Share

Harapan

Dua buah manik mata keoranyean menatap sendu pada layar ponsel yang sejak tadi dalam genggaman. Seorang wanita duduk di balik jendela yang membatasi dirinya dengan hiruk pikuk orang-orang yang mencari tempat berteduh. Rintik hujan semakin mendukung perasaannya saat ini.

Patah hati terdalam sepanjang sejarah perjalanan cinta Aurora. Bahkan segelas cappucino panas tak mampu melegakan sedikit saja sesak di dada.

“Kemana kamu pergi Hyunjin? Kenapa kamu menghilang begitu saja? Apa salahku?” Pertanyaan-pertanyaan itu sontak keluar dari bibir titip yang dipoles lipgloss warna baby pink.

Duduk sendiri di sudut cafe, Aurora masih menyimpan banyak teka-teki dalam benaknya. Kepergian sang kekasih membuat separuh nyawanya seolah dicabut paksa.

Sudah Dua tahun, sang kekasih hilang entah kemana. Tanpa pamit bahkan tanpa memberikan petunjuk apapun.

“Permisi, satu kentang goreng, silahkan, selamat menikmati,” ucap seorang pelayan cafe mengantarkan pesanan Aurora. Lamunannya tentang Hyunjin seket
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status