Short
Menjaga Jodoh Orang

Menjaga Jodoh Orang

By:  Bella GraceCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
6
4 ratings. 4 reviews
27Chapters
17.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Pada tahun kelima hubungannya dengan Candice, Terry menunda pernikahan mereka. Namun, di sebuah kelab, Candice menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri saat Terry melamar wanita lain. Seseorang bertanya padanya, "Kamu sudah sama Candice lima tahun, tapi tiba-tiba menikah sama Vivian. Apa kamu nggak takut dia marah?" Terry menjawab dengan santai, "Vivian lagi sakit, ini adalah permintaan terakhirnya! Candice sangat mencintaiku, dia nggak akan meninggalkanku!" Seluruh dunia tahu bahwa Candice mencintai Terry hingga dia merasa tak bisa hidup tanpa Terry. Namun kali ini, Terry salah besar. Pada hari pernikahannya dengan Vivian, dia berkata kepada teman-temannya, "Awasi Candice, jangan sampai dia tahu aku menikah sama orang lain!" Temannya yang terkejut, bertanya, "Candice juga menikah hari ini, kamu nggak tahu?" Pada saat itu, Terry benar-benar hancur!

View More

Chapter 1

Bab 1

"Ayah, bukannya Ayah pernah bilang bahwa aku punya tunangan yang sudah dijodohkan sejak kecil? Bilang sama dia, aku akan menikah pada tanggal satu bulan depan dan masih kurang seorang pengantin pria. Tanyakan sama dia, dia mau dating nggak?" tanya Candice dengan suara tenang.

Telepon di seberang hening sejenak. "Bukannya kamu mau nikah sama Terry dan lagi sibuk nyiapin pernikahan? Dia nyakitin kamu ya?"

"Ayah, tolong tanyakan saja!" seru Candice.

"Baiklah, asalkan kamu sudah mikirin matang-matang. Ayah cuma berharap kamu bahagia," jawab ayahnya dengan nada lembut.

Candice mengusap sudut matanya yang memerah dan menjawab pelan, "Aku pasti akan bahagia!"

Candice memang pernah mencintai Terry dengan sepenuh hati. Dia yakin bahwa pria itu adalah pasangan hidupnya yang ditakdirkan. Hari pernikahan mereka sudah ditetapkan dan dia menantikan saat menjadi seorang pengantin dengan penuh sukacita. Namun, semua harapan itu hancur berkeping-keping hanya dalam beberapa jam.

Satu jam yang lalu, Candice sedang mengenakan gaun pengantinnya. Sosoknya yang anggun terlihat semakin memukau dalam balutan gaun putih itu.

"Bu Candice, gaun ini dipesan khusus sama Pak Terry untuk Anda. Indah sekali, kalian pasti akan sangat bahagia bersama," puji pegawai toko dengan tulus.

Namun, Candice tidak bisa tersenyum sedikit pun. Dia memandang sekeliling dan menemukan calon pengantin prianya, Terry, berdiri di sudut ruangan dekat jendela. Dia sedang menelepon seseorang dengan senyum penuh kasih di wajahnya.

Pandangan Candice terhalang oleh pegawai toko yang menyerahkan telepon kepadanya. "Bu Candice, ada telepon untuk Anda," katanya.

Itu adalah panggilan dari perusahaan wedding organizer yang dia pilih.

"Bu Candice .... Pak Terry tadi bilang sama kami bahwa ada kesalahan pada nama pengantin wanita. Dia minta untuk ganti nama pengantin wanita jadi Vivian. Apakah Anda mengetahui hal ini?"

Rasa sakit yang tak terlukiskan menghantam hati Candice. Air matanya hampir tumpah. Meskipun dia telah mencurigai pengkhianatan Terry, dia tidak pernah membayangkan bahwa Terry bisa begitu tak tahu malu.

Sebulan yang lalu, ketika mantan pacar Terry, Vivian, yang telah pergi ke luar negeri selama lima tahun, kembali ke negara ini, Candice sudah memiliki firasat buruk.

Kemarin, Candice mengikuti Terry ke sebuah kelab untuk mengantarkan dasi yang dia tinggalkan. Namun, dia menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri saat Terry berlutut melamar Vivian.

Seseorang bertanya, "Terry, bukannya sebentar lagi kamu mau nikah sama Candice? Lalu bagaimana dengan Vivian? Gimana kamu mau menjelaskannya nanti?"

Terry menjawab dengan santai, "Vivian lagi sakit, ini adalah permintaan terakhirnya. Sedangkan Candice ... selama kalian semua bisa merahasiakannya, dia nggak akan tahu. Kalaupun dia tahu, dia mencintaiku begitu dalam, dia pasti akan memahamiku dan nggak akan meninggalkanku."

Di tengah sorakan teman-temannya, Terry dan Vivian saling berciuman dengan penuh kasih. Di luar ruangan, Candice menyaksikan pemandangan itu dengan hati hancur dan bergegas pergi.

"Hallo, Bu Candice, apakah Anda masih di sana? Nama pengantin wanita ini, apa perlu kami ubah?" tanya suara di telepon.

Dulu, Candice mencintai Terry seperti hidupnya bergantung pada Terry. Kehilangan Terry adalah hal yang tak pernah dia bayangkan. Namun, semua itu adalah masa lalu.

"Ubah saja. Sekalian pesan ruangan di aula sebelah. Uang akan segera saya transfer. Semua detailnya salin saja," jawab Candice dengan nada tegas.

"Baik. Lalu nama pengantin pria, apa perlu kami ganti juga?"

Candice tersenyum tipis. "Ya, ganti. Nanti saya beri tahu nama barunya."

Ada jeda di ujung telepon. "Tanggal pernikahan tetap sesuai jadwal?"

Candice menghela napas panjang sebelum menjawab, "Tetap sesuai jadwal."

Setelah menutup telepon, Terry datang menghampirinya dan memeluk pinggangnya dari belakang dengan lembut.

"Candice, kamu cantik sekali hari ini," katanya dengan suara lembut.

"Benarkah?" Candice menatap pantulan dirinya di cermin. Dia memang tampak luar biasa cantik dalam gaun pengantin itu. Namun di dalam hatinya, hanya ada kekecewaan.

Bagaimana mungkin pria yang telah lama dia cintai, tunangannya yang akan segera menikahinya, tega meninggalkannya demi wanita lain?

"Benar, kamu adalah wanita tercantik di dunia ini," kata Terry dengan penuh keyakinan.

Namun, nada bicaranya berubah gugup saat dia menambahkan, "Ada satu hal yang ingin aku diskusikan denganmu. Aku ada urusan pada tanggal satu bulan depan. Apa kita bisa menunda pernikahan kita?"

"Urusan?" Candice tertawa dingin dalam hati. Urusan yang dia maksud adalah menikahi wanita lain! Lebih buruknya lagi, dia ingin menggunakan tempat pernikahan yang telah Candice pilih dan memanfaatkan tanggal yang telah Candice tetapkan, sambil berusaha merahasiakan semuanya dari dirinya.

"Baik, kita tunda saja," jawab Candice dengan datar.

Jawaban itu membuat Terry terkejut. Ada rasa gelisah yang tak bisa dia jelaskan.

"Candice, aku mencintaimu. Aku pasti akan menikahimu. Tunggu aku. Aku bersumpah, aku akan mencintaimu seumur hidup."

Setelah berkata demikian, dia terburu-buru pergi dengan alasan urusan pekerjaan. Candice hanya bisa menatap punggungnya yang menjauh, merasa bahwa semua sumpahnya hanyalah lelucon belaka.

Candice tahu, di mata Terry, dia adalah wanita yang mencintainya tanpa syarat. Bahkan jika dia tahu Terry akan menikahi orang lain, Candice tidak akan pergi.

Namun, kali ini, Terry salah besar. Candice tidak hanya akan meninggalkannya, tapi dia juga akan menikah pada hari yang sama dengan Terry.
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Debby Syullelu Diy
klo cerita pendek ga bisa baca dg poin bonuuusss... percuma liat iklan......
2025-05-16 12:04:17
0
user avatar
HERLINA SABAR YANTI L. TOBING AMK
bagus..tetap semangat menulisnya..
2025-05-14 11:15:00
1
user avatar
lily jodiharja
ketiduran habis
2025-05-17 07:39:46
0
user avatar
Joana Matakena
JANGAN DI BACA... Bab lainnya tidak bisa dibuka... preeeetttt
2025-05-15 09:07:01
0
27 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status