Share

Bab 19

"Jangan sok suci, Fiza! Kau memang wanita licik!" lanjutnya terus memaki tak karuan.

"Bukan urusanku, Mba! Silahkan pergi dari sini!" bentak ku mulai kesal.

Aku sudah malas menanggapinya. Saat itu, aku sudah memberinya kesempatan agar sertifikat yang ia curi itu biar dikembalikan ke Mas Dika.

Tapi dia sendiri yang memaksa tetap dengan pendiriannya yang konyol itu. Bukankah konsekuensinya sudah pula ku ingatkan padanya saat itu?

"Pak, jagain gerbangnya ya. Jangan sampai dia masuk!" ujarku pada Pak Didin.

"Baik, Bu!" Pak Didin mengangguk dengan perintahku barusan.

Aku mulai beranjak dari depan gerbang karena mau mengajak anak-anak dan Mama mertua sarapan. Sementara Bang Rafi sudah berangkat lebih pagi, karena akan ada tamu dari perusahaan luar yang akan visit.

"Fiza, tunggu! Jangan kabur seenaknya! Kembalikan uang penjualan rumahku!" Mba Tia masih saja teriak disana.

Ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status