“Tuan, sepertinya ada pemilik bar yang baik. Apakah kamu memberikan para gadis pada pria yang mengunjungi bar ini? Pelayanan plus-plus?” ucap Kazame dengan senyum manis nan licik.
“Oh tentu saja tidak tuan, tuan akan terkejut ketika pelayan wanita saya datang. Jika tuan tidak percaya bertanya lah pada pelayan saya nanti!”
Spontan Ji langsung memasang wajah kecewa, ia murung. Ayahnya yang melihat putranya sedih pun mendekati Ji, ayahnya menepuk pundak anaknya.“Tidak apa, Nak. Tetapi para gadis tidak akan pernah tahu bahwa kamu melindungi mereka di tempat kita ini. Kita mencari nafkah sambil melindungi mereka. Mereka tidak perlu tahu mengapa kita melakukan ini, mereka adalah gadis-gadis yang harus kita lindungi. Jika bukan kita siapa lagi? Kelak pasti ada yang datang kemari mencarimu, meminta kamu unt
Keberadaan An.Kami semua yang berada di dalam tahanan ini berencana untuk melarikan diri, kami menyusul rencana dan tiba-tiba kami harus segera menghentikan penyusunan rencana kami. Kami melihat tiga anak buah bandit datang. Mereka membawa seorang gadis yang telah pingsan dan memasukan gadis ini ke dalam sel tahanan bersama kami.
Aku dan para gadis lainnya yang menunggu disini. Kami memperhatikan pertarungan itu, hingga diriku melihat Kim melawan ketua bandit, Tuan Ederra. Pertarungan dengan pedang itu terjadi, dan tiba-tiba pedang Kim terlepas dari tangannya. Pedang itu terlempar tidak jauh dari keberadaan kami yang bersembunyi. Kulihat Tuan Ederra hendak menghabisi Kim, diriku yang kejadian ini tidak ingin Kim terluka. Kuberanikan diriku, dan spontan ku letakkan tasku lalu segera berlari mengambil pedang yang tidak jauh dariku. Mengangkat pedang yang cukup berat dan segera melindungi Kim. Kucegah Tuan Ederra melukai Kim.
Kazexian dan yang lainnya terkejut.Kazexian segera berteriak dan mendekati An yang terjatuh, “An! An bangunlah. An!”Kim yang mendengar Kazexian berteriak memanggil An segera berpaling, he melihat An terjatuh dengan dua p
Ratu Kimimoon yang panik menjadi lega, pikiran negatifnya pun telah menghilang. “Huh jadi begitu ya! Tapi bukankah luka kalian sudah sembuh?”“Ya, bagaimana pun she tetap bertanggung jawab kan ibu? Jangan beritahu keadaan kami yang sebenarnya pada gadis itu ya, Bu? Bisakan?” mohon Pangeran Kazexian sembari tersenyum.
Kemudian aku pergi ke kamar Pangeran Kim. Aku melihat pria ini terbaring di kasurnya dengan lengan yang diperban. Aku pun segera mendekati dan menyapanya. Tetapi seperti biasa pria ini keras kepala dan egois. Aku bahkan harus bersikap keras di depan pria ini. Mengobati lukanya dan memberikan sarapan pagi untuknya. Tapi pria ini tidak menyentuh sarapan pagi yang kubuat. Dia bahkan enggan duduk di kasurnya, he terus saja berbaring di kasur.“Kim, apakah kamu bisa duduk? Aku akan memba
“Jika nona An sering melamun dan saya baru saja mendengar apa yang di katakannya, maka itu tidak lain karna she merindukan ibunya. Bagi seorang anak yang merindukan ibunya, rintangan sebesar apapun tidak akan bisa menghalanginya untuk pulang bahkan bertemu dengan seseorang yang dipercaya olehnya. Jika nona An terlihat tergesa- gesa melakukan sesuatu bahkan tidak mau bicara banyak atau berdebat dengan tuan maka memang benar she tidak ingin melakukan kesalahan lagi seperti hutang budi. She menyadari dirinya tidak akan bisa membalas budi, she menghindari semuanya agar hal itu tidak terjadi” jelas dayang.
Pangeran Kazexian dan Pangeran Kanzuka melakukan pertandingan kecil dengan ilmu bela diri yang mereka miliki. Melakukan permainan kecil seperti adu jari. Ya mereka mengadu jari tangan itu dengan cara menyatukan jari lawan dan mengeluarkan tenaga dalam mereka. Orang yang merasa kesakitan lah yang akan kalah. Ya, menempelkan jari satu sama lain dan mengeluarkan energi dalam. Jika energi dalam satu sama lain di satukan, lalu memberi keinginan atau perintah untuk saling serang, maka orang yang lemah akan terlempar jauh. Ya itu lah efeknya.