Share

Bab 39

Suara pintu diketuk, aku mempersilahkan masuk pada orang yang ingin menemuiku. Wajah Dion yang nampak setelah pintu terbuka.

“Kau belum pulang, Al?”

“Hm, aku belum ingin pulang,” jawabku tanpa menoleh. Aku terus fokus pada layar komputerku.

“Ini sudah malam, tidak biasanya kamu akan bekerja sampai lembur begini. Apa ada masalah?”

Aku menghentikan aktivitasku. Mengalihkan pandangan ke arah jendela kaca. Ternyata benar, sudah gelap.

“Aku ... sedang tidak ingin pulang. Masalahku ada di rumah. Itulah kenapa aku tidak ingin pulang,” kataku dengan pandangan mata kosong.

“Gimana kalau kamu ikut denganku. Aku yakin, penatmu akan hilang seketika,” ujar Dion membuatku melihat ke arahnya.

“Ke mana?” Bukannya menjawab, Dion malah mengarahkan jari telunjuk ke atas.

“Ayo, ikut saja. Ke tempat favorite aku dan Mirza saat kita sedang merasa lelah dalam bekerja. Aku yakin, kamu akan suka,” ujar Dion lagi.

Mendengar kata Mirza disebut, membuat aku penasaran akan tempat yang dimaksud Dion. Aku pun menga
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rita Deviana
ceritanya menarik
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status