Share

Bab 2501

Penulis: Anggur
“Ma, apa yang akan dia lakukan pada kita? Lebih baik kamu dan Papa jangan sering keluar rumah,” kata Amelia dengan khawatir.

Tanpa menunggu ibunya berbicara, dia berkata lagi, “Tapi kita nggak takut sama dia di Mambera. Kalau dia berani berbuat macam-macam, aku nggak akan buat dia pergi dengan mudah.”

Yuna berkata, “Tenang saja. Dia nggak akan melakukan apa pun secara terang-terangan. Tapi secara diam-diam, nggak mungkin kalau nggak melakukan sesuatu. Dulu usia Mama masih kecil, masih nggak tahu dengan sifat aslinya. Sekarang setelah bertemu dengannya, Mama tahu dia orang seperti apa.”

“Kematian Nenek?” Amelia menatap ibunya.

“Ibu percaya suatu hari nanti kebenarannya akan terungkap. Amelia, kamu jangan urus masalah ini. Kamu urus masalah kantor saja dan berkencan dengan Jonas. Setelah rumah Jonas selesai, kalian juga boleh mempertimbangkan menikah.”

“Usia kalian sudah nggak kecil.”

Yuna yang baru saja mendapatkan cucu tiba-tiba ingin menggendong cucu lagi. Dia meminta Amelia dan Jonas
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3717

    “Non … Felicia, nggak peduli apa pun keputusan yang kamu ambil, aku pasti selalu mendukung sepenuh hati. Kalaupun kamu nggak lagi mewarisi Gatara Group, kamu punya aset dan perusahaan milik sendiri yang lebih dari cukup.” Vandi mengetahui apa saja aset pribadi dan perusahaan yang berada di bawah nama Felicia. Semua bisnisnya masih beroperasi dengan baik, dan semenjak kembali ke Gatara Group, dia masih sesekali memantau untuk memastikan usahanya tetap berjalan normal. Wanita yang harus Vandi jaga untuk seumur hidupnya ini bukan wanita sembarangan. Felicia tetap bisa bertahan hidup dengan usahanya sendiri tanpa harus mengandalkan perusahaan warisan keluarga. Felicia yang penuh dengan kepercayaandiri inilah yang Vandi sukai. “Kamu masih punya aku,” imbuh Vandi. Selama dia membantu Felicia, usaha apa pun yang Felicia jalankan pasti akan terus meningkat. Felicia memiringkan kepala menatap Vandi beberapa saat, dan di wajahnya tampak muncul senyuman tipis. “Awal aku pulang, sebenarnya ak

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3716

    “Mama nggak mau bekerja keras hanya untuk keuntungan orang lain. Papa menikah ngikut istri dan nggak pernah punya hak untuk bersuara di keluarga Gatara, sedangkan Mama terlalu keras dan nggak pernah kasih kesempatan ke Papa untuk berpendapat. Kalaupun Papa keberatan, dia nggak bisa melawan. Di dalam surat wasiat Mama tertulis jelas kalau tiga kakakku yang merawat Papa, tapi kurasa ini surat wasiatnya diganti setelah itu. Sekarang aku lagi sibuk, nggak ada waktu buat urus masalah aset pribadi Mama,” kata Felicia. “Sewaktu aku menemui Bu Patricia, dia minta aku untuk membawa kamu dan semua asetnya pergi dari Cianter, pergi ke tempat yang baru di mana nggak ada seorang pun yang kenal, dan memulai hidup baru di sana.” Vandi mengiyakan. Dia pun merasa Patricia pasti sudah mengubah isi surat wasiatnya. “Vandi, aku mau menyisakan sedikit aset Mama untuk tiga kakakku supaya mereka tetap ada jaminan hidup. Sisanya aku pakai untuk sebagai kompensasi ke Yuna. Menurut kamu, apa begitu sudah bena

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3715

    “Papa fokus istirahat saja. Jangan merusak hari tua atau nasib tiga anak Papa. dan jangan coba-coba menguji kesabaranku. Dari dulu aku nggak pernah tahan sama kalian semua!” Setelah itu Felicia berbalik dan langsung pergi. Cakra sudah membuka mulut dan hendak memanggilnya, tetapi dia tidak bisa bersuara dan hanya bisa melihat Felicia pergi dengan perasaan dengki. Setelah memastikan Felicia sudah pergi jauh, barulah dia memakinya, “Dasar anak kurang ajar! Anak setan! Nggak heran kamu lahirnya dari Patricia, sama-sama nggak berakhlak! Ngomong begitu ke papa kamu sendiri, apa nggak takut kamu dikutuk jadi batu?! Kamu sendiri yang bakal menyesal nanti kalau nggak nurut apa kata orang tua. Dapat untung kok malah kasih ke musuh. Nggak pernah aku ketemu orang sebodoh ini.” Cakra marah besar sampai mengancamnya gara-gara Felicia tidak mau mendengar nasihatnya, tapi dia juga tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya pasrah dengan keadaan. Sifat dominan Felicia sangat mirip dengan ibunya. Saat it

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3714

    Felicia tidak takut keputusannya ditentang oleh mereka. Apabila hanya tekanan kecil itu saja Felicia tidak bisa menahannya, maka dia tidak pantas untuk menjadi penerus Gatara Group. Cakra tidak bicara banyak di telepon. Dia hanya meminta IVan untuk segera datang ke rumah sakit. Ketika Felicia kembali membawakan gelas yang sudah terisi air hangat, dia pun segera mengakhiri panggilan. Felicia pura-pura tidak dengar dan memberikan gelas itu kepada ayahnya. Begitu Cakra menerima gelasnya dari tangan Felicia, dia langsung meminumnya sampai habis tak tersisa. “Felicia ….” “Pa, sudah. Biar aku yang atur semuanya. Pokoknya sudah jadi kewajiban anak-anak untuk merawat orang tua di masa tua. Berapa banyak uang yang kakakku keluar, aku juga keluar jumlah yang sama. Yang jelas Papa nggak mungkin kelaparan. Kalau soal kebutuhan lain, biar mereka bertiga aja yang atur.” Di surat wasiat yang pertama tertulis dengan sangat jelas, bahwa nasib Cakra di masa tua diserahkan kepada ketiga putranya. Fe

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3713

    “Apa yang mereka punya sekarang sudah lebih dari cukup kalau dibandingkan sama orang kebanyakan. Semiskin-miskinnya mereka, sisa uang yang mereka punya nggak mungkin bisa didapatkan sama orang lain yang hidupnya biasa-biasa saja.” Felicia tidak begitu mengetahui kondisi ekonomi ketiga kakaknya. Saat Patricia masih hidup, tak peduli sebenci apa dia kepada tiga anak laki-lakinya, dia tetap membantu mereka mencari nafkah. Kalaupun harta mereka tidak sampai triliunan, setidaknya mereka masih punya miliaran untuk sisa hidup mereka. Itu saja sudah jauh lebih kaya daripada pendapatan masyarakat pada umumnya. Atas dasar apa lagi mereka masih meminta lebih? Apa lagi yang mereka takutkan? Namun yang jadi masalah, jika Felicia tidak menjadi penerus Gatara Group, ketiga kakaknya itu dikhawatirkan tidak akan bisa hidup berbaur dengan masyarakat. Mereka tidak punya kelebihan dan selalu bergantung kepada Gatara Group yang berada di bawah pimpinan Patricia. Begitu posisi kepala keluarga digantikan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3712

    “Selama ini mama kamu banting tulang bertahun-tahun demi perusahaan kita. Walaupun dia jadi kepala keluarga dengan cara kotor, dia tetap sudah berkorban banyak. Sudah sepantasnya dia mendapatkan aset itu sebagai aset pribadinya. Jangan kira dengan kematian mama kamu, kamu bisa berbuat sesuka hati dengan ngasih semua harta itu ke Yuna sebagai kompensasi. Aku mungkin nggak bisa melapor, tapi tiga kakakmu bisa menuntut kamu.” Felicia tidak marah dengan ucapan ayahnya. Sebaliknya, dia hanya membalas dengan nada yang datar, “Kalau saja nggak terjadi apa-apa selama ini, aku bakal tetap membagi aset pribadi Mama untuk semua secara merata sesuai surat wasiat yang waktu itu Mama tulis.” Seketika Cakra merasakan firasat yang buruk. Dia pun dengan hati-hati bertanya, “Felicia, apa maksudnya? Mama kamu … apa jangan-jangan dia kasih semuanya ke kamu? Isi suratnya sudah diganti?” Felicia tidak lagi menjawab pertanyaan dari ayahnya. Sejak awal Patricia bersikukuh mengirim Felicia pergi jauh dan se

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status