Share

22. Sakit Hati

Ifan nampak terburu-buru saat berjalan dari parkiran gedung menuju lift karena ia sudah terlambat cukup lama, hampir satu jam. Itu karena kakak tingkatnya masih ngajak ngobrol panjang lebar di ruangan HIMA dan Ifan ngerasa nggak enak buat memotong pembicaraan. Sepanjang perjalan Ifan menuju kantor Days Fashion, ponsel Ifan berulang kali berdering ia yakin kalau itu panggilan dari Tino kalau nggak Defani. 

Kini Ifan sudah berada di dalam lift yang dari tadi nggak selesai-selesai membenarkan kemejanya yang nampak berantakan. Di dalam lift ia juga sedang berusaha mengatur nafas. Ia perlu melakukan hal ini agar ketika bertemu dengan Tino dan Defani tidak terkesan jelek. Ifan memang begitu orangnya terkadang ia terlalu mementingkan hal yang mungkin sebenarnya nggak begitu menjadi sorotan buat orang lain. Tapi, dia begitu juga demi nama baiknya dan sikap baiknya di depan partner kerja samanya. 

“Selamat datang, ada yang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status