Share

Bab 2030

Author: Anggur
Semua spanduk-spanduk besar itu tergantung di depan hotel Blanche. Tanpa persetujuan Ricky, Rika tidak akan bisa menurunkannya. Rika sungguh kesal.

Ricky tak menunjukkan diri sepanjang siang. Rika kira akhirnya dia bisa tenang. Siapa sangka Ricky malah membuat kehebohan seperti ini.

Berita viral di Cianter hari ini sudah pasti tentang Rika. Sebenarnya Rika sangat tidak bersedia menjadi pusat perhatian di media-media publik seperti itu. Apa daya, statusnya dan Ricky memang sudah sangat mencolok dari awal.

Netizen pun juga sudah terlanjur “mengikuti” kisah mereka. “Pak Ricky sudah dapatin Pak Riko belum, sih?”

“Kalau mereka sampai jadi, mungkin nggak ya mereka mendobrak pandangan tradisional dengan mengadakan pesta pernikahan besar-besaran?”

“Mereka berdua sudah sama-sama ganteng, kaya pula. Sayang banget. Berapa banyak perempuan yang nangis gara-gara mereka.”

Rika masuk ke dalam hotel. Para pengawal mengikuti Rika sembari mencegah orang-orang yang ingin mendekatinya. Meski demikian,
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3822

    “Aku juga bisa perhatian begitu ke kamu,” sahut Bram dengan spontan. Mendengar itu, Chintya terkekeh dan berkata, “Aku nggak ada maksud apa-apa. Kamu nggak perlu membandingkan diri sendiri sama Stefan.” “Kamu iri sama Olivia, ya. Aku nggak mau kamu iri sama siapa pun, aku mau orang lain yang justru iri sama kamu.” Ah, kata-kata itu juga pernah diucapkan keluar dari mulut Stefan. Terkadang, Bram tampaknya benar-benar menjadikan Stefan sebagai contoh pria yang idaman. Chintya merasa sangat tersentuh mendengar ucapan Bram. Dia pun merangkul lengan Bram dan berkata dengan suara pelan, “Aku sudah jadi target iri orang lain, kok. Lagi pula aku nggak iri sama Olivia, aku cuma ngomong saja. Semua orang bilang Olivia beruntung punya suami yang begitu memanjakan dia, akhirnya aku lihat sendiri secara langsung dan percaya, makanya tadi aku spontan ngomong. Aku sendiri juga beruntung ada kamu yang baik sama aku. Aku bersyukur banget dan nggak perlu merasa iri sama orang lain.” Sementara itu S

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3821

    “Iya, dua hari lagi Sandy sudah harus kerjain tugasnya. Hari ujian masuk universitas makin dekat, dia nggak bisa terlalu santai-santai.” “Nilainya Sandy cukup bagus dan stabil. Seharusnya nggak susah bagi dia untuk masuk ke universitas unggulan. Nggak perlu kasih dia terlalu banyak tekanan, toh dia nggak harus masuk ke universitas kalian dulu,” kata Olivia. Olivia masih ingat, tekanan yang dia alami sewaktu di SMA tidak separah apa yang Sandy rasakan sekarang. Odelina hanya menuntut Olivia untuk berusaha semampunya saja. Tidak peduli berapa pun nilai ujiannya, Odelina akan tetap menerimanya. Tentu akan lebih baik jika Olivia bisa diterima di universitas negeri terbaik, tetapi kalau tidak bisa, universitas negeri biasa atau universitas swasta juga tidak masalah. Odelina selalu bilang yang terpenting adalah kesehatan. Bisa lulus sampai kelas SMA 3 saja sudah melampaui sebagian besar orang. Tidak sedikit siswa-siswi yang mengalami depresi akibat tekanan yang terlalu berat. Tidak sediki

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3820

    Stefan tidak akan melakukan hal seperti itu. “Ini pertama kali aku menikah. Aku masih belum punya pengalaman, jadi nggak ada salahnya tanya-tanya supaya aku ada gambaran,” kata Bram tersenyum. Stefan menoleh ke arahnya dan tersenyum balik. “Memangnya kamu mau menikah berapa kali? Waktu itu aku juga belum ada pengalaman apa-apa, baru pertama kali aku ke kantor catatan sipil. Waktu itu aku sama Olivia juga menikahnya kilat. Aku dan dia masih belum saling kenal, dan setelah menikah, aku bahkan lupa kalau sudah menikah sama dia. Kamu masih mending dari aku, setidaknya kalian berdua sudah saling suka, jadi hubungan kalian punya fondasi yang kuat.” Bram terekeh. Dia menyusul Stefan dari belakang dan merangkulnya. Sembari berjalan dia berkata, “Kan kamu sudah duluan, aku bisa jadikan pengalaman kamu sebagai pelajaran biar nggak melakukan kesalahan yang sama.” “....” “Sekarang kan kamu dan Olivia kelihatannya bahagia banget sampai orang lain iri sama kalian. Aku mau meniru kamu, supaya or

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3819

    Stefan dan Bram baru saja keluar dari rumah, dan di belakang mereka diikuti oleh dua orang pelayan rumah. Setiap pelayan itu membawa nampan besar yang berisikan berbagai macam makanan. Penglihatan mereka berdua sangat tajam. Hanya dalam sekejap saja mereka sudah melihat istri mereka masing-masing yang sedang duduk di kejauhan sana. Tak perlu ditanya, Stefan pasti sudah menduga Olivia lelah karena sudah berjalan cukup jauh. Dulu Stefan memiliki seorang karyawan perempuan yang sedang mengandung. Usia kehamilannya sudah cukup tua, dan dengan perut yang besar itu pun dia tetap datang bekerja. Tugasnya juga hanya diberi keringanan sedikit saja. Karena melihat karyawan itu tetap bekerja dengan gigih meski sedang mengandung, Stefan mengira kalau mengandung anak itu adalah sesuatu yang mudah. Stefan tidak pernah menempatkan dirinya sebagai karyawan tersebut. Karyawan itu tetap bekerja karena jika dia mengambil cuti hamil, bisa saja pekerjaannya akan diambil alih oleh orang lain, dan dia akan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3818

    “Iya juga, ya. Banyak saudara, berarti kemungkinan untuk dapat anak perempuan juga tinggi. Tapi pasti bakal lebih asyik kalau anak perempuan itu anak sendiri,” kata Chintya terkekeh. “Semua orang pasti sayang sama anak kamu, mending begitu daripada kamu yang sayang sama anak orang lain.” “Benar juga apa yang kamu bilang. Tapi nggak tahu apa aku dan Stefan bisa punya anak perempuan,” ujar Olivia sambil tersenyum. “Zaman sekarang sudah maju, punya anak mau jenis kelamin apa bisa diatur sesuai diet sama pola makan yang sesuai dan bantuan teknologi,” kata Chintya, tetapi mengingat apa yang sebelumnya Sarah katakan, dia pun berkata, “Tapi sudahlah, orang luar lebih baik nggak perlu ikut campur sama urusan keluarga Adhitama. Kalau sampai kejadian lagi … kasihan anaknya.” Mungkin keluarga Adhitama memang sudah ditakdirkan untuk menjadi kuil biarawan, yang khusus menampung laki-laki saja. Jika dipaksakan memiliki anak perempuan dengan bantuan teknologi medis seperti bayi tabung atau semacam

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3817

    “Jadi, kira-kira kalian mau urus pernikahan sipilnya sebelum pergantian tahun?” “Iya,” angguk Chintya. “Kurang lebih besok jam sembilan pagi berangkat ke kantor catatan sipil untuk urus.” “Selamat, ya, Chintya. Kamu pasti bahagia menikah sama Bram. Nggak perlu khawatir dia berubah. Seumur hidup dia pasti bakal sayang sama kamu seorang,” ujar Olivia dengan bahagia. “Olivia, aku juga percaya itu. Aku paling terharu waktu dia bilang cuma tertarik sama aku saja. Seperti kamu bilang tadi, aku nggak perlu khawatir dia mendua ke cewek lain. Dia nggak mungkin tertarik sama siapa pun selain aku.” Chintya sudah tahu kalau Bram memiliki kelainan, tetapi dia bisa menerima kelainan itu. Ditambah lagi setelah mengenal Bram secara pribadi, mereka berdua sangat akrab. Setiap sisi yang Bram tunjukkan selalu membuat Chintya tertarik kepadanya. Bram adalah suami idaman yang selama ini Chintya harapkan. Semua anggota keluarga Chintya sudah pernah bertemu langsung dengannya. Ayahnya bahkan sampai jauh

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status