Share

117. Tak ada yang benar-benar sempurna

***

"Kamu meragukan dirimu sekarang, Fian? Apakah tekadmu hanya akan sampai di sini?" Naima bertanya melengkungkan alisnya. Tatapannya mengharapkan jawaban yang tak ingin ada keraguan. Bukankah hatinya kini bisa terbuka karena kegigihan pria dihadapannya.

"Tidak, bukan begitu, Ima. Apa aku tidak terlalu jahat jika nantinya memisahkan kebersamaan ayah dan anak? Aku tidak akan mundur, aku sungguh ingin hubungan kita berhasil, dan kamu akan aku jadikan wanita paling bahagia di dunia ini." Alfian tak ingin Naima salah sangka dengan perkataannya.

Naima tersenyum simpul menanggapi hal ini. "Dokter Alfian, kamu meragukan keberhasilan hubungan kita karena Helmi?"

"Aku memikirkan anak-anak, Sayang." Dia mengungkapkan isi hatinya.

Naima menghela napasnya sejenak, dia mengerti jalan pikiran kekasihnya saat ini. "Fian, nggak ada yang perlu kamu khawatirkan. Anak-anak tidak akan kekurangan kasih sayang dari ayahnya. Malahan mereka akan sangat beruntung mendapatkan kasih sayang yang melimpah dari s
MamGemoy

Terima kasih untuk semua pembaca yang telah setia mengikuti novel ini hingga selesai. Saya sebagain Auntor, sangat senang akhirnya Novel ini bisa tamat juga. Walau sebelumnya banyak halangan yang membuat saya berhenti, tapi berkat dukungan pembaca, saya yakinkan diri buat lanjut lagi. Sampai jumpa di karya saya selanjutnya. Bagi yang ingin memberi kritik dan masukan, siilakan follow IG @mamgemoy Terima kasih ;)

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status