Share

Bab 2198

Penulis: Anggur
Kini, Albert telah kembali dari kantor cabang dan masuk kembali ke kantor pusat Pratama Group. Dengan bantuan ibunya, dia juga berkenalan dengan seorang putri dari keluarga terpandang. Keduanya pun mulai berpacaran. Albert tahu betul hanya jika dia berpacaran dan menikah, Stefan baru benar-benar menurunkan kewaspadaan dan tidak memusuhinya lagi.

“Terakhir kali Oliv temani suaminya ke pesta, dia lihat Albert. Mereka sempat saling sapa dengan sungkan, begitu saja sudah buat Stefan kesal. Ma, lain kali kalau Albert datang ke rumah kita, Mama diam-diam kasih tahu dia kalau Oliv sudah hamil, jadi dia nggak perlu khawatir lagi. Bilang ke dia langgeng-langgeng sama pacarnya, kita semua tunggu undangannya.”

Sejak awal, Junia menentang perasaan adik sepupunya terhadap Olivia. Karena dia tahu Albert memiliki perasaan terhadap Olivia ketika Olivia sudah menikah dengan Stefan. Selain itu, Olivia juga hanya menganggap Albert sebagai adiknya sendiri. Olivia sama sekali tidak memiliki perasaan lebih
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2199

    Kali ini giliran Junia yang terdiam. Dia hanya bisa mengatakan kalau dia dan Reiki memang berjodoh. Reiki bilang Junia sangat lucu. Pria itu juga terkesan dengan tindakannya baring di tengah pesta ulang tahun orang lain. Oleh karena itu, saat Stefan memperkenalkan Junia padanya, Reiki dengan senang hati pergi kencan buta dengan Junia.“Oliv jauh lebih baik dari aku. Keluarga suaminya sangat berpikiran terbuka. Selain itu, Stefan juga orang yang tegas di rumah. Ada dia dan Nenek Sarah yang melindungi Oliv, hidupnya nggak akan banyak berubah karena kehamilannya. Dia masih bisa melakukan apa pun yang dia mau. Beda denganku, aku mau jaga toko buku saja harus Reiki bantu aku hadapi kekesalan mama mertuaku. Aku bilang ingin ikut Oliv dan Amelia pergi lihat ladang sayur yang kami sewa, malah bilang jauhlah, nanti aku capek, ujung-ujungnya nggak bolehkan aku pergi.”Sebenarnya perjalanan ke sana hanya memakan waktu satu jam lebih. Kalau jalan tidak macet, bisa sampai di sana dalam waktu satu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2200

    “Kamu juga jangan banding-bandingkan dirimu dengan Olivia. Olivia bisa ilmu bela diri, kondisi fisiknya lebih baik dari kamu. Dia dan kakaknya juga sudah mengalami banyak penderitaan. Dia bisa lakukan banyak hal tanpa mengeluarkan banyak tenaga. Junia, manusia harus bisa berpuas diri dan bersyukur baru bisa hidup bahagia. Jangan selalu bandingkan diri dengan orang lain. Kalau terus banding-bandingkan dengan orang lain, yang kesal juga kamu sendiri.”Setelah mendengar perkataan ibunya, rasa kesal di hati Junia seketika menghilang. Dia mengangguk dan berkata, “Aku mengerti, Ma. Aku nggak akan bandingkan diri dengan Oliv lagi. Seperti yang Reiki bilang, dia bisa berikan kehidupan yang nyaman bagiku. Aku nggak perlu kerja keras dengan perut buncit seperti orang lain.”“Benar, kebaikan Reiki padamu sudah nggak bisa diungkapkan dengan kata-kata lagi. Mertuamu juga sangat baik padamu. Mereka perlakukan kamu seperti anak kandung mereka sendiri. Hamil sepuluh bulan, suasana hatimu harus tetap t

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2201

    Karena bajunya kotor dan tali tas sekolahnya putus karena kelahi dengan teman-temannya, makanya Olivia tidak berani pulang ke rumah kontrakan. Dia takut kakaknya akan merasa sedih kalau tahu soal itu.Saat itu, Odelina sedang duduk di bangku SMA. Jadwal belajar yang padat sudah memberinya banyak tekanan. Mereka juga tidak punya banyak uang di rumah. Setelah orang tua mereka meninggal dalam kecelakaan, uang santunan yang mereka terima dibagi-bagi oleh kakek dan nenek mereka. Hanya tersisa sedikit untuk mereka berdua.Sang kakak bilang mereka harus hidup hemat, agar uang yang sedikit itu cukup untuk mereka menyelesaikan pendidikan mereka sampai kuliah. Oleh karena itu, Olivia merasa kakaknya harus mengeluarkan uang untuk membelikan tas sekolah baru lagi jika tahu tasnya yang sekarang rusak. Olivia tidak berani pulang karena harus mengeluarkan uang lagi. Untung saja, Junia, teman sekelas yang selalu baik pada Olivia membawa Olivia pulang ke rumahnya.Grace terkejut ketika mendengar penjel

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2202

    “Ma, Mama mau antar ke Oliv sekarang?” tanya Junia sambil mengunyah apel.“Tentu saja antar ke sana sekarang. Kamu mau makan malam di rumah? Aku antar barang dulu ke tempat Olivia, nanti pulang waktunya pas untuk siapkan makan malam.” Grace membuka pintu dan masuk ke dalam mobil sambil bertanya pada putrinya.“Firdaus, kamu temani aku sebentar. Nanti kamu bantu aku bawa barang ke atas.” Grace mengajak suaminya.Firdaus terkekeh dan berkata, “Kamu nggak ajak aku, aku juga bakal ikut kamu.”Firdaus membuka pintu kursi samping pengemudi lalu masuk ke dalam mobil. Dia mengucapkan beberapa kata pada putri dan menantunya. Kemudian, keduanya langsung pergi.Reiki berdiri di tangga depan pintu rumah. Dia melihat mertuanya menyiapkan begitu banyak barang untuk Olivia, bahkan langsung mengantarkannya ke tempat Olivia. Reiki pun berkata pada istrinya yang kembali setelah menutup pintu pagar, “Barang yang Mama kasih ke Olivia nggak kurang dari barang yang kasih ke kita.”“Aku sudah berteman dengan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2203

    “Bu Amelia.”Suara Bram yang familiar datang dari depan. Amelia dan Jonas yang sedang dalam suasana hati baik seketika berharap memiliki ilmu sihir. Hanya dengan berkata “berubah”, mereka langsung berubah jadi berada di rumah tanpa harus menghadapi wajah arogan Bram yang selalu tersenyum.Bram benar-benar arogan. Dia melihat Jonas di samping Amelia, keduanya bahkan bergandengan tangan dengan erat, terlihat sangat mesra. Namun, Bram tetap saja mengganggu kemesraan mereka.Wajah Jonas seketika menjadi muram. Dia bersyukur tetap ikut Amelia pulang lebih dulu meskipun ibunya memintanya untuk tinggal lebih lama. Kalau dia membiarkan Amelia pulang sendirian, pasti Amelia dijemput oleh Bram. Padahal Bram jelas-jelas tidak tulus pada Amelia, tapi dia terus mengganggu Amelia. Dia terus memberikan hadiah kepada Amelia setiap hari. Tidak hanya itu, setiap kali Amelia keluar kota, dia akan mengantar Amelia ke bandara, menjemput Amelia di bandara ketika Amelia pulang. Rasanya dia lebih rajin antar

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2204

    “Nggak masalah kalau Pak Jonas nggak mau ikut mobilku, aku mengerti. Aku datang ke sini untuk jemput Bu Amelia, Pak Jonas sekalian saja. Tapi kalau Pak Jonas nggak mau sekalian dijemput, silakan cari cara lain untuk pulang.”Bram selalu bicara sambil tersenyum. Namun di telinga Jonas, setiap kata yang dia ucapkan seakan penuh dengan duri, membuat hati Jonas terasa sesak.“Koper di tangan Pak Jonas punya kamu, kan? Yang warna pink, seharusnya punya kamu. Hanya perempuan yang suka warna pink,” tanya Bram kepada Amelia.Usai berkata, Bram berjalan ke depan Jonas dan mengambil koper dari Amelia dari tangan pria itu. Kemudian, dia membawa koper ke bagian belakang mobil. Dia mengangkat koper itu dengan mudah, lalu memasukkannya ke dalam bagasi mobil. Setelah menutup pintu bagasi, dia tersenyum dan berkata kepada Amelia, “Aku sudah buat reservasi di Mambera Hotel, juga sudah pesankan makanan untuk kamu. Sampai di sana tinggal makan. Selesai makan, kamu mau pulang juga boleh. Mau jalan-jalan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2205

    Setelah berpikir sejenak, Bram tersenyum lagi dan berkata, “Tapi bisa dimaklumi. Olivia sudah menikah dengan Stefan selama setahun. Banyak orang di luar bilang kalau Olivia nggak bisa punya anak. Sekarang dia sudah hamil, semua orang jadi lega. Wajar saja semua orang merasa senang.”Jonas menimpali, “Kalau suatu saat Pak Bram jadi papa, juga akan ada banyak orang yang turut berbahagia.”Bram memiliki penyakit aneh yang biasa disebut apatis. Jika dia tidak bisa bertemu dengan perempuan yang bisa membangkitkan hasratnya, dia tidak akan pernah bisa menjadi pria sejati, seperti seorang kasim, apalagi jadi seorang ayah.Kata-kata Jonas sebenarnya sangat menusuk hati. Untung saja, Bram orang yang toleran dan berpikiran terbuka. Meskipun dia benar-benar sakit, dia tidak peduli. Lagi pula penyakit itu tidak membuatnya mati. Paling buruk dia akan melajang seumur hidup. Bram merasa melajang juga cukup nyaman.Bram tertawa pelan, “Kalau aku ada kesempatan jadi papa, aku nggak tahu orang lain sena

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2206

    “Itu karena seleranya yang nggak bagus. Punya mata tapi nggak tahu barang mana yang bagus.”Jonas membawa Amelia ke dalam vila keluarga Sanjaya dan berkata sambil berjalan, “Aku bersyukur mereka nggak tahu barang bagus. Kalau nggak, lama-kelamaan aku yang mati dulu karena cemburu.”Amelia spontan cekikikan. Di depan Jonas, Amelia merasa santai dan leluasa, bisa menjadi dirinya sendiri. Jonas sendiri juga memang suka Amelia yang apa adanya.Setelah mengantar Amelia dan Jonas, Bram meninggalkan rumah keluarga Sanjaya dan langsung kembali ke rumahnya sendiri. Kebetulan dia bertemu dengan Junia yang disuruh pulang oleh ibu mertuanya.Begitu pengawal Junia melihat mobil Bram, dia segera menepi dan membiarkan mobil Bram lewat lebih dulu. Bram dan Junia membuka jendela mobil pada saat yang bersamaan.“Kak Bram,” sapa Junia.Bram bergumam pelan dan bertanya padanya, “Kenapa kamu pulang jam segini?”Setelah Junia kembali menjaga toko buku, dia selalu pulang pada malam hari. Jadi Bram heran meli

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3666

    Yohanna menyudahi percakapan dia dengan teman baiknya dan masuk ke ruang makan. Dua adik dan ibunya sudah duduk di tempat mereka masing-masing. Di depan mereka sudah tersedia semangkuk sup hangat yang menunggu untuk segera dinikmati. Di tempat duduk yang biasa Yohanna tempati juga sudah tersedia semangkuk sup, sama seperti yang diberikan untuk yang lain, yang disajikan langsung oleh Ronny. Setelah Ronny memanggil Yohanna untuk makan, dia langsung kembali ke dapur karena di dapur masih ada dua lauk lagi yang harus dia masak agar hidangannya lengkap. Seusai makan siang, Yohanna beristirahat sejenak karena sebentar lagi dia harus segera kembali ke kantor. Sejujurnya Ronny juga sedikit lelah, tetapi dia masih harus melayani tunangannya itu, dan baru bisa benar-benar beristirahat ketika Yohanna sudah berangkat kerja. Di malam harinya, jika Yohanna tidak makan di rumah, Ronny diberi kebebasan untuk bekerja atau terus beristirahat karena keluarga Pangestu masih memiliki koki yang lain untuk

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3665

    “Bawa juga suami kamu biar dia nggak salah paham. Takutnya nanti dia pikir kamu datang ke rumahku untuk selingkuh.” “... oke. Aku bakal ajak dia juga. Aku mau lihat cowok kayak apa sih yang punya suara merdu begitu. Seharusnya nggak jelek, ‘kan?” Setelah sejenak terdiam, Yohanna membalas, “Kayaknya mending kamu nggak usah datang, deh. Takutnya kalau kamu datang dan ketemu dia, kamu bakal menyesal sudah menikah karena kamu sudah nggak bisa lagi ngejar-ngejar cowok ganteng.” “Wah, berarti dia pasti ganteng banget, nih. Aku jadi makin nggak sabar main ke rumah kamu. Bisa bikin kamu ngomong begitu berarti dia pasti punya muka yang menarik. Yohanna, kalau kamu sudah nggak mau pakai koki yang ini lagi, jangan lupa kabari aku, ya. Biar aku yang pakai dia. Selama ada koki ganteng di rumahku, aku nggak bakal pernah kelaparan lagi.” “Untuk sekarang, aku masih bisa makan masakannya dia, masih belum muak. Dia memang dari dulu hobinya memasak. Mungkin di zaman dulu dia sempat hidup jadi koki bu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3664

    Masalahnya, dengan harta dan kedudukan yang ketua kelas miliki sekarang pun, jarak antara dia dan Yohanna masih terlalu jauh. Yohanna berpikir sejenak dan menjawab, “Ketua kelas kita mukanya yang kayak gimana? Aku nggak ingat sama sekali.” Ketika masih bersekolah, ada banyak sekali kaum pria yang berusaha mendekati Yohanna, tetapi Yohanna sedikit pun tidak memiliki perasaan terhadap mereka. Jadi setiap hari dia hanya memasang wajah yang kaku dan dingin. Dari situ dia mendapat julukan “Ice Princess”, dan makin sedikit orang yang berani mendekatinya. Karena terlalu banyak pria yang menyukainya, Yohanna tidak ingat seperti apa wajah mereka semua. Itu karena Yohanna tahu, mereka bukanlah pria yang dia inginkan. Jadi tidak aneh jika Yohanna tidak ingat seperti apa paras ketua kelasnya. “... ketua kelas kita itu dianggap sebagai cowok terganteng di kelas. Masa kamu nggak ingat? Kita kan sekelas sama dia selama dua tahun, lho,” ujar Ruth. “Cowok yang sekelas sama aku selama dua tahun kan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3663

    “Sebentar lagi kan tahun baru, yang tua-tua setiap hari kerjanya telepon aku minta aku cepat pulang. Makanya sekarang aku sudah pulang.” Setelah Ruth menjawab pertanyaan Yohanna, sekarang gantian giliran dia yang bertanya, “Kamu kan baru pulang dari perjalanan bisnis, masa sudah langsung ke kantor lagi tanpa istirahat? Kamu terlalu keras kerjanya, kan kamu punya banyak adik-adik yang bisa bantu kamu. Bagi saja tugas kamu sebagian ke mereka. Jangan semuanya kamu tanggung sendiri. Nggak perlu bikin capek diri sendiri.” Ruth sangat memedulikan Yohanna. Mereka berdua adalah teman baik, tetapi semenak Yohanna mengambil alih bisnis keluarga, mereka jadi jarang bertemu karena Yohanna terlalu sibuk. Sering kali mereka hanya berhubungan melalui chat untuk tetap menjaga pertemanan. Untung saja mereka adalah teman sekelas sejak SD. dengan pertemanan yang sudah terjalin selama bertahun-tahun, tentu tidak akan putus hanya karena Yohanna sibuk bekerja. Yohanna juga sering menjalin hubungan kerja

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3662

    Yohanna harus membahas masalah pendidikan adiknya dengan kedua orang tuanya. Dia hanya punya satu adik kandung, jadi dia akan sangat mementingkan pendidikan adiknya. Sesibuk apa pun pekerjaan Yohanna, dia akan selalu meluangkan waktu untuk bertanya tentang kegiatan belajar adiknya. Apabila Tommy melakukan kesalahan dan malah dimanja oleh orang tuanya, maka Yohanna yang mau tidak mau harus memarahinya. Tidak peduli Tommy menangis atau merengek manja, kalau sampai Yohanna tahu adiknya bersalah, dia akan memberi pelajaran tegas agar kesalahan itu tidak terulang lagi. Lalu Yohanna juga akan menyuruh Tommy untuk menuliskan apa saja kesalahannya di atas kertas. Apabila orang tua atau om tante juga melindungi Tommy, mereka juga harus ikut menulis kesalahan mereka. Lihat saja siapa yang masih berani melindungi Tommy ketika dia berbuat kenakalan. Namun tentu Yohanna tidak akan menegur jika Tommy melakukan kenakalan kecil yang masih bisa diterima. Sebagai anak kecil, khususnya anak lelaki, waj

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3661

    Yohanna spontan tersenyum mendengar ucapan manis adik-adiknya. “Berhubung kalian berdua sudah berbaik hati, kalau begitu aku panggil kakak-kakak yang lain untuk pergi belanja bareng. Siapkan dompet kalian, ya. Aku sudah lama nggak pergi belanja, lho. Kalau sudah pergi belanja nanti, apa pun yang aku suka langsung kubeli.” Kedua kakak beradik itu mengangguk, dan Tommy menyahut, “Biasanya Kak Yohanna sibuk kerja, jadi nggak ada salahnya sesekali belanja. Anggap saja waktu untuk bersantai.” Di antara semua anggota keluarga Pangestu, Yohanna memiliki pekerjaan yang paling sibuk dan paling melelahkan. Sejauh yang bisa Tommy ingat, dia tidak pernah satu kali pun melihat kakaknya pergi berbelanja atau pergi berlibur. Setiap hari dia harus bekerja di kantor, menemui klien, dan pergi dinas ke luar kota. Bahkan di akhir pekan pun Yohanna belum bisa bersantai. Terkadang dia masih harus menemani partner bisnis bermain golf, memancing atau berenang. Namun, hanya partner bisnis penting yang bisa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3660

    “Oke! Nanti aku beliin Kakak baju baru,” ucap Tommy. Tommy sama sekali tidak kekurangan uang saku. Ketika tahun baru tiba, para orang tua akan memberikan sejumlah uang yang dimasukkan ke dalam amplop merah. Sebagian yang itu Tommy serahkan kepada ibunya, dan sebagian lagi dia pakai sendiri untuk membeli barang apa pun yang dia inginkan. Dia juga sangat pandai dalam mencatat keuangannya, dia ingat untuk apa saja uangnya dipakai, atau barang-barang apa saja yang dia beli. Yohanna membungkukkan badannya sedikit dan mencubit pipi adiknya. Mata dan alisnya membentuk setengah lingkaran seperti sedang tersenyum. “Kamu belajar yang benar dan harus nurut sama aku saja aku sudah senang. Nggak perlu beliin aku baju baru. Aku punya uang untuk beli baju baru sendiri.” Di lemari baju Yohanna masih banyak baju baru yang bahkan belum sempat dia kenakan. Biasanya dia sehari-hari mengenakan jas kerja, dan hanya mengenakan pakaian santainya di akhir pekan atau ketika sedang beristirahat di rumah. Ibu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3659

    Yohanna tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia langsung keluar dari dapur dan duduk kembali ke sofanya semula. Risa tetap memberikan beberapa camilan yang ada dan berkata, “Yohanna, kalau sudah lapar banget, makan saja sedikit. Yang ini nggak terlalu manis. Koki yang biasa tahu kamu nggak suka manis, jadi gulanya dikurangi.” “Selama aku nggak di rumah, dia pasti bikin sesuai sama selera kalian. Aku nggak bisa makan,” balas yohanna. “Nggak terlalu manis pun aku tetap nggak suka.” Bukan hanya perkara tingkat kemanisan saja, tetapi Yohanna memang tidak suka segala jenis dessert yang dibuat oleh kokinya. “Gimana kalau makan biskuit saja?” tanya Risa khawatir seraya menyodorkan bungkusan biskuit kepadanya. “Atau makan buah juga boleh. Di rumah ada buah yang kamu bisa makan. Dijamin masih segar.” “Nggak usah, Ma. Mama duduk saja, nggak perlu kasih aku ini itu. Setengah jam lagi sup yang Ronny buat sudah jadi. Aku tunggu saja.” Yohanna tidak suka makan buah di saat perut kosong. Biasanya di

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3658

    Ada sih ada saja, tetapi Yohanna tidak tertarik kepada mereka. Yohanna merasa dia punya selera yang cukup tinggi. “Ma, sudahlah, nggak usah bahas beginian lagi. Aku lapar, aku mau lihat apa ada camilan untuk ganjal perut.” Yohanna pun beranjak dari tempat duduknya karena sudah tidak ingin lagi membicarakan topik tentang pernikahan dengan ibunya. “Selama kamu dan Ronny pergi, dessert yang ada di rumah dibuat sama koki yang satu lagi. Dessert buatan dia terlalu manis buat kamu. Kamu pasti nggak bakal suka,” kata Risa. Walau begitu, anggota keluarga lainnya semua pada suka. Hanya Yohanna saja yang tidak suka. Yohanna masih bisa makan dessert buatan Ronny walaupun tidak terlalu banyak. Ronny mengaku dia tidak begitu pandai dalam membuat makanan manis. Risa pernah mencoba dessert buatan Ronny,dan memang tingkat kemanisannya tidak setinggi koki yang biasa, dan tingkat kelembutannya juga sedikit lebih baik. Mungkin karena itu, Yohanna masih bisa menikmati dessert buatan Ronny. Yohanna pu

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status