Short
Setelah Dua Kali Dikhianati, Aku Dinikahi Sang Penguasa

Setelah Dua Kali Dikhianati, Aku Dinikahi Sang Penguasa

Oleh:  JojoTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
9Bab
2Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Di meja makan, salah satu sahabat suamiku tiba-tiba berbicara dalam Bahasa Italia. “Tiga tahun lalu, demi membantu Liora mendapatkan surat damai dari Amara, kamu menikahi Amara dengan pesta yang megah. Selama ini aku melihat sendiri, Amara makin lama makin peduli padamu. Tapi kamu masih saja terus membohonginya. Jelas-jelas itu pil KB, tapi kamu bilang obat depresi. Kamu nggak takut, kalau suatu hari dia tahu kebenarannya… hatinya akan hancur?” Suamiku tersenyum pahit, wajahnya dipenuhi kerumitan. “Seorang anak yang nggak diharapkan, nggak perlu lahir ke dunia. Soal Amara… selama dia nggak mengganggu kebahagiaan Liora, aku akan menepati janjiku, melindunginya seumur hidupku.” Tak ada yang tahu, demi bisa mengikuti langkah suamiku, aku sudah menguasai Bahasa Italia sejak lama. Aku berdiri di ambang ruang tamu. Bekas ciuman masih membekas di leherku. Tanganku menggenggam obat yang katanya “obat depresi”, padahal… Tubuhku membeku. Jadi… semua rasa yang suamiku tunjukkan padaku hanyalah kebohongan semata. Yang kukira sebagai penyelamatan, rupanya hanya tipu daya yang direncanakan dengan rapi. Kalau begitu, aku memilih untuk merelakan mereka semua.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

Aku menelan obat itu tanpa ragu sedikit pun. Rasanya pahit, lebih pahit dari sebelum-sebelumnya.

Suara di meja makan masih berlanjut, tapi wajah Farez menunjukkan penuh rasa iba.

“Kita kesampingkan dulu soal kehamilan. Waktu Liora lompat ke sungai mau bunuh diri, ibu Amara mati-matian menyelamatkannya. Tapi Liora malah menginjak kepala ibu Amara sampai tenggelam. Raf, siapa pun yang nonton video itu pasti mikir dia sengaja. Jadi, wajar kalau Amara menuntutnya,” kata Farez panjang lebar.

“Tapi demi Liora nggak masuk penjara, kamu malah jadi wali sah Amara secara hukum dan diam-diam menandatangani surat damai. Liora hidup tenang, tapi Amara? Dia depresi berat, Raf. Tiap hari dia menyalahkan diri sendiri. Kalau nanti dia tahu kebenarannya, bisa-bisa dia benaran gila, Raf!” imbuh Farez tampak khawatir.

Raut wajah Rafael menegang, matanya terlihat gelisah, tapi suaranya tetap dingin dan tegas.

“Liora nggak sengaja melakukannya. Dia juga hampir tenggelam waktu itu. Itu semua tanpa sadar. Ibu Amara memang meninggal karena kejadian itu, tapi Liora sangat menyesal!”

“Aku simpan surat damai itu dengan baik. Selamanya Amara nggak akan tahu kebenarannya. Aku akan baik pada Amara, menebus semuanya dengan sisa hidupku. Aku akan berikan dia keluarga yang hangat. Dia pasti akan melupakan rasa sakit itu… dia akan baik-baik saja.”

Farez menghela napas panjang.

“Jangan marah, ya! Aku cuma kasihan sama Amara. Saat hatinya hancur, kamu hadir dalam hidupnya. Dia mulai mencintaimu, tapi kamu cuma mencintai Liora.”

“Sudahlah! Semoga kamu bisa simpan rahasia itu selamanya. Dan… semoga kamu nggak akan menyesal.”

Rafael meneguk birnya, lalu berkata dengan tegas, kata demi kata.

“Aku … nggak akan … menyesalinya!”

Aku nggak akan menyesal…

Kalimat itu membuatku tak sanggup lagi mengendalikan diri. Aku lari keluar dari rumah yang selama ini kuanggap sebagai tempat pulang.

Besok malam tahun baru, jalanan penuh dengan warna dan tawa. Tapi hatiku hancur.

Pagi tadi, Rafael masih memelukku dengan penuh gairah, membisikkan kata-kata manis, berulang kali mengatakan kalau dia mencintaku.

Sekarang, semua itu berubah menjadi belati, menusukku berkali-kali, membuat hatiku tercabik dan berdarah.

Aku berlari ke taman, duduk terpuruk di sana, air mata jatuh tanpa henti.

Kenangan yang selama ini terkubur perlahan muncul, bergulung bersama cinta yang telah hancur, membanjiri pikiranku.

Hari aku bertunangan dengan Ronald, Liora tak terima. Dia mencintai Ronald sepenuh hati. Dia meninggalkan surat, niatnya bunuh diri dengan melompat ke sungai.

Dia sangat pandai berenang. Meski anak haram ayahku, ibu tetap melompat ke sungai untuk menyelamatkannya.

Banyak yang merekam kejadian itu. Aku lihat sendiri, ibu berusaha mendorong Liora ke permukaan, tapi Liora malah menginjak bahu ibu dan sekuat tenaga mengayunkan kakinya ke kepala ibu sampai tenggelam.

Dan ibu meninggal tenggelam.

Aku segera berlari ke sana. Liora tampak menangis tersedu, air matanya deras seperti hujan.

“Aku cuma kalut sesaat, Kak. Jangan salahkan aku. Saat menyelamatkanku, mama pasti ingin aku hidup…”

Hatiku hancur saat itu. Aku tanya kenapa, padahal jelas dia bisa berenang, kenapa malah menginjak ibu sampai tenggelam. Namun, dia hanya bisa menangis, terus bilang itu tak sengaja.

Aku tuntut dia atas tuduhan pembunuhan berencana.

Namun Ronald justru membatalkan pertunangannya denganku dan menikah dengan wanita itu.
Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
9 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status