Share

Diamnya Bella

Malam menjelang.

"Terima kasih, Dok!" ucap Bella, saat sang dokter selesai membalut kakinya dengan kain.

"Sama-sama, Nona. Besok kita lakukan hal yang sama. Kita pakaikan kain lagi setelah melakukan tiga kali perendaman di air dingin."

Bella mengangguk. "Baik, Dok."

"Jangan lupa juga obatnya diminum teratur, ya?" Dokter itu meninggalkan kamar diikuti Aaron.

Setelah dokter itu pergi, Bella lekas meraih tongkat karena hendak buang air kecil.

"Mau ke mana? Kata dokter juga diam, kan?!" Tiba-tiba saja Aaron menghardik di bibir pintu.

Bella acuh. Ia terus melangkah tanpa memedulikan sosok Aaron yang berjalan ke arahnya.

Brug!

Bella menutup pintu kamar mandi cukup kencang.

Setelah melakukan hajatnya, Bella lekas membersihkan wajah dengan cairan pembersih wajah andalannya.

"Sudah belum?" tanya Aaron di luar.

Bella tak menggubris. Ia tetap fokus pada wajahnya. Setelah dirasa cukup, Bella segera ke luar.

"Aku bantu!" tawar Aaron sembari memegangi lengan Bella.

Bella cepat-cepat menep
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status