Share

Hari Ke-2 (Yang Dilihat Lucas)

"Elysia akan baik kereta kuda dengan ku" Ucap Lucas.

"Aku tidak mau, kau mengacaukan hari ku!" Bentak Elysia.

"Aku akan menjelaskan semua nya di dalam, ayo masuk" Ucap Lucas sambil mempersilahkan Elysia untuk masuk ke dalam kereta kudanya.

Elysia lalu mempertimbangkan, mungkin dia bisa sedikit memanfaatkan Lucas demi mencapai tujuannya.

"Jenette kau pulang sendiri saja, aku akan pulang dengan Lucas" Ucap Elysia lalu masuk ke dalam kereta kuda Lucas diikuti oleh Lucas di belakangnya.

Sementara Jenette membungkukkan badannya sebagai tanda hormat kepada majikannya.

Elysia duduk berhadapan dengan Lucas.

"Apa yang akan kau jelaskan?" Tanya Elysia.

Lucas tampak mempertimbangkan perkataan yang akan ia ucapkan.

"Simpel nya, Felix tidak baik untuk mu" ucap Lucas singkat.

Elysia memicingkan matanya, mencoba mencerna perkataan Lucas.

"Kau tidak akan percaya jika aku jelaskan semuanya, tapi aku berusaha menjauhkan mu dari nya dengan alasan yang baik" Ucap Lucas.

"Bagaimana aku bisa percaya jika kau saja tidak menjelaskannya?" Tanya Elysia.

Lucas tampak mempertimbangkan apakah dia akan menceritakan apa yang dia lihat tengang Felix atau tidak.

"Pokoknya kau jauhi saja dia jika tidak ingin tersakiti" Ucap Lucas.

Kereta kuda berhenti di depan kediaman Elysia.

Elysia terdiam, memang di novel yang pernah dia baca, latar belakang Felix tidaklah jelas, karena saat bab pertama ia sudah meninggal.

"Terima kasih tumpangannya" ucap Elysia lalu turun dari kereta kuda Lucas.

Lucas menghela nafasnya.

"Semua yang aku lakuin untuk mu Ely" Gumam Lucas.

Kereta kuda melaju dan menghilang di kejauhan.

Elysia memasuki kamarnya dan masih memikirkan apa yang dimaksud oleh Lucas.

"Percuma juga dipikirkan, kalau fakta nya aku tidak tahu apa-apa" Gumam Elysia.

"Tersisa 8 hari lagi, tapi informasi belum cukup"

Tiba-tiba Jenette mengetuk pintu kamar Elysia.

"Permisi Nona" Ucap Jenette.

"Jenette, kegiatan hari ini tidak ada lagi kan?" Tanya Elysia.

"Benar Nona, apa ada hal yang ingin anda lakukan?" Tanya Jenette.

"Antarkan aku ke perpustakaan, aku ingin belajar" Ucap Elysia.

"Harus cepat cari informasi" gumam Elysia.

Jenette lalu mengantarkan Elysia ke perpustakaan di kediamannya. Saat tiba di perpustakaan Elysia menyibukkan diri untuk mencari buku.

"Aku harus mencari tempat menetap setelah kabur dari negeri ini" Batin Elysia.

Tiba-tiba pintu perpustakaan terbuka. Derap langkah kaki masuk ke dalam perpustakaan, dari suaranya, sepertinya ada dua orang yang masuk.

"Bukannya ini perpustakaan keluarga ya? Atau para pelayan sedang bersih-bersih?" Elysia bertanya-tanya.

"Christopher, bagaimana ini? Kau bilang akan mengurus semuanya, tapi kenapa Elysia masih ingin menemui orang asing itu?!" Agustine terdengar sangat marah.

"Tenang saja, aku sudah mengirimkan orang untuk mengurusnya, orang asing seperti dia tinggal diberikan uang pasti akan mundur, terlebih lagi bisnis miliknya belakangan ini tidak terlalu lancar" Jawab Christopher sambil tertawa.

"Kau melakukan sesuatu dengan bisnisnya?" Tanya Agustine.

"Bukan aku, Lucas yang melakukannya" Christopher menjawab dengan santai.

"Sangat melegakan jika memiliki menantu seperti Lucas hahah" Agustine dan Christopher tertawa.

"Lucas?! Sebenarnya apa tujuan dia?! Aku tahu Lucas sangat tidak menyukai Felix, tetapi kenapa dia tega merusak pertunangan teman masa kecilnya?!" Elysia sangat geram.

~ Kediaman Lucas ~

Lucas duduk di ruang kerjanya. Ia menopang dagunya dan tampak sedang berfikir.

"Bagaimana cara menyingkirkan orang asing itu dari sini?" Gerutu Lucas.

"Aku sudah mengacaukan bisnis miliknya, bahkan mengancam di kediamannya sendiri tetapi dia masih bertahan di negeri ini! Dia pikir dia dapat memanfaatkan Elysia!" Lucas terdengar sangat kesal.

"Akan ku singkirkan siapapun yang akan menyakiti Elysia"  Batin Lucas.

Lucas hanyut dalam pikirannya, berusaha memikirkan cara lain.

~ Flashback ~

Lucas berjalan di sekitar pelabuhan siang itu. Ia berniat untuk melepas penat setelah melakukan pertemuan dengan beberapa pemimpin daerah di negerinya.

Saat sedang berjalan, telinganya menangkap suara seseorang yang tidak asing yang berasal dari gang kecil di samping sebuah penginapan.

"Ayolah Tuan, mampir dulu"

"Main sama kami yuk"

"Lelahmu pasti akan hilang jika bersama kami"

Begitulah kalimat yang wanita-wanita itu keluarkan untuk menggoda seorang pria.

"Tidak bisa, besok aku akan bertunangan, aku harus pulanh dan melakukan sesuatu" Jawab seorang pria.

Karena merasa tidak asing, Lucas mencoba mengintip. Benar saja, suara tersebut adalah suara Felix.

"Ayolah Tuan, anggap saja ini akan jadi malam perpisahan Tuan dengan kami" ucap salah seorang wanita.

"Benar, ayo bersenang-senang sebelum Tuan tidak bisa seperti ini lagi" bujuk wanita yang lainnya.

Lucas yang masih menguping sangat geram.

"Berarti dia sudah sering berada ditempat seperti ini"  bantin Lucas yang menahan amarahnya.

"Eehh, kata siapa setelah bertunangan aku tidak akan kesini? Tentu saja aku akan mengunjungi kalian jika sedang tidak ada pekerjaan" Jawab Felix diselingi dengan tawa.

"Tuan kenapa harus bertunangan dengannya? Kenapa tidak memilih yang lain saja" Tanya salah seorang wanita.

"Tentu saja karena keluarganya sangat kaya" Jawab Felix diiringi oleh tawa dari wanita-wanita tersebut.

"Tidak ada jaminan Tuan akan mendapatkan hartanya secara keseluruhan" ucap salah seorang wanita.

"Tentu saja aku akan mendapatkan semuanya, apakah dia anak satu-satunya, jika terjadi sesuatu padanya, akulah yang akan meneruskan keluarganya" Felix menjawab tanpa ada perasaan bersalah.

"Aahh, Tuan Felix sangat jahat, tetapi sifat Tuan yang seperti ini yang membuat kami sangat suka bermain dengan Tuan" ucap wanita tersebut sambil tertawa.

Mereka lalu saling bergandengan dan masuk ke dalam penginapan melalui pintu samping yang berada di gang kecil tersebut.

Mendengar hal ini membuat Lucas murka. Lucas yang sedari kecil sudah menyukai Elysia rela membiarkan Elysia memilih pria yang ia cintai, tetapi pria tersebut hanya memanfaatkannya dan bermain dibelakang Elysia.

"Pria brengs*k itu harus mendapatkan ganjaran nya" Geram Lucas.

Lucas pulang ke kediamannya, ia memeriksa latar belakang Felix.

Seorang pengusaha dari negeri asing, akibat bisnisnya yang berjalan lancar derajat keluarganya naik lalu ia pun mendapat gelar Baron (tingkat paling rendah) di negerinya.

"Jadi dia mendekati Elysia demi menaikkan gelarnya"  batin Lucas.

"Dilihat dari kekayaan nya, sangat tidak setara dengan Elysia, bahkan kekayaan pribadi Elysia jauh lebih besar dari miliknya, lalu apa yang Elysia lihat dari pria ini?" gumam Lucas sambil terus membaca.

"Tidak pernah terlibat dalam hal kejahatan dan bermain curang saat berbisnis, sepertinya dia sangat berhati-hati" Guman Lucas.

~ Masa Sekarang, Kediaman Lucas ~

Lucas menghela nafasnya, setiap ia mengingat apa yang ia lihat, dia kembali marah.

"Kalau saja dulu aku memiliki keberanian untuk melamar Elysia terlebih dahulu, akankah dia milih ku?" Batin Lucas, berkali-kali ia berpikir seperti itu.

"Apapun untuk Elysia, bahkan jika aku harus memenggal kepala pria brengs*ek itu" Lucas berkata dengan mata yang terlihat penuh emosi.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status