Share

Bab 32

Penulis: Anggur
Kemarin malam Olivia sengaja menunggu Stefan pulang dan bilang dengan lelaki itu untuk pergi membeli sayur pada hari Sabtu pagi. Perempuan itu juga menelepon nenek, karena tahu keluarga mertuanya yang datang membutuhkan tempat sekitar dua hingga tiga meja. Adik-adik Stefan semuanya juga akan datang.

Maksud dari sang nenek karena dia dan Stefan sudah menikah dan sudah menjadi menantu dari keluarga Adhitama. Olivia harus bertemu dengan para anggota keluarga Adhitama yang lain agar mereka saling mengenal ketika bertemu di tengah jalan.

Sayur yang akan dibeli hari ini cukup banyak, Olivia khawatir dia tidak sanggup membawanya jika pergi seorang diri. Perempuan itu meminta Stefan mengendarai mobilnya agar tidak repot kalau barang bawaan mereka banyak.

Pukul enam pagi, Stefan terbangun karena telepon dari Olivia. Kekesalan karena tidur nyenyaknya terganggu berusaha kuat ditahan oleh lelaki itu agar tidak mengeluarkan sumpah serapahnya pada Olivia.

“Pak Stefan.”

Suara Olivia terdengar cerah d
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Nasya Doowe
pelit banget sih thorrrrr
goodnovel comment avatar
Ann Recipe
Suka banget sama novel ini, seruuuu mau lanjut tp koin terbatas wkwkwkkk
goodnovel comment avatar
Halimah Haskah
kosa kata nya terlalu berbelit² .. satu bab cuma di puter² itu aja pembahasannya ..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 33

    Mereka kembali setelah berkeliling dan berbelanja selama dua jam lamanya. Stefan yang sudah terbiasa bepergian dengan mobil mewah dan rutin berolahraga merasa sedikit kelelahan menemani Olivia berkeliling selama dua jam dan juga membawa belanjaan.Lelaki itu rela mengurusi setumpuk dokumen yang tidak ada habisnya serta rapat yang tidak berujung dibandingkan dengan menemani Olivia berbelanja.Setelah mobil selesai diparkir, tiba-tiba Olivia menerima telepon dari nenek Sarah sebelum dia sempat turun dari dalam mobil.“Olivia, kalian sudah di rumah? Kami sudah sampai di bawah.”Perempuan itu tertawa kecil dan berkata, “Nenek, kami baru balik dari supermarket. Nenek tunggu kami sebentar di bawah, kami segera ke sana.”“Kamu dan Stefan ke supermarket?”Sarah yang mendengar ucapan perempuan itu tampak bahagia. Dalam hatinya memikirkan cucu lelakinya yang dingin itu ternyata rela menurunkan ego nya untuk menemani Olivia berbelanja di supermarket.Ada baiknya juga meminta lelaki itu berpura-pu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 34

    Orang-orang terdiam dan tidak berani membayangkan pemandangan seperti itu.“Kalian semua ingat kalau jangan sampai membongkar identitas asli kita! Olivia nggak tahu. Kakak, kalian berdua suami istri bilang kalau kalian nggak ada uang pensiun dan hanya sibuk menanam di rumah. Setidaknya kalian bisa hidup dari uang bercocok tanam.”“Waktu datang tadi kita sudah membicarakannya dan kalian harus ingat! Kalau sampai ketahuan, Stefan akan membuat perhitungan dengan kalian. Kalau sampai nanti terjadi, kalian jangan minta tolong sama Nenek!”Sekarang Sarah merasa apa yang direncanakan oleh Stefan ternyata cukup menyenangkan. Ia mendukung rencana cucunya itu untuk tetap berpura-pura miskin. Sebenarnya Sarah yakin kalau Oliva merupakan perempuan yang baik dan sudah pasti tidak matrealistis. Umurnya yang sudah begitu larut membuatnya merasa tidak akan salah ketika menilai seseorang.“Iya, tahu.”Semua orang menyahuti Sarah. Sebenarnya mereka tidak asing dengan sosok Olivia karena perempuan itu pe

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 35

    Sandy yang memang sudah kenal tampak ngobrol dengan Olivia. Bocah itu menyaksikan pemandangan kakak iparnya yang meminta sang kakak sepupu angkuhnya itu untuk memindahkan barang. Dia yakin bahwa dirinya harus mencari muka dengan kakak iparnya tersebut.Sandy yakin suatu hari nanti kakak iparnya ini akan menjadi senjatanya untuk membela diri!Odelina dan Roni membawa putranya, Russel datang sedikit terlambat dibandingkan dengan keluarga Adhitama. Roni yang tahu kalau istrinya merusak mobil mahal dan harus ganti rugi, kemudian adik iparnya yang ternyata kenal dengan pemilik mobil dan membantu agar biaya ganti ruginya tidak mahal membuat Roni tidak berani memandang adik iparnya itu sebelah mata.Awalnya Roni tidak begitu mementingkan pertemuan kali ini, tapi setelah bertemu dengan Stefan, semua pemandangannya berubah. Dia bahkan sedikit kagum dengan sifat adik iparnya ini yang ternyata jauh lebih tegas dibandingkan dengan atasannya di kantor. Bahkan lelaki itu jauh lebih mengintimidasi di

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 36

    Stefan tidak suka bersosialisasi dengan Roni karena lelaki itu merupakan tipe manusia yang paling dibenci oleh Stefan. Selain itu dia juga tidak suka dengan sikap Roni.Russel sedang haus tetapi lelaki itu tidak mengambil botol yang ada di meja hadapannya dan sudah terisi penuh dengan air. Lelaki itu justru meneriakkan nama Odelina untuk mengambilkan minuman anaknya.Pertemuan pertama mereka sudah membuat Stefan menilai kalau Roni tidak menghargai istrinya sama sekali. Roni menganggap bahwa tugas menjaga anak di rumah merupakan sebuah pekerjaan yang sangat mudah.Cara didikan keluarga Adhitama membuat Stefan tidak suka dengan lelaki yang tidak menghargai istri. Dia dan Olivia memang menikah kilat dan baru bertemu setelah mengambil surat nikah. Akan tetapi dirinya tetap sangat menghargai Olivia yang menjadi istrinya ini.Olivia tertawa mendengar jawaban Stefan dan berkata, “Ya sudah kalau nggak nyambung.”“Biarkan Ricky yang ngobrol dengan Kak Roni saja, dia pasti nggak akan merasa kita

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 37

    “Pak Stefan, biar aku saja yang melakukannya.” Olivia memberi kode agar lelaki itu menyingkir dan memberikan tempat untuknya.Setelah Stefan hening sesaat, dia bergeser dan memberikan tempat beserta celemek pada Olivia. Akan tetapi lelaki itu tidak keluar dan hanya berdiri di samping sambil mengamati Olivia mencuci piring."Pertemuan selanjutnya kita makan di rumah makan aja, nggak repot.”“Iya.”Olivia tidak keberatan dengan ucapan lelaki itu. Hari ini adalah pertemuan kedua keluarga mereka masing-masing, dia sendiri harus menampilkan dirinya yang terbaik di hadapan keluarga mertuanya. Oleh karena itu Olivia memutuskan untuk memasak saja di rumah.“Nenek bilang sama kamu apa?” tanya Stefan tiba-tiba.Olivia menghentikan gerakan tangannya di atas ponsel dan menoleh ke arah lelaki itu. Stefan juga tengah menatapnya, sehingga kedua pasang mata itu saling bertemu. Lelaki itu dapat menangkap sorot geli di mata Olivia dan mendengar perempuan itu berkata,“Nenek nanya kita tidur pisah kamar

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 38

    Maaf sekali, hubungan suami istri mereka belum sampai pada tahap itu. Yang penting mereka hanya teman hidup saja. Meski lelaki itu marah, dia tidak akan mengusir Oliva.Setelah Olivia selesai mencuci piring, dia membersihkan seluruh dapur dan mengepel seluruh bagian rumah. Hingga terakhir dia duduk di kursi ayunan yang baru saja dibeli olehnya. Pemandangan malam dengan angin sepoi-sepoi ditambah dengan ayunan dari kursi tersebut membuat Olivia merasa sangat nyaman.Taman balkonnya terlihat seperti sebuah taman mini yang penuh dengan tanaman-tanaman cantik. Olivia mendecak kagum pada kemampuan dirinya lagi. Terdengar suara langkah kaki yang melangkah ke arah Balkon.Sesaat kemudian sosok Stefan muncul di sana dan memandangi Olivia yang duduk di ayunan. Perempuan itu terlihat sangat nyaman sekali. Kerutan di wajah Stefan semakin mendalam. Dia mendekati Olivia dan menyerahkan dua lembar kertas.“Apa ini?” tanya Olivia penasaran.Stefan tidak berbicara dan dari sikapnya terlihat jelas untu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 39

    Olivia menerima pulpen tersebut dan bangkit berdiri untuk berjalan ke arah tiang balkon. Dia menggunakan tiang tersebut sebagai alas untuk menandatangani perjanjian tadi. Stefan mengambil bak tinta agar perempuan itu bisa meletakkan cap jarinya. Mereka masing-masing memegang satu rangkap dari surat perjanjian tersebut.Olivia melipat surat tersebut dengan sembarangan dan menyimpannya di saku. Melihat sikap santai Olivia membuat Stefan merasa sedikit kesal. Akan tetapi dia tidak tahu harus berkata apa karena perjanjian tersebut dibuat sendiri olehnya.Semua isi dalam surat tersebut rata-rata memojokkan Olivia karena terlihat menjaga diri dari perempuan itu. Olivia tidak menambahkan persyaratan apa pun dalam surat tersebut.“Hari ini kamu juga sudah lelah selama seharian, istirahatlah.”“Kamu juga.”“Aku duduk dulu di sini sebentar. Aku mau menikmati bunga-bunga ini. Selama ini aku selalu ada impian seperti ini dan memiliki sebuah balkon dengan taman bunga yang kecil. Karena sekarang sud

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 40

    Mereka hanya suami istri sah secara nama saja. Meski lelaki itu mabuk, dia juga tidak ingin dijaga oleh Olivia. Siapa yang tahu kalau perempuan itu akan mengambil kesempatan dalam kesempitan ketika Stefan mabuk.Lelaki itu memang telah berusia 30 tahun, tetapi Stefan tidak pernah memberikan ciuman atau bahkan pelukan pada siapa pun. Selama ini tidak pernah sekalipun dirinya berharap pada kisah cinta.Nenek selalu memarahinya dan mengatakan dirinya sebagai orang yang tidak memiliki perasaan. Itu semua juga karena dia tidak pernah mengharapkan apa pun dari yang namanya cinta. Karena itu juga, agar sang nenek tidak berceloteh lagi, Stefan menikahi Olivia.Setelah dia meraba seluruh saku di tubuhnya, Stefan tetap tidak menemukan kuncinya. “Kamu panggilkan Olivia bangun saja.”Stefan lupa membawa kunci rumah saat pergi tadi. Dengan sigap anak buahnya langsung mengetuk pintu. Olivia memang telah tidur, tapi dia belum terlelap sepenuhnya. Mendengar suara ketukan pintu membuatnya langsung ters

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3666

    Yohanna menyudahi percakapan dia dengan teman baiknya dan masuk ke ruang makan. Dua adik dan ibunya sudah duduk di tempat mereka masing-masing. Di depan mereka sudah tersedia semangkuk sup hangat yang menunggu untuk segera dinikmati. Di tempat duduk yang biasa Yohanna tempati juga sudah tersedia semangkuk sup, sama seperti yang diberikan untuk yang lain, yang disajikan langsung oleh Ronny. Setelah Ronny memanggil Yohanna untuk makan, dia langsung kembali ke dapur karena di dapur masih ada dua lauk lagi yang harus dia masak agar hidangannya lengkap. Seusai makan siang, Yohanna beristirahat sejenak karena sebentar lagi dia harus segera kembali ke kantor. Sejujurnya Ronny juga sedikit lelah, tetapi dia masih harus melayani tunangannya itu, dan baru bisa benar-benar beristirahat ketika Yohanna sudah berangkat kerja. Di malam harinya, jika Yohanna tidak makan di rumah, Ronny diberi kebebasan untuk bekerja atau terus beristirahat karena keluarga Pangestu masih memiliki koki yang lain untuk

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3665

    “Bawa juga suami kamu biar dia nggak salah paham. Takutnya nanti dia pikir kamu datang ke rumahku untuk selingkuh.” “... oke. Aku bakal ajak dia juga. Aku mau lihat cowok kayak apa sih yang punya suara merdu begitu. Seharusnya nggak jelek, ‘kan?” Setelah sejenak terdiam, Yohanna membalas, “Kayaknya mending kamu nggak usah datang, deh. Takutnya kalau kamu datang dan ketemu dia, kamu bakal menyesal sudah menikah karena kamu sudah nggak bisa lagi ngejar-ngejar cowok ganteng.” “Wah, berarti dia pasti ganteng banget, nih. Aku jadi makin nggak sabar main ke rumah kamu. Bisa bikin kamu ngomong begitu berarti dia pasti punya muka yang menarik. Yohanna, kalau kamu sudah nggak mau pakai koki yang ini lagi, jangan lupa kabari aku, ya. Biar aku yang pakai dia. Selama ada koki ganteng di rumahku, aku nggak bakal pernah kelaparan lagi.” “Untuk sekarang, aku masih bisa makan masakannya dia, masih belum muak. Dia memang dari dulu hobinya memasak. Mungkin di zaman dulu dia sempat hidup jadi koki bu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3664

    Masalahnya, dengan harta dan kedudukan yang ketua kelas miliki sekarang pun, jarak antara dia dan Yohanna masih terlalu jauh. Yohanna berpikir sejenak dan menjawab, “Ketua kelas kita mukanya yang kayak gimana? Aku nggak ingat sama sekali.” Ketika masih bersekolah, ada banyak sekali kaum pria yang berusaha mendekati Yohanna, tetapi Yohanna sedikit pun tidak memiliki perasaan terhadap mereka. Jadi setiap hari dia hanya memasang wajah yang kaku dan dingin. Dari situ dia mendapat julukan “Ice Princess”, dan makin sedikit orang yang berani mendekatinya. Karena terlalu banyak pria yang menyukainya, Yohanna tidak ingat seperti apa wajah mereka semua. Itu karena Yohanna tahu, mereka bukanlah pria yang dia inginkan. Jadi tidak aneh jika Yohanna tidak ingat seperti apa paras ketua kelasnya. “... ketua kelas kita itu dianggap sebagai cowok terganteng di kelas. Masa kamu nggak ingat? Kita kan sekelas sama dia selama dua tahun, lho,” ujar Ruth. “Cowok yang sekelas sama aku selama dua tahun kan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3663

    “Sebentar lagi kan tahun baru, yang tua-tua setiap hari kerjanya telepon aku minta aku cepat pulang. Makanya sekarang aku sudah pulang.” Setelah Ruth menjawab pertanyaan Yohanna, sekarang gantian giliran dia yang bertanya, “Kamu kan baru pulang dari perjalanan bisnis, masa sudah langsung ke kantor lagi tanpa istirahat? Kamu terlalu keras kerjanya, kan kamu punya banyak adik-adik yang bisa bantu kamu. Bagi saja tugas kamu sebagian ke mereka. Jangan semuanya kamu tanggung sendiri. Nggak perlu bikin capek diri sendiri.” Ruth sangat memedulikan Yohanna. Mereka berdua adalah teman baik, tetapi semenak Yohanna mengambil alih bisnis keluarga, mereka jadi jarang bertemu karena Yohanna terlalu sibuk. Sering kali mereka hanya berhubungan melalui chat untuk tetap menjaga pertemanan. Untung saja mereka adalah teman sekelas sejak SD. dengan pertemanan yang sudah terjalin selama bertahun-tahun, tentu tidak akan putus hanya karena Yohanna sibuk bekerja. Yohanna juga sering menjalin hubungan kerja

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3662

    Yohanna harus membahas masalah pendidikan adiknya dengan kedua orang tuanya. Dia hanya punya satu adik kandung, jadi dia akan sangat mementingkan pendidikan adiknya. Sesibuk apa pun pekerjaan Yohanna, dia akan selalu meluangkan waktu untuk bertanya tentang kegiatan belajar adiknya. Apabila Tommy melakukan kesalahan dan malah dimanja oleh orang tuanya, maka Yohanna yang mau tidak mau harus memarahinya. Tidak peduli Tommy menangis atau merengek manja, kalau sampai Yohanna tahu adiknya bersalah, dia akan memberi pelajaran tegas agar kesalahan itu tidak terulang lagi. Lalu Yohanna juga akan menyuruh Tommy untuk menuliskan apa saja kesalahannya di atas kertas. Apabila orang tua atau om tante juga melindungi Tommy, mereka juga harus ikut menulis kesalahan mereka. Lihat saja siapa yang masih berani melindungi Tommy ketika dia berbuat kenakalan. Namun tentu Yohanna tidak akan menegur jika Tommy melakukan kenakalan kecil yang masih bisa diterima. Sebagai anak kecil, khususnya anak lelaki, waj

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3661

    Yohanna spontan tersenyum mendengar ucapan manis adik-adiknya. “Berhubung kalian berdua sudah berbaik hati, kalau begitu aku panggil kakak-kakak yang lain untuk pergi belanja bareng. Siapkan dompet kalian, ya. Aku sudah lama nggak pergi belanja, lho. Kalau sudah pergi belanja nanti, apa pun yang aku suka langsung kubeli.” Kedua kakak beradik itu mengangguk, dan Tommy menyahut, “Biasanya Kak Yohanna sibuk kerja, jadi nggak ada salahnya sesekali belanja. Anggap saja waktu untuk bersantai.” Di antara semua anggota keluarga Pangestu, Yohanna memiliki pekerjaan yang paling sibuk dan paling melelahkan. Sejauh yang bisa Tommy ingat, dia tidak pernah satu kali pun melihat kakaknya pergi berbelanja atau pergi berlibur. Setiap hari dia harus bekerja di kantor, menemui klien, dan pergi dinas ke luar kota. Bahkan di akhir pekan pun Yohanna belum bisa bersantai. Terkadang dia masih harus menemani partner bisnis bermain golf, memancing atau berenang. Namun, hanya partner bisnis penting yang bisa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3660

    “Oke! Nanti aku beliin Kakak baju baru,” ucap Tommy. Tommy sama sekali tidak kekurangan uang saku. Ketika tahun baru tiba, para orang tua akan memberikan sejumlah uang yang dimasukkan ke dalam amplop merah. Sebagian yang itu Tommy serahkan kepada ibunya, dan sebagian lagi dia pakai sendiri untuk membeli barang apa pun yang dia inginkan. Dia juga sangat pandai dalam mencatat keuangannya, dia ingat untuk apa saja uangnya dipakai, atau barang-barang apa saja yang dia beli. Yohanna membungkukkan badannya sedikit dan mencubit pipi adiknya. Mata dan alisnya membentuk setengah lingkaran seperti sedang tersenyum. “Kamu belajar yang benar dan harus nurut sama aku saja aku sudah senang. Nggak perlu beliin aku baju baru. Aku punya uang untuk beli baju baru sendiri.” Di lemari baju Yohanna masih banyak baju baru yang bahkan belum sempat dia kenakan. Biasanya dia sehari-hari mengenakan jas kerja, dan hanya mengenakan pakaian santainya di akhir pekan atau ketika sedang beristirahat di rumah. Ibu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3659

    Yohanna tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia langsung keluar dari dapur dan duduk kembali ke sofanya semula. Risa tetap memberikan beberapa camilan yang ada dan berkata, “Yohanna, kalau sudah lapar banget, makan saja sedikit. Yang ini nggak terlalu manis. Koki yang biasa tahu kamu nggak suka manis, jadi gulanya dikurangi.” “Selama aku nggak di rumah, dia pasti bikin sesuai sama selera kalian. Aku nggak bisa makan,” balas yohanna. “Nggak terlalu manis pun aku tetap nggak suka.” Bukan hanya perkara tingkat kemanisan saja, tetapi Yohanna memang tidak suka segala jenis dessert yang dibuat oleh kokinya. “Gimana kalau makan biskuit saja?” tanya Risa khawatir seraya menyodorkan bungkusan biskuit kepadanya. “Atau makan buah juga boleh. Di rumah ada buah yang kamu bisa makan. Dijamin masih segar.” “Nggak usah, Ma. Mama duduk saja, nggak perlu kasih aku ini itu. Setengah jam lagi sup yang Ronny buat sudah jadi. Aku tunggu saja.” Yohanna tidak suka makan buah di saat perut kosong. Biasanya di

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3658

    Ada sih ada saja, tetapi Yohanna tidak tertarik kepada mereka. Yohanna merasa dia punya selera yang cukup tinggi. “Ma, sudahlah, nggak usah bahas beginian lagi. Aku lapar, aku mau lihat apa ada camilan untuk ganjal perut.” Yohanna pun beranjak dari tempat duduknya karena sudah tidak ingin lagi membicarakan topik tentang pernikahan dengan ibunya. “Selama kamu dan Ronny pergi, dessert yang ada di rumah dibuat sama koki yang satu lagi. Dessert buatan dia terlalu manis buat kamu. Kamu pasti nggak bakal suka,” kata Risa. Walau begitu, anggota keluarga lainnya semua pada suka. Hanya Yohanna saja yang tidak suka. Yohanna masih bisa makan dessert buatan Ronny walaupun tidak terlalu banyak. Ronny mengaku dia tidak begitu pandai dalam membuat makanan manis. Risa pernah mencoba dessert buatan Ronny,dan memang tingkat kemanisannya tidak setinggi koki yang biasa, dan tingkat kelembutannya juga sedikit lebih baik. Mungkin karena itu, Yohanna masih bisa menikmati dessert buatan Ronny. Yohanna pu

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status