Share

Kantin Kampus

Author: 3A
last update Last Updated: 2021-04-15 15:00:00

Bree hari ini berangkat ke kampus dengan tergesa-gesa, Bree terlambat bangun karena gangguan Gema tadi malam. Bree yang biasanya pergi ke kampus dengan memperhatikan penampilannya, tetapi pada hari ini tidak. Bree terpaksa acuh saja karena takut terlambat sampai di kampus. Bree hari ini ada kelas kuliah pagi dengan dosen yang terkenal galak. Dosen itu tidak mau menerima alasan apapun dari mahasiswa yang terlambat masuk ke kelasnya. Dosen itu hanya akan mengatakan 'Kalau anda telat begini bisa mati pasien Anda nanti.' kata dosen galak itu.

Bree langsung saja berlari menuruni tangga rumahnya menuju ke ruang makan. Bree hanya sambil teriak meminta bibik untuk memasukkan sarapannya ke dalam kotak bekal saja.

"Bik, sarapan Bree masukin ke kotak makan saja ya. Bree telat bik." kata Bree teriak. Mami yang ada dimeja makan yang mendengar Bree teriak tidka seperti biasanya langsung menegur Bree.

"Bree, kenapa harus teriak-teriak Bree. Kamu kira ini di hutan. Sini sarapan." kata Mami memanggil Bree. Dimeja makan itu sudah apa Papi yang siap ke kantor dan mami yabg terlihat sedang melayani papi.

"Bree hari ini sarapan di kampus aja Mam. Bree takut telat Mam. Pagi ini Bree kuliah dengan dosen yang lumayan galak Mam." kata Bree menolak ajakan mami untuk sarapan bersama.

Tak lama bibik datang membawa kotak makanan untuk Bree. Bree langsung saja menyambar kotak makanan itu. Dan berlari ke arah gerbang. Karena taksi onlinenya sudah menunggu Bree. Untung saja jarak dari gerbang ke rumah utama tidak begitu jauh. Sehingga Bree tidak membutuhkan waktu lama untuk masuk kedalam taksi. Papi dan Mami yang melihat kejadian langka ini langsung pandang-pandangan.

"Tumben Mi, Bree telat bangun. Nggak biasanya kayak gitum Ada kejadian apa ya?" kata Papi dengan rasa keponya.

"Mami juga heran Pi. Nantilah pas Bree udah pulang dari kampusnya Mami tanya." kata Mami.

Mami dan Papi melanjutkan acara sarapan paginya yang sempat terganggu karena Bree yang tidak biasanya bangun telat untuk menuju ke kampus. Papi yang selesai makan langsung beranjak berdiri diikuti oleh Mami.

"Papi berangkat dulu Mi. Mami hari ini mau kemana?" kata Papi.

"Di rumah aja Pi. Nggak kemana-mana" kata Mami. Mami sebenarnya masih trauma untuk keluar rumah karena kejadian kemaren. Tapi Mami sampai hari ini tidak mau menceritakan kepada Papi karena masih dalam level biasa saja. Kalau sudah mulai membahayakn nyawa Mami dan Bree, baru Mami akan menceritakan kepada Papi apa yang terjadi.

----------------

Bree sampai di kampusnya. Bree langsung berlari menuju ke kelasnya. Untung saja Bree masih sempat duluan masuk ke kelas dibandingkan dosen killer itu. Vera yang melihat Bree sesak napas habis berlari hanya tertawa saja menyaksikan keadaan ngenes sahabatnya itu.

"Loe habis pacu lari Bree?" kata Vera sambil tersenyum simpul.

"Pacu lari dari hongkong makanya gue ngosngosan." kata Bree sambil mengeluarkan buku kuliah hari ini.

"Hahahahahaha. Pasti loe telat bangunkan." kata Vera kepada Bree.

"Bener. Gue telat di waktu yang nggak pas. Diwaktu dosen killer lagi." kata Bree meratapi nasibnya.

"Hahahahahahaha." Vera makin tertawa dengan ngakaknya. Bree yang kesal langsung memukulkan buku kuliahnya ke kepala Vera. Vera yang kesakitan langsung mengusap kepalanya yang dipukul Bree tadi.

"Elo memang apes Bree. Loe udah telat, lari-laruan dan gua yakin loe belum sempat sarapan. Benerkan?" kata Vera.

"Bener. Gue belum sarapan karena takyt telat." kata Bree.

"Oh ya Ver udah lewat tiga puluh menit. Tu dokter killer kok belum masuk juga ya ke kelas?" kata Bree yang sadar dosennya tidak masuk-masuk.

"Bree, Bree. Kan di wa grub udah ada. Pak Yusuf izin tidak masuk hari ini. Karena ada ujian anak tingkat akhir." kata Vera sambil tersenyum mengejek Bree.

"Somplak dah tuh dosen. Gue udah nggak sarapan, lari-larian eeee dia nggak masuk. Bener-bener apes hidup gue hari ini." kata Bree dengan kesalnya.

"Oh ya Bree. Ke taman yok sambil nunggu kelas berikutnya." kata Vera mengajak Bree keluar dari kelas.

"Ayuk. Gue juga mau makan laper." kata Bree sambil emngangkat kotak bekalnya.

"Bagi gue ya Bree. Gue juga laper." kata Vera.

"Sip. Nanti gue bagi. Lagian tadi gue minta bibik untuk masukin bekal lebih. Karena gue tau, loe pasti nggak sarapan karena juga takutkan telat di jam pak Yusuf." kata Bree sambil tersenyum ke arah Vera.

"Bener. Gue memang belum sempat sarapan." kata Vera sambil menggamit lengan Bree untuk berjalan ke arah taman kampusnya.

Sesampai di taman kampus Bree san Vera duduk di bawah pohon yang rindang, untuk menghindari terpaan sinar matahari. Bree memandang ke arah gedung F. Bree berharap akan melihat Gema.

----------------

Gema yang baru sampai di kampusnya memarkirkan mobil yang dia bawa di parkiran khusus mahasiswa gedung F. Gema tidak sengaja melihat ke arah taman. Dia tidak sengaja melihat Bree sedang duduk dengan Vera. Gema langsung saja merogoh ponselnya untuk menchating Bree.

✉️ Gema

Bree. kamu sedang dimana?

✉️ Bree

Sedang duduk di taman depan gedung F sama Vera. Tadi nggak sempat sarapan. Jadi sarapan disini dulu.

✉️ Gema

Bukannya kemaren ngomong ada kelas pagi ya Bree?

✉️ Bree

Bener, tapi dosennya nggak masuk. Kamu dimana?

✉️ Gema

Di depan kamu.

Gema mendadak sudah berada di depan Bree dan Vera. Gema langsung saja mengambil Burger yang sedang dimakan oleh Bree, tanpa sungkan ada Vera di sana.

"Kak Gem. Kok ngambil makanan yang udah Bree makan. Kalau mau kan di kotak makan masih ada yang baru." kata Bree sambil manyun ke arah Gema.

"Makanan sisa kamu manis Bree. Udah deh jangan manyun." kata Gema sambil mancubit pipi Bree.

"Kamu pulang kuliah jam 12 kan. Kamu tunggu kakak disini aja ya. Kakak keluar jam 12.30." kata Gema.

"Oke kak. Aku ingat kok dengan janji aku ke kakak." kata Bree sambil tersenyum manis kepada Gema.

"Ya udah Bree, kakak masuk kelas dulu." kata Gema sambil melangkahkan kakinya menuju gedung F.

"Bree jangan bilang loe udah jadian dengan kak Gema ya." kata Vera dengan penuh selidik.

"Nggak kok Ver. Siapa yang jadian. Aku dengn kak Gema hanya sahabatan doang. Nggak lebih." kata Bree menjelaskan kepada Vera.

"Padahal loe berharap lebih kan Bree?" kata Vera sambil menatap mata Bree tajam.

" Siapa seh yang menolak kak Gema. Kalau kak Gema mau mah aku akan nerima dengan senang hati." kata Bree.

Apa yang dikatakan Bree membuat Vera tersenyum. Didalam hatinya Vera mendoakan semoga Bree jadian dengan Gema. Mereka sangat cocok menjadi pasangan. Gema ganteng dan keran. Bree cantik dan baik. Bener-bener pasangan serasi. Tak terasa perkuliahan berikutnya sudah menanti Bree dan Vera. Bree dan Vera melangkahkan kakinya kembali ke gedung D tempat mereka kuliah. Bree dengan Gema akan kuliah sampai pukul 12.00 WIB. Setelah itu baru Bree akan bertemu dengan Gema, menceritakan apa yang menimpa Bree dan Mami kemaren

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Perjuangan untuk Memiliki Mu   Dokter Pengganggu Bree

    " Sayang apa yang mau kamu katakan tadi sayang saat kamu ngomong nanti saja sayang saat kita sudah berdua saja, kamu takut nanti di bully oleh Biru dan Vira. Ada cerita apa sayang?" kata Gema saat mereka sudah berdua saja di dalam ruangan Bree."Tapi kamu janji tidak akan marahkan sayang, aku takut nanti saar kamu sudah mendengar ceritanya kamu akan marah" kata Bree sambil mengenggam tangan Gema yang berada di atas mejanya."Tenang saja sayang, aku nggak akan marah, selagi itu tidak mengganggu kamu, atau mengusik kehidupan aku dan keluargaku." kata Gema"Jadi gini sayang, saat kamu berada di luar negeri, aku masih berpenampilan seperti ini, tiba tiba suatu hari ada seorang dokter mulai mengganggu aku, dia mengatakan bahwasanya kamu bukan laki-laki yang tepat untuk diriku. Aku langsung marah marah sama dia. Aku mengatakan emang siapa menurut loe yang terbaik untuk gue." kata Bree sambil melihat ke mata Gema. Mata yang didalamnya sudah menahan kemaran yang siap me

  • Perjuangan untuk Memiliki Mu   Jemput Kekasih Hati

    Gema mandi terlebih dahulu sebelum dia beristirahat. Gema sangat lelah karena sudah jauh berjalan dari gerbang rumah menuju rumah utama. Gema baru sekali ini mencoba berjalan yang sejauh itu. "Gila capek juga gue jalan. Apalagi para maid ya yang melakukan perjalanan tiap hari. Belum lagi bekerja. Mereka memang strong" kata Gema. Setelah membersihkan badannya. Gema kemudian naik ke kasur untuk mengistirahatkan badannya terlebih dahulu. Gema benar benar letih setelah melakukan perjalanan jauh. Ditambah lagi dengan berjalan kaki sejauh tujuh ratus meter. Biru juga sama, dia juga membersihkan diri sebelum beristirahat. Dia juga sangat letih setelah melakukan perjalanan jauh dan berjalan kaki. Gema dan Biru yang benar benar letih tidak mendengar ketukan pintu dari maid yang meminta mereka untuk makan malam. Tepat pukul sepuluh malam Gema baru bangun dari tidurnya. Dia langsung turun ke dapur melihat makanan, ternyata di sana sudah ada Biru yang sedang mema

  • Perjuangan untuk Memiliki Mu   Tidur Gaya Kerbau

    Gema dan Biru yang tertidur di karpet ruangan Vira sampai tidak sadar kalau Bree dan Vira telah selesai melakukan operasi mereka untuk hari ini. Gema dan Biru tertidur dengan begitu lelapnya. Bree dan Vira yang melihat hanya bisa menggeleng gelengkan kepala mereka tanda tidak percaya. Seorang CEO dan Asisten yang terkenal di dunia bisnis karena kejelian mereka melihat peluang dan keuntungan, bisa tertidur nyenyak hanya beralaskan karpet dan berbantalkan boneka."Bree, mereka berdua bener pengusaha yang ditakutkan di dunia bisnis itu Bree?"" Gue juga ragu Vir."Kata Bree sambil melihat Gema dan Biru yang tertidur seperti mayat itu. Gema dan Biru sama sekali tidak ada melakukan pergerakan walau hanya sedikit." Vie gue keruangan bentar ya. Mau nyiapin semua barang barang gue." kata Bree sambil berlalu dari ruangan Vira.Vira yang ditinggal Bree untuk merapikan barangnya, juga langsung duduk di kursi kebesarannya. Vira juga merapikan semua barang barangny

  • Perjuangan untuk Memiliki Mu   Kejutan

    Afdhal tiba tiba berhenti di salah satu toko bunga ternama di ibu kota negara I."Dhal kenapa berhenti?" kata Gema yang heran Afdhal main berhenti saja tanpa meminta persetujuan Gema."Tuan, walaupun saya jomblo akut, tapi saya adalah tipe pria romantis tuan.""Jadi, apa masudnya kamu main berhenti di depan toko bunga? Kamu mau membeli bunga untuk siapa?" tanya Gema"Tuan tuan, yang mau membeli bukan saya Tuan. Tapi tuan berdua. Emang tuan tidak pernah nonton drama Korea?" tanya Afdhal dengan menatap tajam Gema dan Biru.Gema dan Biru kemudian menggeleng. Pekerjaan mereka sangat banyak menyita waktu. Alasan paling penting adalah mereka laki laki untuk apa nonton drama korea."Tuan sekali sekali nonton drama Korea itu bagus, untuk mencomot contoh contoh perlakuan romantis kepada pasangan" kata Afdhal yang sangat senang dapat membully Gema dan Biru secara tak langsung."Tuan masih belum paham dengan maksud saya?" kata Afdhal.Gema kemudi

  • Perjuangan untuk Memiliki Mu   Pulang

    Gema bangun tepat pukul lima pagi waktu negara bagian A. Gema langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan badannya. Gema berdiri di bawah shower, dia begitu menikmati air yang menerpa badannya yang atletis itu.Setelah selesai mandi, Gema kemudian menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim. Gema sholat dengan khusuk, setelah itu Gema berdoa meminta kepada Tuhan agar penerbangan mereka kembali ke negara I berjalan dengan lancar.Setelah selesai manjalankan kewajibannya.Gema merapikan penampilannya kembali. Hari ini Gema tidak memakai baju formal. Gema memakai baju kaus warna putih dan celana levis berwarna hitam. Gema terlihat sangat tampan, menambah ketampanannya Gema memakai sebuah topi warna putih untuk menghindari matahari.Setelah yakin dengan penampilannya, Gema menarik kopernya turun ke ruang makan. Di sana Gema sudah ditunggu oleh Biru. Biru juga memakai pakaian casual, bedanya Biru tidak pernah bisa lepas dari kemeja."Gimana dengan pe

  • Perjuangan untuk Memiliki Mu   Hari ke sepuluh tanpa mu

    Hari ini adalah hari yang kesepuluh Gema tidak berada di sisi Bree. Gema sudah mulai terbiasa tanpa kehadiran Bree. Begitu juga dengan Bree yang sudah terbiasa tanpa Gema. Mereka berdua sama sama sibuk menenggelamkan diri kedalam kubangan pekerjaan. Mereka sama sama tidak ingin pekerjaan mereka terganggu karena rasa rindu yang sudah tidak terbendung lagi. Semua pekerjaan diambil oleh mereka berdua. Apalagi Bree dia sama sekali tidak pernah mengosongkan jadwal prakteknya. Bree takut kalau dia ngambil jadwal kosong dia akan selalu mengganggu Gema lewat pesan ataupun video call.Bree hari ini ada operasi yang cukup padat merayap, begitu juga dengan Gema yang jadwal meetingnya yang sangat banyak. Gema sengaja memadatkan semua kegiatannya agar dia bisa cepat menyelesaikan semua urusannya di luar negeri. Dia ingin cepat pulang ke negaranya. Dia sudah sangat rindu dengan Bree. Dia sangat ingin berjumpa dengan kekasih hatinya, yang selalu hadir setiap hari di dalam mimpi mimpinya.

  • Perjuangan untuk Memiliki Mu   Merindu

    Pagi hari di negara Z, Gema dan Biru sudah bersiap siap untuk berangkat ke kantor. Pagi ini Gema ada meeting dengan seluruh direksi dan karyawan kantor. Gema mau mengevaluasi seluruh kinerja devisi yang ada di kantor itu.Hari masih pagi jalanan masih belum terlalu ramai. Biru dengan sengaja melajukan mobilnya dengan kecepatan biasa saja. Mereka berdua ingin menikmati perjalanan pagi ini sebelum mereka berkutat dengan pekerjaan setinggi gunung yang sudah menanti didepan mata.Gema tiba tiba teringag dengan Bree. "Sedang apa ya bu dokter cantik itu sekarang" kata Gema perlahan. Tetapi masih bisa di dengar oleh Biru."Dasar bucin. Baru dua hari aja udah menggalau." kata Biru dengan keras.Gema tidak memperdulikan sindiran Biru. Dia mengeluarkan ponselnya dari saku jasnya.✉️ GemaSayang, udah bangun belum? Kalau aku udah dijalan mau ke perusahaan.✉️ BreeAku sedang bersipa siap mau ke rumah sakit sayang. Karena poli akan buka jam delapan pagi

  • Perjuangan untuk Memiliki Mu   Tanpa Mu

    Gema dan Biru sampai di negara Z. Gema kemudian menghubunhi ponsel Bree. Ternyata ponsel Bree sedang tidak aktif. Gema kemudian menelpon Vira."Hallo kak, ada apa?""Vir, tadi Bree sama loe seharian ini kan?""Iya kak. Kami baru aja pulang. Ada apa ya kak?" Vira penasaran kenapa Gema menghubunginya kalau mau berbicara dengan Bree."Tadi kakak udah nelpon ke pinselnya. Ternyata tidak aktif. Kakak takut ada apa apa sama dia di jalan pulang.""Kakak tenang aja Bree baik baik aja kok. Tadi tu ponsel Bree kehabisan batrai, makanya ponselnya tewas. Kakak coba aja sejaman lagi pasti udah idup ponselnya" kata Vira sambil geleng geleng kepala.Gema kemudian mematikan sambungan telponnya dengan Vira. Gema kemudian membuka semua bajunya dan pergi membersihkan diri. Gema sangat letih karena penerbangan yang lama itu. Gema selesai membersihkan dirinya dia berbaring di atas kasur dan mengetik sebuah pesan untuk Bree.✉️ GemaSayang, aku udah sampe seja

  • Perjuangan untuk Memiliki Mu   Kepergian Gema

    Hari keberangkatan Gema menuju negara Z akhirnya datang juga. Bree sudah mengajukan izin terlambat datang ke rumah sakit. Bree akan mengantarkan Gema terlebih dahulu ke bandara.Bree memakai baju warna kuning lembut, pilihan Gema waktu terakhir kalinya Gema mengantarkan Bree ke mall. Bree melengkapi tampilannya hari itu dengan memakai heels warna yang senada dengan dress yang dikenakannya. Bree sangat cantik hari itu. Bree kemudian masuk kedalam mobilnya tanpa sarapan terlebih dahulu. Bree yang akan menjemput dan mengantarkan Gema ke bandara.Gema di rumahpun sudah siap. Dia tinggal.menunggu Bree untuk menjemputnya. Begitu juga dengan Biru, dia juga sudah siap. Biru tidak berangkat ke bandara dengan Gema. Biru akan berangkat dengan supir dari rumah. Biru sangat tau dengan rasa hati Gema hari ini."Gem, gue berangkat duluan ga. Kita ketemu di atas pesawat aja.""Oke sip. Semua keperluan sudah loe masukkan ke mobilkan?""Sudah. Gue jalan duluan ya."

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status