Share

Punya Maksud

last update Last Updated: 2025-05-25 09:46:01

“Apa kamu yakin mereka mau datang?” tanya Laras sambil menatap Hendry yang baru saja akan naik ranjang.

“Jika mereka tidak berniat mempermalukan keluarga Mahendra, mereka pasti datang,” balas Hendry sambil menutupi kakinya dengan selimut.

“Lagi pula aku sangat yakin kalau Raynar masih memikirkan perasaan neneknya,” ucap Hendry lagi.

Laras diam mengangguk-angguk.

“Jadi kamu akan memanfaatkan kesempatan ini?” tanya Laras lagi.

“Kenapa tidak?” Hendry menoleh dengan senyum miring. “Tidak ada yang boleh menghalangi jalanku,” imbuhnya.

“Ya, kamu benar. Dia juga harus tahu posisinya,” balas Laras lalu segera membaringkan tubuhnya dan mulai memejamkan mata.

Hendry diam menatap Laras, lalu dia diam mengingat kenangan bertahun-tahun lalu yang membuatnya menjadi seperti ini.

‘Jangan salahkan aku, salahkan semua orang sudah tak adil padaku,’ batin Hendry lalu dia membaringkan tubuhnya untuk ikut beristirahat.

**

Keesokan harinya. Raynar baru saja bangun saat mendengar suara Arunika terus muntah.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
lullaby dreamy
mau dijebak kah Briella sm Raynar pas nnt acara ?!
goodnovel comment avatar
Wida
apa ygd krim briel??
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin   Punya Maksud

    “Apa kamu yakin mereka mau datang?” tanya Laras sambil menatap Hendry yang baru saja akan naik ranjang.“Jika mereka tidak berniat mempermalukan keluarga Mahendra, mereka pasti datang,” balas Hendry sambil menutupi kakinya dengan selimut.“Lagi pula aku sangat yakin kalau Raynar masih memikirkan perasaan neneknya,” ucap Hendry lagi.Laras diam mengangguk-angguk.“Jadi kamu akan memanfaatkan kesempatan ini?” tanya Laras lagi.“Kenapa tidak?” Hendry menoleh dengan senyum miring. “Tidak ada yang boleh menghalangi jalanku,” imbuhnya.“Ya, kamu benar. Dia juga harus tahu posisinya,” balas Laras lalu segera membaringkan tubuhnya dan mulai memejamkan mata.Hendry diam menatap Laras, lalu dia diam mengingat kenangan bertahun-tahun lalu yang membuatnya menjadi seperti ini.‘Jangan salahkan aku, salahkan semua orang sudah tak adil padaku,’ batin Hendry lalu dia membaringkan tubuhnya untuk ikut beristirahat.**Keesokan harinya. Raynar baru saja bangun saat mendengar suara Arunika terus muntah.

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin   Penuh Tekanan

    “Terima kasih mau membantuku memberinya nama,” ucap Briella saat duduk di coffee shop bersama Erik.“Tidak masalah,” balas Erik lalu menyesap kopinya.Briella mengamati sekitar, lalu melihat sebuah mobil terparkir dengan bayangan orang di dalam mobil itu.Briella terlihat tenang, lalu dia sedikit mencondongkan tubuhnya ke arah meja.“Erik.”Erik langsung menatap pada Briella. “Ada apa?”“Apa kamu bisa sedikit bersikap seperti sedang serius bicara denganku?” tanya Briella.Dahi Erik berkerut halus. Dia tak paham apa maksud Briella.“Apa maksudmu?” tanya Erik sambil meletakkan cangkir di meja.“Ya, bicaralah seperti itu seolah-olah kita sedang bicara serius.”Erik semakin bingung dengan apa maksud Briella.“Kamu tahu, kamu sangat aneh,” ucap Erik dengan kedua alis berkerut sampai saling bertautan.“Ya, karena ada beberapa hal yang tak bisa dijelaskan,” balas Briella, “anggap saja aku memang aneh dan kamu tidak bisa bicara santai denganku.”Erik bingung. Dia mengamati gestur tubuh Briell

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin   Apa Benar Jahat?

    “Bibi ikut senang, Aru. Jaga kesehatan dengan baik, kalau ada perkembangan kesehatan mamamu, Bibi pasti akan memberi kabar,” ucap bibi Arunika dari seberang panggilan.“Iya, Bibi. Terima kasih.”Arunika mengakhiri panggilan setelah bicara dengan sang bibi. Sore itu dia sudah pulang dan mendapat panggilan dari sang bibi yang mengabari kondisi sang mama, sehingga Arunika sekalian memberi kabar soal kehamilannya.Saat Arunika baru saja selesai bicara dengan sang bibi. Raynar masuk kamar dan melihat Arunika berdiri di dekat jendela.“Sedang apa di sana?” tanya Raynar sambil menghampiri Arunika.“Bibi baru saja menghubungi untuk memberi kabar soal Mama,” jawab Arunika lalu segera memeluk Raynar dan menyandarkan kepala di dada suaminya itu.“Bagaimana kabar mamamu?” tanya Raynar sambil membalas pelukan Arunika.“Kata Bibi masih sama tapi stabil, aku hanya bisa banyak berdoa agar Mama benar-benar bangun,” ucap Arunika lalu menghela napas kasar dengan tatapan sedih.“Mungkin mamamu belum bena

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin   Ketahuan Kalau Marah

    Saat sedang makan siang. Arunika tiba-tiba mual, tetapi tidak bisa menunjukkannya di depan banyak orang. Arunika menarik pelan jas Raynar agar menoleh padanya.“Ada apa?” tanya Raynar langsung meletakkan alat makan di meja.Arunika tak bicara, hanya memperlihatkan rasa tak nyamannya lewat ekspresi wajah.Raynar buru-buru mengajak Arunika berdiri, lalu mengajak istrinya meninggalkan kantin.Briella dan Erik terkejut melihat Raynar dan Arunika pergi. Erik sudah paham dengan yang terjadi, tetapi Briella tidak.“Kenapa mereka tidak menghabiskan makanan mereka? Apa Aru masih sakit?” tanya Briella, lalu dia memandang ke paper bag yang diberikannya pada Arunika, masih tergeletak di meja.“Kalau Pak Raynar terlalu cemas begitu, berarti memang kondisi Arunika sedang tidak baik,” balas Erik dengan santainya, padahal dia tahu kalau Arunika pasti sedang mual.Briella menoleh pada Erik. Dia diam sesaat, lalu bertanya lagi, “Apa Ray sangat peduli pada Arunika?”Erik menoleh dan melihat kalau Briell

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin   Sikap Menakutkan

    Arunika dan Raynar sudah masuk kantin. Mereka jadi pusat perhatian karena sebelumnya Raynar tak pernah makan siang di kantin.Erik yang sedang makan sampai berdiri, kenapa Raynar malah pergi ke kantin, dan dia semakin terkejut saat melihat Briella yang berjalan di belakang Arunika.Erik buru-buru menghampiri Arunika dan Raynar, tatapannya sekilas tertuju pada Briella, lalu dia kembali menatap pada Erik.“Anda mau makan di sini?” tanya Erik dengan ekspresi bingung dan panik.Raynar tak menjawab pertanyaan Erik, dia menoleh pada Arunika yang masih terus menggandeng tangannya.“Kamu yakin mau makan di sini?” tanya Raynar memastikan.“Iya, tidak apa-apa sekali-kali, kan? Kamu tidak suka makan di sini?” Arunika membalas dengan nada manja.Raynar tak mungkin menolak jika Arunika sudah berkata ingin.Erik keheranan melihat sikap Arunika, tak biasanya istri atasannya bersikap manja di depan banyak orang.“Kalau begitu duduklah dulu, aku yang akan membawakan makananmu,” ucap Raynar penuh perha

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin   Sikap Menakutkan

    “Kemarin saya tidak sengaja bertemu dengan Briella, Pak,” ucap Erik saat baru saja meletakkan berkas di meja.“Untuk apa melapor?” tanya Raynar dengan nada datar.Erik melipat bibir. “Ya, memang tidak ada guna. Tapi entah kenapa saya merasa kalau ada sesuatu yang membuat Briella tiba-tiba mendatangi Anda, Pak.”Raynar berhenti mengecek berkas, lalu dia menatap pada Erik yang berdiri di depan mejanya.“Kenapa kamu merasa seperti itu?” tanya Raynar tertarik dengan penjelasan Erik.“Saya tidak tahu kenapa, tapi kemarin saya sempat membahas kemunculannya yang tiba-tiba menemui Anda. Anda tahu tanggapannya apa?” tanya Erik setelah menjawab pertanyaan Raynar.“Apa?” tanya Raynar penasaran.“Dia bilang kalau saya tidak tahu apa-apa. Bukankah seperti ada sesuatu yang dia sembunyikan?” Kening Raynar berkerut halus.“Mungkin dia merasa kamu terlalu mencampuri urusan pribadinya,” ucap Raynar.“Tidak, tidak, Pak,” balas Erik dengan cepat, “saya tidak mencampuri urusan apa pun, hanya mengatakan

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin   Curhat ke Winnie

    Raynar berada di kamar menemani Arunika minum vitamin. Dia setia menanti sampai Arunika benar-benar meminum vitamin yang diberikan dokter.“Masih mau makan yang lainnya lagi?” tanya Raynar sambil meletakkan gelas di meja.“Makan pun tidak bisa masuk perut,” keluh Arunika karena apa pun yang dia makan, selalu saja dimuntahkan.“Tapi setidaknya tetap harus makan,” balas Raynar.Arunika hanya mengangguk-angguk manja.“Kamu mau ke ruang kerja?” tanya Arunika.“Iya, ada beberapa berkas yang harus aku selesaikan. Tidurlah dulu,” jawab Raynar.Arunika diam seperti tak senang.“Kenapa lagi? Kamu mau sesuatu?” tanya Raynar sangat sabar menghadapi Arunika yang sedang labil.“Kamu tidak mengurus berkas mantanmu, kan?” tanya Arunika berterus terang.Raynar menahan senyum karena kecemburuan Arunika. Dia mengusap lembut pucuk kepala istrinya itu lalu menjawab, “Bukan, aku mengurus berkas perusahaanku yang ada di luar negeri.”Arunika terlalu cemas. Hormon estrogen yang melimpah membuat Arunika tida

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin   Mencoba Menasihati

    Sore itu, Briella sedang mengemudikan mobil di jalanan setelah pulang dari perusahaan.Saat sedang berhenti karena jalanan yang macet, Briella melihat Erik berjalan ke petshop yang ada di deretan toko sisi kiri jalan.Briella memutuskan menepikan mobil. Dia turun, lalu pergi menghampiri Erik yang ada di petshop.Erik sedang membeli makanan kucing dan beberapa perlengkapan lain. Saat dia hendak membayar, Erik terkejut melihat Briella sudah ada di sampingnya.“Hai,” sapa Briella.“Oh, hai,” balas Erik. Dia mengeluarkan kartunya untuk membayar barang yang dibeli.“Kamu mencari apa? Makanan peliharaanmu atau mau adopsi kucing atau anjing?” tanya Erik mengingat petshop itu juga menyediakan adopsi hewan peliharaan.“Tidak,” jawab Briella sambil menggelengkan kepala, “aku ke sini karena tadi melihatmu,” ucap Briella lagi.Erik terdiam sesaat, lalu mengangguk. Dia ingat Raynar sudah mengingatkannya agar berhati-hati pada Briella.“Bagaimana kondisi kucing yang kamu bawa kemarin?” tanya Briell

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin   Manja di Depan Mantan

    “Itu masa lalu, tidak ada yang perlu dibahas sekarang,” ucap Raynar dengan tenang dan tak merespon ucapan Briella dengan berlebihan.Briella menatap Raynar yang tak acuh, lalu berkata, “Jika dulu aku tidak pergi, hubungan kita pasti akan baik-baik saja, kan?”Raynar menghela napas kasar, lalu dia menatap Briella yang sejak tadi memandangnya.“Apa yang sebenarnya kamu mau?” tanya Raynar to the point.“Aku hanya mau memperbaiki kesalahan. Setidaknya memperbaiki hubungan kita seperti dulu,” balas Briella.“Tidak ada yang akan sama seperti dulu,” ucap Raynar.“Apa karena kamu membenciku setelah aku meninggalkanmu?” tanya Briella memastikan.Raynar tersenyum samar.“Apa kamu pikir aku benar-benar menyukaimu? Aku hanya dituntut untuk menyukaimu, dan itu sudah berlalu,” balas Raynar menohok.Briella terdiam. Dia sudah menebak jawaban Raynar, mengingat bagaimana sifat pria itu dari dulu sampai sekarang yang tidak berubah.“Kalau begitu, bisakah kamu tidak bersikap dingin? Jika kita tidak bisa

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status