Share

Bab 1853

Penulis: Anggur
Rosalina menarik kembali tangan yang sempat menutupi mulutnya. Dia segera bangkit seolah tidak terjadi apa-apa. Belum saja Rosalina sempat melangkah melewati kasir, pegawai toko yang tadi dia bicarakan masuk.

Calvin dengan wajah tegang berjalan menjauh, melanjutkan kegiatannya menyiram bunga.

Pegawai toko itu menyerahkan uang hasil penjualan bunga kepada Rosalina, lalu menoleh memandang Calvin yang baru saja lewat di sisinya. Setelah Calvin keluar dari toko dan menyiram bunga di luar, dia bertanya dengan suara rendah, “Bu, saya nggak melakukan kesalahan, ‘kan?”

Rosalina menerima uang yang diberikan oleh pegawai toko tersebut, meraba-raba lembaran uang itu untuk memastikan tidak ada kesalahan, sambil mendengarkan pertanyaan dari pegawai itu, dia berkata, “Nggak, kok. Kalian nggak ada yang salah.”

“Hah, lega. Saya kira saya salah apa. Barusan pas lewat di samping Pak Calvin, dia natap saya tajam sekali, Bu.”

Pegawai itu merasa lega setelah memastikan dirinya tidak melakukan kesalahan.

R
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1854

    Spring Blossom berada di bagian pusat kota, tidak jauh dari Hotel Mambera. Rosalina dan Calvin pun segera sampai di Hotel Mambera.Jordan baru saja keluar dari hotel dengan tas di punggungnya. Tampaknya dia berencana pergi ke suatu tempat.Calvin segera turun dari mobil dan berkata kepada Rosalina, “Jordan mau pergi, aku tahan dia dulu. Kamu turun pelan-pelan dari mobil, hati-hati, ya.”“Oke, kamu cepat kejar dia. Aku bisa turun sendiri.”Rosalina sudah terbiasa naik mobil bersama Calvin dan sudah mengenal cara turun dari mobil Calvin tanpa tersandung.Calvin berjalan cepat menuju Jordan, yang sepertinya telah memesan taksi online terlebih dahulu. Jordan berjalan menuju sebuah mobil yang terparkir di depan hotel, membuka pintu mobil dan hendak masuk.“Jordan.”Jordan menoleh melihat Calvin yang berjalan mendekat, kemudian pandangannya beralih ke belakang Calvin. Jordan melihat kakaknya dengan tongkat, berjalan ke arah mereka.Kebetulan ada seseorang yang sedang keluar dari hotel dengan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1855

    Jordan juga mengerti, tindakan keluarga Ciugito dan keluarga Gunawan seperti yang berupaya menarik ayahnya keluar dari masalah ini adalah demi kepentingan mereka sendiri.Karena, setelah Rosalina mengambil alih dan memimpin Siahaan Group, keluarga Ciugito dan keluarga Gunawan tidak bisa lagi mendapatkan keuntungan.Sekarang rumah besar keluarga Siahaan juga dikendalikan oleh Rosalina. Kedua bibinya ingin kembali mencari keuntungan, tapi itu tidak mudah lagi.“Kakakmu sangat mandiri, dia nggak suka bergantung sama aku. Dia takut akan membebaniku. Di bawah pengawasanku, aku bisa pastikan dia aman. Apa pun yang ingin dia lakukan, aku selalu biarkan dia melakukannya sendiri.”Calvin berkata dengan suara lembut, “Aku yang menghubungi Dokter Dharma untuk memeriksa mata kakakmu, tapi kita juga harus bersiap untuk kemungkinan terburuknya. Kalau sampai Dokter Dharma bilang nggak ada harapan untuk pemulihan, maka itu berarti kakakmu, seumur hidupnya mungkin harus dihabiskan dalam kegelapan.”“Ro

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1856

    Calvin mau memapahnya, tetapi Rosalina tidak membutuhkan bantuannya.Calvin berkata, “Kamu harus membiarkan aku menjagamu. Jangan sampai Jordan menuduhku nggak cukup perhatian dan nggak mampu menjagamu, sampai membiarkan kamu jalan sendiri.”“Dia khawatir kamu akan menabrak sesuatu atau jatuh kalau kamu nggak familier dengan jalannya.”Mendengar perkataannya, Rosalina pun membiarkan Calvin membantunya lagi. Dia berkata, “Jordan ternyata peduli dengan kakaknya ini.”“Kalian itu saudara kandung. Bagaimanapun juga, hubungan darah itu jauh lebih erat dari yang lainnya. Jordan tentu saja peduli padamu.”Rosalina berkata sambil berjalan, “Dia anak yang baik. Dia menghormatiku sebagai kakaknya sejak masih kecil. Orang tuanya juga melindunginya dengan sangat baik, nggak membiarkannya terkontaminasi oleh sifat jelek mereka mereka.”Di masa lalu, Rosalina selalu bersikap buruk pada adik laki-lakinya itu, tapi dia sebenarnya sangat menyayangi adiknya itu di dalam hatinya.Dulu, di keluarga Siahaa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1857

    Setelah terdiam sejenak, Rosalina berkata dengan lembut, “Jordan, Siahaan Group adalah perusahaan keluarga kita, keluarga Siahaan, jadi urusan perusahaan adalah urusan kita. Kalau kamu mau membantu, bantulah Kakak. Jangan lupa, kamu juga punya bagian di dalamnya.”“Nanti kalau sudah masuk sekolah, belajarlah dengan rajin dan jangan berpikir yang aneh-aneh. Kami orang dewasa akan mengurus semua urusan yang perlu diurus. Kamu juga jangan terlalu berhemat di sekolah. Kalau kurang uang, bilang sama Kakak. Kakak akan mentransfernya ke rekeningmu.”Jordan memandangi kakaknya lama sekali dan tiba-tiba bertanya, “Apa Kakak benar-benar bersedia memberiku bagian dari harta keluarga Siahaan?”Semua orang memberitahunya bahwa kalau Rosalina mengambil alih Siahaan Group, Rosalina pasti akan memonopoli perusahaan dan tidak akan membiarkannya ikut campur, apalagi berbagi harta dengannya. Itu karena Rosalina membenci orang tuanya.Bahkan meskipun ibunya juga ibu kakaknya.Namun, sikap ibunya terhadap

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1858

    Calvin berdiri, membantu mengambil tongkat dan menyerahkannya ke tangan Rosalina, lalu membantu wanita itu berjalan pergi.Jordan berdiri dan melihat punggung kakaknya. Dia membuka mulutnya dan berbisik, “Kakak.”Entah Rosalina memang tidak mendengarnya, atau mendengarnya tapi tidak memedulikannya. Rosalina tidak berhenti atau bahkan menoleh ke belakang.Setelah beberapa saat, ketika Rosalina hendak keluar dari kafe itu, Jordan menarik kursi, segera mengejar kakaknya dan dan berteriak keras, “Kakak.”Kali ini, Rosalina berhenti.Namun, dia masih tidak berbalik badan.Semua orang di kafe memandangi mereka berdua.“Beli apa pun yang kamu butuhkan dan pesan tiket pesawatmu terlebih dahulu. Di hari kamu mau berangkat, Kakak akan menyuruh sopir untuk menjemputmu. Kalau kamu mau, kamu boleh pulang ke rumah. Tidak peduli kapan pun, rumah itu tetap rumahmu.Setelah mengatakan itu, Rosalina mengangkat kakinya dan berjalan lagi.“Kakak, aku minta maaf.” Jordan meminta maaf dengan suara besar.Di

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1859

    “Kalau Kakak nggak mengurus perusahaan, apa kamu bisa mengelolanya? Apa kamu bisa mengurus bisnis sambil bersekolah? Nggak, ‘kan? Kamu nggak bisa mengurus perusahaan, jadi mereka akan dengan maju dan bilang ingin membantumu untuk mengurusnya.”“Apa menurutmu mereka akan mengembalikan perusahaan itu kepadamu setelah kamu menyerahkannya kepada mereka? Sekalipun dikembalikan kepadamu, yang akan dikembalikan hanya perusahaan yang sudah nggak ada nilainya.”Setelah mengatakan itu, Rosalina berkata lagi kepada Calvin, “Calvin, ayo pergi.”“Oke.” Calvin membantu tunangannya berjalan lagi dengan lembut. Mereka keluar dari kafe itu dan meninggalkan Jordan di sana.Jordan tidak mengejar lagi. Dia berdiri di sana, memperhatikan kakaknya pergi dengan perasaan bersalah.Setelah sekian lama, dia mengalihkan pandangannya, lalu kembali ke kursinya dengan frustrasi dan duduk di sana. Dia mengambil cangkir kopinya, menyesapnya, lalu meletakkan cangkirnya lagi. Dia tidak terlalu suka minum kopi.Dia meny

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1860

    Jordan juga tidak menyembunyikan apa pun. Dia langsung mengaku bahwa yang menamparnya adalah Rosalina. Lalu, dia bertanya pada Baim apa pria itu berani pergi mencari Rosalina.Baim terdiam, lalu berkata sambil tersenyum, “Rosalina yang menamparmu? Dia datang menemuimu? Apa yang dia inginkan darimu? Kenapa dia memukulmu? Ck, kakakmu itu kejam sekali. Pipimu bengkak sebelah.”“Jordan, sekarang kamu tahu orang seperti apa kakak pertamamu itu. Jangan lihat sikapnya yang biasanya tenang. Sebenarnya, dia itu kejam. Waktu buta saja kejam seperti itu. Kalau dia sembuh dan bisa melihat lagi, aku rasa akan menjadi semakin kejam. Kalau itu terjadi, kamu nggak akan punya jalan keluar lagi.”“Jangan lupa, dia dendam pada orang tuamu karena orang tuamu telah membunuh ayahnya. Nggak ada yang bisa menjamin dia nggak akan melampiaskan amarahnya padamu.”“Jangan bilang dia sangat baik padamu sekarang dan nggak akan melakukan apa-apa padamu. Dia ingin kamu lengah. Jika waktunya sudah tepat, dia akan meng

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1861

    Baim tidak menahan Jordan lagi dan membiarkannya pergi dari kafe itu.Setelah Jordan pergi, Baim menelepon ibunya. Ketika ibunya menjawab telepon, dia berkata, “Ma, Jordan sepertinya masih nggak mengerti. Tapi, Jordan sepertinya bertengkar dengan Rosalina. Dia ditampar oleh Rosalina, pipinya bengkak sebelah.”Mendengar itu, Cahaya berkata dengan senang, “Itu artinya cara kita efektif. Kamu harus lebih bersikap peduli Jordan. Katakan hal-hal buruk tentang Rosalina di depannya untuk merusak hubungan antara kedua orang itu. Mama nggak percaya Jordan nggak peduli sama sekali.”Cahaya dan adiknya sudah berkali-kali menemui Rosalina, tapi nggak ada hasilnya. Alasan utamanya adalah mereka selalu meremehkan keponakan mereka itu, karena mereka menjaga hubungan baik dengan kakak mereka, Johan, yang bisa memberi mereka keuntungan yang lebih banyak.Sehingga, tentu saja mereka tidak akan memperlakukan Rosalina dengan baik.Begitu Rosalina mengambil alih bisnis keluarga Siahaan, wanita itu mulai me

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3668

    “Terima kasih banyak atas perhatiannya, Non Yohanna. Nenekku sudah berumur 80 tahun lebih, tapi badannya masih segar bugar dan nggak masalah bepergian naik pesawat. Tapi masalahnya anggota keluargaku terlalu banyak, rasanya nggak enak kalau kami semua datang,” kata Ronny. “Atau begini saja, aku coba bilang ke mereka kalau tahun ini aku nggak pulang. Kurasa mereka pasti bisa mengerti.” Sebelum menginjakkan kaki di Aldimo, Ronny sudah memikirkan soal ini. Begitu pun dengan para senior di keluarga Adhitama yang juga sudah mempersiapkan diri andaikan Ronny tidak bisa pulang untuk melewati tahun baru bersama. Di tahun depan, Ronny berniat untuk membawa Yohanna ke pulang ke Mambera untuk mengurus pernikahan mereka. Nenek Sarah memberi waktu satu tahun kepada Rony dan saudara-saudaranya. selama mereka memperlakukan calon istri mereka dengan baik, satu tahun sudah cukup untuk meluluhkan hati seorang wanita. “Soal gaji kerja di libur tahun baru, Non Yohanna sesuaikan saja dengan hari kerjaku

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3667

    Christian tidak bersuara saat dia ditendang oleh Tommy, tetapi raut wajahnya tidak bisa menutupi rasa sakitnya. Christian mengira Tommy memang ingin belajar,bukan karena paksaan dari kakaknya. Yohanna sangat tegas dalam mendidik mereka, bahkan lebih tegas dari guru-guru mereka di sekolah. Para senior di keluarga saja sampai tidak berani ikut campur ataupun berkomentar di hadapan Yohanna. Tommy melampiaskan kekecewaannya ke nafsu makan. Dia makan banyak sekali, sampai-sampai Yohanna harus menghentikannya karena khawatir akan sakit perut. Tommy sengaja ingin membuat diri sendiri kekenyangan sampai sakit perut, karena dengan begitu dia punya alasan untuk kabur dari tugasnya. Setelah makan, Yohanna berkata kepada Ronny, “Ronny, habis istirahat siang, kamu bikinin dessert untuk bocah-bocah, ya. Oh ya, sisain sedikit untuk Dira juga. Dia paling suka sama dessert buatan kamu. Nanti malam aku nggak makan di rumah, kamu bebas mau pulang atau tetap di sini. Oh ya, aku mau diskusi tentang jadw

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3666

    Yohanna menyudahi percakapan dia dengan teman baiknya dan masuk ke ruang makan. Dua adik dan ibunya sudah duduk di tempat mereka masing-masing. Di depan mereka sudah tersedia semangkuk sup hangat yang menunggu untuk segera dinikmati. Di tempat duduk yang biasa Yohanna tempati juga sudah tersedia semangkuk sup, sama seperti yang diberikan untuk yang lain, yang disajikan langsung oleh Ronny. Setelah Ronny memanggil Yohanna untuk makan, dia langsung kembali ke dapur karena di dapur masih ada dua lauk lagi yang harus dia masak agar hidangannya lengkap. Seusai makan siang, Yohanna beristirahat sejenak karena sebentar lagi dia harus segera kembali ke kantor. Sejujurnya Ronny juga sedikit lelah, tetapi dia masih harus melayani tunangannya itu, dan baru bisa benar-benar beristirahat ketika Yohanna sudah berangkat kerja. Di malam harinya, jika Yohanna tidak makan di rumah, Ronny diberi kebebasan untuk bekerja atau terus beristirahat karena keluarga Pangestu masih memiliki koki yang lain untuk

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3665

    “Bawa juga suami kamu biar dia nggak salah paham. Takutnya nanti dia pikir kamu datang ke rumahku untuk selingkuh.” “... oke. Aku bakal ajak dia juga. Aku mau lihat cowok kayak apa sih yang punya suara merdu begitu. Seharusnya nggak jelek, ‘kan?” Setelah sejenak terdiam, Yohanna membalas, “Kayaknya mending kamu nggak usah datang, deh. Takutnya kalau kamu datang dan ketemu dia, kamu bakal menyesal sudah menikah karena kamu sudah nggak bisa lagi ngejar-ngejar cowok ganteng.” “Wah, berarti dia pasti ganteng banget, nih. Aku jadi makin nggak sabar main ke rumah kamu. Bisa bikin kamu ngomong begitu berarti dia pasti punya muka yang menarik. Yohanna, kalau kamu sudah nggak mau pakai koki yang ini lagi, jangan lupa kabari aku, ya. Biar aku yang pakai dia. Selama ada koki ganteng di rumahku, aku nggak bakal pernah kelaparan lagi.” “Untuk sekarang, aku masih bisa makan masakannya dia, masih belum muak. Dia memang dari dulu hobinya memasak. Mungkin di zaman dulu dia sempat hidup jadi koki bu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3664

    Masalahnya, dengan harta dan kedudukan yang ketua kelas miliki sekarang pun, jarak antara dia dan Yohanna masih terlalu jauh. Yohanna berpikir sejenak dan menjawab, “Ketua kelas kita mukanya yang kayak gimana? Aku nggak ingat sama sekali.” Ketika masih bersekolah, ada banyak sekali kaum pria yang berusaha mendekati Yohanna, tetapi Yohanna sedikit pun tidak memiliki perasaan terhadap mereka. Jadi setiap hari dia hanya memasang wajah yang kaku dan dingin. Dari situ dia mendapat julukan “Ice Princess”, dan makin sedikit orang yang berani mendekatinya. Karena terlalu banyak pria yang menyukainya, Yohanna tidak ingat seperti apa wajah mereka semua. Itu karena Yohanna tahu, mereka bukanlah pria yang dia inginkan. Jadi tidak aneh jika Yohanna tidak ingat seperti apa paras ketua kelasnya. “... ketua kelas kita itu dianggap sebagai cowok terganteng di kelas. Masa kamu nggak ingat? Kita kan sekelas sama dia selama dua tahun, lho,” ujar Ruth. “Cowok yang sekelas sama aku selama dua tahun kan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3663

    “Sebentar lagi kan tahun baru, yang tua-tua setiap hari kerjanya telepon aku minta aku cepat pulang. Makanya sekarang aku sudah pulang.” Setelah Ruth menjawab pertanyaan Yohanna, sekarang gantian giliran dia yang bertanya, “Kamu kan baru pulang dari perjalanan bisnis, masa sudah langsung ke kantor lagi tanpa istirahat? Kamu terlalu keras kerjanya, kan kamu punya banyak adik-adik yang bisa bantu kamu. Bagi saja tugas kamu sebagian ke mereka. Jangan semuanya kamu tanggung sendiri. Nggak perlu bikin capek diri sendiri.” Ruth sangat memedulikan Yohanna. Mereka berdua adalah teman baik, tetapi semenak Yohanna mengambil alih bisnis keluarga, mereka jadi jarang bertemu karena Yohanna terlalu sibuk. Sering kali mereka hanya berhubungan melalui chat untuk tetap menjaga pertemanan. Untung saja mereka adalah teman sekelas sejak SD. dengan pertemanan yang sudah terjalin selama bertahun-tahun, tentu tidak akan putus hanya karena Yohanna sibuk bekerja. Yohanna juga sering menjalin hubungan kerja

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3662

    Yohanna harus membahas masalah pendidikan adiknya dengan kedua orang tuanya. Dia hanya punya satu adik kandung, jadi dia akan sangat mementingkan pendidikan adiknya. Sesibuk apa pun pekerjaan Yohanna, dia akan selalu meluangkan waktu untuk bertanya tentang kegiatan belajar adiknya. Apabila Tommy melakukan kesalahan dan malah dimanja oleh orang tuanya, maka Yohanna yang mau tidak mau harus memarahinya. Tidak peduli Tommy menangis atau merengek manja, kalau sampai Yohanna tahu adiknya bersalah, dia akan memberi pelajaran tegas agar kesalahan itu tidak terulang lagi. Lalu Yohanna juga akan menyuruh Tommy untuk menuliskan apa saja kesalahannya di atas kertas. Apabila orang tua atau om tante juga melindungi Tommy, mereka juga harus ikut menulis kesalahan mereka. Lihat saja siapa yang masih berani melindungi Tommy ketika dia berbuat kenakalan. Namun tentu Yohanna tidak akan menegur jika Tommy melakukan kenakalan kecil yang masih bisa diterima. Sebagai anak kecil, khususnya anak lelaki, waj

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3661

    Yohanna spontan tersenyum mendengar ucapan manis adik-adiknya. “Berhubung kalian berdua sudah berbaik hati, kalau begitu aku panggil kakak-kakak yang lain untuk pergi belanja bareng. Siapkan dompet kalian, ya. Aku sudah lama nggak pergi belanja, lho. Kalau sudah pergi belanja nanti, apa pun yang aku suka langsung kubeli.” Kedua kakak beradik itu mengangguk, dan Tommy menyahut, “Biasanya Kak Yohanna sibuk kerja, jadi nggak ada salahnya sesekali belanja. Anggap saja waktu untuk bersantai.” Di antara semua anggota keluarga Pangestu, Yohanna memiliki pekerjaan yang paling sibuk dan paling melelahkan. Sejauh yang bisa Tommy ingat, dia tidak pernah satu kali pun melihat kakaknya pergi berbelanja atau pergi berlibur. Setiap hari dia harus bekerja di kantor, menemui klien, dan pergi dinas ke luar kota. Bahkan di akhir pekan pun Yohanna belum bisa bersantai. Terkadang dia masih harus menemani partner bisnis bermain golf, memancing atau berenang. Namun, hanya partner bisnis penting yang bisa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3660

    “Oke! Nanti aku beliin Kakak baju baru,” ucap Tommy. Tommy sama sekali tidak kekurangan uang saku. Ketika tahun baru tiba, para orang tua akan memberikan sejumlah uang yang dimasukkan ke dalam amplop merah. Sebagian yang itu Tommy serahkan kepada ibunya, dan sebagian lagi dia pakai sendiri untuk membeli barang apa pun yang dia inginkan. Dia juga sangat pandai dalam mencatat keuangannya, dia ingat untuk apa saja uangnya dipakai, atau barang-barang apa saja yang dia beli. Yohanna membungkukkan badannya sedikit dan mencubit pipi adiknya. Mata dan alisnya membentuk setengah lingkaran seperti sedang tersenyum. “Kamu belajar yang benar dan harus nurut sama aku saja aku sudah senang. Nggak perlu beliin aku baju baru. Aku punya uang untuk beli baju baru sendiri.” Di lemari baju Yohanna masih banyak baju baru yang bahkan belum sempat dia kenakan. Biasanya dia sehari-hari mengenakan jas kerja, dan hanya mengenakan pakaian santainya di akhir pekan atau ketika sedang beristirahat di rumah. Ibu

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status