Share

Bab 3003

Author: Anggur
Giselle berpikir sejenak lalu berkata, “Benar, Rosalina sudah pernah mendengar suaraku. Dia pasti curiga kalau mendengar suaraku yang berbeda ketika kami bertemu lagi, sekalipun kami belum sering bertemu.”

Lota menatapnya tajam lalu berkata, “Tapi, daya ingat Olivia sangat baik.”

Giselle langsung terdiam. Daya ingat Rosalina juga sangat baik. Bahkan Rosalina hanya bergantung pada daya ingatnya sendiri setelah mengalami kebutaan sejak 10 tahun yang lalu.

“Kakakmu yang buta itu ….”

“Pak Lota, Rosalina sudah nggak buta lagi. Dia berhasil mendapatkan kembali penglihatannya setelah Calvin meminta bantuan seorang dokter hebat untuk mengobati Rosalina.”

Kemudian Giselle berkata dengan penuh amarah, “Nasib perempuan itu benar-benar baik.”

Rosalina masih buta ketika Calvin mendekati gadis itu. Namun anehnya, Calvin tidak membencinya. Bahkan kedua tantenya sempat mendatangi Fenny dan mengatakan kalau Rosalina tidak layak untuk Calvin karena gadis itu buta.

Namun, Fenny justru mengatakan kalau
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ryy Yolanda
jauh y harusnya liam di buat cerita sendiri si thor ...
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4133

    “Kalau nanti kalian ada kesulitan, datang saja. Kami pasti bantu. Tapi kalau kami nggak bisa bantu, apa boleh buat.” Kedua kakak Fani pura-pura berpamitan dengan Ivan dan yang lain. Setelah izin pamit dan menyimpan uang itu, mereka berdua tidak lupa mengucapkan terima kasih. “Biar aku panggilkan mobil untuk kalian pulang,” kata Ivan sembari menelepon sopir untuk mengantar mereka berdua pergi. Tentu saja, kedua kakak Fani tidak sungguh pergi meninggalkan Cianter. Malam ini mereka akan langsung beraksi. Makin cepat mereka menghabisi Felicia, makin cepat pula mereka bisa membawa pulang bayaran yang Ivan janjikan. “Terima kasih, Pak Ivan. kalian sudah banyak sekali membantu kami.” Semua sandiwara berjalan dengan baik. Hingga detik ini kedua kakak Fani tidak keberatan untuk bersandiwara sedikit lebih lama. Tak lama datang sebuah mobil sedang berwarna hitam yang berhenti di dekat mereka. Sopir turun dari mobilnya dan menyambut ketiga tuannya. “Antar dua orang ini pulang. Mereka kakak k

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4132

    Julio kembali ke ruang makan dan membungkus sisa makanan yang tidak habis. Botol yang sudah dibuka dan belum habis juga dia bungkus sekalian ke dalam beberapa kantong plastik. Dia memberikan semua sisa makanan dan minuman itu kepada Felix. “Karena kita nggak mau ada orang yang tahu, kita harus kelihatan meyakinkan. Kalian bawa pulang semua makanan ini. Bisa untuk dimakan lagi nanti malam. Kalau nggak mau, langsung buang saja ke tong sampah. Tapi minumannya jangan dibuang. Kalian berdua minum saja. Kami nggak pernah buka minuman itu. Botolnya juga mahal, nggak mungkin bisa dibeli di kampung kalian. Kalaupun ada, paling barang palsu.” Felix menerima sisa makanan dari Julio, termasuk botol alkohol yang masih belum habis itu. Botol itu berisi minuman keras yang harganya mahal. Kalaupun Julio tidak memberikannya, Felix yang akan meminta. Selama dia hidup, belum pernah dia merasakan miras senikmat itu. “Kalau sudah selesai beres-beres, kalian boleh pergi. Kami masih harus balik ke kantor,”

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4131

    Dengan suara yang pelan Ivan memanggil kedua kakak Fani untuk medekat. Kedua kakak Fani sudah terbuai oleh alkohol akibat minum terlalu banyak. Wajah mereka sampai memerah saking bersemangatnya. Tanpa berlama-lama mereka berdua mendekati Ivan. Ivan melepas tangan yang dia gunakan untuk menarik koper, agar Felix bisa mengambilnya sendiri. Koper tersebut diletakkan di lantai dan begitu dibuka, di dalamnya terdapat beberapa gepok uang, yang satu gepok berjumlah dua ratus juta. Felix dan Frederick begitu senang melihat uang sebanyak itu hingga tangan mereka gemetar. Seumur hidup mereka tidak pernah melihat uang kas sebanyak itu. Mereka kegirangan sampai senyum lebar pun tak bisa lagi mereka tutupi melihat uang sebanyak itu menjadi milik mereka. Mereka masing-masing mengambil satu gepok dan enciumnya. “Ini dia yang paling aku suka,” kata Felix dengan gembira. “Makin banyak makin bagus.” “Aku juga. Kak, kita masing-masing sepuluh gepok. Sekarang taruh semua uangnya di koper saja dulu. Sa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4130

    Semenjak kepergian sang ibu, Ivan dan adiknya takut adik mereka akan menjadi orang yang berdarah dingin. Mereka membukukan rekening dan menarik sisa uang yang ada di kartu bank. Ivan juga jarang menyentuh uang itu karena hanya dengan sisa dana yang tidak seberapa, membeli sebuah jam tangan yang bagus juga tidak cukup. Biasanya Ivan baru memindahkan uangnya ke rekening lain, atau tarik tunai sekalian setiap satu atau dua tahun sekali. Ivan kemudian akan menggunakan uang itu untuk memikat wanita. Hanya segelintir orang saja yang sanggup menahan diri untuk memamerkan kekayaan mereka. Kali ini, Ivan mengeluarkan uang tunai yang dia simpan di dalam brankas. Pengeluaran dia dan adiknya jauh lebih besar sewaktu Patricia masih ada. Mereka sering mengganti mobil baru yang harganya sampai ratusan juta secara tunai. Membeli rumah pun sama, mereka membayar tunai. Ivan yang sudah terbiasa hidup foya-foya menganggap uang ratusan juta nilainya sama seperti puluhan ribu bagi rakyat biasa. Namun itu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4129

    “Tambah lagi dua miliar, jadi totalnya dua belas miliar. Aku dan adikku masing-masing dapat enam miliar. Kalau di bawah itu, kami nggak terima,” kata Felix. “Kami sudah membantu kalian membereskan sesuatu yang kalian nggak bisa. Keuntungan yang kalian dapat dari pembunuhan ini berkali-kali lipat lebih banyak dari apa yang kami minta. Lagi pula kalian juga yang mau Felicia mati, bukan kami. Kami malah bisa saja masuk penjara. Kalau seorang dapat enam miliar, baru kami pertimbangkan.” Frederick ikut menambahkan,” Benar. Kami memang miskin, tapi nyawa kami tetap berharga. Kalau mau mengorbankan kehidupan kami, kalian harus siap membayar mahal.” Ivan membukakan sebuah botol miras mahal dan menuangkannya untuk mereka berdua, semetara dia sendiri hanya minum jus buah. “Kami masih harus mengemudi untuk kerja, jadi kami nggak ikut minum. Ini adalah alkohol yang aku sayangi. Kalau beli di luar harganya selangit. Silakan kalian berdua minum sesuka hati. Kalau suka, boleh dibawa pulang sekalia

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4128

    Ivan dan kedua adiknya tidak bisa memenuhi permintaan Felix dan Frederick. Bagaimanapun juga mereka diminta untuk melakukan sesuatu yang melanggar hukum. Jika tertangkap dan diadili, mereka juga yang akan dijatuhi hukuman penjara selama bertahun-tahun. Kehilangan kebebasan hanya demi dua miliar sangat tidak layak. “Pak Ivan, kami memang membenci Felicia sama seperti kalian, tapi kami hidup di kota kecil yang jauh dari Cianter dan jauh dari Felicia. Selama kami nggak cari masalah sama dia, dia juga nggak akan menyerang kami. Kami bisa tetap hidup damai seperti biasa meski secara keuangan pas-pasan. Setidaknya kami masih bebas. Yang mau menghabisi Felicia itu kalian. Selama Felicia terus hidup, kalian juga yang merugi. Tapi kalau kalian mau mengalah, sebaiknya cepat mengundurkan diri dari Gatara Group, jual semua aset kalian dan pergi dari kota ini. Tinggal di kota kecil saja seperti kami. Hidup kalian bakal terasa lebih tenang, nggak perlu takut Felicia menyerang kalian. Kalian juga ng

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status