Share

Bab 9. Wanita Licik

Arandita langsung menghempaskan tubuh dengan kasar di atas kursi ruangan manager. Ia memijit pelipis yang terasa begitu pening, disengaja atau tidak, orang-orang di sampingnya beberapa hari ini membuat Arandita naik darah meskipun sekuat mungkin ia tahan agar tidak meledak. Dari sikap Bastian yang begitu cuek, suka memerintah serta memutuskan sesuatu tanpa meminta persetujuan darinya, Bobby yang seakan memaksakan untuk bertahan dengan cinta yang sudah tidak bisa diselamatkan lagi, ditambah sikap Agresia yang menuduh dirinya macam-macam. Rasanya kepala Arandita ingin meledak.

"Minum dulu Bu," ucap Juna sambil mengulurkan segelas air putih setelah Arandita sampai di meja lalu menarik nafas beberapa kali.

"Makasih," ucap Arandita lalu menarik gelas dari tangan Juna dan meminum isinya sampai tandas.

"Boleh tinggalkan aku sendiri?!"

"Baik Bu, permisi!" Juna segera keluar dari ruangan Arandita.

Sepeninggal Juna, Arandita mencoba menetralisir detak jantungnya yang berpacu lebih cepat dari bi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Giska Puti
sangat kagum
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status