Share

Bab 3

Penulis: Cintya
Yukio tahu bahwa Landon sedang marah. Dia juga tahu dirinya telah melampaui batasan pria itu.

Yukio seketika panik dan menjelaskan, "Landon, kamu sudah salah paham padaku. Bukan aku yang suruh jurnalis untuk diam-diam memotretnya. Pasti ada orang yang sengaja membocorkan keberadaanku, makanya para paparazi itu bisa sampai ke hotel ...."

Yukio menjelaskan dengan perasaan yang makin panik. Saking paniknya, air matanya sampai menetes. Dia tampak menyedihkan. Wajahnya yang cantik basah karena air mata.

Landon sedikit mengernyit. Dia mengisap rokok, lalu mematikan puntung rokok di tangannya. Katanya, "Ini sudah malam. Kamu istirahat saja. Besok minta asisten membawamu ke rumah sakit untuk periksa. Aku pergi dulu."

Yukio langsung memeluk pinggang Landon. Dia bertanya dengan suara yang bergetar, "Malam ini ... kamu tinggal di sini, ya?"

Landon menepis tangan Yukio seraya membalas, "Nggak."

Yukio tertegun. Lantaran tidak bisa menahan kekesalan di dalam hatinya, dia langsung berteriak di belakang Landon, "Sebenarnya apa salahku? Sudah satu tahun, tapi kamu nggak pernah menginap di tempatku!"

Sebelumnya, hubungan mereka jelas-jelas sangat baik. Landon memanjakan Yukio, menyayanginya, memberikannya yang terbaik, dan mengangkatnya ke posisi tertinggi. Kenapa sekarang berubah menjadi seperti ini?

Yukio berdiri di tempat dengan bingung dan menatap Landon menghilang dari ambang pintu.

Beberapa saat kemudian, bel pintu berbunyi.

Yukio pergi membuka pintu. Di luar, ada seorang pria tinggi dan tegap. Pria itu langsung masuk. Yukio menatapnya sekilas, lalu bertanya dengan ekspresi datar, "Apa kamu sudah selidiki yang aku minta?"

Pria itu adalah detektif swasta.

"Meski nggak sepenuhnya lengkap, semua yang Bu Yukio inginkan ada padaku," sahut detektif swasta sambil mengeluarkan sebuah map dokumen dari balik pakaiannya. Dia membuka mapnya. Isinya adalah foto-foto.

Detektif swasta menambahkan, "Ini semua foto-foto satu bulan terakhir."

Yukio mengulurkan tangan untuk mengambilnya. Namun, detektif swasta mundur selangkah sambil tersenyum. Katanya, "Bu Yukio, aku ini pebisnis. Kita sudah sepakat bayar dulu sebelum serahkan barang."

Yukio sangat kesal. Dia tersenyum sinis, lalu berbalik ke brankas untuk mengambil sebuah kantong dan melemparkannya kepada detektif swasta. Dia menyergah, "Itu 200 juta. Pergi sana!"

Detektif swasta menerima kantong itu. Setelah meraba ketebalannya, dia terkekeh-kekeh dan menyerahkan map di tangannya. Katanya, "Ke depannya kalau ada tugas seperti ini lagi, tolong Bu Yukio langsung menghubungiku. Kita sudah langganan. Aku kasih diskon 10 persen."

Selesai berbicara, detektif swasta menyimpan kantong uang ke dalam pakaiannya dan pergi dengan cepat.

Yukio kembali ke ruang tamu. Dia menuangkan isi map itu. Semuanya adalah foto-foto Landon dengan seorang wanita. Wanita itu kelihatannya masih muda, polos, imut, dan memiliki dua lesung pipi saat tersenyum.

Ada juga beberapa foto yang memperlihatkan Landon masuk ke vila bersama wanita itu.

Yukio terbelalak. Kedua tangannya tanpa sadar mengepal erat. Kuku jarinya yang tajam menusuk telapak tangannya.

Itu adalah vila Landon. Yukio pernah berkali-kali membayangkan pergi ke sana. Namun, dia tahu itu hanya angan-angannya. Itu adalah wilayah pribadi Landon. Orang biasa tidak bisa ke sana.

Sekarang, seorang wanita tidak dikenal dan tidak mempunyai latar belakang malah bisa keluar masuk bersama Landon.

Yukio menunduk dan melihat ada secarik kertas yang tertulis informasi wanita itu.

[ Nama: Kezia Luthan. ]

[ Umur: 21 tahun. ]

[ Pekerjaan: Mahasiswi aktif. ]

[ Informasi lain: Tidak diketahui. ]

Di sisi lain, Kezia bersin. Dia mengusap hidungnya sembari bergumam entah siapa yang sedang memikirkannya. Kemudian, dia menguap. Sama sekali tidak anggun.

Teman sebangkunya di samping menatapnya sambil berdecak. Dia bertanya, "Kez, kamu ini flu atau kurang tidur?"

Tentu saja kurang tidur. Semalam, Landon membuatnya kelelahan sampai tengah malam. Kezia hanya sempat tidur beberapa jam.

Landon pergi karena telepon dari Yukio. Kezia terus khawatir Landon akan pulang saat dini hari. Hatinya dipenuhi kegelisahan sepanjang malam. Pada akhirnya, Landon sama sekali tidak pulang. Kezia baru perlahan bisa tertidur saat hampir fajar.

"Eh. Informasi tentang Yukio. Ck, ck. Kenapa nasibnya begitu beruntung? Bukan cuma cantik, tapi juga pacaran sama pria dari keluarga terpandang seperti ini."

"Siapa pria itu? Kenapa aku belum pernah dengar tentangnya? Artis mana dia?"

"Jangan konyol! Apa para artis pria itu bisa dibandingkan dengan pria seperti Landon?"

"Eh, apa latar belakangnya?"

"Tokoh besar yang terkenal di Kota Badaga. Dia pewaris tunggal Keluarga Mizwar. Berasal dari keluarga kaya dan berpengaruh, anak pejabat tinggi. Keluarganya punya status penting di pemerintahan. Setiap jam 7.30 malam, kita bisa lihat anggota Keluarga Mizwar di stasiun televisi pemerintah."

Begitu mendapatkan penjelasan, semua orang terkejut. Tidak disangka, Yukio mempunyai dukungan yang begitu kuat.

Kezia juga terkejut sejenak memikirkan ternyata identitas Landon sangat luar biasa. Dia benar-benar tidak tahu itu. Dia tahu Keluarga Mizwar kaya dan berpengaruh, tetapi tidak menyangka pengaruhnya begitu mengerikan.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Pernikahan Rahasia: Dimanja CEO Dingin   Bab 100

    Landon kembali ke Kota Badaga. Tempat pertama yang dia tuju adalah rumah sakit. Yukio terluka. Kalau dia tidak datang menjenguk, rasanya tidak pantas.Saat pintu kamar rumah sakit terbuka, Yukio belum tidur. Dia sedang memejamkan mata sambil beristirahat. Mendengar suara langkah kaki dan aroma maskulin yang familier, dia tak perlu membuka mata untuk tahu siapa yang datang."Aduh ...." Yukio mengerang pelan. Matanya tertutup rapat, wajahnya tampak lemah dan penuh penderitaan.Landon menarik kursi dan duduk di sisi ranjang. Yukio perlahan membuka mata, menampilkan tatapan lemah dan bingung."Landon? Kamu ... kapan kamu masuk?" tanya Yukio dengan lirih, lalu berusaha bangkit.Landon menahan bahunya. "Jangan bergerak, istirahat saja."Yukio kembali berbaring, wajahnya pucat pasi. "Dari mana kamu tahu aku dirawat?""Dengar dari siaran radio.""Aku sudah duga. Pasti paparazi memotretku waktu aku diantar ke rumah sakit. Aku sudah minta manajerku atur semuanya, semoga berita itu nggak terlalu

  • Pernikahan Rahasia: Dimanja CEO Dingin   Bab 99

    'Tsk, tsk.' Calvin berdecak dalam hati, lalu berdeham. "Bos lagi nunggu telepon dari istri ya?"Landon meliriknya dengan dingin. "Kamu ini makin berani saja sekarang."Calvin mencebik. Masa tanya begitu saja salah?Tiba-tiba, ponsel berbunyi. Calvin belum sempat bereaksi, Landon sudah langsung meraih dan mengangkatnya. "Halo?""Tuan Landon, ini aku."Nada suara Landon langsung turun. "Bi Wanda."Wanda yang berada di seberang telepon agak heran, mendengar nada tak senang dari Landon. "Kenapa? Tuan kira ini siapa?"Ya ... dia pikir itu Kezia. Namun, ternyata ....Landon menggigit bibir, tak menjawab langsung. "Ada apa, Bi Wanda?""Nggak ada apa-apa. Cuma mau kasih kabar, dua hari lagi aku sudah bisa pulang. Untuk dua hari ini, Tuan dan Nyonya urus diri sendiri dulu ya ....""Kamu nggak di rumah?" Landon langsung menyela."Ya, dua hari ini aku di luar. Anak keluargaku sakit, jadi aku bantuin jaga. Aku sudah telepon Tuan, tapi nggak diangkat, jadi aku kasih tahu Nyonya saja. Nyonya nggak b

  • Pernikahan Rahasia: Dimanja CEO Dingin   Bab 98

    Sekalipun Kezia bodoh, dia tetap bisa menyadari bahwa mereka berniat mencelakainya."Kamu mau apa? Jangan sentuh aku!" Kezia menepis tangan pria berbaju hitam yang mencoba menariknya turun.Pria itu tetap memaksa. "Silakan turun, Nona."Mereka ingin membunuhnya! Itulah yang terlintas cepat di benaknya. Apabila sesuatu terjadi padanya di sini, Yukio bisa lepas tangan. Tanpa bukti, dia bahkan bisa menyalahkan Kezia karena menuduhnya tanpa dasar.Apa pun yang terjadi, dia tidak boleh keluar dari mobil ini!Namun, pengawal Yukio bukan orang biasa. Tenaganya terlalu besar. Karena panik, Kezia refleks memeluk lengan Yukio. "Yukio, kamu ini artis. Percaya nggak, besok aku bakal sebar berita bahwa kamu menindasku, membawa orang biasa sepertiku ke tempat sepi di tengah malam begini. Apa niatmu, hah?"Ekspresi Yukio langsung berubah dingin. Dia juga malas berpura-pura lagi. "Lepaskan! Ini baju rancangan desainer luar negeri! Kamu bisa ganti kalau rusak?""Aku suruh kamu lepas! Dengar nggak?" Kar

  • Pernikahan Rahasia: Dimanja CEO Dingin   Bab 97

    Kezia tidak ingin bertele-tele dengan wanita itu, jadi dia langsung masuk ke pokok pembicaraan.Yukio mengangkat tangannya, memeriksa kuku yang baru saja dia buat siang tadi, lalu mengangkat ekor matanya dengan angkuh. "Aku bisa kasih kamu 20 miliar, tapi apa balasannya?"Kezia menatapnya. "Bukankah kamu ingin aku meninggalkan Landon?""Kamu ingin meninggalkannya?" Yukio balik bertanya.Kezia tertawa ringan, tubuhnya bersandar dengan santai ke kursi, ekspresinya tidak acuh. "Dua puluh miliar itu jumlah yang besar. Kalau aku hemat, mungkin seumur hidup nggak akan habis. Kalau aku pintar dan investasikan dalam usaha, mungkin bisa untung 20 miliar lagi.""Kalau kamu benar-benar mau melakukan transaksi seuntung ini, kenapa nggak? Terima kasih, uang ini akan kugunakan sebaik mungkin."Dalam hati, Yukio mengejek Kezia yang menurutnya sangat bodoh. Harta Landon jauh lebih banyak dari 20 miliar. Kalau Kezia bisa menyenangkan hatinya, dia bisa menikmati seluruh kekayaan itu. Namun, pemikiran Ke

  • Pernikahan Rahasia: Dimanja CEO Dingin   Bab 96

    Pintu mobil terbuka. Seorang pria berpakaian serba hitam keluar dari dalam mobil dan berjalan ke arah Kezia. "Nona Kezia."Kezia mengangkat kepala dan menatapnya dengan dahi berkerut. "Siapa kamu?"Pria berbaju hitam itu menunjuk ke arah mobil di samping. "Nona Kezia, Nona Yukio ingin bertemu denganmu."Yukio? Kezia langsung mengenalinya. Pria ini adalah pengawal Yukio yang pernah dia lihat di kafe waktu itu."Ada urusan apa?" tanya Kezia dengan suara datar.Pengawal itu menunjuk pintu belakang mobil dan menurunkan suaranya. "Nona Yukio ingin bicara langsung. Silakan naik ke mobil."Ternyata benar Yukio."Maaf, tolong sampaikan pada nonamu, aku sedang nggak ada waktu." Kezia menolak dengan tegas. Dia benar-benar tidak ingin terlalu banyak berurusan dengan wanita simpanan Landon itu.Seolah-olah sudah memprediksi penolakan itu, pengawal itu langsung membalas, "Nona Yukio bilang dia datang untuk menyetujui permintaan yang pernah kamu ajukan."Kezia tampak bingung. "Permintaan apa?"Penga

  • Pernikahan Rahasia: Dimanja CEO Dingin   Bab 95

    Saat itu, sekelompok pejalan kaki lewat di antara mereka, memaksa Sevyn melepaskan tangan Kezia, dan hanya bisa menyaksikan Kezia terdorong oleh kerumunan dan menjauh."Kez!" teriak Sevyn dengan keras.Kezia tertegun, pikirannya penuh dengan dengungan kacau. Dunia seolah-olah menjadi sunyi senyap, dia tak bisa mendengar apa-apa.Begitu dia tersadar, Kezia bahkan tak tahu sedang berada di mana. Dia merasa linglung, tak yakin apa yang baru saja terjadi.Mungkinkah itu mimpi? Mungkinkah hanya ilusi? Ini tidak mungkin. Sevyn sudah menghilang selama bertahun-tahun, mana mungkin tiba-tiba muncul begitu saja?Pasti dia salah lihat. Pasti hanya ilusi! Lagi pula, dua malam ini dia kurang tidur. Jelas-jelas pikirannya sedang bermasalah.Namun ... sentuhan hangat di pergelangan tangannya tadi masih begitu nyata. Jelas sekali ada yang menggenggamnya barusan.Kezia berjalan seperti zombi di tengah keramaian, entah sudah sejauh apa dia melangkah, sampai akhirnya tubuhnya terasa begitu berat dan dia

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status