Share

43. I Hope So

Di saat mentari masih malu - malu mengeluarkan sinarnya di ufuk timur, kaki Langit sudah menginjak lantai lobby gedung apartement tempat tinggal Anjani. Sesuai janjinya pada Anjani kemarin malam, pagi ini Langit menjemput pacarnya tepat pada jam lima pagi dengan mata yang masih mengantuk. Kalau bukan karena Anjani, mungkin Langit masih bergulung di balik selimut hangatnya.

Beberapa pesan sudah Langit kirim ke Anjani dan mengabari kalau dirinya sudah menunggu di lobby, tapi tak ada satu pun pesan nya yang Anjani balas. Langit juga sudah coba menelfon Anjani, tapi hasilnya tetap nihil, tak ada respon.

Langit mendaratkan bokongnya di kursi besi, pandangannya masih fokus ke layar ponsel sementara kakinya menghentak - hentak lantai dengan gerakan yang santai.

Langit yakin, pacarnya itu pasti masih menyelam di dalam dunia mimpi. Langit mengusak rambutnya, berpikir apa yang harus ia lakukan sekarang, ia tidak bisa hanya duduk

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (9)
goodnovel comment avatar
Rika Wai
umur udah 30 tapi kok ga peka Ama perasaan perempuan
goodnovel comment avatar
Puji Mulyani
baru kerasa ya udah menoreh luka tiap hari dan di tambah garam yang kau sebar kan
goodnovel comment avatar
marlindah lestari
iyaa terimakasih kakk sdah di komen😍
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status