Share

Bab 2903

Author: Anggur
“Kalau aku jadi kamu, aku nggak akan beri dia sepeser pun,” kata Calvin.

“Dia nggak kerja, tapi pakai uang boros sekali. Mungkin, dia benar-benar nggak punya uang lagi. Kasih dia beberapa ratus ribu saja sudah cukup. Yang penting dia nggak mati kelaparan. Jangan biarkan dia langsung mati kelaparan. Biarkan dia tetap hidup dan lihat kehidupanku yang semakin baik dan bahagia,” ujar Rosalina.

“Giselle iri dan benci padaku, karena dia pernah ingin menikah denganmu. Sebelum aku kenal kamu, aku pernah dia diskusi sama mamaku, putra keluarga Adhitama mana yang paling cocok dengannya. Setelah diskusi lama, kamu yang jadi targetnya. Dia masih muda, energik dan manja. Mamaku sudah tetapkan kamu yang akan jadi suami Giselle. Giselle pun kira dia pasti bisa menikah denganmu dan menjadi menantu keluarga Adhitama. Semua perhatiannya pun tertuju padamu. Jadi sekarang dia sangat benci padaku.”

Rosalina tertawa pelan. “Semakin dia benci aku, semakin aku ingin dia tetap hidup. Biarkan dia kesal setengah
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2904

    “Papa dan Mama baik banget sama aku. Aku benar-benar ingin cepat punya anak. Kelihatan jelas, mereka sangat suka anak-anak. Mereka ingin segera punya cucu.”Rosalina berkata sambil mengelus perutnya yang datar. Karena dia tahu dia tidak akan mudah hamil, Calvin sangat ganas di malam hari. Jika Rosalina seperti perempuan lainnya, dengan kerja keras Calvin, dia mungkin akan hamil dalam waktu sebulan setelah menikah. Sama seperti Junia.“Nggak perlu terburu-buru. Lagi pula, kita masih muda. Kita juga belum adakan resepsi pernikahan. Jaga kesehatan dulu. Kita hidup berdua dulu selama beberapa tahun. Biar yang lain pada iri sama kita.”Calvin sungguh tidak terburu-buru untuk punya anak. Sekalipun tidak ada masalah dengan kesehatan Rosalina, dia juga tidak berencana punya anak terlalu cepat. Paling cepat, setahun setelah menikah dia baru akan mempertimbangkan untuk punya anak.“Sayang, aku nggak takut apa yang akan kamu katakan setelah dengar omonganku. Sebenarnya, anak-anak itu nggak menyen

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2905

    “Sandy sebentar lagi libur musim dingin. Kalau dia sudah libur, kalian ajak dia pergi jalan-jalan, biar dia santai sejenak. Anak sekolahan sekarang banyak tekanan juga, loh.”Sejauh yang Rosalina tahu, nilai Sandy sangat bagus. Selama Sandy ujian masuk perguruan tingginya lancar, Sandy bebas memilih banyak universitas-universitas ternama.“Dia masih harus les. Setelah dia pulang untuk liburan, beberapa hari lagi Tahun Baru. Ya sudah, ada kakak iparnya yang bela dia. Tunggu dia pulang, kita bawa dia pergi jalan-jalan sepuasnya.”Saat membicarakan soal jalan-jalan, Calvin pun bertanya dengan antusias, “Sayang, kamu mau pergi ke daerah bagian utara untuk lihat salju nggak? Kamu pernah lihat salju sungguhan, nggak?”“Nggak pernah, tapi pernah rasakan dinginnya cuaca di utara. Dulu Tante pernah bawa aku ke mana-mana untuk berobat. Aku pernah pergi ke beberapa kota di utara. Tapi saat itu aku nggak bisa lihat, jadi nggak pernah lihat salju.”Sebelum Rosalina kehilangan penglihatannya, tempat

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2906

    Lukas pindah tempat duduk. Dia bahkan menepuk tempat kosong di sampingnya, sebagai isyarat agar Calvin duduk di sebelahnya.Calvin duduk dan melihat kotak besar di depan ibunya, lalu dia bertanya kepada ayahnya dengan suara pelan, “Pa, mamaku mau kasih apa lagi ke istriku?”“Satu set perhiasan dari harta sesannya. Perhiasan bergaya retro. Mamamu pernah pakai saat dia masih muda. Habis itu dia simpan terus sampai sekarang. Malam ini dia baru teringat. Dia langsung ambil perhiasan itu. Perhiasan itu cocok untuk istrimu. Rosalina tinggi dan punya aura seorang bangsawan. Cocok untuk pakai perhiasan itu.”Calvin tertawa pelan. “Mama sudah kasih beberapa set perhiasan dari harta sesannya ke Rosalina. Masih saja kasih. Aku masih punya dua adik. Kelak Mama masih akan punya dua menantu lagi.”Setiap kali ada barang bagus, Fenny akan memberikannya kepada Rosalina. Tentu saja Calvin sangat senang ibunya sayang pada istrinya. Namun, tetap harus disisakan untuk kedua adik iparnya kelak. Kalau tidak

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2907

    Fenny tertawa sambil menatap putranya. “Itu pesta kumpulan ibu-ibu. Kalau kamu nggak takut digoda mereka, ikut saja. Biasanya Mama suruh kamu temani ke pesta, kamu selalu bilang sibuk, nggak sempat. Sekarang Mama ingin bawa istrimu keluar, kamu bilang kamu sempat. Kamu takut istrimu kena Mama jual?”Fenny menggoda putranya. “Tenang saja. Mama akan jaga istrimu baik-baik, sehelai rambut pun nggak akan berkurang.”Wajah Calvin memerah. “Aku nggak khawatir. Sekalipun Mama jual aku, Mama juga nggak akan jual menantu Mama. Aku benar-benar lagi sempat. Dulu aku benar-benar sibuk. Sekarang adik-adik sudah bisa bantu. Kita yang jadi kakak sudah capek bertahun-tahun. Sesekali bolehlah libur sebentar.”Ronny dan Jordy juga sudah bisa bantu pekerjaan kakak-kakaknya. Calvin pun meyakinkan ibunya, “Mama paling sayang Rosalina, pasti akan selalu bela Rosalina. Siapa pun yang berani sentuh Rosalina dan Mama tahu siapa orang itu, nggak mungkin tangan orang itu nggak patah. Aku benar-benar nggak khawat

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2908

    “Papa bakal jemput mama kamu, nggak perlu kamu yang jemput,” kata Lukas.“Oke, oke. Kita jemput istri masing-masing,” jawab Calvin.Setelah Rosalina pergi ke pesta bersama ibunya, Calvin akan membawa istrinya kembali ke rumah keluarga Siahaan dan menjauh dari ibunya. Kalau tidak, ibunya akan memonopoli istrinya.Calvin dan Rosalina belum lama menikah, masih pengantin baru. Dia tidak sanggup berpisah dengan istrinya meski hanya beberapa menit. Dia ingin bisa bersama istrinya 24 jam sehari. Bahkan sekretaris Calvin juga bilang. Sejak menjadi pria beristri, Calvin jadi sangat jarang menghadiri acara atau pesta di malam hari.Tentu saja, karena pria yang beristri lebih mementingkan keluarganya. Setelah pulang kerja, dia langsung pulang ke rumah untuk menemani sang istri. Stefan juga sudah mengurangi banyak kegiatannya.“Rosalina, sini. Mama bantu kamu pakai perhiasan ini. Mama mau lihat gimana dengan selera Mama.”Fenny malas untuk memperhatikan suami dan putranya. Dia mengambil kalung dan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2909

    Rosalina tersenyum, merasa manis di dalam hatinya. Dia merasa dirinya sangat beruntung. Sebelum dia bertemu Calvin, dia sangat tidak beruntung. Memiliki ibu kandung yang tidak sayang padanya. Bahkan ibu kandungnya yang memberinya luka terdalam.Untung saja, cinta Calvin, kasih sayang mertuanya serta perhatian semua orang di keluarga Adhitama telah menyembuhkannya. Rosalina juga telah membalaskan dendam ayah kandungnya dan mengambil kembali semua miliknya.Kini, Rosalina hanya perlu merawat dan menjaga kesehatannya sendiri. Beberapa tahun lagi, dia akan punya anak. Hidupnya pun akan lengkap.Pada akhirnya, Rosalina menerima perhiasan dari ibu mertuanya. Kalau dia tidak terima, mertua dan suaminya akan membujuknya secara bergiliran. Rosalina tahu ibu mertua dan yang lainnya punya banyak perhiasan. Karena mereka tidak memiliki anak perempuan, maka perhiasan mereka akan dibagikan kepada menantu mereka.Selain itu, Sarah juga punya banyak perhiasan. Sang nenek pernah bilang, saat dia punya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2910

    “Sudah, nggak usah pasang muka sedih begitu. Orang yang nggak tahu bakal kira aku apa-apakan kamu.”Rosalina melingkarkan tangannya ke leher Calvin dan mencium bibir pria itu. Saat Rosalina berinisiatif menciumnya, Calvin tentu saja tidak akan sungkan-sungkan lagi. Dia memeluk erat tubuh istrinya. Setelah cukup lama, Calvin baru melepaskan Rosalina.Calvin melihat perhiasan yang Rosalina pakai, dia pun berkata dengan cemberut, “Kamu jarang pakai perhiasan yang aku kasih. Sekali Mama yang kasih, kamu pakai terus. Perhiasan dari mama mertuamu lebih bagus, ya. Yang aku kasih nggak bisa dibandingkan dengan yang mamaku kasih.”Rosalina mencubit kedua pipi Calvin sambil tertawa pelan. “Itu mama kamu, mama kandung kamu. Mama kasih aku perhiasan, kamu masih saja cemburu. Tadi aku mau tolak, kamu bilang jangan, suruh aku terima saja. Sekarang kamu malah cemburu. Jadi aku harus gimana?”Calvin mengatupkan bibirnya dan tidak bicara lagi. Dia memang cemburu. Calvin merasa di mata Rosalina, siapa p

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2911

    “Tapi karena istriku sudah berpikir sampai ke arah situ, aku akan kabulkan keinginan istriku. Tenang saja, aku nggak akan siksa kamu di tempat tidur.”Calvin ingin mandi bersama Rosalina.Rosalina, “....” Calvin benar-benar seperti serigala kelaparan!“Sayang, aku pergi ambil bajumu dulu. Habis itu aku siapkan air untuk mandi.”Usai berkata, Calvin langsung berdiri dan keluar dari kamar. Calvin memang berkata seperti itu. Namun, dia tidak benar-benar mengganggu istirahat istrinya. Karena hari sudah larut malam. Besok mereka harus bangun pagi untuk kembali ke kota dan bekerja. Jadi dia tidak tega membuat istrinya kelelahan.Pada saat yang sama, di sebuah vila besar. Giselle yang kembali menjadi istri Lota sedang berbaring di tempat tidur mewah sambil memainkan ponselnya.Setelah putus kontak dengan kedua tantenya dan dibuat marah setengah mati oleh Rosalina, Giselle tidak ingin tinggal di rumah kontrakannya lagi. Kali ini, dia mengakhiri perjanjian sewa rumah.Lebih enak menjadi istri L

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3290

    Calvin ingin menjemput Rosalina di bandara, tapi Rosalina tidak mengizinkannya pergi. Rosalina pulang bersama pengawalnya. Rosalina bilang dia sudah bisa melihat. Calvin tidak perlu terlalu mengkhawatirkannya lagi. Biar dia bisa jadi lebih mandiri.Baiklah, Calvin hanya bisa menuruti apa kata istrinya. Kebetulan dia juga sangat sibuk. Rosalina perhatian padanya, tidak butuh Calvin jemput di bandara. Calvin pun segera menyelesaikan pekerjaannya dan pulang untuk menunggu Rosalina.Calvin sudah menyiapkan satu meja penuh dengan makanan favorit istrinya. Rosalina sudah makan di pesawat. Namun sesampainya di rumah, dia sudah lapar lagi. Jarak bandara dan rumahnya agak jauh.Entah kapan hujan yang menetes di luar berhenti. Akan tetapi, ada air di mana-mana. Langit masih mendung. Suhu lebih rendah dibandingkan tadi pagi.Begitu mendengar suara mobil, Calvin langsung keluar untuk menyambut Rosalina. Tepat saat Rosalina keluar dari mobil, Calvin pun segera menuruni tangga sambil tersenyum. “Sud

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3289

    “Bukannya Ronny kerja dengan baik? Yohanna juga nggak pilih-pilih masakan yang dia buat.”Risa bertanya dengan heran. Tanpa menunggu jawaban Jaka, dia pun berkata lagi, “Padahal masakannya benar-benar enak. Tapi dia sendiri sudah jadi bos. Mungkin dia nggak bisa terima perubahan status secara tiba-tiba.”Bekerja sebagai koki pribadi di keluarga Pangestu sama saja dengan menjadi pelayan. Ronny memiliki kemampuan, dia juga telah menjadi bos. Dia tidak kekurangan uang. Dia menjadi koki pribadi keluarga Pangestu hanya untuk sebuah tantangan. Wajar saja kalau dia sudah tidak tahan lagi.Sayang sekali, baru dua hari sudah harus diganti lagi. Risa sudah terbiasa dengan seringnya pergantian koki di rumahnya.“Tommy sangat suka sarapan yang dibuat Ronny. Banyak jenis, bahkan bisa buat bentuk hewan kecil. Tommy dan yang lainnya sangat suka.”Jaka menunggu hingga Risa selesai bicara. Setelah itu, dia baru menjelaskan, “Bukan karena Ronny nggak kerja, Bu. Bu Yohanna mau ke luar kota, jadi Ronny ik

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3288

    Rasanya Jaka yang menjadi kepala pengurus villa ini sangat mengkhawatirkan Yohanna. Yohanna mau ke luar kota, Jaka pun pesan kepada Ronny berulang kali. Satu hal diulang terus berulang kali, seolah takut Ronny akan lupa.Awalnya Jaka ingin meminta Ronny menjaga Yohanna. Mungkin karena Jaka mengingat Ronny masih muda dan belum menikah, begitu pula dengan Yohanna. Jaka pun berubah pikiran.Pria dan perempuan lajang tinggal bersama, mudah untuk terjadi masalah. Jadi Jaka tidak boleh membiarkan Ronny punya niat tidak baik. Lebih baik biarkan Ronny hanya bertanggung jawab memasak. Ada pengawal perempuan yang menjaga Yohanna.Padahal Ronny sama sekali tidak punya niat jahat. Lagi pula, dia baru saja hadir dalam kehidupan Yohanna. Meskipun sejak awal dia sudah tahu kalau Yohanna adalah calon istri yang neneknya pilihkan untuknya. Mereka baru saja saling kenal. Bagaimana mungkin ada perasaan di antara mereka?Tanpa perasaan, Ronny tidak menginginkan apa pun. Dia hanya ingin fokus memasak. Jika

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3287

    Ronny dan Jaka datang dengan mobil yang sama. Dalam perjalanan pulang, Ronny bertanya pada Jaka, “Biasa kalau Bu Yohanna dinas ke luar kota, dia tinggal di hotel atau dia ada beli rumah dan tinggal sendiri?”“Bu Yohanna nggak bilang mau ke mana. Kalau tempat yang ada perusahaan cabang, biasanya ada rumah sendiri. Setiap kali ke sana, Bu Yohanna tinggal di rumahnya sendiri. Rumahnya mungkin nggak besar, tapi ada karyawan. Barang kebutuhan sehari-hari pasti sudah ada,” jawab Jaka.“Kalau dia pergi sekadar bahas kerja sama dengan orang lain, Bu Yohanna akan tinggal di hotel. Sekalipun tinggal di hotel, dia akan tinggal di kamar presidential suite. Bisa masak sendiri. Saat ikut Bu Yohanna ke luar kota, kamu hanya perlu bawa barang yang kamu butuhkan. Kalau nggak bisa masak, dia nggak akan bawa kamu ke sana.”Ronny berpikir sejenak. “Benar juga, ya. Kalau begitu aku pulang dan beres-beres dulu. Nggak perlu bawa banyak barang. Cukup bawa bumbu. Untuk bahan-bahan, beli di sana saja.”Sungguh

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3286

    Ternyata Yohanna mau keluar kota. Ronny pun menjawab dengan hormat, “Baik, Bu.”Saat ini, Jaka tiba-tiba bertanya, “Bu Yohanna mau keluar kota, nggak bawa Ronny?”Yohanna begitu pilih-pilih makanan. Saat berada di luar kota, sulit baginya untuk menemukan makanan yang bisa dia makan. Lebih baik kalau dia membawa koki pribadinya. Dulu, Yohanna jarang dinas ke luar kota.Yohanna terdiam. Sementara itu, Ronny membersihkan meja tanpa bersuara. Dalam hati justru berkata, “Dia begitu pemilih. Kalau bepergian jauh, dia pasti kelaparan terus.”Setelah berpikir selama beberapa menit dan mempertimbangkan perutnya, Yohanna baru berkata dengan suara pelan, “Kalau begitu, Ronny, kamu pulang dan siap-siap. Jam lima sore kamu datang ke sini lagi. Ikut aku ke luar kota. Pak Jaka, jangan beritahu siapa pun selain keluargaku soal Ronny ikut aku keluar kota.”Yohanna takut kalau orang lain tahu dia ke luar kota dengan membawa koki pribadi muda, mereka akan bicara ini-itu dan membuat segala macam rumor. Se

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3285

    Dulu Fendi sering menindas Dira, sehingga Dira sering berkelahi dengannya. Setelah dewasa, meskipun tidak berkelahi lagi, Dira sebisa mungkin menghindar jika seseorang membahas Fendi.Dira benar-benar membenci mata Fendi. Pria itu selalu menatap Dira sambil tersenyum. Bagi yang tidak tahu akan mengira Fendi menyukainya.“Baiklah,” kata Dira dengan enggan.“Balik ke kantormu sana. Istirahat dulu, nanti sore ada rapat.”Yohanna mengambil kotak dessert dan menjejalkannya ke tangan Dira, lalu berkata, “Kalau Fendi berani ganggu kamu, tunggu aku pulang, aku akan bantu kamu balas dia.”“Sekarang dia nggak akan kelahi denganku. Sekalipun dia main tangan, aku juga nggak takut. Aku nggak pernah kalah saat kelahi dengannya.”Begitu teringat Dira yang dulu suka menggila, Yohanna sengaja memasang raut wajah cemas. “Kamu tangguh begitu, gimana mau nikah? Bikin orang cemas saja.”Dira spontan memasang wajah cemberut. “Aku hanya tangguh di depan Fendi. Di depan orang lain, aku tetap perempuan yang ba

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3284

    Apalagi Ronny sudah bilang kalau dia memiliki bisnisnya sendiri. Ronny punya beberapa perusahaan. Ditambah lagi auranya, penampilannya, tutur katanya membuat orang langsung tahu kalau Ronny bukan dari keluarga biasa. Wajar saja kalau orang tua Yohanna berpikir macam-macam.Orang tua Yohanna tidak ingin Yohanna menikah dengan pria dari kota lain dan pindah ke tempat yang jauh dari rumah. Yohanna sendiri juga tidak mau. Namun dalam kondisi terdesak, bisa saja orang tua Yohanna akan meminta Ronny untuk pindah ke Kota Aldimo.“Nggak. Mana mungkin Om dan Tante suruh aku ngomong begini? Ronny baru kerja dua hari. Semua orang belum terlalu kenal dia,” jawab Dira sambil tertawa pelan. “Malam hari kalau lagi nggak bisa tidur, biasanya aku baca novel. Makanya aku jadi lebih sensitif. Aku sering bayangkan diri sendiri masuk ke dalam alur novel.”“Kamu nggak bisa tidur? Itu artinya kamu kurang sibuk. Kamu follow up proyek dengan Banjaya saja,” kata Yohanna.“Kak, aku nggak mau proyek itu. Penanggu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3283

    “Kak Yohanna bahkan nggak perlu olahraga. Bentuk badanmu tetap standar model, karena kurang makan.”Kalau Yohanna merasa makanan itu tidak enak, dia lebih memilih kelaparan. Dia sering tidak makan, tekanan pekerjaan juga besar. Tidak heran kalau dia tidak bisa gemuk.“Ronny buat Kakak makan dengan nyaman. Bukankah itu perhatian? Aku nggak bisa bilang dessert yang dia siapkan adalah dessert kesukaan Kakak. Itu karena Kakak nggak ada dessert favorit. Tapi yang dia siapkan adalah makanan yang bisa Kakak makan.”“Aku sudah bandingkan. Dessert untuk aku ini kesannya lebih asal-asalan. Tentu saja, makanan yang dia buat sangat cantik dan rasanya juga enak. Tapi tetap saja bisa dilihat mana yang benar-benar dia siapkan dengan sepenuh hati. Selama dua hari ini, kita jadi punya lebih banyak waktu untuk istirahat. Sore Kakak jadi nggak perlu minum terlalu banyak kopi.”“Dira, aku benar-benar curiga kamu sudah disuap Ronny. Apa motifnya dengan suruh kamu ngomong hal-hal baik tentangnya di depanku?

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3282

    “Bu Dira.”Ronny dan Jaka berdiri di depan pintu kantor. Begitu pintu terbuka, kedua orang itu menyapa Dira dengan hormat. Saat ini, baru waktunya pulang kerja. Sekretaris juga siap-siap turun untuk makan malam.Ronni meminjam dapur perusahaan untuk menyiapkan makan siang untuk Yohanna. Ronny juga mengontrol waktunya dengan baik. Beberapa menit sebelum jam pulang kerja, dia sudah mengantar makanan buatannya ke lantai atas. Dengan begitu, dia bisa menghindari karyawan lainnya dengan sempurna. Selain itu, dia juga tidak akan menyita waktu kerja Yohanna.Butuh beberapa menit bagi Ronny dan Jaka untuk pergi dari kantin perusahaan ke gedung kantor, lalu naik lift menuju lantai paling atas.“Pak Jaka, Ronny, kalian sudah datang.”Dira minggir ke samping agar kedua pria itu bisa masuk. “Kami baru saja pulang kerja,” kata Dira.Jaka dan Ronny masuk ke kantor. “Bu Yohanna.”Keduanya menyapa Yohanna dengan sopan, lalu berjalan ke sofa dan meletakkan kotak bekal di atas meja. Kemudian, mereka mem

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status