Share

Bab 2

Penulis: Cintya
Begitu Kezia melontarkan ucapannya, Landon menoleh menatapnya. Dia menyipitkan mata seraya bertanya, "Apa katamu?"

Landon memiliki sepasang mata yang tajam, alis yang lurus, dan wajah yang tegas. Hal itu membuatnya memberikan kesan menekan yang sangat kuat.

Kezia menggenggam gelas dengan erat. Dia seketika merasa sedikit menyesal telah melontarkan ucapan barusan. Setelah menelan ludah, dia menggeleng sembari membalas, "Nggak. Bukan apa-apa. Aku nggak bilang apa-apa."

Kezia barusan berkata seperti itu karena melihat Landon sangat menyukai Yukio.

Ponsel tiba-tiba berdering. Itu milik Landon. Dia membungkuk untuk mengambil ponsel di atas meja. Kezia melirik sekilas dan melihat nama penelepon yang tertera di layar. Itu adalah Yukio.

Landon menerima panggilan. "Halo?"

Entah apa yang dikatakan orang di ujung telepon sampai membuat ekspresi Landon berubah dalam sekejap.

"Diam di rumah saja. Aku segera ke sana," tegasnya.

Selesai berbicara, Landon mengakhiri panggilan. Dia menatap Kezia sekilas, lalu berujar, "Aku ada urusan di luar. Kamu istirahat saja."

Kezia langsung mengangguk sambil menimpali, "Pergilah. Jangan buat dia tunggu lama."

Landon menoleh. Sorot matanya tampak dalam. Eh? Ada apa? Apakah ada sesuatu di wajah Kezia?

Landon memandang Kezia dengan tatapan mengamati, seolah-olah sedang menebak sesuatu. Tatapan ini membuat Kezia merasa sangat tidak nyaman. Untung saja, pada akhirnya Landon tidak mengatakan apa-apa. Pria itu langsung membuka pintu dan keluar.

Kezia menghela napas panjang. Akhirnya bebas juga.

Di dalam kamar hanya tersisa Kezia seorang diri. Tanpa merasa terikat, dia bersenandung sambil masuk ke kamar mandi untuk berendam. Namun, di tengah aktivitasnya, dia tiba-tiba teringat sesuatu dan buru-buru keluar dari dalam bathtub.

Astaga! Kezia hampir lupa minum pil kontrasepsi. Tadi Landon sudah berejakulasi di dalam. Kezia tidak ingin hamil sebelum menyelesaikan pendidikannya. Dia dan Landon menikah diam-diam. Tidak banyak orang yang tahu tentang itu.

Dulu, yang mengatur pernikahan Kezia dan Landon adalah ayahnya Landon, Graham Mizwar. Kezia punya hak untuk menolak. Namun, Keluarga Mizwar memberikan tawaran yang menggiurkan sehingga dia tidak bisa menolak.

Ayah Kezia terbaring di rumah sakit dan memerlukan sejumlah uang yang besar setiap bulan. Tidak ada siapa pun yang membantunya. Saat itu, hanya Keluarga Mizwar yang muncul. Jadi, dia terpaksa menikah dengan Landon. Nyawa ayahnya bergantung pada uang dari Keluarga Mizwar.

Di Apartemen Huston.

Setelah membereskan pecahan kaca di lantai, Calvin memeriksa semua jendela dan pengunci pintu sekali lagi. Usai memastikan semuanya aman, dia berjalan ke ruang tamu, lalu melaporkan kepada pria yang berdiri di balkon. Katanya, "Pak Landon, kamera pengawas dan sistem keamanan sudah dipasang."

Landon mengangguk sembari membalas, "Kamu keluar dulu."

Calvin pergi.

Yukio berjalan ke balkon dengan mengenakan jubah mandi. Dia bertutur dengan suara lembut, "Terima kasih kamu datang kemari selarut ini. Tadi aku benar-benar ketakutan. Para penggemarku biasanya memang agak gila, tapi aku nggak sangka kali ini mereka begitu berani sampai menerobos masuk ke rumahku."

Landon melambaikan tangan pada Yukio seraya berkata, "Kemari."

Yukio merasa senang. Jantungnya berdetak makin cepat. Di tengah malam, wajah Landon tampak tegas dan memikat. Dia berjalan ke sisi Landon dengan anggun, lalu berucap, "Landon ...."

Sebelum Yukio sempat menyelesaikan ucapannya, dagunya diangkat. Landon bertanya, "Apa kamu yang suruh jurnalis ambil foto yang ada di berita?"

Sentuhan jari Landon terasa lembut. Namun, kata-kata yang dilontarkannya membuat Yukio merinding. Dia menambahkan, "Apa yang kukatakan padamu lima tahun lalu?"

Telapak tangan Yukio berkeringat. Dia menyahut, "A ... apa pun yang kuinginkan, kamu akan memberikannya padaku. Tapi, aku nggak boleh melampaui batasanmu."

Itu adalah hal yang dikatakan Landon pada Yukio lima tahun lalu.

Kekuasaan Landon begitu mengerikan. Hanya dalam waktu tiga tahun, dia menggunakan segala sumber daya untuk mengubah seorang gadis yang tidak dikenal menjadi artis terkenal yang naik daun.

Uang, status, ketenaran, dan segala hal yang dimiliki Yukio saat ini adalah pemberian Landon.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Pernikahan Rahasia: Dimanja CEO Dingin   Bab 100

    Landon kembali ke Kota Badaga. Tempat pertama yang dia tuju adalah rumah sakit. Yukio terluka. Kalau dia tidak datang menjenguk, rasanya tidak pantas.Saat pintu kamar rumah sakit terbuka, Yukio belum tidur. Dia sedang memejamkan mata sambil beristirahat. Mendengar suara langkah kaki dan aroma maskulin yang familier, dia tak perlu membuka mata untuk tahu siapa yang datang."Aduh ...." Yukio mengerang pelan. Matanya tertutup rapat, wajahnya tampak lemah dan penuh penderitaan.Landon menarik kursi dan duduk di sisi ranjang. Yukio perlahan membuka mata, menampilkan tatapan lemah dan bingung."Landon? Kamu ... kapan kamu masuk?" tanya Yukio dengan lirih, lalu berusaha bangkit.Landon menahan bahunya. "Jangan bergerak, istirahat saja."Yukio kembali berbaring, wajahnya pucat pasi. "Dari mana kamu tahu aku dirawat?""Dengar dari siaran radio.""Aku sudah duga. Pasti paparazi memotretku waktu aku diantar ke rumah sakit. Aku sudah minta manajerku atur semuanya, semoga berita itu nggak terlalu

  • Pernikahan Rahasia: Dimanja CEO Dingin   Bab 99

    'Tsk, tsk.' Calvin berdecak dalam hati, lalu berdeham. "Bos lagi nunggu telepon dari istri ya?"Landon meliriknya dengan dingin. "Kamu ini makin berani saja sekarang."Calvin mencebik. Masa tanya begitu saja salah?Tiba-tiba, ponsel berbunyi. Calvin belum sempat bereaksi, Landon sudah langsung meraih dan mengangkatnya. "Halo?""Tuan Landon, ini aku."Nada suara Landon langsung turun. "Bi Wanda."Wanda yang berada di seberang telepon agak heran, mendengar nada tak senang dari Landon. "Kenapa? Tuan kira ini siapa?"Ya ... dia pikir itu Kezia. Namun, ternyata ....Landon menggigit bibir, tak menjawab langsung. "Ada apa, Bi Wanda?""Nggak ada apa-apa. Cuma mau kasih kabar, dua hari lagi aku sudah bisa pulang. Untuk dua hari ini, Tuan dan Nyonya urus diri sendiri dulu ya ....""Kamu nggak di rumah?" Landon langsung menyela."Ya, dua hari ini aku di luar. Anak keluargaku sakit, jadi aku bantuin jaga. Aku sudah telepon Tuan, tapi nggak diangkat, jadi aku kasih tahu Nyonya saja. Nyonya nggak b

  • Pernikahan Rahasia: Dimanja CEO Dingin   Bab 98

    Sekalipun Kezia bodoh, dia tetap bisa menyadari bahwa mereka berniat mencelakainya."Kamu mau apa? Jangan sentuh aku!" Kezia menepis tangan pria berbaju hitam yang mencoba menariknya turun.Pria itu tetap memaksa. "Silakan turun, Nona."Mereka ingin membunuhnya! Itulah yang terlintas cepat di benaknya. Apabila sesuatu terjadi padanya di sini, Yukio bisa lepas tangan. Tanpa bukti, dia bahkan bisa menyalahkan Kezia karena menuduhnya tanpa dasar.Apa pun yang terjadi, dia tidak boleh keluar dari mobil ini!Namun, pengawal Yukio bukan orang biasa. Tenaganya terlalu besar. Karena panik, Kezia refleks memeluk lengan Yukio. "Yukio, kamu ini artis. Percaya nggak, besok aku bakal sebar berita bahwa kamu menindasku, membawa orang biasa sepertiku ke tempat sepi di tengah malam begini. Apa niatmu, hah?"Ekspresi Yukio langsung berubah dingin. Dia juga malas berpura-pura lagi. "Lepaskan! Ini baju rancangan desainer luar negeri! Kamu bisa ganti kalau rusak?""Aku suruh kamu lepas! Dengar nggak?" Kar

  • Pernikahan Rahasia: Dimanja CEO Dingin   Bab 97

    Kezia tidak ingin bertele-tele dengan wanita itu, jadi dia langsung masuk ke pokok pembicaraan.Yukio mengangkat tangannya, memeriksa kuku yang baru saja dia buat siang tadi, lalu mengangkat ekor matanya dengan angkuh. "Aku bisa kasih kamu 20 miliar, tapi apa balasannya?"Kezia menatapnya. "Bukankah kamu ingin aku meninggalkan Landon?""Kamu ingin meninggalkannya?" Yukio balik bertanya.Kezia tertawa ringan, tubuhnya bersandar dengan santai ke kursi, ekspresinya tidak acuh. "Dua puluh miliar itu jumlah yang besar. Kalau aku hemat, mungkin seumur hidup nggak akan habis. Kalau aku pintar dan investasikan dalam usaha, mungkin bisa untung 20 miliar lagi.""Kalau kamu benar-benar mau melakukan transaksi seuntung ini, kenapa nggak? Terima kasih, uang ini akan kugunakan sebaik mungkin."Dalam hati, Yukio mengejek Kezia yang menurutnya sangat bodoh. Harta Landon jauh lebih banyak dari 20 miliar. Kalau Kezia bisa menyenangkan hatinya, dia bisa menikmati seluruh kekayaan itu. Namun, pemikiran Ke

  • Pernikahan Rahasia: Dimanja CEO Dingin   Bab 96

    Pintu mobil terbuka. Seorang pria berpakaian serba hitam keluar dari dalam mobil dan berjalan ke arah Kezia. "Nona Kezia."Kezia mengangkat kepala dan menatapnya dengan dahi berkerut. "Siapa kamu?"Pria berbaju hitam itu menunjuk ke arah mobil di samping. "Nona Kezia, Nona Yukio ingin bertemu denganmu."Yukio? Kezia langsung mengenalinya. Pria ini adalah pengawal Yukio yang pernah dia lihat di kafe waktu itu."Ada urusan apa?" tanya Kezia dengan suara datar.Pengawal itu menunjuk pintu belakang mobil dan menurunkan suaranya. "Nona Yukio ingin bicara langsung. Silakan naik ke mobil."Ternyata benar Yukio."Maaf, tolong sampaikan pada nonamu, aku sedang nggak ada waktu." Kezia menolak dengan tegas. Dia benar-benar tidak ingin terlalu banyak berurusan dengan wanita simpanan Landon itu.Seolah-olah sudah memprediksi penolakan itu, pengawal itu langsung membalas, "Nona Yukio bilang dia datang untuk menyetujui permintaan yang pernah kamu ajukan."Kezia tampak bingung. "Permintaan apa?"Penga

  • Pernikahan Rahasia: Dimanja CEO Dingin   Bab 95

    Saat itu, sekelompok pejalan kaki lewat di antara mereka, memaksa Sevyn melepaskan tangan Kezia, dan hanya bisa menyaksikan Kezia terdorong oleh kerumunan dan menjauh."Kez!" teriak Sevyn dengan keras.Kezia tertegun, pikirannya penuh dengan dengungan kacau. Dunia seolah-olah menjadi sunyi senyap, dia tak bisa mendengar apa-apa.Begitu dia tersadar, Kezia bahkan tak tahu sedang berada di mana. Dia merasa linglung, tak yakin apa yang baru saja terjadi.Mungkinkah itu mimpi? Mungkinkah hanya ilusi? Ini tidak mungkin. Sevyn sudah menghilang selama bertahun-tahun, mana mungkin tiba-tiba muncul begitu saja?Pasti dia salah lihat. Pasti hanya ilusi! Lagi pula, dua malam ini dia kurang tidur. Jelas-jelas pikirannya sedang bermasalah.Namun ... sentuhan hangat di pergelangan tangannya tadi masih begitu nyata. Jelas sekali ada yang menggenggamnya barusan.Kezia berjalan seperti zombi di tengah keramaian, entah sudah sejauh apa dia melangkah, sampai akhirnya tubuhnya terasa begitu berat dan dia

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status