Share

53. Bela Sungkawa

Aku masih duduk di lantai. Hati seakan terhimpi pahitnya kenyataan saat mendengar Marco mengatakan bahwa Mamah Lusi sudah tiada. Aku mengharapkan kesembuhan beliau. Namun ternyata malah perpisahan abadi seperti ini yang terjadi. Masih berasa mimpi, bahwa dia telah pergi dengan membawa luka. 

Orang yang berada di depanku yang menciptakan luka itu. Aku melirik ke arahnya dia sedang menatapku dengan ekspresi datar. 

"Kamu mau ikut ke rumah bersama saya? Saya mau ke sana?" tanya Marco.

Walaupun dalam keadaan sedih, aku masih punya akal sehat, mana mau pergi bersamanya yang ada nanti aku celaka. "Tidak, saya bisa pergi sendiri, Pak."

"Kamu yakin? Dengan kondisi kamu yang payah kaya gitu mau  ke rumah sendiri?"

"Pergi saja! Jangan banyak tanya, Pak." 

Marco mengangkat ke dua alis. Dari raut wajahnya, dia memang tidak berniat mengajakku, dia hanya tertarik untuk mengata-ngataiku. 

Aku perlahan berdiri. Sementara pria

Mira Restia

Hallo please ramaikan komen kalian biar aku semangat update. Makasih buat yg udah selalu hadir di kolom komentar big love

| 7
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
mira restia
lah kenapa jadi sangkut paut sama saya? Anda paham cerita fiksi itu apa? kalau gak suka sama dramatis cari gendre horor, action, atau romantic komedi kalau romance adult kaya gini konfliknya, konflik batin.
goodnovel comment avatar
Gusty Ibunda Alwufi
sepertinya sifat dean sdh mulai kebuka sedikit2 .aku tasa dean lbh jahat lg dr lucas.ayo flora berjuang demi cinta km sm lucas moga sj amanda dpt karma sm marco.
goodnovel comment avatar
Leni Pasaribu
Apakah hidupnya othor sama seperti kisah wanita di novel ini, terlalu mendramatis Kurang terara dan terkesan tak ada ketegasan dalam hidup Biasanya orang seperti ini akan habis luntang lantung dengan dunia saja. Minim akidah
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status