Share

Tawaran Pernikahan

last update Last Updated: 2025-06-26 15:31:19

Mata tajam Arlo menatap Ayudhia serius, membuat jantung Ayudhia berdetak cepat.

Arlo mendengus kecil. “Melakukan sesuatu untukmu?” Satu sudut bibir Arlo terangkat tipis, tetapi sorot matanya berkilat. “Kamu pikir kamu bisa memerintahku?”

“Tidak, saya tidak bisa memerintah Anda,” balas Ayudhia dengan cepat, “saya hanya ingin menawarkan kerjasama. Saya bisa membuatkan desain-desain yang Anda butuhkan, tetapi saya ingin Anda mengabulkan permintaan saya.”

Kening Arlo berkerut halus. Dia menyandarkan punggung di sandaran sofa, satu kakinya disilangkan, lalu satu tangannya diletakkan di atas lengan sofa.

“Permintaanmu itu setimpal dengan desain milikmu?”

Ayudhia kembali meneguk ludah kasar. Aura pria di depannya begitu kuat, membuat tubuh Ayudhia menegang setiap kali mendengar suara dalam pria itu.

Ayudhia tak langsung menjawab. Dia mengambil salah satu sketsanya dari dalam stopmap, lalu mengulurkannya pada Arlo.

“Anda bisa mempertimbangkannya dulu,” kata Ayudhia.

Arlo mengambil kertas yang diberikan Ayudhia, lalu melihat sketsa desain gaun yang sangat indah.

“Terima saya sebagai salah satu desainer Anda, saya akan membuat perusahaan Anda memenangkan kontes,” jeda sejenak saat Arlo sedang mencermati sketsa itu. “Tapi, bantu saya untuk menjatuhkan Ardhana.” Ayudhia tidak tahu ini tepat atau tidak, tapi untuk saat ini kejatuhan Ardhana adalah yang dia inginkan.

Ayudhia menatap balik Arlo yang memandang ke arahnya, tetapi ada yang berubah dari sorot mata pria itu.

“Aku sudah curiga ketika putri dari keluarga Ardhana menghubungiku malam-malam begini.” Senyum tipis terangkat samar di ujung bibir Arlo, sangat samar hingga Ayudhia tidak melihatnya. “Kamu ingin mengkhianati mereka?”

“Aku bukan putri mereka,” jawab Ayudhia lirih, ternyata dia masih belum mampu menerima kenyataan bahwa dia memang bukan putri mereka. Rasa sayang Ayudhia terhadap keluarga itu masih ada di ujung hatinya. “Jadi, aku tidak mengkhianati mereka.”

Kedua alis Arlo terangkat. Arlo tidak tahu ini. Setahunya Ardhana memiliki dua anak, tetapi dia juga mendengar kabar tentang putri Ardhana yang kembali lima tahun lalu. Arlo mengira Ardhana sebenarnya memang memiliki tiga anak.

Arlo mendengus kecil. Bukan karena informasi yang baru dia tahu, tetapi lebih pada hal kecil yang terlewat olehnya.

Arlo menyerahkan sketsa Ayudhia pada pemiliknya sambil berkata dingin, “Aku tidak tertarik dengan permasalahan keluarga.”

Ekspresi Ayudhia berubah panik saat mendengar ucapan Arlo.

“Jika tidak ada lagi hal yang ingin kamu katakan, kamu bisa pergi dari sini.”

Tidak, tidak bisa.

Ayudhia tidak bisa pergi dari hadapan Arlo.

Jadi, ketika Ayudhia melihat Arlo berdiri dari duduknya, Ayudhia langsung—

Bruk!

Ayudhia tiba-tiba berlutut di samping Arlo, membuat pria itu tersentak dan urung pergi dari sana.

“Apa yang kamu—”

“Tuan, saya tahu saya terlihat tidak memiliki harga diri.” Ayudhia berkata dengan kepala tertunduk. Kedua tangannya terkepal di atas lutut. 

Ayudhia tidak peduli jika yang dia lakukan sekarang memalukan dan merendahkan harga dirinya, namun Ayudhia juga tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Dia tidak punya siapa-siapa lagi di dunia ini, dan yang ada di pikirannya saat ini hanya Arlo yang bisa membantunya. “Tapi saya mohon, Tuan bisa membantu saya.”

Masih tertunduk, Ayudhia tiba-tiba merasakan kedua lengannya disentuh. Lalu pandangannya terangkat menatap Arlo yang menunduk dekat di hadapannya, membantu Ayudhia berdiri.

“Berdirilah.”

Ayudhia berdiri dengan perlahan. Lalu diam berdiri di hadapan Arlo. “Tuan?” Ayudhia bisa melihat pria itu menghela napas kasar.

“Jangan berlutut di hadapanku,” ucap Arlo dingin, ekspresi wajahnya terlihat tidak senang, dan dia kembali duduk.

Jantung Ayudhia kembali berdetak cepat dan napasnya tertahan di tenggorokkan.

“Aku akan membantumu, tapi kamu harus memberikan hal lain.”

Ucapan Arlo membuat secercah harapan muncul di hati Ayudhia. “Apa pun itu, Tuan Arlo, saya akan berusaha memenuhinya!”

“Menikah denganku, maka aku akan membantumu.”

Seketika, Ayudhia mematung. Kedua netranya membola menatap Arlo.

Kening Ayudhia mengernyit. Tidak pernah terbayangkan dirinya akan menerima permintaan gila ini. “Tuan Arlo, apa maksud Tuan dengan—”

“Aku tidak menawarkan hal yang sama dua kali,” ucap Arlo. Ekspresi wajahnya begitu datar, sehingga tidak bisa menebak isi pikiran pria itu. “Kalau kamu tidak bersedia, kamu—”

“Saya bersedia,” sela Ayudhia cepat. Tidak peduli harga yang dibayar adalah dengan menikah, tetapi demi bisa membuktikan pada keluarga itu bahwa Ayudhia bisa bertahan, Ayudhia akan menerima pernikahan ini.

Arlo tersenyum samar hampir tak terlihat.

“Pelayanku akan menyiapkan kamar untukmu malam ini. Besok kita menikah.”

Setelah mengatakan itu, Arlo berdiri dari duduknya lalu berjalan keluar dari ruang kerja.

Ayudhia bergeming di tempatnya, mengerjap beberapa kali untuk mencerna apa yang barusan terjadi.

Dalam satu hari, dunianya berputar cepat. Hari ini dia dikhianati begitu dalam oleh orang-orang yang pernah dia sayangi, besok dia akan menikah dengan pria asing yang hanya dia ketahui dari surat kabar.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (9)
goodnovel comment avatar
Viva Oke
wow tiba-tiba tuan Arlo menawarkan pernikahan..tidak apa Ayudhia, asal dendam mu terbalas dan hidupmu terjamin.
goodnovel comment avatar
Indri GN
waahh kejutan ini, tadinya ku pikir Ayudhia yg akan mnawarkan diri utk dijadikan Istri krna mengharapkan perlindungan paten. trnyta malah Arlo sndri yg ngajak Ayu nikah. kesempatan emas ini maahh dan trnyta Ayudhia sdh mnderita selama 5 tahun gegara ular betin itu yaa.. skrg saatnya pembalasan
goodnovel comment avatar
~•°Putri Nurril°•~
wahhhhhh.... Tiba-tiba banget loo yaaa Arlo mengajukan persyaratan yang bikin orang speechless....
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Menjadi Istri Kesayangan Presdir Tampan   Pertengkaran di Pagi Hari

    Andreas memakai setelan kemejanya. Dia mematut dirinya di depan cermin, tatapannya lurus tertuju pada bayangannya yang terpantul dari cermin, sedangkan tangannya sibuk memasukkan manik kancing satu persatu.Saat itu, Cassandra masuk ke dalam walk in closet. Dia menatap Andreas yang tak menoleh sama sekali padanya.Sambil melangkah menghampiri Andreas, Cassandra menatap suaminya sambil berkata, “Apa kamu mau menjenguk Papa lagi?”Andreas tak menjawab pertanyaan Cassandra. Dia menarik laci lalu mengambil jam tangan mewahnya dari dalam sana. Sambil memakai jam tangan, Andreas berkata, “Aku masih ada urusan bisnis di luar negeri. Penerbangan siang ini.”Cassandra membulatkan bola mata lebar, sebelum dia memprotes keputusan Andreas, suaminya sudah lebih dulu berkata, “Tidak ada urusan yang penting, tidak perlu menghubungiku jika bukan aku yang menghubungimu.”Setelah mengatakan itu, Andreas mengambil jasnya dari lemari.Cassandra tersentak mendengar ucapan Andreas. Dia menatap suaminya den

  • Menjadi Istri Kesayangan Presdir Tampan   Mempertimbangkan Lagi

    Setelah rapat selesai.Ayudhia bangkit dari duduknya, lantas melangkahkan kaki menuju tempat duduk suaminya. Dia menatap Arlo yang sedang berdiri dari kursi, sehingga Ayudhia bergegas menghampiri.Melihat kedatangan istrinya, Arlo langsung berkata, “Setelah ini langsung pulang.”Ayudhia tersentak mendengar ucapan suaminya padahal dia belum berucap sepatah kata pun. Namun, Ayudhia tetap berusaha tenang, dia tersenyum ke suaminya sebelum bicara.“Tapi aku mau membahas soal strategi pemasaran dengan yang lain, satu jam lagi, ya. Aku janji, setelah satu jam, aku akan pulang.” Ayudhia lalu menunjukkan telunjuk di depan wajahnya, tatapannya penuh memohon agar Arlo mengizinkan sekali itu saja.Arlo menatap datar sejenak pada Ayudhia yang sedang membujuknya. Dia menekuk lengan kirinya di udara untuk melihat jarum di arloji yang melingkar di pergelangan tangannya.Setelahnya, Arlo kembali menatap pada Ayudhia yang masih menunggu izin darinya. “Baiklah, hanya satu jam. Setelahnya pulang bersama

  • Menjadi Istri Kesayangan Presdir Tampan   Kembali Bekerja

    Satu minggu berlalu.Pagi itu, Arlo melangkahkan kaki keluar dari kamar mandi dengan rambut setengah basah. Tatapannya tertuju ke ranjang, tetapi dia tak melihat keberadaan Ayudhia di sana.Mengalihkan pandangan ke pintu walk in closet yang terbuka, Arlo lantas melangkahkan kaki ke sana.Begitu masuk ke dalam ruangan itu, kedua kaki Arlo berhenti melangkah, lalu tatapannya tertuju pada Ayudhia yang sedang menyiapkan pakaiannya.“Sudah selesai,” kata Ayudhia.Arlo mengangguk. Dia kembali mengayunkan langkah mendekat pada Ayudhia.“Aku sudah siapkan pakaianmu,” kata Ayudhia dengan senyum merekah di wajahnya.Arlo berhenti tepat di depan Ayudhia, lalu dia memandang pakaian yang tergeletak di sofa sebelum menatap istrinya lagi.“Hari ini, apa kamu jadi berangkat ke Atelier?” tanya Arlo.Semalam Ayudhia membujuk Arlo agar mengizinkan pergi ke Atelier karena hari ini ada presentasi untuk sampel gaun yang akan diproduksi massal oleh Atelier.Mendengar pertanyaan Arlo, senyum Ayudhia merekah l

  • Menjadi Istri Kesayangan Presdir Tampan   Mulai Dari Awal

    Henry urung menemui Andreas. Dia berbalik arah menemui Cassandra yang berada di balkon atas.Menatap sang mama di sana. Henry melangkah menghampiri Cassandra, lalu berdiri di samping sang mama yang sedang memandang ke halaman samping mansion mereka.Kedua telapak tangan Henry berpegangan di pembatas balkon, tatapannya tertuju lurus ke depan ke arah sang mama memandang, lalu berkata, “Papa selalu tak bisa ditemui jika baru saja kembali dari luar negeri.”Cassandra masih diam. Kecemasannya akan hal-hal yang mungkin dilakukan Andreas, membuatnya tak bisa tenang.Namun, anak buahnya melaporkan kalau Andreas hanya tinggal di hotel seharian saat sampai di negara yang baru dikunjungi, sebelum akhirnya kembali pulang karena panggilan dari Cassandra.“Kakek menginginkan anak kandung dari Papa, apa masih ada kemungkinan aku mewarisi semuanya?”Pertanyaan dari Henry membuat Cassandra menolehkan kepala ke samping. Dia menatap Henry yang memasang wajah putus asa.Cassandra menyentuh lengan Henry,

  • Menjadi Istri Kesayangan Presdir Tampan   Foto Bayi

    Di Mansion Andreas.Pria paruh baya itu duduk di ruang kerjanya bersama dengan Steven yang berdiri di depan mejanya.Steven tak berani bicara, dia hanya berdiri dengan kepala tertunduk. Diam, sampai Andreas yang bicara karena majikannya sedang dalam mood yang sangat buruk.“Sudah selama ini dan anak buahmu belum bisa menemukannya?”Suara tegas dan dalam itu begitu menusuk telinga. Andreas menggerakkan kepala, mengarahkan tatapan tajamnya ke arah Steven berdiri.Belum juga Steven membalas perkataannya, Andreas kembali berkata, “Atau jangan-jangan kamu memang tidak serius mencarinya, Stev? Apa kamu berkhianat dariku?”Mendengar ucapan Andreas, Steve langsung mengangkat pandangannya mengarah pada Andreas, kepalanya menggeleng kuat, menyanggah apa yang Andreas tuduhkan.“Itu tidak benar, Tuan. Saya sudah ikut Anda puluhan tahun, saya tidak mungkin mengkhianati Anda. Anda yang paling memahami saya, Tuan.”Andreas mendengkus kasar. Dia menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi, lalu mengus

  • Menjadi Istri Kesayangan Presdir Tampan   Kedatangan Sahabat

    Sore hari, di rumah sakit Ayudhia dirawat.Dokter baru saja melakukan pengecekan pada kondisi Ayudhia.“Secara keseluruhan kondisi Bu Ayudhia sudah sangat baik, mungkin memar akibat benturan akan memudar lama, tapi itu tak masalah,” ucap dokter menjelaskan.Ayudhia mengangguk kecil.“Besok saya akan melakukan USG lagi untuk memastikan rahimnya sudah bersih dari sisa gumpalan darah akibat keguguran kemarin,” ucap dokter lagi.Mendengar kata ‘keguguran’, dada Ayudhia terasa nyeri lagi. Ekspresi wajahnya berubah sendu, walau detik berikutnya dia tersenyum saat dokter pamit meninggalkan ruang inapnya.Arlo menunggu sampai dokter dan perawat pergi, setelahnya dia menatap Ayudhia yang hanya diam.“Apa luka memarnya masih sangat sakit?” tanya Arlo.Ayudhia tersentak. Tatapannya beralih ke suaminya yang berdiri di samping ranjangnya. Sambil memulas senyumnya untuk menenangkan perasaan suaminya, Ayudhia lantas membalas, “Hanya sakit kalau tak sengaja tersentuh atau tersenggol saja, jika tidak,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status