Tak hanya Barbie yang tersentak, pengawal yang tadinya menyerang Suzy pun tercengang.Bagaimana bisa seorang wanita segesit itu? Barbie membelalak dan tampak tak percaya.Setelah berhasil mendarat dengan selamat, Suzy menoleh dan angin meniup rambutnya yang hitam sampai beterbangan.Sebelum pergi, Suzy sempat berteriak kepada Barbie, "Barbie, pasti tidak ada yang memberitahumu, 'kan? Tadi malam Bibi Lu meninggal di penjara. Kamu pasti bisa menebak siapa yang membunuh?"Barbie termenung di tempat. Apa? Maggie meninggal?Angin sepoi-sepoi bertiup melalui jendela yang terbuka lebar. Begitu angin menyentuh wajahnya, Barbie baru tersadar dan bergidik.Sesaat sadar, Barbie langsung berlari ke jendela. Namun, sayangnya Suzy sudah pergi.Barbie berdiri di tepi jendela selama beberapa detik. Dia teringat akan ucapan Suzy, lalu berbalik dan menarik lengan penjaga. "Ibuku, ibuku meninggal?""Nona, aku tidak tahu ...," jawab penjaga.Barbie mengerutkan alis sambil buru-buru mencari ponselnya. Sesa
Gilbert sangat histeris, tapi dia berusaha menahan emosinya dan berkata, "Kamu benar, kamu benar! Tua bangka yang licik itu pasti berbuat curang!""Tidak apa-apa, aku sudah mendapatkan sampel darah Barbie yang asli. Aku akan ke sana sekarang, kita harus memikirkan cara untuk mengganti sampelnya," kata Suzy."Oh, ternyata kamu pergi mengurus hal ini?" Gilbert tampak terkejut."Hmm, aku lagi memanggil taksi. Guru, tolong pikirkan cara untuk mengulur waktu."Gilbert berpikir sejenak, lalu berkata, "Tidak masalah, serahkan padaku!"Setelah sepakat, Suzy menutup teleponnya sambil tersenyum licik.Semakin Thomas ingin menyembunyikannya, Suzy akan berusaha keras untuk membongkar kebusukannya. Setelah menutup telepon, Suzy berdiri sambil menahan rasa sakitnya dan masuk ke dalam taksi."Ke Rumah Sakit Pusat Pengujian Darah."Sesaat memberikan alamat kepada sopir, tiba-tiba Suzy mencium aroma yang aneh. Aroma ini ....Suzy kehilangan kesadarannya.....Gilbert menunggu di Rumah Sakit Pusat Pengu
Dalam waktu sesingkat mungkin, Robert dan James menggunakan semua cara dan koneksi yang ada.Begitu mendapatkan kabar, Vermont, Tori, dan yang lainnya juga langsung bergerak untuk mencari keberadaan Suzy.Sementara masyarakat sedang asyik membicarakan hubungan Thomas dan Barbie, Robert sibuk memimpin orang-orangnya untuk mencari keberadaan Suzy.Gilbert masih berada di rumah sakit. Setelah semua urusannya selesai, dia menelepon Robert untuk menanyakan perkembangan keberadaan Suzy.Namun, Robert terlalu sibuk dan tidak sempat menerima panggilan dari Gilbert. Hanya saja, Gilbert tidak menyerah, dia menelepon sampai Robert mengangkat teleponnya.Setelah berusaha beberapa kali, akhirnya Robert mengangkat panggilan Gilbert."Sudah ketemu?" tanya Gilbert."Belum," jawab Robert.""Sudah tiga jam, masih belum ada kabar?" Gilbert tidak bisa menyembunyikan kekhawatirannya.Robert berusaha menguasai emosinya, lalu menjawab dengan tenang, "Jangan cemas, aku akan menemukan Suzy."Jawaban Robert jus
Sembari melihat Nolan yang beranjak pergi, Billy mengerutkan alisnya dan bergegas menemui Charles untuk melaporkan kondisi terkini.Di saat bersamaan.Samantha juga sudah mendengar bahwa Nolan sedang membantu Robert untuk mencari keberadaan Suzy. Samantha duduk di meja sambil memegang secangkir kopi yang mengepul.Samantha menyesap kopinya, lalu berkata, "Adikku yang polos, otaknya sudah dicuci Robert. Dia kira dengan membantu Robert, mereka bisa membantu Keluarga Xin untuk membalikkan keadaan? Naif!""Putri, Anda benar. Raja sangat mewaspadai Keluarga Xin, mana mungkin Raja membiarkan Keluarga Xin bebas? Putri, Anda pasti akan memenangkan kompetisi ini!" kata pelayan yang melayani di samping.Samantha tersenyum, lalu meletakkan cangkirnya. Tiba-tiba, dia teringat sesuatu dan berkata, "Kenapa orang yang diutus untuk menemui Angela masih belum kembali?"Pelayan menjawab dengan gugup, "Angela tidak mau bekerja sama, dia kabur. Kami sedang berusaha mencarinya."Senyuman di wajah Samantha
"Siapa itu?" teriak salah seorang preman yang duduk di kursi belakang."Plak!" Kaca jendela mobil pecah. Salah seorang preman yang duduk di belakang pun pingsan sebelum sempat berteriak.Semua terjadi secara tiba-tiba. Preman yang melihat kematian temannya sontak berteriak, "Gawat!"Suzy tidak mengetahui apa yang terjadi. Tak lama setelah melepaskan diri, dia malah mencium aroma darah yang menyengat.Jantung Suzy berdebar kencang. Apakah Robert yang datang?Suzy membuka sedikit bagasi mobil dan berusaha untuk mengintip siapa orang yang mencegatnya.Seiring cahaya lampu yang menyilaukan, sebuah peluru terbang melewati pipi Suzy dan mengenai jendela depan. Hampir saja! Seluruh tubuh Suzy terasa kaku dan wajahnya memucat."Duar! Prang!" Terdengar suara tembakan yang diiringi pecahan kaca jendela. Sopir segera menyalakan mobil, lalu menyetir mundur. Entah apa yang terjadi di luar sana, terdengar suara tembakan yang tidak kunjung berhenti. Baku tembak terjadi sangat sengit ....Mobil asing
Anggota Klan Youlan?Karena jarak yang cukup jauh dan gelapnya malam, Suzy tidak bisa melihat jelas wajah wanita itu.Namun, tidak disangka, wanita itu menoleh dan menatap ke arah Suzy. Suzy merinding saat bertatapan dengan wanita itu."Serahkan Suzy kepadaku. Aku akan mengampuni kalian," kata wanita itu dengan acuh tak acuh."Oh? Mau merebut wanita itu?" Sopir terlihat acuh tak acuh, lalu memberikan kode kepada preman yang ada di sampingnya. "Maju! Habisi dia!""Baik!"Wanita itu sangat marah. "Cari mati!"Begitu melihat mereka yang sedang berkelahi, Suzy segera memutar otaknya sambil menatap mobil yang dikendarai wanita itu. "Mobil itu kelihatan masih bagus. Aku bisa memanfaatkannya."Setelah membuat rencana, Suzy kembali menatap ketiga orang yang masih bertempur. Seketika, Suzy mengerutkan alisnya dan tercengang. Tampaknya kedua preman itu akan kalah. Wanita itu tak hanya menghajar, tapi juga menyiksa kedua preman itu. Gawat, kedua preman itu bisa mati!Tidak, tidak bisa seperti ini
Sesampainya di tikungan gerbang desa, mobil yang dikendarai Suzy pun mogol.Tidak ada cara lain, Suzy terpaksa turun dari mobil dan menyeret kakinya yang terluka.Gawat, sekarang Suzy memerlukan tempat untuk mengobati luka dan memulihkan tenaganya.Namun, Suzy tidak boleh bersembunyi di desa ini. Melihat mobil yang berhenti di depan gerbang, para preman itu pasti akan mengejarnya dan menggeledah seluruh desa. Para preman tidak akan membutuhkan waktu lama untuk menemukannya.Suzy melihat ke sekeliling sambil berpikir. Tak berapa lama, dia melihat sebuah kolam ikan yang terletak tak jauh dari sana.Tiba-tiba, sebuah ide terbesit di otak Suzy."Brruar." Suara air memecahkan keheningan malam.Untungnya tidak ada penduduk di sekitar sini, kecuali ikan-ikan yang terkejut melihat sebuah benda besar yang jatuh ke dalam kolam.Suzy menghela napas panjang. Seluruh tubuhnya berkeringat dan lemas, rasanya dia mau pingsan. Namun, Suzy menggertakkan gigi dan berusaha untuk bertahan.Dengan terhuyung
Kakek itu terlihat sangat ketakutan. Akhirnya, Suzy mengurungkan niatnya untuk meminta bantuan.Menyadari dirinya yang berlumuran darah, Suzy pun tidak ingin menyusahkan kakek itu.Untungnya, sekelompok orang itu bukan mencari Suzy. Suzy menghela napas lega, lalu melihat ke sekelilingnya. Seketika, tatapannya tertuju kepada sebuah gubuk yang berada di lereng belakang.Gubuk itu terlihat gelap dan tidak berpenghuni. Mungkin Suzy bisa memanfaatkan tempat itu untuk beristirahat sebentar.Dalam melakukan penggeledahan, biasanya orang-orang memprioritaskan rumah-rumah bagus yang berpenghuni. Gubuk terbengkalai seperti ini justru lebih aman.Angin berembus kencang. Suzy melihat tumpukan kayu yang ada di samping, lalu membawa beberapa dan menaiki lereng.Gubuk ini memiliki pintu yang sudah rusak, Suzy bahkan bisa masuk melalui celah jendela yang sudah bolong.Walaupun sudah usang, tempat ini cukup luas untuk ukuran gubuk.Suzy melihat ke sekeliling dan berjalan ke arah dapur. Kemudian, Suzy d