Share

41. Teka-Teki Perasaan

Dari kejauhan, aku memantau anakku yang sedang bermain dengan ayahnya setelah acara ulang tahun selesai. Aku menyendok salad buah di tanganku sambil melihat ada gelak tawa antara ayah dan anak yang tidak bisa kudengar karena jarak membatasi pendengaran. Namun aku mampu merasakannya, bahwa saat ini Renata sedang bahagia.

Aku melirik arloji, sudah cukup sampai di sini bermain bersamanya. Karena aku tidak ingin ambil resiko kemalaman di jalan. Bisa-bisa, itu dijadikan alasan Lucas untuk mengajak kami menginap di hotel. Pria itu bilang tidak akan berbuat tidak senonoh, mana aku percaya pada seorang pria plin plan seperti dia. 

Aku menghampiri Lucas dan Renata, dengan terpaksa semua keseruan harus berakhir sore ini dan kami akan menjalani hidup masing-masing seperti biasa, sepulangnya dari tempat ini.

"Lucas, Renata, ayo kita pulang sekarang! Kalian sudah cukup lama menikmati hari dan harus beristirahat."

Renata murung, dia tahu akan menunggu lama lagi un

Mira Restia

Hallo pembaca jika harga koin sedikit naik, itu artinya aku buat cerita yang lebih panjang. Selamat menikmati

| 11
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
yyui
koin nya mahal amat yaaaa..
goodnovel comment avatar
Gusty Ibunda Alwufi
jgn2 bukan karna lucas tp sm papanya lucas hadeh kasian
goodnovel comment avatar
ElzaAnggraini Andeski's
ada sebuah misteri, perlahan2 terbuka.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status