Share

Pagi yang Manis

last update Last Updated: 2025-10-01 12:57:58

Setelah menghabiskan malam yang begitu menggairahkan. Ayudhia kini berbaring berbantal bahu suaminya, satu tangannya melingkar posesif di atas selimut yang menutupi setengah tubuh Arlo.

Belum bisa memejamkan mata untuk beristirahat, akhirnya Ayudhia mengajak suaminya bicara. “Kamu tadi sangat lama di ruang kerja, apa pekerjaanmu sekarang sudah selesai semua?”

Melirik ke Ayudhia yang bersandar manja, Arlo memulas senyum dan menjawab dengan nada menggoda, “Ya, sudah. Baru saja selesai.”

Mata Ayudhia membola lebar mendengar jawaban Arlo, dengan gemas dia memukul suaminya. “Ish … pekerjaan benar-benar pekerjaan, bukan ini.”

Arlo tertawa kecil, tangannya merengkuh erat pinggang Ayudhia sebelum bibirnya menyentuh pucuk kepala istrinya.

“Ini juga pekerjaan, Ay. Pekerjaan agar Mama bisa segera menimang cucu.”

Mendengar apa yang dikatakan Arlo, tiba-tiba saja raut wajah Ayudhia berubah. Bahkan dia meremat kuat selimut yang ada di atas tubuh suaminya.

Tak mendengar respon Ayudhia atas ucapan y
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Wida
apa ini apa ini,, jgn ngadi2 y thor
goodnovel comment avatar
Titin Susiyana
iiiiihhhhh kak ai mah kebiasaan habis dikasih manis2 langsung dihempas sampai bikin takut deh ah. itu pasti ulah si jalang Piona sama penculik tua kan????
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Menjadi Istri Kesayangan Presdir Tampan   Pagi yang Manis

    Setelah menghabiskan malam yang begitu menggairahkan. Ayudhia kini berbaring berbantal bahu suaminya, satu tangannya melingkar posesif di atas selimut yang menutupi setengah tubuh Arlo.Belum bisa memejamkan mata untuk beristirahat, akhirnya Ayudhia mengajak suaminya bicara. “Kamu tadi sangat lama di ruang kerja, apa pekerjaanmu sekarang sudah selesai semua?” Melirik ke Ayudhia yang bersandar manja, Arlo memulas senyum dan menjawab dengan nada menggoda, “Ya, sudah. Baru saja selesai.”Mata Ayudhia membola lebar mendengar jawaban Arlo, dengan gemas dia memukul suaminya. “Ish … pekerjaan benar-benar pekerjaan, bukan ini.”Arlo tertawa kecil, tangannya merengkuh erat pinggang Ayudhia sebelum bibirnya menyentuh pucuk kepala istrinya.“Ini juga pekerjaan, Ay. Pekerjaan agar Mama bisa segera menimang cucu.”Mendengar apa yang dikatakan Arlo, tiba-tiba saja raut wajah Ayudhia berubah. Bahkan dia meremat kuat selimut yang ada di atas tubuh suaminya.Tak mendengar respon Ayudhia atas ucapan y

  • Menjadi Istri Kesayangan Presdir Tampan   Menggoda Suami

    Ayudhia menggeleng pelan, dia mengangkat tinggi tepian selimut sampai di depan bibir, tatapannya begitu panik tertuju pada Arlo.“Ada apa? Kalau sakit, aku akan membawamu ke rumah sakit,” kata Arlo. Arlo mengulurkan tangan untuk menurunkan selimut dari wajah Ayudhia, tetapi istrinya menahannya erat.“Ay, ada apa?” tanya Arlo memastikan karena sikap Ayudhia yang aneh.Menatap Arlo dengan kedua pipi semakin memerah, Ayudhia berkata lirih, “Sebenarnya aku malu.”Kening Arlo berkerut dalam, ucapan dan sikap Ayudhia semakin membuatnya penasaran.“Sebenarnya ada apa? Buka selimutnya, kenapa kamu memakai selimut serapat ini?”Arlo berniat menarik selimut, tetapi Ayudhia menggenggam erat ujung selimut.Arlo tak menyerah, dia tetap menarik selimut yang membungkus tubuh istrinya, sampai akhirnya selimut itu berhasil dia buka.Melihat pemandangan di depan matanya, rahang Arlo sampai turun dengan tatapan tak percaya. Tetapi setelahnya, dia melipat bibir untuk menahan senyumnya.Sedangkan Ayudhia

  • Menjadi Istri Kesayangan Presdir Tampan   Apa Sakit?

    Malam hari di rumah Arlo.Ayudhia duduk di sofa dengan tatapan tertuju ke set berlian yang Arlo belikan untuknya.Sampai detik ini Ayudhia masih tidak percaya jika dipesankan perhiasan secara khusus dengan harga yang fantastis.Ayudhia sendiri tidak pernah membayangkan jika dia akan menjadi salah satu wanita yang beruntung mendapatkan perhiasan mahal seperti ini.“Di awal, dia sangat dingin. Bahkan rasanya susah sekali mendekatinya, tapi sekarang, ternyata ….”Ayudhia menjeda kalimatnya, lalu bibirnya tersenyum dengan kedua pipi merona.Ayudhia kembali memandang kalung berlian seharga setara dengan mobil mewah itu. Tangannya terulur mengambil kalung itu, lantas dia memandanginya dengan jarak dekat.“Dia memberiku banyak hal yang tak pernah kudapatkan, lalu apa yang bisa aku berikan untuk membalasnya?”Sambil memandangi kalung yang ada di tangannya, Ayudhia memikirkan balasan apa yang akan dia berikan untuk berterima kasih pada Arlo.Hingga, kedua pipinya tiba-tiba memerah dan terasa p

  • Menjadi Istri Kesayangan Presdir Tampan   Tidak Peduli

    Saat sore hari.Sonia pergi ke kantor polisi ditemani Samuel. Mereka sudah duduk di depan meja petugas yang siap menerima laporan keduanya.Dengan wajah penuh kecemasan, Sonia mulai menjelaskan maksud kedatangan mereka ke sana. “Putri saya tidak pulang sejak satu hari lalu, Pak. Awalnya nomor ponselnya masih bisa dihubungi, tapi dia tidak merespon. Lalu pagi ini, dia sudah tidak bisa dihubungi lagi.”“Apakah putri ibu sebelumnya mengatakan sesuatu, dalam kondisi tertekan, atau merasa terancam?” tanya petugas.“Tidak, Pak. Semua biasa saja,” balas Sonia, “kemarin pagi dia masih di rumah, sarapan bersama dan berangkat kerja, setelahnya dia tak ada kabar.”“Bahkan staff di perusahaan tidak ada yang melihatnya dari kemarin pagi, Pak. Kemungkinan adik saya hilang saat berangkat ke perusahaan.”Petugas polisi mengangguk-angguk paham lalu membuatkan laporan kehilangan beserta data-data tentang Fiona yang diberikan oleh Samuel.“Baik, Bu. Saya akan segera menindaklanjuti laporan Anda, kami aka

  • Menjadi Istri Kesayangan Presdir Tampan   Menantu Kesayangan Radjasa

    Ayudhia terkejut dengan tatapan tak percaya pada Arlo, sejenak diam mencerna yang baru saja dikatakan suaminya, setelahnya Ayudhia tersenyum dan menganggap itu sebuah lelucon semata.“Tidak usah berlebihan, Ar. Mau menjadi pelanggan prioritas atau tidak, bagiku sama saja, kok. Aku juga sudah biasa dengan semua yang aku terima,” ujar Ayudhia.Arlo mempererat genggaman, lalu membalas, “Kamu sekarang menantu Radjasa, sudah selayaknya kamu mendapatkan prioritas di fasilitas-fasilitas tertentu. Apalagi hanya di toko perhiasan seperti ini.”Ayudhia menatap suaminya yang bicara dengan sangat serius. Sepertinya tidak mendebat Arlo adalah pilihan terbaik karena Ayudhia tahu, dia pasti akan kalah untuk hal-hal seperti ini.Pelayan kembali masuk ke ruang VIP

  • Menjadi Istri Kesayangan Presdir Tampan   Tamu VIP

    Arlo menoleh sekali lagi ke belakang, sambil mempererat genggaman tangan pada Ayudhia, dia kembali menoleh sang istri lalu tersenyum.“Jangan cemas, itu anak buah Theo yang mengawal,” kata Arlo dengan santainya.Mata Ayudhia membulat lebar, dia sampai menoleh lagi ke mobil yang dibelakang untuk memastikan, lalu kembali memandang Arlo.“Kenapa mereka mengawal kita?” tanya Ayudhia.Mengangguk pelan setelah mendengar pertanyaan Ayudhia, Arlo membalas, “Ini demi keselamatanmu juga. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi nantinya, jadi selama pria itu belum tertangkap, aku akan memberi pengawalan untukmu.”Arlo menatap ekspresi wajah Ayudhia yang sangat terkejut, lantas memastikan. “Kamu tidak keberatan, ‘kan?”Ayudhia menatap dengan rasa tak percaya mengetahui Arlo sampai bertindak sejauh ini. Dia akhirnya mengangguk mengiyakan karena semua juga demi dirinya.Memulas senyum kecil di wajah agar Arlo tak salah paham dengan diamnya Ayudhia akibat keterkejutan yang dirasakan, Ayudhia lantas me

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status