Share

9

HAPUS AIR MATA

Cuplikan sebelumnya:

Setibanya di ruang tamu, aku mengendap-endap sebab mendengar suara Mas Hendra tengah berbicara di teras. Untungnya, pintu depan tertutup setengah, sehingga keberadaanku tak langsung bisa disadari, kecuali pintu itu kubuka seluruhnya.

“Kamu, sih! Cerobohnya bukan main! Dasar bodoh!”

Terperanjat aku ketika mendengarkan kata-kata Mas Hendra dari balik pintu. Mas, benarkah firasatku?

***

              “Jangan sampai, perjuangan kita selama ini sia-sia karena ketololanmu!”

              Di balik pintu, aku berdiri dengan kedua tungkai yang gemetar. Dua telapak tanganku pun sontak basah akibat keringat dingin yang mendera. Perjuang kita selama ini? Ya Allah … apa yang tengah dibicarakan suamiku? Betulkah lawan bicaranya tersebut adal

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ana💞
butuh bantuan mbak?? sini aku bantu kita balas tu si pelakor,, jangan cuma kasih terasi kalo perlu cabe sekalian..haahaahaa...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status