Share

54. Pesan dari Murni

Shafira tak mampu menjawab pertanyaan dari Satria. Entah berapa bulan lagi mereka bisa bersatu, menjalani kewajiban sebagai suami istri karena semua itu tergantung dari masa nifas Shafira.

"Maaf mas, tapi aku ,..."

"Aku tak akan memaksamu Shafira. Aku hanya bertanya."

Shafira mengangguk tak nyaman sementara Satria sendiri merasa tak nyaman telah menanyakan hal yang belum tentu pasti.

Satria membalikkan tubuh membelakangi Shafira dan mulai terlelap, membiarkan sang istri bergelut dengan perasaannya sendiri.

Esok hari.

Dari pertama pulang ke rumah, kediaman Satria tidak pernah sepi seperti sebelumnya. Banyak kerabat maupun tetangga kompleks datang berkunjung untuk melihat Maya, bayi Shafira. Dari pagi hingga malam tamu di rumah Satria terus berdatangan. Baik, tetangga, saudara maupun rekan kantor Satria serta teman Aini, ibu ibu arisan kompleks.

"Assalamu'alaikum," ucap laki laki dan perempuan serta suara anak anak.

"Waalaikum salam," jawab Shafira yang kini menjemur Maya. Kegiatan pagi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status