Share

Bab 4

Author: Dzakiyah
Adrian pun tertegun. Seingatnya, Rebecca hampir tidak pernah menolak permintaannya. Tidak peduli seberapa tidak masuk akal pun permintaannya, Rebecca juga akan selalu berusaha melakukannya. Dia sangat jarang mendengar Rebecca menolak.

Setelah mendengar ucapan Rebecca, Irene menertawakan dirinya sendiri. “Aku yang salah. Hanya dengan pindah kemari saja, aku sudah cukup merepotkan. Sekarang, aku malah berharap untuk makan masakan Rebecca.”

Seusai berbicara, Irene pun hendak pergi.

Begitu mendengarnya, Aiden pun merengek dan memukul Rebecca. “Mama jahat! Kamu nggak boleh tindas Bibi Irene!”

Adrian buru-buru menarik lengan Irene, lalu menyalahkan Rebecca. “Kamu masih marah soal kejadian tadi pagi? Sudah kubilang Irene cuma datang pinjam power bank. Buat apa kamu mempermasalahkannya?”

Rebecca menjawab dengan ekspresi datar, “Aku lagi nggak enak badan, nggak punya tenaga untuk masak.”

“Mama, kamu sakit?”

Aiden terlebih dahulu merasa terkejut, lalu menutup mulutnya dengan jijik. “Mama, kenapa kamu nggak bilang dari awal? Tubuh Bibi Irene sangat lemah, gimana kalau dia ketularan sakitmu?”

Seusai berbicara, Aiden menarik lengan baju Adrian dan berujar, “Nggak bisa begini. Papa, untuk jaga-jaga, sebaiknya kita pergi belikan obat buat Bibi Irene.”

“Aiden, nggak usah. Bibi nggak apa-apa.”

Namun, Adrian malah menatap Irene dengan penuh kasih sayang. “Dengar saja kata-kata Aiden. Kamu jangan paksakan diri lagi. Dulu, setiap sakit, kamu butuh hampir setengah bulan untuk sembuh.”

Ketiga orang itu pun keluar rumah dengan bergandengan tangan. Yang tersisa di rumah hanya Rebecca dan pangsit yang dingin lagi.

Setelah hidup bersama bertahun-tahun, suami dan putra kandungnya bukan hanya tidak peduli padanya, malah pergi membelikan obat untuk Irene yang tidak sakit sebagai bentuk pencegahan. Rebecca pun membuang pangsit yang tersisa dan temenung untuk sesaat.

Tidak lama kemudian, Rebecca menerima pesan dari Adrian.

[ Kami mau pergi ke supermarket. Bawalah mobil kemari untuk jemput kami. ]

Ketika Rebecca tiba, hanya ada Irene dan Aiden.

“Bibi Irene, aku pengen makan es krim!”

Irene mencubit pipi Aiden dan menjawab, “Oke! Kalau Aiden mau makan, Bibi akan membelikannya untukmu.”

Rebecca pun mengernyit dan menghampiri mereka untuk mencegahnya.

“Aiden, kamu lupa apa pesan dokter? Perutmu sensitif, kamu nggak boleh makan es krim.”

Aiden yang awalnya terlihat gembira langsung cemberut.

“Rebecca, kalau anak pengen makan, ya dibelikan saja. Kamu nggak perlu begitu khawatir.”

Rebecca pun menyahut dengan ekspresi muram, “Ini urusan keluargaku, kamu nggak usah ikut campur.”

Baru saja Rebecca selesai berbicara, Adrian pun kembali.

Irene menatap Adrian dengan tampang sedih. “Adrian, aku mau belikan es krim buat Aiden, tapi Rebecca nggak setuju.”

Rebecca menjelaskan dengan suara berat, “Dokter baru berpesan, kita boleh belikan makanan ringan lain buat Aiden, tapi dia baru boleh makan es krim setelah sembuh.”

Adrian sama sekali tidak dapat menerima membiarkan Irene merasa sedih. Ekspresinya pun menjadi dingin.

“Makin kamu bersikap begini, anak juga akan makin membencimu. Memangnya kamu nggak bisa biarkan dia makan sesuap, lalu kamu makan sisanya? Lagian, Irene juga berniat baik. Buat apa kamu perbesar masalahnya?”

Hati Rebecca terasa seperti sudah disayat. Dia tidak menyangka Adrian bahkan tidak peduli pada kesehatan anak demi membela Irene. Adrian bahkan sengaja menggunakan hal yang paling dipedulikannya untuk mengejeknya.

Rebecca pun tersenyum getir, tetapi tidak membantah Adrian lagi. Sebab, dia tiba-tiba menyadari bahwa sejak Irene kembali, dirinya sudah sepenuhnya menjadi orang luar. Tidak peduli seberapa banyak pengorbanannya, di mata mereka, dia tetap tidak dapat dibandingkan dengan Irene.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pernikahan Berlandaskan Kontrak   Bab 21

    “Dua tahun lalu, bisnis Keluarga Pangestu mulai merosot. Seiring dengan munculnya begitu banyak perusahaan baru, Keluarga Pangestu makin terdesak. Sekarang, mereka bahkan nggak mampu bersaing dengan perusahaan kecil. Jadi, wajar saja mereka jual aset-aset mereka.”Begitu mendengarnya, Rebecca pun membelalak terkejut. Dia memang tidak mengetahui informasi ini. Setelah meninggalkan rumah sakit terakhir kali, dia pun sepenuhnya kehilangan kontak dengan Adrian. Selama ini, Rebecca juga berkembang di luar negeri. Jadi, dia sama sekali tidak mengetahui perubahan drastis Keluarga Pangestu.Ketika makan sampai setengah, Kayla tiba-tiba berkata, “Papa, aku pengen muntah.”Zayn pun terkejut dan buru-buru menyentuh dahi Kayla. Ternyata, Kayla demam tinggi. Dia pun berujar dengan cemas, “Mungkin dia nggak terbiasa sama cuaca di sini. Begitu pulang, dia langsung demam.”Rebecca pun buru-buru bangkit dan memanggil taksi untuk mengantar Kayla ke rumah sakit. Setelah tiba di rumah sakit, dokter membu

  • Pernikahan Berlandaskan Kontrak   Bab 20

    Baru saja Irene selesai berbicara, polisi pun tiba. Irene diborgol dan dibawa pergi oleh polisi, tetapi dia tidak lagi melawan. Wajahnya terlihat pucat pasi dan tidak menunjukkan sedikit pun semangat hidup.Pada saat ini, Rebecca menggenggam tangan Adrian dengan cemas dan berkata dengan suara gemetar, “Adrian, bertahanlah. Ambulans akan segera tiba.”Adrian mengerahkan seluruh tenaganya untuk berbicara dengan susah payah, “Rebecca, maaf. Ini adalah utangku padamu di hidup ini, sudah seharusnya aku membayarnya.”Sepuluh menit kemudian, Adrian dibawa ke ruang UGD. Setelah tim medis berjuang untuk menyelamatkannya selama beberapa jam, detak jantungnya akhirnya pulih kembali.Oleh karena masalah ini, Rebecca pun menunda kepulangannya selama beberapa hari. Dia merawat Adrian di rumah sakit seperti dulu. Ketika Adrian sadar, orang pertama yang dilihatnya adalah Rebecca.Rebecca memberinya air, lalu menanyakan keadaannya. Namun, Adrian hanya menatap Rebecca tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

  • Pernikahan Berlandaskan Kontrak   Bab 19

    Begitu mendengar laporan itu, wajah Adrian langsung memucat. Setelah Rebecca pergi, Aiden adalah segalanya baginya. Tanpa Aiden, Adrian tidak mungkin dapat bertahan hidup. Sekarang, Aiden malah hilang.Rebecca juga mendengar ucapan orang di ujung telepon. Dia menatap Adrian dan berkata, “Kamu jangan panik dulu. Coba tanya apa ada orang di sekitarmu yang menjemputnya atau nggak.”Kemudian, Adrian mulai menelepon orang-orang di sekitarnya dengan tergesa-gesa. Setelah bertanya pada semua orang, dia masih tidak menemukan Aiden, sampai sebuah pesan masuk.[ Aiden ada di tanganku. Kalau mau selamatkan dia, jangan lapor polisi. Bawa uang tunai sebesar 10 miliar kemari. ]Selanjutnya, orang itu juga mengirim pesan berisi alamat sebuah pabrik yang sudah ditelantarkan.Setelah membaca pesan itu, Adrian menatap Rebecca dan berujar dengan suara gemetar, “Aiden ... Aiden diculik.”Setelah mendengarnya, Rebecca merasa terkejut, tetapi tetap berkata dengan tenang, “Lakukan semuanya sesuai kata pencul

  • Pernikahan Berlandaskan Kontrak   Bab 18

    Seusai menegosiasikan bisnis dan keluar dari perusahaan, Rebecca melihat sebuah unit mobil Maybach yang mencolok. Orang yang bersandar di mobil adalah Adrian.Rebecca merasa agak heran. Dia tidak memberi tahu siapa pun mengenai negosiasi bisnisnya, tetapi Adrian malah menemukannya di sini.Begitu melihat Rebecca, Adrian buru-buru menghampirinya. “Rebecca, kita bicara dengan baik, ya?”Rebecca akhirnya naik ke mobil Adrian. Dia merasa memang ada sangat banyak hal yang seharusnya dibicarakannya dengan jelas bersama Adrian.Adrian mengemudikan mobil. Dia menoleh ke arah Rebecca dan bertanya, “Rebecca, dengar-dengar, kamu sudah dirikan perusahaan novel?”Rebecca mengangguk dengan dingin. Namun, Adrian tidak patah semangat, malah lanjut bertanya, “Kenapa dulu aku nggak pernah nyadar kamu tertarik dalam menulis?”Setelah mendengar pertanyaan itu, Rebecca pun tersenyum mengejek. “Karena kamu nggak peduli padaku, makanya kamu nggak bersedia untuk memahamiku. Kamu tentu saja nggak tahu hobiku.”

  • Pernikahan Berlandaskan Kontrak   Bab 17

    Rebecca menatap Aiden yang sudah bertambah tinggi sedikit, lalu menggeleng. Dia yang membesarkan Aiden secara pribadi, juga selalu bersikap sangat sabar dan memberikan seluruh kasih sayangnya kepada Aiden. Namun, Aiden malah berulang kali melukainya.Rebecca menyaksikan sendiri bagaimana Aiden bertumbuh besar, bagaimana dia perlahan-lahan belajar berjalan hingga masuk TK. Namun, Aiden malah memberikan emas batang pemberiannya setiap tahun kepada orang lain. Aiden bahkan selalu berasumsi yang terburuk tentang Rebecca, tetapi malah memperlakukan Irene dengan penuh kasih sayang dan selalu merasa Irene sangat baik. Jadi, cinta Rebecca terhadap Aiden itu memang nyata, tetapi kekecewaannya juga nyata.Mungkin saja dunia anak kecil sangat sederhana dan mereka menganggap semua masalah bisa diselesaikan hanya dengan satu ucapan permintaan maaf. Sayangnya, Rebecca adalah orang dewasa. Di dunia orang dewasa, permintaan maaf sama sekali tidak dapat menyelesaikan masalah apa pun.Rebecca menatap A

  • Pernikahan Berlandaskan Kontrak   Bab 16

    Setelah mendengar suara itu, Rebecca langsung menegang. Ketika seseorang makin berusaha untuk menghindari sesuatu, sesuatu itu malah akan muncul dengan makin mudah.Aiden memeluk kaki Rebecca dengan erat. Tidak peduli bagaimana Rebecca berusaha melepaskan diri, Aiden tetap tidak bersedia melepaskan Rebecca. Sikap Aiden ini sangat berbeda dengan bagaimana dia merasa risi pada Rebecca dulu. Namun, Rebecca tetap menepis Aiden dengan ekspresi yang sangat serius dan kesal.Aiden menatap Rebecca dengan tatapan bingung. Dia tidak mengerti kenapa ibu yang paling menyayanginya malah begitu membencinya sekarang. Dia sudah tidak bertemu dengan ibunya setahun penuh. Begitu bertemu lagi, ibunya malah begitu membencinya.Adrian menatap Rebecca dengan berlinang air mata dan berujar, “Rebecca, ke mana saja kamu dalam setahun ini? Aku sudah mencarimu ke mana-mana, tapi tetap nggak temukan kamu. Aku dan Aiden rindu banget sama kamu. Rebecca, kembali ke sisi kami, ya?”Suara Adrian terdengar gemetar. Uca

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status