Share

Bab 51

last update Dernière mise à jour: 2025-10-02 17:42:28

Terlihat Bu Ina begitu senang karena dia baru saja pulang dari toko perhiasan.

"Ahhh ya ampun, aku merasa senang sekali. Akhirnya perhiasan yang aku inginkan bisa aku dapatkan juga." Gumam Wanita paruh baya itu sambil terus melihat kalung yang baru saja di belinya.

"Ibu kelihatan senang sekali." Tegur Mala.

"Tentu saja ibu merasa senang, karena ibu baru saja membeli perhiasan yang ibu inginkan."

"Benarkah? Coba aku lihat."

"Tidak boleh, yang ada perhiasan ini akan rusak jika kamu memegang nya. Ibu belum menunjukkan nya pada Sintia, bagaimana pun juga ibu harus berterimakasih pada Sintia karena sudah membelikan ibu perhiasan ini."

"Tidak seperti suami kamu, dia tidak pernah memberikan ibu hadiah apapun." Celetuk Bu Ina.

"Jangankan ibu, membelikan hadiah untuk istrinya saja tidak pernah." Sahut Mala dengan ketus.

"Ya makanya kamu bujuk dong bapak kamu buat mempercayakan usaha nya ke Zaki, dengan begitu Zaki akan mendapatkan banyak uang dan semua itu juga demi kebaikan kamu, Mala."
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Latest chapter

  • Pernikahan 90 Hari Gadis Desa & Tuan Presdir    Bab 57

    "Pak Aryan." Panggil Sintia. "Iya Sintia, ada apa? Kenapa kamu belum pulang." Sahut pemuda itu. "Hhmm sebenarnya aku sedang menunggu Pak Aryan, sore ini aku sudah ada janji dengan Aluna untuk makan malam di rumah bapak." Sahut Sintia. "Makan malam di rumah, tapi kenapa Aluna tidak memberitahu saya tentang hal ini." "Saya juga tidak tahu Pak, tapi Aluna sendiri yang sudah mengundang saya untuk datang. Mungkin bisa saja Aluna lupa memberitahu Pak Aryan." "Ya mungkin saja." Balas Aryan. "Oh iya Pak, apa boleh saya menumpang mobil Pak Aryan. Karena kita kan juga searah dengan tujuan yang sama." "Baiklah, ayo." Sahut Aryan dengan Nada yang sedikit terpaksa."Yes, akhirnya aku bisa satu mobil berduaan dengan Pak Aryan. Tidak sia-sia usahaku membujuk Aluna agar setuju untuk aku datang kesana." Gumam Sintia di dalam hatinya dengan perasaan senang."Aryan." Panggil Miko. "Hari ini aku akan ikut pulang dengan kamu, Tante Rianti barusan menelpon ku dan mengundang aku untuk makan malam di

  • Pernikahan 90 Hari Gadis Desa & Tuan Presdir    Bab 56

    "Ya ampun Bu Ina, tidak seharusnya Bu Ina bicara seperti itu pada Bu Ratmi. Saya dengar Sintia itu juga bekerja di perusahaan milik suaminya Aluna, itu artinya Aluna itu juga Bos nya Sintia. Seharusnya Bu Ina bisa menghormati dan menghargai Bu Ratmi dan Aluna, karena bisa saja Aluna meminta suaminya untuk memecat Sintia jika perlakuan Bu Ina tidak mengenakan seperti ini." Celetuk salah satu ibu disana. Bu Ina pun langsung terdiam setelah mendengar ucapan tidak terduga dari tetangga nya itu. "Sudahlah Ibu-ibu, saya dan Aluna tidak pernah ambil pusing soal ucapan nya Bu Ina. Kami berdua sudah terbiasa mendapatkan hinaan seperti itu, lagi pula saya tidak ingin memanfaatkan keponakan saya meskipun sekarang dia sudah memiliki segalanya." "Bisa saja saya meminta perhiasan mewah, mobil dan juga rumah. Tapi saya ini cukup tahu diri, saya tidak mau merepotkan keponakan saya dengan banyak permintaan." "Sebenarnya saya juga di ajak untuk tinggal di Jakarta bersama mereka, hanya saja saya men

  • Pernikahan 90 Hari Gadis Desa & Tuan Presdir    Bab 55

    Aluna pun sudah sampai di kediaman nya, dengan cepat dia pun masuk ke dalam rumah. "Aluna, kamu sudah pulang. Apa kamu sempat bertemu dengan Aryan di kantor nya? Dia menerima makanan yang kamu bawa kan." Ujar Bu Rianti."Iya Mah, setelah selesai meeting Mas Aryan langsung menemui aku. Dia juga terlihat senang saat aku membawakan bekal untuk nya." Sahut Aluna. "Syukurlah jika Aryan merasa senang." "Hhmm kalau begitu aku masuk ke kamar ku dulu ya Mah." "Baiklah." Balas Bu Rianti. Dengan cepat Aluna pun segera pergi ke kamar nya. Dia pun merebahkan tubuh nya di atas tempat tidur untuk menghilangkan rasa lelah nya.Namun tiba-tiba saja dia mendapatkan telpon dari Sintia. "Mau apa Sintia menelpon aku ya." Gumam nya sambil mengangkat telpon itu. "Hallo Sintia, ada apa?." Ujar Aluna. "Hallo Aluna, kamu sudah pulang ya." Sahut Sintia pura-pura tidak tahu."Iya aku baru saja sampai rumah, memang nya kenapa?" "Tidak apa-apa, aku pikir kamu belum pulang. Tadinya aku ingin berkunjung ke

  • Pernikahan 90 Hari Gadis Desa & Tuan Presdir    Bab 54

    "Bukankah ini Kirana, jadi Mas Aryan masih menyimpan foto mereka berdua. Didalam foto ini, mereka terlihat begitu mesra sekali." Gumam Aluna dengan raut wajah cemberut, seolah dia merasa cemburu. "Kenapa foto ini ada disini ya, apa Mas Aryan sengaja menyimpan nya sebagai kenangan, tapi kenapa dia meminta aku untuk membuang foto Kirana kemarin malam." "Ahhh sudahlah, kenapa aku malah berpikiran yang tidak-tidak seperti ini. Lagi pula aku dan Mas Aryan tidak memiliki hubungan apapun, meskipun aku istri nya itu hanya di atas kertas saja. Kamu harus ingat Aluna, setelah sembilan puluh hari itu selesai aku harus benar-benar pergi menjauh dari kehidupan nya Mas Aryan." Gumam Aluna dengan perasaan was was. Untuk tidak menimbulkan kecurigaan dan masalah, Aluna pun memilih menyimpan foto itu kembali di tempat nya tadi. Tak lama, Aryan pun datang ke ruangan nya. "Aluna." Panggil Aryan mengejutkan. "Hhmm Mas Aryan." Sahut Aluna dengan ekspresi wajah pucat. "Miko memberitahu aku kalau kamu

  • Pernikahan 90 Hari Gadis Desa & Tuan Presdir    Bab 53

    Aluna pun sudah sampai di perusahaan milik suaminya itu, semua karyawan disana pun menyapa dan tersenyum penuh rasa hormat pada istri atasan nya itu. "Selamat pagi Bu Aluna." "Selamat Pagi." Sahut Aluna dengan ramah. "Pasti mau menemui Pak Aryan ya, tapi Pak Aryan saat ini masih metting.""Oh begitu ya, tidak apa-apa saya akan menunggu Mas Aryan di ruangan nya saja, saya permisi dulu ya Pak.""Silahkan Bu." Balas karyawan itu. Aluna pun melanjutkan langkah nya untuk masuk ke ruangan Aryan. "Bukannya itu Aluna ya, apa yang dia lakukan disini. Pasti dia datang untuk menemui Pak Aryan, apa dia tidak merasa puas bersama Pak Aryan di rumah sehingga harus menyusul datang kemari." Gerutu Sintia marah. Gadis itu pun langsung berjalan menghampiri Aluna dengan cepat. "Aluna." Teriak Sintia. "Sintia, kamu kok bisa ada disini? Kapan kamu kembali ke Jakarta." Ujar Aluna dengan pertanyaan."Aku kembali ke Jakarta sejak kemarin, kamu juga kenapa tidak memberitahu aku kalau akan pulang ke Jak

  • Pernikahan 90 Hari Gadis Desa & Tuan Presdir    Bab 52

    Besok paginya, seperti biasa Aryan bersiap-siap untuk pergi ke kantor. "Mas, kamu sudah siapkan? Kita sudah di tunggu untuk sarapan." Ujar Aluna. "Aku sudah siap, tapi sepertinya aku tidak akan sarapan dirumah. Pagi ini ada meeting penting jadi aku akan makan di kantor saja nanti." Sahut Aryan. "Kenapa kamu tidak bilang dari awal, tahu begitu aku akan siapkan sarapan lebih pagi lagi." "Tidak apa-apa Aluna, aku juga sudah meminum teh yang kamu buat, itu sudah cukup. Aku buru-buru sekali, aku berangkat sekarang ya." Ujar Aryan dengan cepat.Pria itu pun segera turun ke lantai bawah, dan di susul oleh Aluna. "Aryan, ayo sarapan." Ajak Bu Rianti. "Pagi ini aku tidak akan sarapan di rumah, Mah. Aku harus segera pergi ke kantor, aku pergi dulu." Sahut Aryan dengan terburu-buru."Aluna, kenapa Aryan tidak sarapan dulu di rumah?" Tanya Bu Rianti. "Katanya pagi ini Mas Aryan ada metting penting, jadi dia akan makan di kantor saja. Jika aku tahu, mungkin aku akan membuatkan sarapan khusu

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status