Share

Bab 19.A

"Ikut aja, Pak, nanti juga Bapak tahu."

"Ya udah Bapak ganti baju dulu." Endang masuk ke kamar sementara Naura menunggu di luar, terlalu lama berada di dalam rumah itu membuat hatinya perih.

Kenangan kelam di masa kecil terus terbayang, ia sering dibentak oleh Rita, disuruh ini itu tanpa belas kasihan, jika sedikit saja melakukan kesalahan maka hukumannya lebih kejam.

Lain lagi dengan Dara, sebesar apapun kesalahannya Rita selalu memaafkan dan memaklumi.

Naura menunggu di teras, sesekali matanya melirik ke arah kerumunan ibu-ibu di rumah sebrang yang sedang membicarakan dirinya.

"Ayo, Ra." Pak Endang keluar

"Kalian mau ke mana?" tanya Rita menyusul dari dalam diikuti oleh Dara di belakangnya.

Naura tersenyum sinis." Jalan-jalan," jawabnya dengan jumawa.

Semenjak tahu kebusukan ibu sambungnya itu rasa hormat di hati Naura terhadap dirinya seolah lenyap.

"Sombong! Bapak diajak jalan-jalan sementara perempuan yang udah ngerawat kamu dari kecil ga diajak?" Dara tersenyum sinis.

"Anak dur
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status