Share

Bab 23.B

" Bu Nendah terus-terus manggil nama Ibu." Naura langsung melirik suaminya dengan perasaan haru.

"Bisa, Bu, sebentar ya saya langsung ke sana."

Perempuan berhijab itu memeluk suaminya sangat erat. "Mas, Ibu nyarin aku, kita ke sana sekarang ya." Naura menatap wajah suaminya sambil menengadah.

Tanpa pikir panjang mereka segera meluncur menggunakan motor, kebetulan rumah baru mereka tak jauh dari yayasan tempat ibunya diobati.

Mata Naura sayu menatap ibunya di sebuah ruangan sambil terus menyebut namanya.

"Perubahan Bu Nendah bisa dibilang sangat cepat, Bu, dia juga sudah mau tersenyum sama perawat, bahkan kemarin sempat bertanya katanya ini di mana." Dokter perempuan itu menjelaskan.

Setitik air jatuh dari pelupuk mata Naura, ia sudah tak sabar memeluk sang ibu setelah sekian lama menahan rindu.

"Boleh saya masuk?"

Dokter itu mengangguk. "Silakan, tapi jangan buat ia terlalu berpikir keras ya, Bu, karena itu juga ga baik."

Naura segera memasuki ruangan seluas tiga kali tiga meter ini,
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status