Share

17

BAGIAN 17

SERANG SI KARPET!

              “Kamu benar-benar aneh, Ri!” Mas Hendra menatapku jengkel. Pria bertubuh proporsional dengan wajah rupawan tersebut hanya bisa menggelengkan kepala.

              Aku tak menjawab. Malas mendebat. Segera saja aku melangkah menuju tempat tidur Nadia dan duduk di kursi samping kiri tubuhnya.

              “Nadia,” kataku. Kusentuh lengannya yang tertutup oleh selimut tebal warna cokelat.

              Perempuan itu merespon. Perlahan dia mulai membuka kelopak matanya yang masih bengkak. Aku terkesiap. Ternyata, dia sudah sadar. Dia pasti mendengarkan pertengkaran kami barusan. Dasar perempuan licik!

 &nbs

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Matu Dewi
wanita pintar, tetep bisa nahan emosi padahal aslinya pengen ngeracun tuh org dua...
goodnovel comment avatar
Ana💞
aku mendukungmu Riri...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status