Share

Bab 2624

Penulis: Anggur
Masih ada beberapa hari lagi sebelum masa cuti Stefan berakhir.

“Ada apa, Kak?” tanya Olivia.

“Hari ini aku dan Daniel sama-sama sibuk, nggak sempat pergi jemput Russel pulang sekolah. Kamu dan Stefan pergi jemput dia, lalu antar saja dia ke tempat papanya. Papanya bilang mau bertemu dengannya.”

Roni bilang dia tidak akan pernah muncul di hadapan Odelina lagi, juga tidak akan mengganggu kehidupan Odelina lagi. Dia sungguh menepati janjinya.

Jika keluarga Pamungkas ingin bertemu dengan Russel, maka Odelina akan mengantar Russel ke rumah yang dia tinggali bersama Roni dulu. Ibu Roni akan menunggu di bawah. Setelah menyerahkan Russel ke neneknya, Odelina langsung pergi. Saat Russel mau pulang, keluarga Pamungkas akan langsung mengantar Russel ke Resto Makan Sepuasnya.

“Oke. Nanti aku dan Stefan akan jemput Russel. Russel makan di rumah papanya?”

“Tanya Russel saja. Kalau dia mau makan di sana, biarkan saja. Besok Sabtu, dia libur. Dia boleh menginap di sana. Kalian nggak perlu tunggu dia.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2625

    “Beberapa saat yang lalu, Patricia sudah tinggalkan Kota Mambera.” Stefan mengemudikan mobilnya sambil berkata, “Tapi sepertinya salah satu pengawal yang dia bawa ke sini diganti dengan orang lain.”“Diganti dengan orang lain? Seingatku dia punya beberapa pengawal.”“Betul, dia bawa beberapa pengawal ke sini. Jumlah pengawal yang ikut dia pulang ke Kota Cianter tetap sama, tapi salah satu pengawalnya orang baru. Aku nggak tahu apakah karena dia pecat salah satu dari mereka, atau tinggalkan satu orang untuk bantu dia cari informasi di Kota Mambera.”Stefan akan mengatur orang untuk mengawasi Patricia, Patricia juga akan mengatur orang untuk mengawasi mereka.Olivia menatap wajah suaminya dari samping. Stefan juga meliriknya sebentar, lalu melihat ke depan lagi. Istrinya ada di dalam mobil, dia tidak berani tidak fokus ketika mengemudikan mobil.“Sayang, matamu tajam sekali.” Olivia memuji sang suami. “Kamu baru bertemu Patricia beberapa kali, tapi kamu ingat semua wajah pengawalnya.”Ol

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2626

    Beberapa jam kemudian, Kota Cianter.Pesawat yang ditumpangi Patricia mendarat dengan selamat. Patricia segera mengeluarkan ponselnya dan mematikan mode pesawat. Setelah mematikan mode pesawat, dia menerima pesan dari nomor tidak dikenal.“Benar-benar nggak menyangka suamimu sudah tua tapi masih hebat di ranjang. Kamu masih bisa memuaskan suamimu di ranjang?” Itu isi pesan yang diterima Patricia.Setelah membaca pesan tersebut, raut wajahnya seketika berubah drastis. Di usianya yang sekarang, dia sudah lama tidak tertarik dengan urusan ranjang. Selain itu, dia sangat sibuk. Setiap pulang ke rumah dia sudah lelah bukan main. Bagaimana dia masih bisa membahas urusan ranjang dengan suaminya?Patricia dan suaminya sudah lama tidak melakukannya. Namun Patricia tahu, hasrat suaminya tidak padam. Selain itu, suaminya masih cukup kuat. Pria tua itu pandai merawat diri. Meskipun uang jajannya sedikit, kalau suaminya ingin makan sesuatu, dia tinggal bilang ke orang dapur. Boleh dibilang, keingin

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2627

    Patricia bergumam pelan. “Baguslah kalau begitu. Selama aku nggak ada di rumah, kalian dengarkan perintah Felicia. Siapa pun yang berani nggak menghormati Felicia, berarti dia nggak menghormati aku.”Wajah pengurus rumah tangga seketika menjadi tegang, lalu dia segera menjawab, “Baik, Bu.”“Oke, aku tutup dulu.”Setelah menutup telepon, Patricia sudah bisa turun dari pesawat. Dia tidak menelepon suaminya dulu. Dia juga tidak memberitahu siapa pun untuk menjemputnya di bandara. Dia kembali lebih awal hanya untuk melihat bagaimana kemampuan Felicia menyelesaikan masalah ketika Patricia tidak berada di rumah. Oleh karena itu, Patricia tidak menyuruh siapa pun untuk menjemputnya di bandara.Setelah turun dari pesawat, Patricia dan rombongan pengawalnya keluar dari bandara. Dia menghentikan dua taksi dan memberitahu alamat Gatara Group sebagai alamat tujuan. Patricia tidak langsung pulang ke rumah, melainkan ke perusahaan.Setelah taksi melaju lebih dari sepuluh menit, Patricia baru menelep

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2628

    Di dua kalimat terakhir, Cakra sebenarnya sedang mengeluh. Patricia malah berkata dengan ketus, “Oke, oke. Kamu nggak bisa urus. Tunggu aku pulang, aku baru urus.”Usai berkata, Patricia menutup telepon. Setelah itu, dia segera mengirim pesan kepada asistennya untuk membantunya cari tahu sedang berada di mana Cakra. Dia menelepon ke rumah lebih dulu. Pengurus rumah tangga jelas-jelas mengatakan kalau Cakra tidak ada di rumah.Cakra jelas berbohong pada Patricia. Meskipun ponselnya tidak ada baterai, dia bisa mengisi daya di lantai bawah. Kenapa Cakra harus mengisi daya ponselnya di lantai atas?Beberapa menit kemudian, asisten Patricia membalas pesan Patricia. Saat ini, Cakra sedang berada di Blanche Hotel. Itu adalah hotel di bawah naungan Adhitama Group yang terletak di Kota Cianter. Hotel itu sering bersaing dengan Amber Palace Hotel yang berada di seberangnya. Keduanya termasuk hotel kelas atas di Kota Cianter.Saat ini seperti ada bola api besar di dalam hati Patricia. Raut wajahn

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2629

    “Masih berapa banyak kerjaan penting yang harus kamu selesaikan? Kamu percaya nggak sama aku? Bagaimana kalau aku bantu kamu?” tanya Ricky.“Nggak usah. Patricia sudah sampai di Kota Cianter?” Rika balik bertanya.“Dia sedang dalam perjalanan kembali dari bandara dengan taksi. Mungkin 40 menit lagi baru sampai.”Ricky melihat jam tangannya sebentar, lalu berkata, “Kamu bisa kerja setengah jam lagi. Setelah itu kita pergi ke hotel. Waktunya pas banget.”Saat mereka tiba di hotel, kebetulan memang sudah jam makan. Patricia hanya akan mengira mereka kebetulan sedang makan di sana. Patricia tidak akan curiga kalau Ricky yang telah merencanakannya.“Mau lihat pertunjukan seru, nggak?” Ricky bertanya lagi pada Rika.Rika memelototinya dan berkata, “Kamu sudah bilang padaku. Bagaimana mungkin aku nggak pergi? Tentu saja aku harus lihat pertunjukan yang begitu seru.”Pada akhirnya, Rika memelototi Ricky lagi dan mengeluh, “Pada dasarnya aku bukan orang yang suka hal-hal seperti ini. Kamu yang

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2630

    “Ricky, kalau kamu diam-diam fotoin aku lagi, aku akan banting ponselmu itu.”Tiba-tiba, Rika memberi peringatan kepada Ricky. Ricky langsung meletakkan ponsel yang tadinya diarahkan ke Rika untuk mengambil foto. Pria itu tersenyum dan berkata, “Rika, kamu nggak kerja dengan serius, ya. Kamu bahkan tahu aku diam-diam fotoin kamu. Atau kamu perhatikan aku, diam-diam lihat aku.”Rika berkata dengan dingin tanpa mendongakkan kepala, “Kamu setampan aku, nggak? Aku diam-diam lihat kamu yang lebih jelek dari aku, kan?”Ricky, “....”Ricky tergolong tampan di antara pria lainnya. Namun jika dibandingkan dengan Rika yang menyamar sebagai seorang pria, dia tidak sekeren Rika.“Kalau kamu ganti pakaian perempuan dan panjangkan rambutmu, itu baru namanya cantik menawan, sampai buat aku nggak bisa alihkan pandanganku darimu.”Rika tidak berkata apa-apa lagi. Setelah duduk selama dua menit dan mendapati Rika diam saja, Ricky berdiri dan berjalan mendekat, lalu duduk di depan meja kerja Rika.“Mau m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2631

    “Aku nggak apa-apa kalau kamu akan merasa senang dengan memukulku, sekalipun kepalaku berdarah karena ulahmu. Asalkan kamu mau bertanggung jawab untuk merawatku kalau sampai aku dirawat di rumah sakit.”“Dasar nggak tahu malu!” seru Rika kesal. Ricky langsung terkekeh lalu berkata, “Aku pikir, kamu mau bilang kalau kamu sangat mencintaiku tanpa ada batasnya.”“Kamu itu yang nggak tahu malu tanpa batas,” balas Rika lagi dan dibalas dengan senyuman oleh Ricky. “Kamu jangan duduk di depanku dan menggangguku bekerja. Lebih baik, kamu duduk jauh dariku,” ujar Rika tidak mengizinkan Ricky untuk duduk di dekatnya. Bagaimanapun juga, Ricky selalu saja memiliki topik pembicaraan yang akan mengalihkan perhatian Rika dari pekerjaannya. Selain itu, Ricky juga akan terus menatap tajam ke arah Rika sambil mengagumi kecantikan Rika, seakan Rika adalah harta karun langka dan satu-satunya di dunia ini. “Jangan mengeluarkan suara apa pun dan jangan mengganggu pekerjaanku.”“Tatapanmu itu juga bisa m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2632

    Selain itu sampai saat ini, Rika masih belum berniat untuk membuka identitas aslinya yang merupakan seorang perempuan di depan publik. Jadi, tentu saja Ronald sangat kaget ketika mendengar tentang cincin pertunangan yang disebutkan Ricky. “Bukan lamaran resmi begitu, kok,” jawab Ricky jujur. Ronald langsung tersenyum setelah mendengar jawaban Ricky lalu berkata, “Aku pikir kamu sudah melamar kakakku. Lagi pula, bagaimana mungkin aku dan keluargaku nggak tahu kalau memang kamu sudah melamar kakakku? Ternyata, bukan lamaran resmi. Kalau begitu, kapan kira-kira kamu mau melamarnya secara resmi?”“Lamaranmu nanti harus sangat megah. Selain itu, kamu harus memilih tempat di mana ada banyak orang yang melihat kamu melamarnya agar mereka bisa berteriak agar dia menerima lamaranmu,” ujar Ronald antusias. Ricky yakin, pastinya tidak akan ada orang yang berteriak agar Rika menerima lamaran Ricky jika dia melamar Rika di depan umum. Orang-orang itu justru mungkin akan berteriak marah kepada Ri

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3666

    Yohanna menyudahi percakapan dia dengan teman baiknya dan masuk ke ruang makan. Dua adik dan ibunya sudah duduk di tempat mereka masing-masing. Di depan mereka sudah tersedia semangkuk sup hangat yang menunggu untuk segera dinikmati. Di tempat duduk yang biasa Yohanna tempati juga sudah tersedia semangkuk sup, sama seperti yang diberikan untuk yang lain, yang disajikan langsung oleh Ronny. Setelah Ronny memanggil Yohanna untuk makan, dia langsung kembali ke dapur karena di dapur masih ada dua lauk lagi yang harus dia masak agar hidangannya lengkap. Seusai makan siang, Yohanna beristirahat sejenak karena sebentar lagi dia harus segera kembali ke kantor. Sejujurnya Ronny juga sedikit lelah, tetapi dia masih harus melayani tunangannya itu, dan baru bisa benar-benar beristirahat ketika Yohanna sudah berangkat kerja. Di malam harinya, jika Yohanna tidak makan di rumah, Ronny diberi kebebasan untuk bekerja atau terus beristirahat karena keluarga Pangestu masih memiliki koki yang lain untuk

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3665

    “Bawa juga suami kamu biar dia nggak salah paham. Takutnya nanti dia pikir kamu datang ke rumahku untuk selingkuh.” “... oke. Aku bakal ajak dia juga. Aku mau lihat cowok kayak apa sih yang punya suara merdu begitu. Seharusnya nggak jelek, ‘kan?” Setelah sejenak terdiam, Yohanna membalas, “Kayaknya mending kamu nggak usah datang, deh. Takutnya kalau kamu datang dan ketemu dia, kamu bakal menyesal sudah menikah karena kamu sudah nggak bisa lagi ngejar-ngejar cowok ganteng.” “Wah, berarti dia pasti ganteng banget, nih. Aku jadi makin nggak sabar main ke rumah kamu. Bisa bikin kamu ngomong begitu berarti dia pasti punya muka yang menarik. Yohanna, kalau kamu sudah nggak mau pakai koki yang ini lagi, jangan lupa kabari aku, ya. Biar aku yang pakai dia. Selama ada koki ganteng di rumahku, aku nggak bakal pernah kelaparan lagi.” “Untuk sekarang, aku masih bisa makan masakannya dia, masih belum muak. Dia memang dari dulu hobinya memasak. Mungkin di zaman dulu dia sempat hidup jadi koki bu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3664

    Masalahnya, dengan harta dan kedudukan yang ketua kelas miliki sekarang pun, jarak antara dia dan Yohanna masih terlalu jauh. Yohanna berpikir sejenak dan menjawab, “Ketua kelas kita mukanya yang kayak gimana? Aku nggak ingat sama sekali.” Ketika masih bersekolah, ada banyak sekali kaum pria yang berusaha mendekati Yohanna, tetapi Yohanna sedikit pun tidak memiliki perasaan terhadap mereka. Jadi setiap hari dia hanya memasang wajah yang kaku dan dingin. Dari situ dia mendapat julukan “Ice Princess”, dan makin sedikit orang yang berani mendekatinya. Karena terlalu banyak pria yang menyukainya, Yohanna tidak ingat seperti apa wajah mereka semua. Itu karena Yohanna tahu, mereka bukanlah pria yang dia inginkan. Jadi tidak aneh jika Yohanna tidak ingat seperti apa paras ketua kelasnya. “... ketua kelas kita itu dianggap sebagai cowok terganteng di kelas. Masa kamu nggak ingat? Kita kan sekelas sama dia selama dua tahun, lho,” ujar Ruth. “Cowok yang sekelas sama aku selama dua tahun kan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3663

    “Sebentar lagi kan tahun baru, yang tua-tua setiap hari kerjanya telepon aku minta aku cepat pulang. Makanya sekarang aku sudah pulang.” Setelah Ruth menjawab pertanyaan Yohanna, sekarang gantian giliran dia yang bertanya, “Kamu kan baru pulang dari perjalanan bisnis, masa sudah langsung ke kantor lagi tanpa istirahat? Kamu terlalu keras kerjanya, kan kamu punya banyak adik-adik yang bisa bantu kamu. Bagi saja tugas kamu sebagian ke mereka. Jangan semuanya kamu tanggung sendiri. Nggak perlu bikin capek diri sendiri.” Ruth sangat memedulikan Yohanna. Mereka berdua adalah teman baik, tetapi semenak Yohanna mengambil alih bisnis keluarga, mereka jadi jarang bertemu karena Yohanna terlalu sibuk. Sering kali mereka hanya berhubungan melalui chat untuk tetap menjaga pertemanan. Untung saja mereka adalah teman sekelas sejak SD. dengan pertemanan yang sudah terjalin selama bertahun-tahun, tentu tidak akan putus hanya karena Yohanna sibuk bekerja. Yohanna juga sering menjalin hubungan kerja

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3662

    Yohanna harus membahas masalah pendidikan adiknya dengan kedua orang tuanya. Dia hanya punya satu adik kandung, jadi dia akan sangat mementingkan pendidikan adiknya. Sesibuk apa pun pekerjaan Yohanna, dia akan selalu meluangkan waktu untuk bertanya tentang kegiatan belajar adiknya. Apabila Tommy melakukan kesalahan dan malah dimanja oleh orang tuanya, maka Yohanna yang mau tidak mau harus memarahinya. Tidak peduli Tommy menangis atau merengek manja, kalau sampai Yohanna tahu adiknya bersalah, dia akan memberi pelajaran tegas agar kesalahan itu tidak terulang lagi. Lalu Yohanna juga akan menyuruh Tommy untuk menuliskan apa saja kesalahannya di atas kertas. Apabila orang tua atau om tante juga melindungi Tommy, mereka juga harus ikut menulis kesalahan mereka. Lihat saja siapa yang masih berani melindungi Tommy ketika dia berbuat kenakalan. Namun tentu Yohanna tidak akan menegur jika Tommy melakukan kenakalan kecil yang masih bisa diterima. Sebagai anak kecil, khususnya anak lelaki, waj

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3661

    Yohanna spontan tersenyum mendengar ucapan manis adik-adiknya. “Berhubung kalian berdua sudah berbaik hati, kalau begitu aku panggil kakak-kakak yang lain untuk pergi belanja bareng. Siapkan dompet kalian, ya. Aku sudah lama nggak pergi belanja, lho. Kalau sudah pergi belanja nanti, apa pun yang aku suka langsung kubeli.” Kedua kakak beradik itu mengangguk, dan Tommy menyahut, “Biasanya Kak Yohanna sibuk kerja, jadi nggak ada salahnya sesekali belanja. Anggap saja waktu untuk bersantai.” Di antara semua anggota keluarga Pangestu, Yohanna memiliki pekerjaan yang paling sibuk dan paling melelahkan. Sejauh yang bisa Tommy ingat, dia tidak pernah satu kali pun melihat kakaknya pergi berbelanja atau pergi berlibur. Setiap hari dia harus bekerja di kantor, menemui klien, dan pergi dinas ke luar kota. Bahkan di akhir pekan pun Yohanna belum bisa bersantai. Terkadang dia masih harus menemani partner bisnis bermain golf, memancing atau berenang. Namun, hanya partner bisnis penting yang bisa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3660

    “Oke! Nanti aku beliin Kakak baju baru,” ucap Tommy. Tommy sama sekali tidak kekurangan uang saku. Ketika tahun baru tiba, para orang tua akan memberikan sejumlah uang yang dimasukkan ke dalam amplop merah. Sebagian yang itu Tommy serahkan kepada ibunya, dan sebagian lagi dia pakai sendiri untuk membeli barang apa pun yang dia inginkan. Dia juga sangat pandai dalam mencatat keuangannya, dia ingat untuk apa saja uangnya dipakai, atau barang-barang apa saja yang dia beli. Yohanna membungkukkan badannya sedikit dan mencubit pipi adiknya. Mata dan alisnya membentuk setengah lingkaran seperti sedang tersenyum. “Kamu belajar yang benar dan harus nurut sama aku saja aku sudah senang. Nggak perlu beliin aku baju baru. Aku punya uang untuk beli baju baru sendiri.” Di lemari baju Yohanna masih banyak baju baru yang bahkan belum sempat dia kenakan. Biasanya dia sehari-hari mengenakan jas kerja, dan hanya mengenakan pakaian santainya di akhir pekan atau ketika sedang beristirahat di rumah. Ibu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3659

    Yohanna tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia langsung keluar dari dapur dan duduk kembali ke sofanya semula. Risa tetap memberikan beberapa camilan yang ada dan berkata, “Yohanna, kalau sudah lapar banget, makan saja sedikit. Yang ini nggak terlalu manis. Koki yang biasa tahu kamu nggak suka manis, jadi gulanya dikurangi.” “Selama aku nggak di rumah, dia pasti bikin sesuai sama selera kalian. Aku nggak bisa makan,” balas yohanna. “Nggak terlalu manis pun aku tetap nggak suka.” Bukan hanya perkara tingkat kemanisan saja, tetapi Yohanna memang tidak suka segala jenis dessert yang dibuat oleh kokinya. “Gimana kalau makan biskuit saja?” tanya Risa khawatir seraya menyodorkan bungkusan biskuit kepadanya. “Atau makan buah juga boleh. Di rumah ada buah yang kamu bisa makan. Dijamin masih segar.” “Nggak usah, Ma. Mama duduk saja, nggak perlu kasih aku ini itu. Setengah jam lagi sup yang Ronny buat sudah jadi. Aku tunggu saja.” Yohanna tidak suka makan buah di saat perut kosong. Biasanya di

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3658

    Ada sih ada saja, tetapi Yohanna tidak tertarik kepada mereka. Yohanna merasa dia punya selera yang cukup tinggi. “Ma, sudahlah, nggak usah bahas beginian lagi. Aku lapar, aku mau lihat apa ada camilan untuk ganjal perut.” Yohanna pun beranjak dari tempat duduknya karena sudah tidak ingin lagi membicarakan topik tentang pernikahan dengan ibunya. “Selama kamu dan Ronny pergi, dessert yang ada di rumah dibuat sama koki yang satu lagi. Dessert buatan dia terlalu manis buat kamu. Kamu pasti nggak bakal suka,” kata Risa. Walau begitu, anggota keluarga lainnya semua pada suka. Hanya Yohanna saja yang tidak suka. Yohanna masih bisa makan dessert buatan Ronny walaupun tidak terlalu banyak. Ronny mengaku dia tidak begitu pandai dalam membuat makanan manis. Risa pernah mencoba dessert buatan Ronny,dan memang tingkat kemanisannya tidak setinggi koki yang biasa, dan tingkat kelembutannya juga sedikit lebih baik. Mungkin karena itu, Yohanna masih bisa menikmati dessert buatan Ronny. Yohanna pu

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status