Share

Bab 18.B

Dara yang mendengar itu langsung melotot, siapa juga yang mau nikah sama tukang cilok, kalau tak ada anak yang kukandung sudah kutinggalkan lelaki itu, fikir Dara.

"Lagian cicilan perbulannya cuma sejuta dua ratus kok, Pak, dalam jangka waktu tiga tahun, lagian ini buat acara nikahan anakmu loh, bukan orang lain, jangan perhitungan lah," sanggah Bu Rita.

"Kamu itu ya, Bu, terus saja manjakan Dara, sekalipun keinginannya melampaui batas tetap kamu turuti, coba jadi ibu tuh yang bijak!"

"Sekarang kamu pikir gimana caranya kita bayar cicilan perbulannya, bukankah tiap bulan kamu ngeluh kekurangan uang?" Endang menatap sang istri dengan nyalang.

"Ya itu urusanmu, Pak, makanya jualan tuh yang bener, pakai penglaris kaya orang-orang, hari gini kalau jualan ga pakai penglaris ya ga dapat duit," sahut Bu Rita

"Astaghfirullah! Pakai penglaris itu perbuatan syirik, Bu! Kamu mau selamanya kekal di neraka? otakmu makin hari makin ga waras!" Pak Endang buang muka.

"Bapak ga mau tahu ya, Bu, kamu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status