MasukSelama lima tahun pernikahan, Rebecca Lusram melahirkan seorang putra untuk Adrian Pangestu. Awalnya, Rebecca mengira kehidupan mereka akan berlanjut seperti ini. Sampai Irene Wiranto kembali ke dalam negeri, Rebecca baru menyadari bahwa dirinya sama sekali tidak penting. Adrian berulang kali menelantarkannya demi Irene, sedangkan putra kandungnya juga hanya dekat dengan Irene. Untungnya, semua ini hanyalah kontrak belaka. Seminggu lagi, Rebecca akan sepenuhnya terlepas dari semua ini.
Lihat lebih banyak“Dua tahun lalu, bisnis Keluarga Pangestu mulai merosot. Seiring dengan munculnya begitu banyak perusahaan baru, Keluarga Pangestu makin terdesak. Sekarang, mereka bahkan nggak mampu bersaing dengan perusahaan kecil. Jadi, wajar saja mereka jual aset-aset mereka.”Begitu mendengarnya, Rebecca pun membelalak terkejut. Dia memang tidak mengetahui informasi ini. Setelah meninggalkan rumah sakit terakhir kali, dia pun sepenuhnya kehilangan kontak dengan Adrian. Selama ini, Rebecca juga berkembang di luar negeri. Jadi, dia sama sekali tidak mengetahui perubahan drastis Keluarga Pangestu.Ketika makan sampai setengah, Kayla tiba-tiba berkata, “Papa, aku pengen muntah.”Zayn pun terkejut dan buru-buru menyentuh dahi Kayla. Ternyata, Kayla demam tinggi. Dia pun berujar dengan cemas, “Mungkin dia nggak terbiasa sama cuaca di sini. Begitu pulang, dia langsung demam.”Rebecca pun buru-buru bangkit dan memanggil taksi untuk mengantar Kayla ke rumah sakit. Setelah tiba di rumah sakit, dokter membu
Baru saja Irene selesai berbicara, polisi pun tiba. Irene diborgol dan dibawa pergi oleh polisi, tetapi dia tidak lagi melawan. Wajahnya terlihat pucat pasi dan tidak menunjukkan sedikit pun semangat hidup.Pada saat ini, Rebecca menggenggam tangan Adrian dengan cemas dan berkata dengan suara gemetar, “Adrian, bertahanlah. Ambulans akan segera tiba.”Adrian mengerahkan seluruh tenaganya untuk berbicara dengan susah payah, “Rebecca, maaf. Ini adalah utangku padamu di hidup ini, sudah seharusnya aku membayarnya.”Sepuluh menit kemudian, Adrian dibawa ke ruang UGD. Setelah tim medis berjuang untuk menyelamatkannya selama beberapa jam, detak jantungnya akhirnya pulih kembali.Oleh karena masalah ini, Rebecca pun menunda kepulangannya selama beberapa hari. Dia merawat Adrian di rumah sakit seperti dulu. Ketika Adrian sadar, orang pertama yang dilihatnya adalah Rebecca.Rebecca memberinya air, lalu menanyakan keadaannya. Namun, Adrian hanya menatap Rebecca tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Begitu mendengar laporan itu, wajah Adrian langsung memucat. Setelah Rebecca pergi, Aiden adalah segalanya baginya. Tanpa Aiden, Adrian tidak mungkin dapat bertahan hidup. Sekarang, Aiden malah hilang.Rebecca juga mendengar ucapan orang di ujung telepon. Dia menatap Adrian dan berkata, “Kamu jangan panik dulu. Coba tanya apa ada orang di sekitarmu yang menjemputnya atau nggak.”Kemudian, Adrian mulai menelepon orang-orang di sekitarnya dengan tergesa-gesa. Setelah bertanya pada semua orang, dia masih tidak menemukan Aiden, sampai sebuah pesan masuk.[ Aiden ada di tanganku. Kalau mau selamatkan dia, jangan lapor polisi. Bawa uang tunai sebesar 10 miliar kemari. ]Selanjutnya, orang itu juga mengirim pesan berisi alamat sebuah pabrik yang sudah ditelantarkan.Setelah membaca pesan itu, Adrian menatap Rebecca dan berujar dengan suara gemetar, “Aiden ... Aiden diculik.”Setelah mendengarnya, Rebecca merasa terkejut, tetapi tetap berkata dengan tenang, “Lakukan semuanya sesuai kata pencul
Seusai menegosiasikan bisnis dan keluar dari perusahaan, Rebecca melihat sebuah unit mobil Maybach yang mencolok. Orang yang bersandar di mobil adalah Adrian.Rebecca merasa agak heran. Dia tidak memberi tahu siapa pun mengenai negosiasi bisnisnya, tetapi Adrian malah menemukannya di sini.Begitu melihat Rebecca, Adrian buru-buru menghampirinya. “Rebecca, kita bicara dengan baik, ya?”Rebecca akhirnya naik ke mobil Adrian. Dia merasa memang ada sangat banyak hal yang seharusnya dibicarakannya dengan jelas bersama Adrian.Adrian mengemudikan mobil. Dia menoleh ke arah Rebecca dan bertanya, “Rebecca, dengar-dengar, kamu sudah dirikan perusahaan novel?”Rebecca mengangguk dengan dingin. Namun, Adrian tidak patah semangat, malah lanjut bertanya, “Kenapa dulu aku nggak pernah nyadar kamu tertarik dalam menulis?”Setelah mendengar pertanyaan itu, Rebecca pun tersenyum mengejek. “Karena kamu nggak peduli padaku, makanya kamu nggak bersedia untuk memahamiku. Kamu tentu saja nggak tahu hobiku.”
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Peringkat
Ulasan-ulasanLebih banyak