Joris sedang memejamkan mata sehingga dia tidak melihatnya. Namun, Barbie melihatnya dengan jelas.Seketika, sebuah pikiran yang jahat pun melintas di dalam benaknya, tapi Barbie berubah pikiran saat truk hendak menabrak taksi yang mereka tumpangi. Barbie langsung memeluk Joris dan melindunginya."Prang!" Terdengar suara yang sangat keras.Taksi ditabrak hingga terhempas ke tepi jalan dan mengeluarkan asap. Kecelakaan ini terjadi sangat cepat. Dalam sekejap, mobil langsung dipenuhi aroma darah.Ketika melihat wajah Barbie yang berlumuran darah, Joris langsung cemas dan ketakutan. Dia berteriak keras, "BARBIE!!"Barbie berusaha mengangkat kepalanya yang berlumuran darah, lalu tersenyum pucat dan memilukan. "Kak Joris, kamu tidak apa-apa, 'kan?"Setelah mengucapkan kalimat itu, Barbie langsung kehilangan kesadaran."Barbie! Barbie!" Joris berteriak cemas, tapi sama sekali tidak ada respons.Kemudian, Joris menggendong Barbie keluar dari mobil, lalu menelepon 120.Karena Barbie melindungi
Nenek Jenny yang tidur seolah dapat merasakan kehadiran Robert dan Suzy. Tiba-tiba dia mengerutkan alis dan kelopak matanya bergerak. "Nenek bangun!" teriak Paman Ming yang kebetulan masuk ke dalam kamar.Sebelumnya, Nenek sudah dua kali sadarkan diri dan kebetulan Paman Ming selalu berada di sisinya.Begitu Paman Ming selesai bicara, Nenek Jenny membuka matanya secara perlahan-lahan.Nenek Jenny sadar!"Sepertinya Nenek tahu kalian datang, Nenek pasti ingin melihatmu dan Robert," kata Lucy sambil tersenyum, lalu menarik Suzy ke samping tempat tidur.Simon juga melirik dan memberikan isyarat kepada Robert. "Robert, papah Nenek bangun.""Baik," jawab Robert.Robert melangkah maju, lalu memapah Nenek dengan perlahan dan hati-hati. Meskipun sudah membuka mata, tatapan Nenek Jenny terlihat sayu dan kebingungan, seperti belum sadar sepenuhnya.Setelah beberapa saat, bola mata Nenek Jenny tampak bergerak sedikit. Kemudian, Nenek Jenny memandang setiap orang yang berada di hadapannya."Nenek
Kalau dipikir-pikir, sepertinya hanya kemungkinan itu yang paling masuk akal.Suzy langsung mengeluarkan ponsel dan hendak menghubungi Joris. Sebelum Suzy sempat menelepon, panggilan Joris pun masuk di saat yang bersamaan. "Suzy! Tolong selamatkan Barbie!"Suara Joris terdengar cemas dan memelas.Suzy langsung membeku. "Ada apa?"....Setengah jam kemudian. Rumah Sakit Pusat.Sebelum pergi ke rumah sakit, Suzy menyamar sebagai Felly, asisten Robert. Begitu tiba, Suzy dan Robert langsung bergegas menuju ruang operasi rumah sakit.Joris sudah menunggu mereka sejak tadi. Saat ini dia terlihat sangat menyedihkan, rambutnya berantakan, pipinya tergores, pangkal hidungnya diperban, dan jasnya berlumuran darah.Saat di telepon, Joris hanya menceritakan secara singkat, sedangkan Suzy dan Robert juga tidak sempat bertanya lebih rinci.Sesaat melihat kondisi Joris yang malang, Suzy tidak tahan dan bertanya, "Kenapa bisa terjadi kecelakaan separah ini?!""Berdasarkan penyelidikan polisi, katanya
Sebelumnya, Suzy dapat menyelesaikan operasi jantung Gilbert dalam waktu dua jam dan membuat para dokter di Rumah Sakit Nasional merasa kagum. Kejadian itu juga sekaligus membuktikan kemampuannya di bidang medis.Suzy bisa melakukan operasi yang tidak dapat dilakukan oleh dokter lain. Dia juga bisa menyelamatkan nyawa yang sudah hampir tidak tertolong.Suzy menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk mengoperasi dan mengobati setiap luka di tubuh Barbie. Setelah berjuang selama tiga jam, akhirnya Suzy berhasil menyelamatkan nyawa Barbie.Barbie berhasil diselamatkan! Beberapa perawat menatap Suzy dengan penuh kekaguman dan bersorak, "Dokter Kaia, ber ... berhasil ...."Belum sempat menyelesaikan, beberapa perawat baru menyadari adanya kejanggalan. Setelah memperhatikan Suzy dengan saksama, mereka baru menyadari bahwa orang ini bukanlah Dokter Kaia. Awalnya, mereka tidak menyadari karena Dokter Kaia dan Suzy memiliki bentuk tubuh yang hampir sama serta wajah yang tertutup rapat.Namun, s
Sembari mengamati kondisi Barbie, Daniel juga mendengar jeritan dan tangisan istrinya.Meskipun tidak berkata apa-apa, Daniel mengerutkan alis dan wajahnya terlihat sangat serius.Daniel masih kecewa dengan kesalahan Barbie sebelumnya, tapi gadis ini tetap adalah putrinya. Ayah mana yang tidak khawatir saat melihat kondisi putrinya yang mengenaskan seperti ini?Di antara semua, Wallace yang terlihat paling cemas. Dia sudah lama tidak berkumpul bersama seluruh keluarganya. Begitu pulang, adik yang paling disayanginya malah mengalami kecelakaan mobil. Sebagai seorang kakak, tentu saja Wallace merasa sangat cemas.Wallace berjalan ke hadapan Joris, lalu menegurnya dengan keras, "Joris, kenapa kamu tidak melindungi Barbie? Kenapa malah Barbie yang melindungimu? Kakak macam apa kamu?"Lorraine tidak berkata apa-apa. Sekarang dia sedang tenggelam di dalam kesedihannya sendiri.Sesaat mendengar teguran Wallace, Daniel langsung menoleh dan berkata, "Untuk apa menyalahkan Joris? Siapa yang meny
"Joris juga sangat ketakutan setiap naik pesawat. Apakah dia juga fobia ketinggian, sama sepertimu?" tanya Robert."Mungkin." Suzy ingat saat naik pesawat bersama Joris. Sesaat turun dari pesawat, mereka berdua langsung berlari ke toilet dan muntah-muntah. Kalau diingat-ingat, kejadian itu sangat konyol.Barbie melambaikan tangan sambil tertawa. "Sudahlah, bukan penyakit serius."Robert melihat jam tangannya, lalu berkata, "Kita makan dulu. Setelah makan, aku baru mengantarmu pulang.""Tidak perlu," jawab Suzy.Robert langsung menatap Suzy sambil mengerutkan alis. "Kamu belum makan malam. Apalagi, kamu habis muntah-muntah. Apakah kamu tidak lapar?"Saat Suzy hendak menjawab, tiba-tiba perutnya berbunyi. Awalnya Suzy ingin pulang dan minum susu saja, tetapi dia tidak enak menolak ajakan Robert.Suzy tampak tersipu dan menjawab, "Lapar."Robert tersenyum melihat tingkat Suzy. "Ayo, makan."Setelah selesai bicara, Robert menggandeng tangan Suzy dan beranjak pergi. Namun, Suzy mengempaskan
Meskipun suara Barbie sangat kecil, raut wajahnya tampak tegang dan ketakutan.Sosok misterius itu memancarkan aura yang mengerikan dan dingin.Bahkan Barbie yang baru sadar dan masih dalam keadaan linglung pun bisa merasakan aura yang menakutkan itu.Barbie berusaha mengangkat kepalanya agar bisa melihat jelas sosok misterius itu.Namun, sekujur tubuh Barbie terasa sangat lemas. Dia hanya bisa mengernyit sambil menebak siapa sosok yang berada di sudut ruangan.Di saat bersamaan, sosok misterius itu berkata dengan dingin, "Cepat juga kamu sadar. Jauh lebih cepat daripada perkiraanku."Suara itu terasa seperti angin yang bertiup di hutan belantara pada tengah malam, dingin dan menakutkan sampai membuat orang bergidik.Barbie tidak bisa menggerakkan seluruh tubuh, dia hanya bisa memutar bola mata dan ketakutan besar menyelimuti dirinya.Barbie tidak tahu apakah semua ini hanyalah halusinasi atau memang ada orang lain di dalam ruangan itu. Bibirnya bergetar, dia hanya bisa terus mengulang
Jose menyeringai dan berkata, "Apakah kamu pikir Keluarga Xin tidak akan membuat perhitungan denganmu? Mereka tidak menyayangimu! Mereka pasti akan menghukummu!"Barbie terdiam, dia tidak bisa berkata-kata.Kalau bukan karena kecelakaan, Joris sudah membawanya pulang untuk diadili. Berdasarkan watak Daniel, Daniel pasti akan mengurung Barbie ke dalam penjara.Jose melihat jelas kecemasan yang terpancar dari mata Barbie. Kemudian, Jose mendekat dan berbisik di telinga Barbie, "Aku telah membantumu. Aku tidak salah bicara, 'kan? Pikirkan baik-baik, aku adalah orang yang bisa membantumu!"Jose menatap Barbie, sedangkan Barbie juga mengangkat pandangannya. Seketika, mereka pun saling bertatapan. Jose menarik kembali tangannya dan tersenyum kecil. "Setelah mereka mengetahui bahwa kamu sudah sadar, aku akan datang lagi. Semoga jawabanmu akan memuaskanku."Setelah selesai bicara, Jose mengenakan maskernya dan pergi meninggalkan bangsal.Sesaat pintu ditutup, suasana di dalam bangsal kembali t