Share

Bab 1367

Author: Anggur
“Mau naik kuda?” tanya Stefan.

Stefan yang mengajak Olivia untuk kencan, jadi dia sendiri yang menyetir mobil, sementara sopirnya berada di mobil lain mengikutinya.

“Tapi aku nggak bisa.”

“Aku bisa ajarin. Kebetulan cuacanya lagi pas hari ini, cocok untuk berkuda. Ayo aku bawa kamu lihat-lihat ke lapangan kuda di rumahku.”

“Rumah kamu ternyata ada peternakan juga, ya.”

“Rumahku, rumahmu juga, jadi nggak usah kaget begitu. Keluargaku punya banyak kuda. Orang yang hobi berkuda sering datang ke rumahku untuk rekreasi. Yang bertugas ngurus peternakan kudanya Samuel. Dia suka banget sama kuda. Operasional lapangan kuda jadi bagus banget semenjak dia yang pegang. Setiap tahun selalu ada profit yang lumayan signifikan.”

Olivia masih ingat Samuel adalah anak yang sangat periang.

“Kamu ngomong begini aku jadi penasaran mau lihat lapangan kudanya. Tapi kalau aku nggak bisa, kamu jangan ketawain aku, ya.”

“Tenang, pasti kutuntun pelan-pelan.”

“Oke.”

Selama perjalanan, Olivia sempat menguap bebera
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3853

    Setelah Dania sempat terdiam untuk sesaat, dia melanjutkan, “Tapi pada akhirnya apa yang aku dapat? Kakakmu hampir membunuhku demi cewek lain. Di saat itu aku benar-benar kecewa. Tapi di satu sisi aku paham, kalau pernikahan yang baik itu bisa membawa kebahagiaan, sementara pernikahan yang buruk hanya membawa luka. Di saat anak-anakku sudah sebesar ini, aku nggak ada niat untuk menikah lagi. Hidup sendiri juga enak ternyata. Kalau misalkan ketemu pasangan yang cocok, coba jalani saja dulu, tapi aku nggak ada rencana untuk menikah lagi.” “Kak Ivan, ya … walaupun dia itu kakak kandungku, dilihat dari sudut pandang cewek, dia memang bukan cowok yang baik. Dia nggak layak untuk didampingi sampai tua. Dia pernah selingkuh, dan ke depannya pasti akan selingkuh lagi. Aku dukung keputusan Kak Dania untuk cerai sama dia. Ke depannya jalani saja hidup Kakak dengan baik, nggak usah peduli apa kata orang lain. Anak-anak makin lama makin dewasa, mereka pasti bisa mengerti.” “Anak-anak juga menduk

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3852

    “Kak Dania? Ada apa datang kemari? Mau jenguk papaku atau ada saudara lain yang dirawat di sini?” tanya Felicia. Pada awalnya Felicia pun tidak suka dengan ketiga kakak iparnya. Saat dia baru pulang, mereka bertiga bersikap buru dan hannya menjilat Fani, bahkan sampai membantu Fani menyerang Felicia. Namun kemudian mereka mengetahui bahwa suami mereka berselingkuh, dan keributan pun mulai terjadi. Felicia sebagai sesama wanita melihat perbuatan kakaknya tentu saja memihak kepada ketiga kakak iparnya. Felicia sudah berusaha mengingatkan kakaknya, tetapi mereka tidak menghiraukan. Hingga akhirnya perselingkuhan ayah mereka tertangkap basah oleh Patricia, barulah mereka bertiga juga mendapat hukuman dan tidak lagi berselingkuh. Sejak itu, hubungan Felicia dengan ketiga kakak iparnya menjadi jauh lebih baik. Kemudian banyak hal yang terjadi, yang membuat mereka makin akrab. Dania, yang kini sudah tidak lagi menggunakan marga Gatara, berkata, “Felicia, aku sudah cerai sama Ivan. Kamu ng

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3851

    “Itu semua murni keinginan Mama sendiri, aku nggak tahu apa-apa. Kalau mau dibawa ke pengadilan, pasti mereka yang kalah. Jangan harap mereka bisa pergi dengan tenang setelah mengganggu aku. Cepat jual semua aset dan pulang ke kampung. Anggap saja hidup mereka selama ini cuma mimpi.” Setelah itu, Felicia beranjak dan kembali berkata, “Luka Papa masih belum sembuh, jadi istirahat saja yang tenang. Jangan selalu ngomong yang jelek tentang aku di depan pelayan. Papa sadar sama keadaan sekarang dan terima saja kenyataan. Takdir Papa sudah ditetapkan begitu Papa menikah sama Mama. Papa sendiri yang pilih, jadi Papa nggak bisa menyalahkan siapa pun. Kalian keluarga Vikar juga sudah banyak diuntungkan. Anggap saja ini transaksi yang adil.” Wajah Cakra langsung memerah mendengar perkataan Felicia. Berarti tadi Felicia mendengar semua keluhan yang dia sampaikan kepada bibi pelayan. “Felicia, suruh Vandi masuk. Aku mau ngomong sama dia,” ucap Cakra dengan terburu-buru terlepas dari rasa malun

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3850

    Bukannya Felicia tidak percaya kepada Odelina, dan bukan berarti Odelina pasti akan menindas Felicia. Namun yang namanya manusia pasti bisa berubah. Siapa yang tahu apa yang akan terjadi besok? Solusi terbaik adalah mumpung Odelina masih belum mengincar Felicia, lebih baik Felicia berinisiatif untuk melarikan diri dan tidak membiarkan siapa pun memicu pertikaian dengan Odelina. Mempertahankan kesan yang baik adalah cara paling ampuh untuk menjaga hubungan. Anggaplah ini sebagai solusi agar mereka masih bisa bertemu sebagai kawan, bukan lawan. “Rumah tangga mereka yang tanggung jawab mereka sendiri, nggak ada urusannya denganku. Aku nggak punya kewajiban untuk membantu mereka, apalagi sampai membiayai anak-anak mereka. Selama anak-anak mereka dididik dengan baik dan punya kemampuan untuk cari nafkah sendiri, bukannya itu lebih baik dari sekadar kasih mereka uang? Kalau nggak punya kemampuan, dikasih berapa pun juga pasti habis. Soal gimana pembagian warisan, Mama sudah atur semuanya d

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3849

    “Kalau masih kurang juga, Papa bisa cari kerja sebagai satpam atau tukang bersih-bersih kalau sudah sembuh nanti. Kerja seperti itu satu bulan bisa dapat berapa juta.” “....” Selama 70-an tahun Cakra hidup, dia tidak pernah bekerja selama hidupnya. “Aku sekarang sudah umur 70-an mau cari kerja di mana lagi? Perusahaan mana yang mau terima cleaning service umur 70 tahun?” “Kalau Papa sadar nggak punya kemampuan untuk cari nafkah, berarti Papa jangan protes kalau anak Papa sudah berbaik hati kasih uang. Aku kan anak perempuan yang Papa benci. Satu bulan 20 juta itu sudah banyak banget. Kalau nggak suka, aku kasih 10 juta saja per bulan, deh. Kalau kurang, cari saja anak laki-laki Papa, atau sekalian saja tuntut mamanya Fani untuk ambil alih asetnya.” “... ya sudah, 20 juta saja. Tapi kamu harus ingat kirim tepat waktu. Kakak-kakak kamu sudah punya keluarga mereka masing-masing. Mereka punya anak yang harus dikasih makan. Ke depannya mereka juga pasti hidup serba kekurangan, nggak ka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3848

    “Tadi Papa ada ngomong apa? Aku nggak dengar jelas. Tadi memangnya Papa bilang apa?” “Ehm … nggak apa-apa. Aku nggak bilang apa-apa,” jawab Cakra. Felicia tidak mau mengakui kalau dia mendengar segala keluhan ayahnya tadi. Cakra juga tidak mau membuang-buang tenaga untuk mengulangi ucapannya. “Papa mau makan apel? Kalau mau, biar aku cuci dulu apelnya,” Felicia bertanya, tetapi dia langsung mencuci dua buah apel tanpa menunggu jawaban dari ayahnya. Tak lama, dia kembali dengan membawakan satu buah apel yang sudah dicuci bersih untuk ayahnya, sementara satu buah lagi dia makan sendiri. Cakra tidak suka apel, tetapi dia tetap menerimanya. “Papa serius mau dirawat inap setengah bulan lagi?” “Kalau bukan tinggal di rumah sakit, mau tinggal di mana lagi? Keluar dari rumah sakit, aku harus ke mana? Rumah kita dulu cuma kamu dan Vandi yang boleh masuk, orang lain nggak ada yang boleh. Felicia, apa kamu nggak bisa berusaha sedikit? Itu rumah kita, kenapa kamu malah tunduk dan kasih semua

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status