Mag-log inYohana berpaling menatap Ronny. Ronny berhenti memijat dan bertanya padanya, “Kenapa, ada yang nggak nyaman? Nanti aku perbaiki lagi. Aku jarang memijat orang lain, jadi pengalamanku kurang. Nanti kalau ada waktu aku bisa sering-sering pijat kamu, hitung-hitung menambah pengalaman supaya nanti aku bisa kasih pelayanan yang lebih baik.” “Bukan itu. Pijatan kamu nyaman banget. Setiap kali aku dengar kamu ngomong soal nenekmu, aku jadi pengen ketemu dia.” Nenek Sarah sudah seperti menjadi sosok legendaris di mata Yohanna. Dalam hati Ronny ingin berkata, sesungguhnya neneknya sudah pernah bertemu dengan Yohanna, dan Yohanna juga seharusnya pernah bertemu dengan neneknya. Hanya saja saat itu Yohanna tidak sadar. Alasan mengapa Nenek Sarah memilih Yohanna untuk menjadi pasangannya Ronny tentu karena dia sudah meluangkan banyak waktu mengamati Yohanna. Nenek sarah juga mencari tahu seperti apa wataknya. Setelah memastikan kalau Yohanna adalah orang yang baik dan bisa dipercaya, barulah Nen
Ketika Yohanna baru saja mewarisi usaha keluarga, tidak sedikit saudara-saudara yang satu generasi dengan kakek nenek dan orang tuanya dengan sengaja mempersulit Yohanna dengan berbagai macam rencana jahat mereka. Mereka ingin memanfaatkan Yohanna, sekaligus mencegah dia menguasai seisi keluarga Pangestu. Mereka tidak mau Yohanna berdiri kokoh di perusahaan mereka, bahkan sampai bersekongkol dengan pihak luar untuk menjatuhkan Yohanna. Yohanna sudah banyak makan asam garam akibat ulah mereka. Bahkan sempat terjadi beberapa kali kecelakaan yang hampir merenggut nyawanya. Namun melalui kejadian itu Yohanna bisa melihat sebusuk apa hati manusia. Sejak itu, dia sadar bahwa melindungi diri sendiri dengan sifat yang dingin itu adalah sebuah keharusan untuk bertahan hidup. Meski hanya mengambil haknya untuk meneruskan usaha milik keluarga sendiri, Yohanna harus mengalami hal yang sama seperti kaisar-kaisar di zaman dahulu. Dia harus melewati jalan berdarah-darah untuk bisa menempati takhtan
“Dia pasti mau kasih tawaran kerja sama,” ucap Ronny. “Dia cuma kepala keluarga pengganti, nggak mungkin dia bisa mewakili keluarga Brata sepenuhnya. Kalau kepala keluarga yang sesungguhnya sudah balik, semua yang dia kerjakan selama ini cuma demi orang lain. Pasti dia tersadar sama apa yang terjadi pada keluarga Gatara di Cianter. Dia nggak mau bernasib sama kayak Patricia. Jadi aku rasa, dia pasti mengajak kerja sama untuk bisnis pribadinya, tapi dia tetap memakai kedok Brata Group. Yah, gimanapun juga nama Brata Group itu kan punya pengaruh besar di satu provinsi.” Bicara soal kekayaan, keluarga Pangestu dan keluarga Brata masih berada di satu level yang sama. Namun pengaruh keluarga Pangestu tidak sebesar keluarga Brata karena jumlah anggota keluarga mereka lebih sedikit.“Dia itu ambisinya selangit. Kerja sama itu cuma kedok awal saja, begitu kerja sama sudah terjalin, dia pasti bakal cari cara untuk menjebak kita dan merampas bisnis keluargaku. Lagi pula dia itu mata keranjang.
Lota pun sadar, istrinya melakukan kejahatan atas perintahnya. Karena itu dia berkata, “Aku salah ngomong. Mama kamu nggak seperti itu. Tobias, sebentar lagi aku sudah mau pergi. Kamu tetap di sini, kalau ada yang nggak bisa kamu selesaikan, bilang saja. Aku tunggu kabar baiknya.” Siang hari itu Lota akan terbang ke Mambera selama dua sampai tiga hari. Setelah itu dia akan kembali ke Harindang untuk mengurus pekerjaannya. Hanya saja ketika mengingat jerih payahnya itu adalah milik orang lain, dia jadi merasa sedikit tidak rela. “Oke,” jawab Tobias. Selagi Lota dan anaknya membahas bagaimana mereka menaklukkan keluarga Pangestu, Ronny baru saja masuk ke ruang kerja Yohanna. Yohanna sedang sibuk bekerja. Ronny tidak mau mengganggu, dia hanya duduk dan menuangkan teh untuk dirinya sendiri. “Kelihatannya kamu pernah belejar seni teh juga, ya.” Mendengar suara Yohanna, Ronny mengangkat kepalanya dan tersenyum ke arah Yohanna, “Pernah belajar sedikit.” “Kamu bilang semuanya pernah bela
Tobias belum pernah menginjakkan kaki di Mambera, tetapi tahu cukup banyak tentang keadaan di sana melalui mulut ayahnya, termasuk hubungan dekat mereka dengan keluarga Junaidi yang berbasis di Aldimo. Anak angkat yang diadopsi oleh keluarga Junaidi kemungkinan besar adalah anak yang selama ini Lota cari-cari. Namun karena belum pernah bertemu secara langsung, Lota tidak bisa memastikannya. Saat ini, anak itu tidak diketahui di mana keberadaannya karena keluarga Junaidi melindunginya dengan sangat ketat. Bahkan dengan jaringan informasi milik keluarga Brata yang begitu luas pun, Lota tidak pernah menemukan keberadaan Liam. beberapa keluarga besar lainnya yang di Mambera juga turut membantu menyembunyikan anak itu, makanya Tobias sangat membenci mereka. Bahkan dengan jarak yang jauhnya ribuan kilometer sekalipun, mereka masih menjadi batu sandungan bagi Lota dan Tobias. “Benar, asal kita bisa mencaplok keluarga Pangestu, kita punya jalan keluar yang aman. Nak, kamu harus berusaha. Kal
Hanya Lota yang bisa membuat keriuhan sebesar itu. Para konglomerat di Aldimo juga bisa saja membuat keriuhan, tetapi tidak ada yang membuatnya semeriah Lota. Saat memasuki mobil, Lota sudah tidak bisa lagi menjaga temperamennya. Raut wajahnya hanya dalam sedetik saja langsung berubah total menjadi ganas. “Sejak lahir aku nggak pernah dihina seperti ini. Aku bahkan nggak pernah diperlakukan serendah itu sama keluarga sendiri. Awas saja cewek sial itu. Sudah berkali-kali dia menolak untuk ketemu.” Tobias juga sama kesalnya dan berkata, “Pa, kalau memang mereka yang kurang ajar, biar saja mereka dapat balasannya. Kita bisa masuk lewat jalur lain. Begitu kita berhasil menguasai bisnis mereka dan mereka nggak bisa kabur lagi, baru kita siksa mereka. Di saat itu mereka benar-benar nggak berdaya di tangan kita. Mau menikah, ya tinggal dinikahi. Nggak mau juga paling aku jadikan simpanan saja. Keluarga Pangestu punya banyak anak perempuan, ‘kan. Mau aku tiduri mereka semua satu per satu. An






