LOGINPauline mengetuk pintu kamar Katarina, tetapi dia tak kunjung mendapatkan balasan. “Mungkin dia sudah tidur. Nggak usah ganggu dia. Lihat sekarang sudah jam berapa,” ujar Andre kepada istrinya. Dia sekadar mengingatkan sekarang sudah larut malam. Dia tidak ingin mengganggu waktu istirahat anaknya. “Tapi sudah dua hari ini aku nggak ketemu sama Katarina. Giliran mau ngobrol, dia sudah tidur. Ya sudah, tunggu dia sempat, deh.” Mereka sekeluarga tinggal di bawah satu atap rumah yang sama, tetapi yang muda-mudi sibuk bekerja berangkat pagi pulang malam. Bahkan di hari libur pun mereka tetap sibuk berkunjung ke rumah klien. Meski Doha Group dipandang sebagai salah satu dari perusahaan terbesar yang ada di Harsa, rekan bisnis mereka juga tidak kalah besar. Mereka tetap punya lawan bisnis yang ingin merampas kekayaan mereka. Karena itu, tentu saja Doha Group harus tetap menjaga relasi dengan baik. Memang seperti itulah dunia korporat. Yang sudah berkecimpung lama pasti bisa memahaminya. “
Walau demikian, tentu saja di antara adik-adiknya yang lain, Stefan yang paling jarang dipukuli. Sedari kecil Stefan sudah berlaku selayaknya seorang kakak, bisa diandalkan dan tenang, tidak seperti adik-adiknya yang bandel dan sering terkena hukuman. Namun begitu, mereka sembilan bersaudara tetap senang bersama kakek nenek mereka. “Ya sudah, cerita saja gimana kemajuan kamu sama Katarina. Apa kamu pernah berpikir apa alasan dia nggak mau mengaki sebagai Rubah? Itu kan cuma penyamaran dia. Identitas dia yang asli, ya, Katarina. Yang dia mau kamu cintai itu jati dirinya yang asli, bukan si Rubah sekalipun Rubah itu adalah dia sendiri. Kalau di masa depan kamu benar-benar menikah sama dia dan hidup bersama, nggak mungkin dia terus-terusan menjadi Rubah sepanjang hari di depan kamu. Dia pasti mau settle down, nggak lagi berkelana bersama gurunya sebagai Rubah atau Nana. sampai sini kamu paham? Sebelum kamu benar-benar jatuh cinta sama Katarina, dia nggak akan mau mengaku.” “... tapi, Ru
“Samuel, kamu ‘kan nggak suka makan pedas. Disuruh minum sup jahe saja juga sudah kayak disuruh minum racun. Untuk apa, sih, kamu menyiksa diri sendiri. Pulanglah sana, jangan muncul lagi di depanku atau keluargaku. Cewek yang kamu suka itu nggak mungkin aku,” kata Katarina setelah dia sejenak terdiam mendengar ucapan Samuel. Samuel menyukai Rubah. Sekalipun Rubah itu hanyalah penyamaran Katarina, Katarina merasa yang Samuel cintai adalah kepribadiannya Rubah, bukan kepribadiannya yang asli. Bicara soal cemburu kepada diri sendiri, Katarina adalah ahlinya. Katarina menaikkan kaca jendela dan bersiap untuk pergi. Samuel pun segera kembali ke mobilnya dan mengikuti Katarina dari belakang. Rencana awal Katarina adalah ingin pergi belanja bersama dengan kakak adiknya, tetapi karena Samuel terus mengikuti, Katarina berubah pikiran dan langsung pulang ke rumah. Setibanya di rumah, di memarkir mobil di dalam sehingga Samuel tidak bisa masuk. Kebetulan saat itu orang tua Katarina sedang tida
Selang beberapa menit kemudian, Katarina keluar dan pura-pura tidak melihat sosok Samuel yang berdiri seperti patung itu, tetapi Samuel langsung berlari dan menghadang jalan Katarina. Mobil yang melaju dengan pelan itu langsung mengerem, kemudian Katarina menurunkan kaca mobilnya dan membentak, “Samuel, kalau mau mati, jangan minta aku yang melindas. Bikin ban mobilku kotor saja.” “Katarina, maaf. Aku terpaksa menggunakan cara ekstrim untuk bikin kamu berhenti. Kalau nggak begini, kamu nggak mungkin berhenti.” “Ada apa lagi?” Katarina menarik napas panjang dan bertanya dengan nada datar, “Sudah malam begini, mana udaranya dingin pula, ngapain kamu berdiri di depan kantorku? Kalau kamu sampai mati kedinginan, jangan salahkan aku. Bukan aku yang minta kamu berdiri. Sudah kubilang, aku nggak butuh ditraktik makan sama kamu.” Samuel memasang wajah senyum dan membalas, “Katarina, aku sudah dari tadi tunggu di sini, apa boleh kamu temani aku makan bersama sebentar saja?” Samuel juga memb
Katarina masih memiliki hubungan baik dengan Nenek Sarah, jadi dia tidak ingin merepotkan. “Aku dengar Nenek Sarah itu orangnya kekanak-kanakan dan suka sesuatu yang heboh. Aku mau ajak undang dia datang kemari untuk nonton satu pertunjukan seru besok.” “... Kak Clarissa, kalau ada yang nggak suka, selesaikan sama Samuel saja, nggak perlu melibatkan Nenek Sarah. Dia memang masih segar, tapi umurnya sudah kepala delapan. Kalau minta dia datang jauh-jauh ke sini, kita juga yang harus tanggung jawab kalau sampai terjadi sesuatu.” Nenek Sarah adalah jangkar bagi keluarga Adhitama. Katarina tidak berani menjadikan keselamatan Nenek Sarah sebagai bahan lelucon. Katarina sendiri sangat menyayangi Nenek Sarah, dan dia juga suka dengan anggota keluarga Adhitama lainnya. Gurunya, Rubah Perak, pernah berkata, asalkan Katarina bisa menikah dengan anggota keluarga Adhitama, maka dia tidak akan merasa khawatir. Namun jika Katarina menikah dengan keluarga lain, Rubah Perak pasti akan cemas Katarin
“Siapa yang tahu kamu benar-benar serius atau nggak,” balas Clarissa ketus. “Kak Clarissa, aku tahu apa yang keluar dari mulutku nggak bisa dipercaya. Aku bakal membuktikan ketulusanku dengan perbuatan. Kalau aku sekali lagi mempermainkan perasaan Katarina, nggak perlu kalian lagi yang kasih aku pelajaran, keluargaku sendiri yang pasti sudah kasih aku pelajaran duluan. Aku juga bukan orang yang seperti itu. Pada waktu itu aku cuma mengikuti perintah nenekku untuk menjalin hubungan sama Katarina.”“Ya, kamu cuma mengikuti perintah untuk mengejar Katarina selama tiga bulan. Waktu itu Katarina masih muda dan polos. Kamu yang menggoda dia dan malah mundur dengan alasan yang nggak masuk akal. Apa semurah itu kasih sayang Katarina bagi kamu? Kalau waktu itu bukan dia sendiri yang tanya, apa kamu bakal menjelaskan ke dia? Sudah berapa bulan berlalu sejak kejadian itu. Di saat Katarina mulai melupakan kamu, kamu malah tiba-tiba balik lagi dan merusak ketenangannya. Apa karena kamu gagal menge







