengurainya daripada sekadar memastikan keinginan barusan terpenuhi?

Moreau bertanya – tanya tak mengerti. Berjuang keras tak memikirkan bagian yang dia rasa akan menjadi sulit. Sekarang, sengaja membiarkan pria itu telah begitu dekat. Tidak mengatakan apa pun yang tersisa, seolah memang terdapat gumpalan yang harus disembunyikan.

“Mengapa kau melihatku seperti aku adalah monster?”

Tidak tahan. Moreau akhirnya mengajukan pertanyaan, walau sesekali dia akan berpaling ke belakang mendapati Juan sedang menggerakkan tubuh dengan ekstrim, kemudian pria di sampingnya persis berusaha mencari sesuatu untuk diungkapkan.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Perjanjian Terlarang   Membawanya Pulang

    “Mengejutkan sekali ternyata kau benar – benar datang. Kalau tidak, aku pasti sudah membawanya ke ranjangku. Rasanya aku hampir tidak bisa menahan gairahku saat menatap wajahnya yang sangat cantik dan manis.” Semacam sebuah kejutan khusus menyadari Abihirt sudah menjulang tinggi dengan ekspresi begitu tajam dan serius. Tidak ada respons ketika Roki menyelesaikan kalimat. Dia harus berdecak mengamati cara Abihirt menyingkirkan beberapa helai rambut yang menutup di wajah Moreau. Begitu lembut hingga sentuhan itu berpindah pada lengan yang tergoler di atas meja. “Dia datang ke sini sendirian?” Kali pertama akhirnya Abihirt mengajukan pertanyaan, tetapi Roki hanya mengedikkan bahu, perlahan memindahkan pandangan ke satu arah. Juan sedang menghentakkan tubuh antusias bersama beberapa orang pria di bawah sana, terlalu menikmati dentuman musik hingga melupakan keberadaan yang lainnya di sini.

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-20
  • Perjanjian Terlarang   Pertanyaan

    Tidak ada ingatan terbaik yang sanggup Moreau raih ketika dia baru terbangun, dan mengetahui tubuhnya sudah berada di tempat tidur. Pening di kepala terasa cukup menyiksa, bahkan saat Moreau mencoba untuk mengatur posisi duduk. Dia mengernyit. Atmosfer di sekitar kamar cenderung berbeda. Bodohnya, itu tidak langsung membuatnya sekadar mencari tahu, sehingga segera terkejut setelah menemukan Abihirt di sana, dalam keadaan tidur di sofa—masih begitu lelap. Apa yang terjadi semalam? Moreau bertanya – tanya nyaris tanpa petunjuk. Dia tidak pernah ingat kapan pria itu bersedia jauh dari ranjangnya. Abihirt bisa memilih tidur di antara sisa ruang di kasur sebelah, seperti tindakan yang sering kali dilakukan, dan ketika kali ini tidak ... itu cukup menjadi sesuatu yang ganjil di benak Moreau. Dia berusaha mencari jawaban, tetapi tidak ingin melampaui batas. Tidak ada hak istimew

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-21
  • Perjanjian Terlarang   Berpikir Ulang

    Sudah Moreau duga. Akan tetapi, belum menemukan ungkapan yang pantas, selain sebenarnya ingin melampiaskan sesuatu yang menjadi beban di bahunya. “Hanya pergi bersenang – senang. Kenapa?” Dia berbalik tanya. Seperti biasa untuk menguji kesabaran Abihirt. “Kau pergi sendiri?” Sebelah alis Moreau terangkat nyaris begitu samar. Naluri murni dalam dirinya seolah mengerti ke mana tujuan dari rasa ingin tahu Abihirt. Dia harap pria itu tidak bertemu Juan, jika dan jika ... benar, Abihirt yang membawanya pulang. “Aku pergi bersama siapa saja, bukan urusanmu, Abi.” Alih – alih menjawab, Moreau berusaha menutupi kenyataan. Akan sangat buruk andai dia melibatkan Juan setelah sama sekali tidak menerima kabar. Salahnya, tidak mengambil ponsel

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-21
  • Perjanjian Terlarang   Menunggu

    “Mr. Lincoln akan kembali beberapa menit ke depan setelah meeting.” Moreau mengerti ayah sambungnya sedang terlibat ke dalam urusan penting, hanya tak pernah mengira bahwa dia datang di waktu tidak tepat, terutama ... itu akan membuat Juan menunggu di gedung latihan di luar perkiraan, padahal sudah memastikan tidak akan lama. Ya. Namun, tidak tahu seberapa jauh ‘beberapa menit’ yang dimaksud oleh wanita di hadapannya ketika sambil menuntun Moreau melewati sebuah lorong dengan lapisan kaca cemerlang. “Anda bisa menunggu di sini, Miss Riveri.” Moreau menatap gugup, hampir menelusuri sebuah tempat yang diarahkan untuknya. Wanita berambut pekat, diliputi gulungan rapi di puncak kepala segera tersenyum, lalu berpamitan. Hanya mengantar kemudian membiarkan Moreau berdua bersama satu orang di sana, untuk sedikit terkejut setelah berusaha keras mengingat kembali sisa wajah yang tertinggal. Semalam masih terbayang bagaimana dia ditemani di klub, dan seperti apa mula - mula pria itu me

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-21
  • Perjanjian Terlarang   Masih Sama

    Ada jeda di antara mereka. Moreau mempersiapkan diri ketika dia mendapati rahang Roki tanpa sadar jatuh begitu samar. Pria itu melongo untuk beberapa saat, mungkin sedang mengumpulkan sisa – sisa pengetahuan yang tergerus hilang. “Maksudmu, Abi menikahi ibumu dan kalian adalah keluarga?” Moreau mengangguk hati – hati. Keterkejutan Roki terungkap ngambang di udara. Pria itu memalingkan wajah sebentar, menatap ke lantai ruangan, lalu ... terlihat sungguh – sungguh sedang berpikir. “Bukankah kalian, malam itu ....” Roki seketika berhenti, lambat sekali mendelik ke arah Moreau. Ekspresi pria itu terlampau serius. Namun, Moreau harap dia bisa memperbaiki sesuatu di sini. “Apa? Kau memikirkan sesuatu yang kotor? Aku dan ayah sambungku tidak pernah melakukan apa pun.”

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-22
  • Perjanjian Terlarang   Pemeras

    Abihirt sudah menjulang tinggi diliputi penampilan tidak pernah gagal. Moreau hampir membeku, tetapi kemudian dia segera sadar mendapati Roki bicara, mendekati pria yang terlihat enggan menanggapinya. Barangkali hanya harus ... mengatakan sesuatu. “Aku tidak ingat mengundangmu ke kantorku hari ini.” Abihirt mengajukan pernyataan, tetapi cengiran ganjil di wajah Roki selintas seperti sikap seorang penjilat, yang Moreau tahu pria itu baru saja, dengan giat membicarakan ayah sambungnya, walau – walau bukan sebuah berita yang terlalu buruk. “Kau tahu apa yang ingin kulakukan jika sudah datang ke kantormu.” Moreau hampir menarik napas yang panjang mencerna pernyataan Roki di sana. Pria itu menepuk bahu Abihirt, seolah memang tak peduli terhadap apa yang sedang dilakukan terlihat konyol. Dia hamp

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-22
  • Perjanjian Terlarang   Sepakat

    Moreau menatap lamat tubuh Roki yang telah melangkah di kejauhan. Pria itu cukup aneh, tiba – tiba muncul dengan ekspresi wajah kesenangan, kemudian membuat situasi terasa sangat mengejutkan ketika secara tak terduga menariknya bangun, lalu memastikan supaya dia berdiri di depan pintu, terpaku, selagi pria itu sudah benar – benar hilang dari pandangan. Yang tersisa hanya keharusan untuk mengambil keputusan dengan berani. Moreau menarik napas sebentar. Pertimbangan pertama dimulai dari genggaman tangannya yang mengetat di gagang pintu. Perlahan dia menekan di sana, sedikit mencondongkan tubuh ke dalam ruangan untuk mendapati Abihirt terlihat sedang serius bersama dokumen di hadapan pria itu. Moreau yakin setiap langkahnya akan terasa berat ketika, bagaimanapun ... tidak punya alasan untuk berdiam diri terlalu lama, tetapi dia merasa begitu ragu untuk melewati setiap ketegangan di antara mereka. Ham

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-23
  • Perjanjian Terlarang   Geram

    “Apa yang tidak perlu kukatakan memangnya?” Moreau berbalik tanya. Dia tahu persis tujuan pria itu, memilih tidak menunjukkan di hadapan Abihirt. Masalahnya, ini seharusnya tidak perlu dibesarkan. Moreau hanya berniat memperbaiki isi pemikiran Roki, supaya tidak terus – terusan mengira hal – hal berkonotasi buruk di antara mereka, dan pula untuk menghindari percakapan yang terlalu curam. “Kau bicara kepada Roki tentang hubunganmu dan ibumu?” “Memang seperti itu, kan, kenyataannya?” Moreau langsung menambahkan. Hal yang hampir tanpa dia sadari ketika mata kelabu itu sekali saja seperti mustahil untuk meninggalkannya. Bahu Moreau menegang, tetapi dia tidak menunjukkan di hadapan Abihirt secara terang – terangan. Ada batas yang seharusnya dapat mereka kendalikan. “Kau seharusnya bersikap pintar.”

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-23

Bab terbaru

  • Perjanjian Terlarang   Mereka Berdua

    Tersisa mereka berdua. Moreau menelan ludah kasar menyadari bagaimana Abihirt seperti memperhatikan wajahnya begitu lamat. Tidak ada peringatan, pria itu segera melangkahkan kaki menuju kamar, bahkan menjatuhkan tubuh Moreau sangat hati – hati untuk duduk di pinggir ranjang. Sekarang, Abihirt bersimpuh diliputi kebutuhan menerawang ke penjuru kamar. Moreau mengernyit. Sedikit heran menyadari ayah sambungnya seperti mendapat sesuatu, kemudian pria itu berjalan ke arah nakas—mengambil sebuah benda asing; bukan kepunyaan Moreau, apalagi Juan. “Kamera kecil.” Suara serak dan dalam Abihirt seperti bergumam. Itu jelas membuat Moreau berpikir lamat. Samuel mendesak supaya dia menuntun pria tersebut menuju kamar. Apakah mungkin? “Kurasa, dia ingin mengirimkan bukti rekaman kepada ibumu.” Sepertinya, metode analisis Abihirt bekerja lebih cepat. Moreau mengakui itu terdengar masuk akal. Hanya merasa tak yakin mengapa ibunya melakukan hal demikian. “Boneka

  • Perjanjian Terlarang   Hajaran Keras

    “Kau sangat suka saat Abi menyentuhmu. Mengapa di sini kau malah menolakku, Pelacur Kecil?” Ambisi di balik suara Samuel tak bohong. Moreau bisa mendeteksi bagaimana pria itu seperti memiliki rencana lain ketika gagal melakukan apa pun, mengingat dia masih sangat melakukan penyangkalan penuh. Sorot mata di sana seakan sedang mencari situasi terbaik. Napas menggebu – gebu dan dorongan tak terduga merupakan bagian perhatian Moreau yang tak bisa dia lepaskan terhadap pria itu. Samuel mulai terlihat kalap usai satu tendangan kasar darinya membuat pria tersebut mundur beberapa langkah. “Pelacur kecil sialan!” Tidak ada petunjuk ketika akhirnya Samuel mengambil tindakan untuk meletakkan cengekraman di batang leher Moreau. Pria itu benar – benar melakukan suatu prospek mencekik yang luar biasa mencecoki jalan napas di rongga dada. Moreau berusaha memukuli lengan pria itu. Dia mulai tersedak. Mungkin akan segera kehilangan kesadaran jika Samuel masih dengan k

  • Perjanjian Terlarang   Ulah Samuel

    Barbara tidak bisa terus – terusan berada di sini. Bagaimanapun, dia harus bisa mencari cara melarikan diri. Ada keuntungan memberi tahu Samuel untuk melakukan apa pun yang pria itu mau kepada Moreau. Sekarang, Abihirt mungkin tidak akan memiliki waktu lebih banyak; tidak akan sampai di sana tepat sebelum Samuel menjalankan aksi kejam. Suaminya akan menyaksikan sendiri bagaimana pelacur kecil pria itu tidak selamat. Lihat saja .... *** “Lepaskan tanganmu. Aku tidak mengizinkanmu berbuat hal buruk di sini!” ucap Moreau memberontak hebat. Nyaris tidak memikirkan keberadaan pisau dapur, yang dia tahu bisa menjadi bahaya mengancam. Samuel bisa saja mengambil keputusan lebih menyakitkan ketika keinginan pria itu tidak tercapai. Samuel melakukan seks lebih sering bersama Barbara. Apakah pria itu tidak puas? Moreau mungkin tidak begitu tahu tentang hubungan keduanya. Dia hanya .... Menyadari keberadaan Samuel jelas bukan kebetulan semata. Apakah Barbara dalan

  • Perjanjian Terlarang   Hampir Balas Dendam

    Mendadak, sisa napas di kerongkongan Barbara menyempit. Dia meringis kesakitan, sementara urat – urat tangan Abihirt mencuak sangat mengerikan, seolah pria itu sudah tidak peduli apa pun, selain kebutuhan mencekiknya dengan kuat. “Kau bisa katakan semua yang kau inginkan di neraka.” Tiba – tiba segerombolan udara menyergap nyaris menyerbuk rongga dada Barbara. Dia terbatuk keras, tetapi belum sepenuhnya memahami situasi di sekitar ... tangan kasar Abihirt, yang menjambak di rambutnya segera mengambil andil. Abihirt seperti memiliki rencana lain; tidak peduli bagaimana pria itu menyeret langkah mereka ke ruang lainnya, sementara Barbara harus menahan rasa sakit dan mati – matian menyeimbangkan porsi perjalanan menuju tempat—mungkin lebih mengerikan. Suara Barbara menyerupai cicit ketika dia diseret jatuh terjerembab, hingga berhenti persis di depan dinding dengan sebuah figura besar sedang tergantung di sana. Pelbagai pemikiran di benak Barbara menyiratkan ba

  • Perjanjian Terlarang   Mengejutkan

    Barbara tidak bisa terus – terusan berada di sini. Bagaimanapun, dia harus bisa mencari cara melarikan diri. Ada keuntungan memberi tahu Samuel untuk melakukan apa pun yang pria itu mau kepada Moreau. Sekarang, Abihirt mungkin tidak akan memiliki waktu lebih banyak; tidak akan sampai di sana tepat sebelum Samuel menjalankan aksi kejam. Suaminya akan menyaksikan sendiri bagaimana pelacur kecil pria itu tidak selamat. Lihat saja .... *** “Lepaskan tanganmu. Aku tidak mengizinkanmu berbuat hal buruk di sini!” ucap Moreau memberontak hebat. Nyaris tidak memikirkan keberadaan pisau dapur, yang dia tahu bisa menjadi bahaya mengancam. Samuel bisa saja mengambil keputusan lebih menyakitkan ketika keinginan pria itu tidak tercapai. Samuel melakukan seks lebih sering bersama Barbara. Apakah pria itu tidak puas? Moreau mungkin tidak begitu tahu tentang hubungan keduanya. Dia hanya .... Menyadari keberadaan Samuel jelas bukan kebetulan semata. Apakah Barbara dalan

  • Perjanjian Terlarang   Nyaris Balas Dendam

    Mendadak, sisa napas di kerongkongan Barbara menyempit. Dia meringis kesakitan, sementara urat – urat tangan Abihirt mencuak sangat mengerikan, seolah pria itu sudah tidak peduli apa pun, selain kebutuhan mencekiknya dengan kuat. “Kau bisa katakan semua yang kau inginkan di neraka.” Tiba – tiba segerombolan udara menyergap nyaris menyerbuk rongga dada Barbara. Dia terbatuk keras, tetapi belum sepenuhnya memahami situasi di sekitar ... tangan kasar Abihirt, yang menjambak di rambutnya segera mengambil andil. Abihirt seperti memiliki rencana lain; tidak peduli bagaimana pria itu menyeret langkah mereka ke ruang lainnya, sementara Barbara harus menahan rasa sakit dan mati – matian menyeimbangkan porsi perjalanan menuju tempat—mungkin lebih mengerikan. Suara Barbara menyerupai cicit ketika dia diseret jatuh terjerembab, hingga berhenti persis di depan dinding dengan sebuah figura besar sedang tergantung di sana. Pelbagai pemikiran di benak Barbara menyiratkan ba

  • Perjanjian Terlarang   Ulah Samuel

    “Aku akan masuk. Kau janji tidak akan lama?” tanya Moreau. Terlalu lama berdiam diri di dalam mobil bukan prospek bagus. Mereka memang tiba sesaat setelah Juan mengajukan pertanyaan. “Aku janji tidak akan lama. Hanya mengambil beberapa pakaian dan keperluanku saja.” Benar. Moreau meminta Juan untuk menginap lagi. Menemaninya sampai merasa lebih baik dan bisa melakukan segala aktifitas sendiri. Mobil yang Barbara katakan sudah siap dari proses perbaikan ... memang sudah di kirim ke rumah ini. Hanya saja, dia sudah terbiasa bersama Juan yang selalu menyetir. “Kalau begitu hati – hati di jalan. Jangan ngebut, kau mengerti?” “Ya, Amiga. Tidak perlu khawatir.” Moreau tersenyum tipis, kemudian memutuskan untuk membuka sabuk pengaman. Dia melambaikan tangan setelah menginjakkan kaki di halaman depan rumah. Menunggu sampai mobil Juan hilang dari tikungan, baru melanjutkan langkah membuka pintu yang tampak sedikit ... aneh. Kening Moreau mengernyit, mengin

  • Perjanjian Terlarang   Partner Baru

    “Jadi kau sudah tahu?” Suara serak dan dalam Abihirt persis begitu dekat. Lagi – lagi Barbara menelan ludah kasar, bahkan segera tersentak saat ruang untuk beranjak mundur telah habis dibatasi dinding kamar. Napas Barbara segera tercekat diliputi tangan kasar Abihirt yang mencekiknya dengan hebat. Pria itu kalap. Hampir tidak pernah ada tindakan mengerikan seperti ini, dan Barbara tidak bisa melakukan apa pun ... selain berharap Abihirt akan segera sadar. “Aku yakin kau juga sudah tahu kalau keputusan untuk menikahimu hanyalah ajang pembalasan dendam. Sekarang kau akan merasakan semua akibat dari perbuatanmu di masa lalu.” Di mata kelabu itu, sungguh tidak ada ampun. Barbara bisa melihat dengan sangat jelas bahwa Abihirt luar biasa membencinya. Ternyata begitu banyak topeng penyelematan, meski saat ini ... semua akan diselesaikan hingga tuntas. Barbara memejam sebentar. Cengkeraman Abihirt masih cukup memberinya kesempatan bicara. Dia mati – matian men

  • Perjanjian Terlarang   Kebenaran Tertunda

    Ujung tenggorokan Barbara seakan tercekat membayangkan pernikahan ini adalah ajang balas dendam. Dia tidak sedang mengenakan kostum penyesalan. Apa yang terjadi 20 tahun lalu adalah murni atas ketertarikan seseorang terhadap seseorang lainnya. Dia memang ... tahu bahwa Soares Villur Alcaraz telah memiliki istri. Begitu pula dengan mendiang suaminya, Jeremias Riveri. Namun, kematian Vanesia adalah gambaran tidak terpikirkan. Dia merasa .... ketika Soares akan memilihnya, itu merupakan bentuk keajaiban yang pantas. Mereka sempat merencanakan pernikahan setelah kematian Vanesia, sebelum akhirnya dia memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka. Rasa bosan ... hal tersebut dapat dipahami. Lagi pula, bersama Soares, Barbara sudah mendapat apa yang dia inginkan. Kemudian, dia mulai mengejar Jeremias. Semua terjadi seperti itu. Abihirt .... Barbara tidak bisa diam begitu saja. Perhatiannya mengedar ke pelbagai arah. Dia sebaiknya menggeledah supaya menemukan petunju

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status