Beranda / Romansa / Pernikahan Kontrak Sang Pewaris / Bab 56 Babak Baru Di Bali

Share

Bab 56 Babak Baru Di Bali

Penulis: Dewa Memories
last update Terakhir Diperbarui: 2025-12-07 21:57:45

Angin laut menerpa lembut wajah Lea, membawa aroma asin yang menempel di kulit. Lampu-lampu taman yang remang memantulkan cahaya keemasan ke pasir, menciptakan suasana yang tenang namun justru kontras dengan badai yang masih berputar di dadanya.

“Lea…” suara Abi pecah, sekecil bisikan. “Aku menyesal.”

Lea memeluk kedua lengannya, bukan karena kedinginan, tapi sebagai cara agar dirinya tidak goyah. “Kamu sudah bilang itu.”

“Aku harus bilang lagi,” Abi menahan nafas. “Aku menyesal berselingkuh dengan Sonya.”

Lea mengatupkan mata, detik itu juga seluruh udara terasa lebih berat. Meskipun ia sudah tahu, sudah melewati masa paling gelap dari pengkhianatan itu tapi mendengarnya langsung masih terasa menusuk.

Abi menunduk, suaranya bergetar. “Aku waktu itu bodoh. Terlalu menikmati perhatian dari orang lain, padahal yang aku cari sebenarnya cuma kamu.”

Lea menggeleng lemah. “Abi, jangan…”

“Aku harus jelasin,” potong Abi cepat, a
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pernikahan Kontrak Sang Pewaris   Bab 56 Babak Baru Di Bali

    Angin laut menerpa lembut wajah Lea, membawa aroma asin yang menempel di kulit. Lampu-lampu taman yang remang memantulkan cahaya keemasan ke pasir, menciptakan suasana yang tenang namun justru kontras dengan badai yang masih berputar di dadanya.“Lea…” suara Abi pecah, sekecil bisikan. “Aku menyesal.”Lea memeluk kedua lengannya, bukan karena kedinginan, tapi sebagai cara agar dirinya tidak goyah. “Kamu sudah bilang itu.”“Aku harus bilang lagi,” Abi menahan nafas. “Aku menyesal berselingkuh dengan Sonya.”Lea mengatupkan mata, detik itu juga seluruh udara terasa lebih berat. Meskipun ia sudah tahu, sudah melewati masa paling gelap dari pengkhianatan itu tapi mendengarnya langsung masih terasa menusuk.Abi menunduk, suaranya bergetar. “Aku waktu itu bodoh. Terlalu menikmati perhatian dari orang lain, padahal yang aku cari sebenarnya cuma kamu.”Lea menggeleng lemah. “Abi, jangan…”“Aku harus jelasin,” potong Abi cepat, a

  • Pernikahan Kontrak Sang Pewaris   Bab 55 Pengakuan di Tepi Ombak

    Suara tamu undangan mereda pelan, seolah seluruh ruangan ikut menahan nafas begitu nada pertama mengalun dari panggung. Lampu gantung kristal memantulkan cahaya lembut ke wajah Abi, membuatnya tampak seperti pusat gravitasi baru dari pesta malam itu.Lea terpaku.Tidak, lebih tepatnya tercabik.Suara itu. Lagu itu.Suara yang dulu membangunkan pagi mereka. Suara yang menyanyikan lagu ulang tahunnya diam-diam di dapur. Suara yang mengisi ruang kosong apartemen mereka saat hujan turun. Dan lagu itu, lagu khusus diciptakan saat pertama kali mereka bersama.Dan sekarang, suara yang sama gemerincing indah, lagu yang indah, di pesta mewah untuk orang lain.Jerry melihat perubahan ekspresi Lea dalam hitungan detik. Dari percaya diri, tenang, lalu runtuh tanpa suara.Lea memegang punggung kursi begitu kuat sampai buku jarinya memutih. “Kenapa dia…?” Suaranya hampir tak terdengar.Jerry mendekat satu langkah, memastikan

  • Pernikahan Kontrak Sang Pewaris   Bab 54 Welcome Bali

    Bandara sore itu dipenuhi suara langkah cepat, roda koper yang beradu dengan lantai, dan panggilan penerbangan yang bersahutan. Namun di tengah keramaian, suasana Lea dan Jerry justru lebih tenang dibanding beberapa jam sebelumnya. Pertemuan intens dengan keluarga Johari sudah mereka lewati. Kini fokus utama mereka hanya satu : menghadiri pernikahan putri dari salah satu klien terbesar agensi Jerry.Di area check-in, antrian mengular panjang. Di samping mereka berdiri trolley berisi dua koper milik Lea dan satu koper hitam milik Jerry.Lea memperbaiki posisi tas jinjingnya, menarik napas panjang. “Aku masih memikirkan rundown acara besok. Kamu yakin kita sudah cukup siap?”Jerry, yang berdiri sedikit di belakang Lea, menoleh ke layar ponselnya sebelum menjawab. “Sudah. Aku sudah koordinasi dengan tim event. Kita hanya perlu hadir di welcome dinner malam ini, sisanya mereka yang urus.”Lea mengangguk, meski sorot matanya tetap c

  • Pernikahan Kontrak Sang Pewaris   Bab 53 Pertemuan di Delmare Restaurant

    Perjalanan menuju Delmaré Restaurant terasa lebih panjang dari seharusnya. Klakson bersahutan, rambu merah tak kunjung berubah hijau, dan setiap menit terasa seperti ancaman.Lea menggigit bibir bawahnya cemas.“Jer… kita terlambat lima belas menit. Ayahku benci ketidakdisiplinan.”Jerry melirik jam tangannya santai. “Itu bukan salahmu. Jakarta yang salah desain.”Lea menjitak lengannya pelan. “Serius, Jerry! Ini penting.”Jerry memperlambat nafas lalu menatap Lea dengan cara yang membuat dunia di luar kaca mobil seolah berhenti.“Aku ada disini. Kamu tidak sendirian. Apapun yang terjadi di dalam nanti, kamu keluar dengan kepalamu tetap tegak. Deal?”Lea menelan ludah. Ia mengangguk, meski hatinya berdebar seperti genderang perang.***Sesampainya di Delmaré, mereka langsung diarahkan menuju ruang VIP.Pintu kaca buram itu terasa lebih berat dari pintu restoran biasa. Mungkin karena beban emosi

  • Pernikahan Kontrak Sang Pewaris   Bab 52 Persiapan Sebelum Flight

    Lea membeku di tengah parkiran basement mall, seperti karakter yang baru menyadari dirinya tersesat ke dalam episode drama orang kaya padahal kostumnya salah genre.Ia menunduk pelan.Sandal bulu fuzzy warna krem.Celana tidur longgar.“Tidak… ini bukan sekadar salah outfit. Ini penghinaan terhadap mode di tempat umum.”Mendengar seruan frustasi Lea, Jerry menurunkan pandangannya. Ia memindai dari atas ke bawah.Satu detik.Dua detik.…Sepuluh detik.Sudut bibirnya mulai naik. Tanda bahaya level merah.“Lea… itu sandal atau anak hamster yang kamu injak?”Lea menutup wajah dengan kedua tangan. “Jer, ini bukan waktu bercanda! Kenapa kamu nggak bilang kalau aku keluar pakai sandal bulu dan CELANA TIDUR?!”Jerry mengangkat bahu santai, seolah hal itu sangat normal. “Kupikir kamu nyaman dengan penampilan itu. Dan… jujur, aku sudah lihat lebih buruk di Starbucks subuh-subuh.”

  • Pernikahan Kontrak Sang Pewaris   Bab 51 Pagi Kacau yang Manis

    Jerry sempat terdiam satu detik, lalu pecah.Ia menunduk ke setir sambil tertawa terbahak bahak, bahunya sampai naik turun.“A-aku… Hahaha… Lea, serius? Baru juga jalan lima menit!” katanya di sela-sela tawa.Lea memalingkan wajah ke jendela, menutupi pipinya yang memerah dengan kedua tangan.“Jangan ketawa gitu, Jer,” gumamnya nyaris tak terdengar, suaranya tenggelam oleh rasa malu dan tawa Jerry.Jerry mencoba menghentikan tawanya, tapi gagal lagi ketika menatap ekspresi Lea yang cemberut malu-malu.“Sorry… Tapi kali ini kelewat lucu, Lea. Kamu tuh bisa bikin pagi aku jauh lebih menyenangkan, tau nggak?”Lea menatapnya dengan tatapan setengah kesal, setengah ingin tenggelam ke dalam kursi mobil.“Kamu keterlaluan Jer, ini sangat memalukan.”Jerry tersenyum hangat, lembut matanya mencuri pandang ke pipi Lea yang merona.“Oke, sekitar seratus meter lagi ada penjual bubur yang enak. Kita makan d

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status